Halo planners!
Beberapa hari belakangan, media sosial khususnya facebook dihebohkan oleh status seorang ibu beranak lima yang curhat ditinggal oleh suaminya dan menikah dengan perempuan lain. Cukup sedih mendengarnya karena sekarang ini semakin banyak kasus poligami tanpa restu terjadi dan yang menjadi korbannya adalah anak-anak.
Kebanyakan ibu rumah tangga setelah menikah memilih untuk mendedikasikan hidupnya untuk mengurus keluarga sehingga lupa untuk mengurus dirinya sendiri. Bahkan seringkali ibu rumah tangga menjadi ketergantungan ekonomi kepada pasangannya.
Tidak salah sih bergantung kepada pasangan karena memang kewajibannya untuk menafkahi tapi sebaiknya lakukan langkah berikut agar perempuan juga kuat secara finansial:
Menghasilkan Uang
Perempuan seharusnya tetap bisa menghasilkan uang untuk dirinya sendiri walau memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga sekalipun. Ada banyak cara untuk tetap mengurus keluarga sambil menghasilkan uang mulai dari berdagang secara online, menjadi administrator untuk komunitas ibu , bahkan menjadi blogger. Ada begitu banyak cara menghasilkan uang agar saat badai kehidupan menerpa, kamu tetap punya pegangan secara finansial.
Perjanjian Nikah
Dalam Undang Undang Perkawinan No 1 tahun 1974, harta benda yang diperoleh selama perkawinan menjadi harta bersama. Begitu juga halnya dengan utang. Oleh sebab itu muncul perjanjian pra nikah yang melindungi kedua belah pihak agar utang yang menjadi tanggung jawab masing-masing terutama bagi kalian yang memiliki usaha atau bisnis. Roda kehidupan terus berputar dan kita tidak tahu apakah kondisi usaha atau bisnis akan tetap berjalan mulus hingga akhir hayat. Perjanjian pra nikah pun membantu dalam pembagian waris nantinya karena status harta yang jelas.
baca juga: Pre Nup, Perlu Gak Sih?
Kalau pun saat ini kamu terlanjur sudah menikah dan tidak membuat perjanjian pra nikah sebelumnya, jangan kuatir karena sekarang sudah ada perjanjian paska nikah. Kamu bisa memasukkan perlindungan dalam aspek apa saja di dalam klausul perjanjian pra nikah seperti status harta dan utang ini.
baca juga: Ternyata ada PostNup!
Proteksi
Semua orang tanpa terkecuali membutuhkan proteksi agar finansialnya terlindungi dari risiko kerugian keuangan terutama asuransi kesehatan. Coba kamu bayangkan kalau kamu sakit dan membutuhkan rawat inap di rumah sakit. Kamu tetap harus membayar biaya rumah sakit tapi tidak bisa bekerja untuk membayar biaya rs yang timbul. Tentunya ini akan menimbulkan kerugian finansial bagi kamu. Oleh sebab itu, kamu perlu asuransi kesehatan yang membayarkan biaya pengobatanmu.
Belajar Mengatur Keuangan
Salah satu cara untuk bisa survive secara finansial walau pasangan meninggalkan adalah dengan belajar mengatur keuangan. Kini, untuk belajar mengatur keuangan sudah sangat mudah karena di QM Financial sendiri sudah tersedia (available) kelas finansial online yang membantu kamu untuk mengatur keuangan agar menjadi lebih baik. Lewat aplikasi zoom, kamu bisa memiliki akses (accessible) untuk belajar keuangan di mana saja dan kapan saja dan tentunya dengan harga yang terjangkau (affordable).
Untuk mengikuti kelas finansial online, kamu bisa melihat jadwal kelas dan pendaftarannya melalui event.qmfinancial.com
Dana Darurat
Tujuan finansial lainnya yang juga penting adalah tersedianya dana darurat yang cukup. Dana darurat dimaksudkan untuk bisa membiayai kehidupanmu selama tidak dinafkahi secara lahir oleh pasangan. Besaran dana darurat juga bervariasi, untuk yang sudah berkeluarga dan memiliki dua anak atau lebih, nilanya 12x pengeluaran bulanan.
Dana Pendidikan Anak
Tujuan finansial yang satu ini merupakan tujuan yang tidak dapat dihentinkan karena berkaitan dengan masa depan anak anak tercinta. Ada baiknya seorang ibu mempersiapkan dana pendidikan anak sejak anak masih di dalam kandungan.
Semoga langkah langkah di atas bisa membantu kamu menjadi perempuan yang kuat secara finansial ya!
-Honey Josep-