Halo planners!
Kamu pasti sering mendengar anjuran untuk menabung saham agar tujuan keuanganmu semakin cepat tercapai. Namun sebelum kamu melangkah lebih jauh memilih saham sebagai produk investasimu, kamu harus tahu seperti apa saham yang dibeli. Dan Warren Buffet pun berpesan bahwa, “membeli saham adalah membeli sebuah bisnis,” artinya kamu harus menganalisis bisnisnya dan bukan sekadar pergerakan sahamnya. Selain analisis fundamental, ada analisis lainnya yang tidak kalah penting yaitu analisis teknikal.
Analisis teknikal merupakan sebuah pendekatan analisa harga yang mempelajari aktivitas pasar dengan menggunakan data-data historis harga termasuk grafik harga yang sudah terjadi di masa lalu untuk memprediksi dan mengantisipasi pergerakan harga yang akan terjadi. Data-data historis yang digunakan di dalam analisis teknikal antara lain seperti informasi harga pembukaan, penutupan, tertinggi, terendah serta volume perdagangan. Dari pergerakan harga tersebut kamu bisa mengamati pola-pola tertentu yang dapat dipakai sebagai dasar untuk melakukan pembelian atau penjualan (timing). Analisis teknikal erat kaitannya dengan membaca grafik atau chart serta cenderung digunakan untuk jangka pendek.
Kenapa sih kamu harus bersusah payah mempelajari analisis teknikal? Dengan mempelajari analisis teknikal kamu dapat memaksimalkan keuntungan dengan mendeteksi pergerakan harga saham. Kamu juga dapat menetukan level cut loss dan profit taking dengan membaca arah tren dari grafik yang tersedia. Pasr saham merupakan tempat dengan kekayaan finansial yang nyata dan transparan tapi apa pun bisa terjadi di pasar saham. Kondisinya tidak mudah ditebak karena besarnya volume perdagangan dan banyaknya trader aktif yang berada di pasar. Analisis teknikal berlaku seperti kompas yang dapat membantu kamu memperkirakan pergerakan harga saham. Tingkat keakuratan Analisa teknikal memang tidak dijamin 100% namun analisa teknikal bisa memberikan keakuratan yang cukup untuk kamu bisa mengambil keputusan berinvestasi di pasar saham.
Beberapa hal yang bisa kamu pelajari dari analisis teknikal,
Deteksi tren yang sedang berlangsung
Data yang tersaji untuk mendeteksi tren yang sedang berlangsung berupa chart (line, bar, volume dan candle stick). Kamu bisa memilih tren mana yang ingin kamu ikuti dan manfaatkan. Kenali tren yang sedang berlangsung dimulai dari tren jangka Panjang (major trend) baru kemudian mundur ke tren jangka menengah atau pendek. Banyak investor menyarankan untuk mencari major trend dan mengikutinya. Jika tren sedang naik maka ada peluang untuk melakukan pembelian. Sebaliknya, jika tren turun maka ada peluang untuk menjual saham yang kamu miliki.
Tentukan Resistance dan Support
Kalau kamu sudah bisa mengenali tren yang sedang berlangsung dan mengambil posisi searah tren, langkah selanjutnya adalah menentukan level resistance dan support. Kamu bisa menjual saham yang kamu miliki di area resistance dan beli di area support. Beberapa level resistance dan support bisa digunakan sebagai peringatan. Ketika harga saham tidak sesuai dengan posisi beli, kamu boleh saja melakukan tindakan cut loss.
Moving Average
Ada indikator yang dinamakan Moving Average (MA) yang dapat kamu manfaatkan untuk bisa mengenali tren yang sedang berlangsung. Pergerakan MA akan membantu kamu untuk bisa mengidentifikasi tren. Jika kamu melihat MA bergerak ke bawah atau turun sedangkan harga bergerak di bawah MA maka bisa dikatakan bahwa tren yang sedang berlangsung adalah down trend. Begitu juga sebaliknya. MA juga memiliki fungsi sebagai resistence dan support. Jika MA ada di atas pergerakna harga maka MA sebagai resistance dan sebaliknya.
Filter dengan indikator Osilator
Indikator Osilator bisa memberikan gambaran apakah pasar sedang berada dalam keadaan jenuh beli (overbought) atau jenuh jual (oversold).
Kondisi overbought artinya keadaan harga dianggap cukup tinggi untuk saat itu yang seringkali diikuti oleh penurunan harga. Sebaliknya, kondisi oversold berarti harga dianggap sudah cukup rendah saat itu dan seringkali diikuti oleh naiknya harga. Namun perlu kamu ketahui bahwa tidak selalu kondisi overbought atau oversold diikuti oleh pembalikan arah pergerakan harga. Ada kalanya indikator osilator terus berada di area overbought atau oversold untuk beberapa waktu lamanya namun harga terus bergerak melanjutkan arah sebelumnya. Untuk menyiasatinya, kamu harus menyesuaikan sinyal yang diberikan oleh indikator tren yang sedang berlangsung.
Apakah kamu merasa kesulitan untuk memahami analisis teknikal saham? Supaya kamu mudah mengerti, ikuti kelas finansial online FCOS yang membahas tentang saham dan aanisisnya setiap Senin malam jam 19:00 melalui aplikasi zoom. Jadwal dan pendaftaran melalui event.qmfinancial.com
-Honey Josep-
1 Comment
Leave a Reply Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
[…] belikan saham lain dengan performa yang lebih baik, setelah melakukan analisis teknikal dan […]