Bagi para investor konvensional, investasi emas merupakan cara berinvestasi yang paling aman untuk dilakukan, bahkan sejak zaman dulu.
Ada enggak nih yang orang tuanya nggak punya investasi dalam bentuk emas? Kayaknya memang inilah investasi yang tak lekang dimakan waktu, iya kan? Meski sudah banyak jenis instrumen investasi yang lain, tapi investasi emas tetap dilakukan oleh banyak orang.
Apakah kamu juga termasuk salah satu dari mereka yang berinvestasi dalam bentuk logam mulia ini?
Yuk, kenali seluk beluk investasi emas, agar bisa kamu manfaatkan untuk mencapai tujuan finansialmu, berikut ini.
Emas sebagai Instrumen Investasi
Untuk yang pertama, FYI, tidak semua jenis emas bisa bagus dijadikan sebagai instrumen investasi.
Misalnya, seperti emas perhiasan. Perlu kamu tahu ya, bahwa saat proses perhiasan emas terjadi, akan ada beberapa tahapan yang membuat logam mulia yang digunakan ini menjadi berkurang nilai. Pencampuran dengan logam lain, salah satunya.
Peleburan emas dengan logam lain tersebut biasanya untuk tujuan estetika. Yah, namanya juga perhiasan, jadi memang harus tampak cantik maksimal untuk dipakai. However, peleburan emas dengan logam lain ini lantas mengubah nilai karat dan juga menyebabkan perbedaan warna dari warna asli emas. Selain itu, juga ada biaya tambahan untuk ongkos pembuatan.
Bisa sih, tetap dikoleksi. Tapi dipakai. Kalau untuk instrumen investasi–apalagi jika kita mengharapkan imbal besar–jelas akan sulit.
Akan lebih baik jika investasi emas dalam bentuk batangan, karena tidak akan melalui proses ini itu ataupun pencampuran dengan logam lain. Emas batangan hanya perlu dicetak sederhana saja, dan sudah bisa kita miliki sebagai investasi.
Keuntungan Emas sebagai Instrumen Investasi
1. Tahan terhadap inflasi
Gampangannya begini, saat inflasi naik, maka harga emas bisa dipastikan juga akan naik. Sehingga hal ini akan melindungimu dari kerugian. Bandingkan dengan tabungan uang biasa yang bisa tergerus inflasi, lantaran suku bunga bank juga tak seberapa.
Ketahanan inflasi inilah yang membuat investasi emas cukup diminati, terutama oleh investor konvensional.
2. Likuid
Saat kamu butuh dana dengan cepat, maka investasi emas akan dengan mudah menolong. Emas mudah dijual, dengan harga yang berlaku saat itu di pasar.
Pastikan saja, kamu mempunyai emas yang benar-benar berkualitas baik.
3. Bisa dilakukan oleh siapa saja
Berinvestasi sekarang memang semakin mudah. Tak cuma reksa dana, berinvestasi emas pun sekarang juga bisa online dengan tabungan emas. Ada kok marketplace terkemuka kesayangan para milenial yang menawarkan tabungan emas seperti ini. Bisa dimulai dengan nominal berapa pun.
Jadi, enggak ada alasan untuk nggak segera mulai berinvestasi kan? Lebih cepat mulai lebih baik, mulailah dengan emas.
Risiko Emas
Ada keuntungan, tentu ada risiko. Ini sudah lazim berlaku di dunia investasi. Meski investasi emas cenderung minim risiko terutama soal kerugian, tetapi tetap saja ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
1. Rentan pencurian
Apalagi kalau kita tidak bisa menemukan tempat yang tepat untuk menyimpan. Misalnya disimpan di rumah. Banyak kasus pencurian yang terjadi, dan salah satu barang yang paling diincar adalah koleksi emas korban.
Karena itu, akan lebih baik jika kamu menyimpannya dalam safety deposit box di bank. Memang akan ada biaya sewa, tetapi pastinya akan lebih aman kan?
2. Tetap terpengaruh fluktuasi harga pasar
Meski tahan terhadap inflasi, namun harga emas tetap berfluktuasi sesuai kondisi pasar. Jadi, bisa saja harganya turun, menjadi lebih murah saat harus kamu jual dibandingkan saat kamu membelinya. Apalagi kalau kamu cuma punya horizon waktu yang pendek untuk investasinya.
Harga emas ditentukan dalam dolar Amerika, sehingga pengaruh perbandingan kurs rupiah terhadap dolar sangat menentukan harga emas ini.
