Beberapa waktu yang lalu, ada wacana resmi dari pemerintah yang disampaikan oleh Menkes Budi Gunadi, bahwa kita harus bersiap ketika pandemi jadi endemi.
Apa sih bedanya pandemi dan endemi?
Pandemi, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah wabah yang berjangkit serempak di mana-mana, meliputi daerah geografi yang luas. Wabah ini menyebar, melintasi batas negara, hingga mengancam populasi bumi.
Endemi, masih menurut KBBI, adalah penyakit yang berjangkit di suatu daerah atau pada suatu golongan masyarakat. Kalau wabah tersebut kemudian bergerak ke sejumlah wilayah, maka akan disebut epidemi. Kalau lebih luas lagi menjadi pandemi.
Wacana pandemi jadi endemi didengungkan oleh pemerintah, lantaran sudah hampir yakin bahwa virus COVID-19 tidak akan pernah benar-benar pergi dari bumi ini. Karena itulah, kita diminta untuk bersiap hidup berdampingan dengan virus ini ketika pandemi jadi endemi. Tak perlu selalu panik dan ketakutan, tetapi juga waspada.
Sejarah Penyakit di Dunia
Bumi sebenarnya sudah tak asing dengan berbagai endemi, epidemi, dan pandemi.
Kita pernah terlibat dengan SARS tahun 2003, yang kala itu menyebar dari Guangdong. Juga virus Ebola di tahun 2014 dari Afrika Barat. Korbannya sempat banyak, tetapi dengan gercep, para pakar kesehatan dunia berhasil mengenali dan langsung mengisolasi agar tak sampai tersebar lebih lyas.
Kalau mau lebih menengok ke belakang lagi, kita juga sempat dilanda flu Spanyol di tahun 1918. Karena ilmu kedokteran belum secanggih sekarang, nyaris tak ada hal yang bisa dilakukan untuk melawannya. Akibatnya, korban jatuh sangat banyak, sampai 50 juta jiwa. Tahun 1919, wabah ini hilang dengan sendirinya lantaran masyarakat dunia telah mencapai herd immunity.
Lalu ada juga wabah flu burung, yang meskipun dinilai salah satu yang terganas, tapi penularannya kecil.
COVID-19 punya karakteristik yang berbeda dengan wabah yang sudah-sudah. Gejalanya yang terlalu biasa, membuat kita sama sekali tak waspada. Karena itu, setelah berjuang selama hampir 2 tahun, sekarang kita harus bersiap untuk hidup berdampingan dengan virus ini, selayaknya dengan virus influenza biasa. Kita harus beradaptasi, agar hidup kita tak harus berhenti. Harapannya tentu saja, ketika nantinya pandemi jadi endemi, tercapai herd immunity, dan pada akhirnya, virus ini pun terjinakkan dengan sempurna.
Apa yang Harus Kita Lakukan Ketika Pandemi Jadi Endemi?
Pandemi COVID-19 merupakan disrupsi terhadap berbagai aspek dan kebutuhan hidup kita. Mau tak mau, ya kita harus beradaptasi.
Pemerintah sudah menyiapkan banyak skenario. Beberapa di antaranya bahkan sudah mulai diterapkan sekarang. Misalnya seperti pemberlakuan screening melalui aplikasi Pedulilindungi ketika kita akan masuk ke fasilitas publik; mal, kafe, supermarket, dan sejenisnya.
Ke depannya, akan lebih banyak hal baru yang harus juga kita lakukan, dan harus mulai dijadikan kebiasaan. Lalu, apa yang harus kita siapkan?
1. Selalu taat prokes
Jangan pernah kendur! Disiplin protokol kesehatan setiap saat. Pakai masker, dan selalu sedia hand sanitizer. Kalau ada tempat cuci tangan, ya cuci tangan dengan rajin. Hindari kerumunan, kurangi berada di satu ruangan tertutup terlalu lama apalagi yang sirkulasi udaranya kurang baik.
Jadikan ini sebagai kebiasaan baru, yang harus kita lakukan setiap saat.
2. Pastikan asuransi kesehatan tetap aman
Asuransi menjadi salah satu keharusan untuk dimiliki. Yang paling penting adalah asuransi kesehatan. Jangan tunda lagi untuk dibeli ya.
Kamu bisa menjadi peserta BPJS Kesehatan, asuransi dari pemerintah yang manfaat perlindungannya paling lengkap, dengan iuran premi yang sangat terjangkau. Itu saja juga sudah cukup.
Tentunya, kamu juga bisa cek dengan kebutuhanmu sih. Kalau memang perlu tambahan perlindungan lagi, tak ada salahnya untuk mengambil polis asuransi kesehatan swasta juga.
3. Amankan dana darurat
Dana darurat juga jadi salah satu hal yang harus jadi perhatian, untuk mempersiapkan diri beradaptasi dalam pandemi jadi endemi.
Mengapa?
Karena masih akan banyak ketidakpastian ke depannya. Banyak prediksi yang optimis, tapi tak kurang yang bikin hati ketar-ketir. Salah satunya, diprediksi akan datang gelombang ketiga COVID-19. Memang seharusnya hal ini tak membuat kita jadi panik berlebihan, tetapi harus siap dan waspada.
Salah satu cara untuk siap dan waspada adalah dengan memastikan dana darurat kita aman, yang bisa jadi jaring penyelamat jikalau ada krisis datang kembali.
4. Ubah anggaran
Anggaran belanja sudah pasti berubah lagi. Untuk bersiap beradaptasi pandemi jadi endemi, pos kesehatan harus lebih diprioritaskan. Tambahkan vitamin, masker, hand sanitizer dalam daftar kebutuhan pokok.
Jangan lupa juga, tambahkan anggaran tes PCR dan tes lainnya, jika memang dibutuhkan.
5. Jaga solidaritas
Yang terakhir dan tak kalah penting, tetap jaga solidaritas bersama.
Ingat, masyarakat Indonesia itu juara banget kalau masalah membantu orang lain, ya kan? Pastinya, ke depannya, hal ini tetap harus dipertahankan. Karena, kalau bukan kita yang saling bantu, ya siapa lagi?
Yuk, bisa yuk! Mau pandemi jadi endemi, pemulihan ekonomi berjalan, hidup kembali jadi normal? Ya, mari kita bersiap sejak sekarang.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!