Halo planners!
Berinvestasi saham secara langsung saat ini merupakan hal yang diminati karena tingkat keuntungan yang diberikan. Namun ada perasaan khawatir, was was dan panik saat melihat pasar saham yang menurun. Sejak perang dagang antara Amerika dengan China, saham saham yang bergerak di zona merah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus tertekan. Kondisi ini menjadi mimpi buruk terutama bagi investor pemula yang portofolio sahamnya terus menurun. Walaupun IHSG memerah, bagi beberapa investor hal ini justru jadi peluang emas untuk membeli saham saham tertentu di harga yang rendah tapi masih memiliki potensi bagus di masa depan.
Apa yang harus dilakukan saat IHSG memerah?
Tujuan Lo Apa
Memang manusiawi kalau kamu panik karena portofolio saham yang kamu pegang berada di zona merah namun jangan panik dan tergesa gesa menjual saham yang dimiliki. Ketenangan dimulai dari mengingat kembali apa tujuan kamu berinvestasi saham secara langsung. Dengan berpegang kepada tujuan keuangan awal, kamu akan mampu untuk berpikir rasional di saat banyak investor mulai berpikiran negatif mulai dari yang biasa bicara negatif tentang harga saham sampai menyarankan untuk cut loss. IHSG yang memerah biasanya terjadi karena IHSG yang naiknya sudah terlalu tinggi, turunnya bursa global, kejenuhan pasar, kondisi politik dan faktor eksternal lainnya. Sehingga ketenangan diperlukan untuk dapat membaca pergerakan saham secara cermat. Mengamati kondisi pasar secara riil menjadi salah satu penentu keberhasilan saat saham memerah.
Tidak perlu kuatir dengan memerahnya IHSG karena nantinya IHSG juga akan berbalik naik. Di tengah koreksi besar IHSG, kepanikan perlu dialihkan menjadi peluang. Pasar saham yang sedang terkoreksi justru menjadi kesempatan untuk investor mendapatkan profit dengan mengoleksi saham yang sedang turun dan berpeluang naik di masa mendatang.
Miliki Kas
“Jangan menaruh semua telur di dalam satu keranjang”, artinya sumber daya keuanganmu berupa uang jangan dimasukkan semua ke dalam produk investasi saham. Alasannya, kamu juga memerlukan uang kas untuk kebutuhan harian dan tujuan finansial lainnya. Kamu akan mengalami kesulitan kalau memasukkan semua uang ke dalam saham dan ketika saham turun akan menyebabkan memburuknya keuangan kamu.
Average Down
Strategi ini merupakan salah satu jawaban atas pertanyaan “apa yang harus dilakukan saat saham memerah?”. Average down merupakan strategi untuk membeli kembali harga saham yang sedang turun. Dengan cara demikian kamu akan mendapatkan harga saham rata-rata yang lebih rendah. Misalnya kamu membeli saham XYZ di harga 500, lalu saham turun menjadi 400. Kamu bisa kembali membeli saham di harga 400 sehingga harga rata-rata saham yang kamu miliki adalah 450. Catatan penting, tidak selalu strategi ini harus dlakukan. Bila memang perusahaan tidak memiliki prospek yang cerah di masa depan dan harga sahamnya terus menurun, buat apa dibeli? Berbeda jika perusahaan yang sahamnya kamu beli memiliki prospek yang cerah di masa depan.
Jangan Melawan Pasar
Dalam melakukan strategi averaging down, kamu harus melihat kondisi pasar saham. Jika kondisi pasar sedang turun atau bearish, belum tentu kamu harus membeli saham di saat itu meskipun harganya sedang turun. Harga saham yang rendah tidak serta merta selalu menjadi “diskon”. Bisa jadi harga saham tersebut semakin rendah. Di sinilah pentingnya belajar analisis teknikal sebelum investasi saham. Dari analisis ini, kamu bisa menentukan langkah selanjutnya dengan lebih bijak, apakah perlu membeli saham yang sedang turun atau justru melepas saham yang merugi (cut loss)? Ingatlah untuk tidak tergesa-gesa mengambil keputusan saat saham memerah.
baca juga: Pahami Analisis Fundamental Sebelum Investasi Saham
Jadi, kalau kamu memang sudah mantap memutuskan untuk berinvestasi saham secara langsung, kamu harus menyadari risiko yang timbul dan benar-benar belajar semua analisis yang ada sebelum berinvestasi.
Apakah kamu ingin mempelajari bagaimana berinvestasi saham lebih mendalam? QM Financial bekerja sama dengan pakar saham dari The Indonesian Capital Market Institute (TICMI) mengadakan kelas finansial online melalui aplikasi zoom yang membahas “Mengambil Peluang di Pasar Modal.” Jadwal dan pendaftaran melalui event.qmfinancial.com
-Honey Josep-
Disclaimer: artikel ini adalah bagian dari edukasi publik tentang financial literacy – bukan untuk kegiatan komersil. Apabila mengunakan informasi dalam artikel ini untuk keperluan pengambilan keputusan, investor harus mempertimbangkan semua risiko dan skenario terburuk yang dapat terjadi. QM Financial tidak memberikan jaminan akurasi data dan tidak memberikan jaminan keuntungan atas produk keuangan dan investasi.