Karena itu, emas lebih cocok dijadikan sebagai instrumen investasi dalam jangka menengah hingga panjang. Konon sih, investasi emas akan menunjukkan keperkasaannya jika sudah diinvestasikan selama 2 tahun lebih.
3. Rentan penipuan
Ini bisa terjadi jika kamu membeli emas tidak dari perusahaan yang punya kredibilitas tinggi. Misalnya, kamu beli dari perseorangan. Akan lebih baik jika kamu membeli ke tempat penjualan emas yang resmi.
Jadi, kamu harus waspada betul jika ingin investasi emas ya. Jangan sampai membeli emas palsu yang banyak beredar di luar sana.
Tujuan Finansial
Investasi emas cocok dilakukan untuk tujuan finansial, lantaran likuiditasnya yang tinggi.
Karena harga emas yang bisa saja berfluktuasi sesuai kondisi inilah, maka kamu perlu menunggu dulu sampai minimal 2 tahun, untuk bisa mendapatkan imbal yang lumayan dari emas ini. Jadi, sesuaikan dengan tujuan finansialmu ya.
Emas tidak akan menguntungkan jika kamu mau melakukannya sekarang, demi bisa mendapatkan hasil 6 bulan ke depan.
Sedikit Tip untuk Investasi Emas
1. Tentukan tujuan finansial
Yang pasti, selalulah mulai dari #TujuanLoApa. Berinvestasi tanpa rencana hanya akan membuatmu blunder pada akhirnya. Maksud dari menentukan tujuan sejak awal ini untuk membantumu mencari jalan yang paling tepat untuk mewujudkan keinginan ataupun cita-citamu.
Jadi, untuk apa kamu melakukan investasi emas? Sebagai tabungan untuk umrah? Berhaji? DP rumah? Atau kamu punya tujuan lain?
Kemudian, berapa banyak waktu yang kamu butuhkan untuk investasi mencapai tujuan finansialmu itu?
2. Variasikan gramasi
Biasanya memang kita akan ditawari emas dalam beberapa jenis gramasi saat akan membeli. Ada yang dijual dalam gramasi kecil–misalnya 5 gram (bahkan ada yang bisa investasi mulai dari 0,1 gram), ada pula yang besar–misalnya 100 gram.
Membeli emas dalam gramasi besar akan lebih menguntungkan, karena jatuhnya harga akan lebih murah ketimbang gramasi kecil. Namun, saat hendak dijual kembali, gramasi kecil akan lebih memudahkan. Karena ya, enggak setiap pihak bisa membeli emas batangan 100 gram sekaligus.
Karena itu, akan lebih baik jika kita variasikan gramasi emas yang kita miliki. Ada yang besar, ada yang kecil. Masing-masing punya nilainya sendiri-sendiri, dan kegunaan yang berbeda.
3. Simpan dengan baik
Jika belum banyak, kamu bisa saja menyimpannya di rumah. Namun, kalau kamu punya emas dalam jumlah banyak, sebaiknya kamu menitipkannya ke safety deposit box di bank.
Memang akan ada biaya penyimpanan, namun akan lebih menjamin keamanannya.
Jadi, gimana? Sudah yakin mau mulai investasi emas?
Yuk, ikutan kelas finansial online QM Financial, agar kamu lebih paham dan mengerti mengenai kinerja investasi emas sebelum kamu memulainya. Cek jadwalnya, dan pilih kelas sesuai kebutuhanmu ya!
QM Financial
Related Posts
3 Comments
Leave a Reply Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
[…] Investasi emas tetap masih punya keunggulan, terutama jika hendak digunakan sebagai alat lindung nilai dari inflasi. Toh bagaimanapun, emas selalu dianggap sebagai instrumen safe haven, yang cukup kuat menahan badai krisis yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Kamu bisa lihat kan, bahwa ketika instrumen lain rontok karena kondisi perekonomian yang juga memburuk, emas biasanya tetap perkasa bahkan nilainya semakin naik. Emas memang sangat cocok dipegang sebagai instrumen investasi jangka panjang. Seiring waktu, harga emas cenderung naik secara eksponensial. […]
[…] lebih berguna. Namun, jika kamu termasuk investor jangka panjang yang menitikberatkan pertumbuhan investasi yang berkelanjutan, maka harga saham harian mungkin tidak akan begitu berperan dalam […]
[…] Baca juga: Investasi Emas: 5 Hal yang Harus Dipahami Lebih Dulu […]