Setiap orang dalam usia produktifnya mampu menghasilkan pendapatan, yang kemudian dimanfaatkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Namun, sebagian besar orang masih mengira, bahwa satu-satunya pendapatan yang bisa dihasilkan adalah dengan cara bekerja keras. Tentu ini enggak salah. Tetapi, tahukah kamu, bahwa selain pendapatan aktif yang bisa diperoleh dari hasil bekerja, kamu juga bisa mendapatkan pendapatan pasif?
Apakah kamu sudah tahu perbedaan antara pendapatan aktif dan pasif? Sebagai pejuang finansial, kamu wajib mengetahui perbedaan dari kedua pendapatan tersebut supaya kamu bisa memanfaatkan keduanya sehingga berbagai tujuan finansialmu lebih cepat tercapai.
Lalu apa perbedaan pendapatan aktif dan pendapatan pasif?
Pendapatan aktif adalah pendapatan yang kamu dapatkan karena kamu bekerja sehari-hari. Misalnya kamu bekerja sebagai pegawai negeri sipil, karyawan swasta, dokter dan sebagainya. Jadi kamu harus menukarkan tenaga, waktu, dan pikiran kamu dengan imbalan berupa uang, yang kemudian disebut dengan gaji atau penghasilan. Kalau kamu nggak kerja, kamu juga nggak akan dapat gaji.
Sedangkan, pendapatan pasif merupakan pendapatan yang dapat kamu peroleh tanpa harus bekerja secara aktif. Contoh pendapatan pasif adalah menyewakan kendaraan, properti, investasi dan sebagainya. Jadi pada jika kamu mempunyai pendapatan pasif, uang akan terus mengalir meskipun kamu tak secara aktif memberikan tenaga, waktu, dan pikiran, meskipun kamu akan tetap melakukannya saat mengawalinya.
Robert T Kiyosaki, ahli finansial dari Amerika Serikat membagi sumber pendapatan menjadi 4 kuadran, yang disebut kuadran ESBI.
E: Employee/ Karyawan
Employee is when you have a job. Karyawan adalah orang yang bekerja pada perusahaan atau orang lain. Misalnya saja karyawan, buruh, bahkan direktur yang dibayar dengan sistem gaji, juga masuk ke kuadran ini.
S: Self Employed
Self employed is when you own the job, atau pekerja mandiri merupakan orang yang bekerja namun tidak bekerja untuk orang lain dan tidak menggantungkan pekerjaannya kepada orang lain. Contoh self employed adalah orang-orang yang memiliki profesi seperti dokter, pengacara, dan sebagainya.
B: Business Owner atau Pemilik Bisnis
Business owner is when you have a system that works for you, dan juga memiliki karyawan atau orang-orang yang membantumu mendapatkan penghasilan.
Jika kamu sekarang mengaku seorang pemilik bisnis, apakah kamu masih bekerja keras sendiri, ataukah sudah punya sistem—yang kalaupun misalnya kamu tidak hadir, sistem ini akan tetap berjalan dan meng-generate penghasilan? Ini yang membedakannya dengan self employed di atas.
I: Investor
Investor is when you let money works for you, yaitu orang yang menginvestasikan beberapa uangnya ke dalam instrumen investasi seperti saham, reksa dana dan sebagainya. Orang yang menjadi investor sudah dipastikan akan mendapatkan pendapatan pasif.
Kuadran Pendapatan
Empat hal tersebut dapat diklasifikasikan lagi menjadi dua jenis kuadran yaitu kuadran kiri yang terdiri dari employee dan self employed, serta kuadran kanan yang terdiri dari business owner dan investor.
Kuadran kiri
Kuadran kiri merupakan kuadran pendapatan aktif. Mayoritas penduduk Indonesia masih berada di kuadran ini. Pada kuadran kiri, kamu harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan kamu. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan kuadran ini karena dengan cara begini pun, kamu tetap bisa membeli rumah, liburan, menyekolahkan anak-anak, dan berbagai tujuan finansial lain yang dipenuhi dengan pendapatan aktif.
Akan tetapi hanya memiliki pendapatan aktif dapat membuat kamu memiliki risiko yang tinggi secara finansial. Misalnya, kamu akan memiliki risiko kehilangan pekerjaan (karena satu dan lain hal), dan jika kamu tidak bekerja maka kamu tidak memiliki penghasilan. Tentu saja, dengan demikian, hidupmu bisa jadi akan lebih sulit, dan cita-cita serta mimpimu di masa depan dapat berpotensi untuk tidak dapat diwujudkan.
Kuadran kanan
Kuadran kanan sangat berbeda dengan kuadran kiri karena pada kuadran kanan kamu akan memiliki pendapatan pasif.
Pada kuadran kiri, kamu akan diajak untuk memiliki sebuah aset yang pada nantinya dapat menjadi sumber pendapatan pasif. Untuk mencapai kuadran kanan kamu tetap harus bekerja dahulu untuk mengumpulkan uang sehingga dapat membeli dan membangun aset.
Cara mendapatkan pendapatan pasif
Nah, jika kamu memang pengin memiliki pendapatan pasif, mulailah dengan mengonversi pendapatan aktif menjadi aset yang dapat memberikan pendapatan pasif.
Aset yang dapat memberikan pendapatan pasif ini disebut aset aktif. Contohnya—seperti sudah dipaparkan sedikit di atas—misalnya kamu membangun bisnis dan menyiapkan sistemnya, sehingga ketika kamu tak hadir pun, bisnis tetap berjalan dan dapat meng-generate penghasilan. Bentuk aset aktif yang lain adalah surat berharga, mulai dari saham, surat utang, dan berbagai instrumen lainnya. Kamu juga bisa mendapatkan pendapatan pasif dengan memanfaatkan investasi properti; membeli rumah atau bangunan, kemudian disewakan pada mereka yang membutuhkan. Bisa jadi kos-kosan, ruko, atau rukan, dan sejenisnya.
Kepingin tahu lebih banyak tentang mengembangkan pendapatan aktif menjadi aset aktif yang dapat memberikan pendapatan pasif? Yuk, gabung di kelas-kelas finansial online QM Financial, cek jadwalnya dan pilih sesuai kebutuhanmu. Setiap kelas online QM Financial dilengkapi dengan modul-modul yang mudah dimengerti. Dibawakan secara interaktif sehingga akan memberikan pengalaman belajar yang seru dan pasti bermanfaat untukmu. Segera daftarkan dirimu ya.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.