Tak ada yang salah dengan belajar saham dari mana pun, dari siapa pun. Faktanya, sekarang peluang untuk belajar investasi saham memang sudah sangat luas, seiring perkembangan teknologi yang terjadi belakangan ini.
Faktanya, minat investor retail pun meningkat, apalagi ketika pandemi dimulai di bulan Maret 2020. Tak hany jumlah investor di pasar modal yang meningkat pesat, kini pun banyak influencer atau publik figur serta konten kreator yang sharing seputar keuangan dan pernak-perniknya. Topik yang paling sering dibahas apa lagi kalau bukan soal investasi, terkhusus investasi saham.
Yes, topik investasi saham memang topik yang seksi banget untuk dibicarakan belakangan. Sayangnya, seiring waktu berjalan juga, banyaknya sharing ilmu dari para influencer justru menjadi dua sisi yang bisa berakibat bertentangan. Satu sisi, membuat orang semakin sadar dan melek pentingnya investasil; di sisi yang lain—karena sekadar tergiur oleh keuntungan semata yang sekilas tampak besar—justru malah membuat sejumlah orang terlibat masalah keuangan.
Nggak Ada yang Salah dengan Belajar Saham dari Siapa Saja
Iya, sekali lagi memang enggak ada yang salah kok belajar saham dari siapa saja. Termasuk ketika kamu belajar saham dari influencer. Apalagi kalau memang mereka berkompeten, punya ilmunya yang bener, pun punya pengalaman.
Bahkan, kita memang harus belajar dari mereka yang berpengalaman, karena kadang pengalaman itu mengalahkan teori. Yang di teori enggak ada, bisa saja dialami di pasar modal. Dan, itu belajarnya ya dari mereka yang sudah lebih dulu terjun ke instrumen ini.
Namun, kita harus tetap memilah. Pasalnya, investasi saham ini termasuk dalam pengelolaan keuangan pribadi. ‘Pribadi’ artinya ya kita sendiri yang akan menentukan. Kalau bisa mendapatkan profit, ya untungnya buat kita sendiri. Kalaupun rugi, kita sendiri juga yang akan menanggungnya. Para influencer yang suka sharing tip dan ilmu enggak akan berperan apa-apa di dalamnya.
‘Personal’ pada ‘personal finance’ juga artinya disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan masing-masing. Means that, kondisi dan kemampuan finansialmu bisa saja berbeda dengan kondisi dan kemampuan finansial influencer. Elon Musk, misalnya. Dia rugi puluhan ribu dolar di cryptocurrency juga enggak akan langsung jatuh miskin. Paling-paling hanya turun posisi saja dari peringkat nomor satu orang terkaya di dunia. Lah, kita? Hello?
Jadi, Harus Bagaimanakah Menyikapi Sharing Belajar Saham Para Influencer?
Ya, enggak harus gimana-gimana. Coba ikuti beberapa hal simpel berikut ini.
1. Mari kembali ke diri kita sendiri
Karena merupakan bagian dari personal finance, maka mari kita kembali pada diri kita sendiri. Selalu balik ke diri sendiri.
Mari kita selalu berpatokan pada kebutuhan kita sendiri, dan tentu saja, #TujuanLoApa; tujuan investasinya apa? Baru kemudian kita bisa tahu, apakah instrumen yang “ditawarkan” oleh para influencer sesuai dengan apa yang kita butuhkan, apa yang kita rencanakan. Biasanya sih, kalau bisa balik ke kebutuhan dengan mengenyampingkan cuan semata, kita lantas bisa berpikir dengan lebih bijak.
Ingat, bahwa kemampuan dan kondisi setiap orang berbeda. Cuan saham satu bagi orang lain, belum tentu mendatangkan keuntungan yang sama denganmu. Masalah modal yang berbeda, strategi yang berbeda, dan segala macam faktor bisa saja memengaruhi.
So, selalulah kembali pada diri sendiri, setiap kali kamu sedang bingung dalam proses berinvestasi.
2. Tergoda? Pisahkan alokasinya
Lagi belajar saham, dan ternyata kok banyak “tawaran” dari influencer itu menarik ya? Pengin coba juga euy! Siapa tahu rezeki?
Well, kalau memang maunya begitu, ya boleh saja. Tetapi, pakailah uang ekstra yang di luar pos investasi rutin kamu. Mungkin kamu mendapat bonus surprise dari kantor? Atau, ada sisa belanja yang kamu enggak tahu mau dipakai buat apa lagi? Kalau memang mencukupi sebagai modal, ya tak dilarang untuk kamu gunakan untuk nyobain berbagai instrumen investasi yang lagi nge-hype, termasuk saham-saham yang ditawarkan oleh para influencer itu.
Dengan menggunakan uang yang bukan alokasi investasi rutin, kamu pun tidak “membahayakan” investasimu sendiri, yang kamu lakukan untuk mencapai tujuan keuangan sesuai rencanamu. Dengan dana ‘dingin’ ini, kamu bisa siap untuk risiko besar yang mungkin terjadi, tanpa mempertaruhkan rencana masa depan, juga kebutuhanmu.
Tapi ingat ya, harus siap dengan segala risikonya. Risikonya apa, memangnya? Ya, merugi; dananya berkurang, bahkan modal habis. Saat modal habis, maka kamu harus berhenti. Bukan terus merasa penasaran, sampai-sampai menyabotase tabungan.
Disiplin, dan tentukan kapan harus berhenti, jika nantinya merugi.
3. Belajar saham juga dari sumber yang lain
Tak hanya belajar saham dari influencer, belajarlah juga dari sumber yang lain, yang tepercaya tentunya. Selalu cek dan ricek segala isu, berita, atau rekomendasi apa pun. Do your own research!
Seperti yang sudah sempat disebutkan di awal, bahwa ada banyak cara untuk belajar saham sekarang. Mulai dari membaca-baca artikel, menonton video di YouTube, mendengarkan podcast, hingga ikut berbagai kelas dan virtual. Lakukan investasi leher ke atas lebih banyak lagi, agar kamu bisa semakin bijak dalam berinvestasi saham, dan juga instrumen-instrumen yang lain.
So, apakah salah untuk belajar saham dari influencer? Tentu saja, tidak. Tinggal bagaimana kita menyerap yang bermanfaat dan sesuai, dan mengabaikan yang kurang sesuai. Be wise, and keep learning.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!