Halo planners!
Apakah kamu seorang pekerja di sebuah korporasi? Sebagai seorang karyawan, pasti akan tiba waktunya nanti untuk berhenti bekerja dikarenakan usia. Inilah masa yang disebut pensiun karena produktivitas kamu sudah mulai menurun. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Pensiun, usia pensiun di Indonesia pertama kali adalah 56 tahun. Terhitung mulai 1 Januari 2019, usia pensiun ditambah menjadi 57 tahun.
Masa pensiun kerap menjadi suatu momok bagi pekerja karena khawatir tidak bisa lagi menghasilkan uang bulanan untuk menghidupi keluarga. Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan bahwa persentase pekerja yang memiliki program pensiun baru mencapai 13,5 juta orang saja atau sekitar 27 persen dari 50 juta pekerja formal di Indonesia. Sedangkan Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bhwa jumlah pekerja informal sebanyak 68,2 juta, sebagian besarnya tidak memiliki jaminan pensiun. Artinya, kesadaran untuk mempersiapkan diri menghadapi masa pensiun masih rendah baik dari sisi karyawan maupun pemberi kerja.
Hal ini juga yang menjadi perhatian Ikatan Keluarga Alumni Perguruan Tinggi Kedinasan Politeknik Keuangan Negara (IKANAS) STAN untuk memberikan workshop berupa coaching clinic yang bertemakan finansial. Workshop yang berlangsung pada 6 Juli 2019 bertempat di Morrisey Hotel Wahid Hasyim dengan narasumber lead trainer QM Financial yaitu Ligwina Hananto membahas persiapan memasuki periode pensiun.
Setidaknya ada 4 hal yang perlu diperhatikan saat memasuki periode pensiun agar masa pensiun aman dan nyaman:
Penghasilan
Sedang ada di tahapan hidup yang mana kah kamu, first jobber, lajang atau sudah menikah dan memiliki anak? Apa pun tahapan hidupmu sekarang, kamu harus belajar menghasilkan uang. Pernahkah kamu mengingat kembali beberapa tahun ke belakang hal apa saja yang berubah terkait karir pekerjaanmu? Kalau saya, selama hampir lima belas tahun bekerja, awalnya pekerjaan saya adalah asisten dosen lab untuk statistik, junior tax officer paruh waktu, mengajar les untuk anak kelas satu SD, dan staf administrasi. Kini, pekerjaan saya datang dengan bentuk yang cukup berbeda yaitu, content writer, community offline event coordinator, manajer keuangan dan MC.
baca juga: #FinClic Berapa Sih Gaji Ideal?
Zaman berubah dan banyak sekali pekerjaan yang belum pernah terpikirkan sama sekali 10 tahun yang lalu kini bermunculan. Bukalah diri terhadap perkembangan teknologi dan manfaatkan sebijak-bijaknya. Kamu tahu kan kalau dari memanfaatkan ponsel saja kamu bisa menghasilkan uang?
baca juga: #FinClic 5 Pekerjaan di Masa Lalu dan Masa Kini
Cashflow
Tidak hanya di dunia korporasi, di keuangan pribadi, cashflow is king! Cashflow atau arus kas dapat diukur dengan mudah secara bulanan maupun tahunan. Caranya adalah dengan mencatat setiap Rupiah penghasilan dan pengeluaran selama kurun waktu tertentu, satu bulan atau satu tahun. Dari pencatatan tersebut kamu akan bisa menganalisa pos pengeluaran mana yang membuat cashflow berantakan. Kamu juga bisa menghitung berapa kemampuan keuanganmu secara bulanan dan tahunan untuk ditabung atau diinvestasikan.
Investasi
Banyak sekali orang merasa kalau masa pensiun tibanya masih lama sehingga banyak yang terlena dan lupa untuk berinvestasi dan mempersiapkan Dana Pensiunnya. Seringkali trainer QM menemui peserta pelatihan maupun klien yang baru akan mempersiapkan Dana Pensiun saat masa pensiun mendekat. Padahal ini sangat berbahaya karena kemungkinan untuk gagal memiliki Dana Pensiun yang cukup bisa terjadi. Tidak jarang banyak golongan senior yang terpaksa bekerja kembali untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di masa pensiunnya. Dana Pensiun yang jumlahnya raksasa dapat dipersiapkan sedini mungkin dengan berinvestasi setengah harga sepatumu setiap bulannya.
Gaya hidup
Kebutuhan Dana Pensiun dapat disesuaikan dengan gaya hidup yang kamu pilih. Apakah kamu mau saat pensiun nanti masih memiliki gaya hidup yang sama seperti sekarang? Atau kamu mau sedikit menurunkan gaya hidup saat pensiun nanti? Gaya hidup berpengaruh terhadap besarnya Dana Darurat yang dibutuhkan. Misalnya saat pensiun nanti kamu ingin ikut geng arisan yang agenda setiap bulannya mengunjungi restoran baru atau tempat wisata baru.
Jadi, kapan perusahaan perlu membuat program persiapan memasuki periode pensiun? Jawabannya adalah sekarang juga! Program ini bisa dimulai dari pertama kali seorang karyawan mulai bekerja di perusahaan tersebut, terus berproses saat karirnya meningkat dan ditutup dengan program puncak yang membahas persiapan final untuk pensiun. Semua ada prosesnya dan tidak ada potong kompas dalam belajar.
Silakan periksa program seperti apa yang tersedia di kantor kamu. Mungkin sudah waktunya kita ngobrol lebih jauh tentang program yang paling cocok untuk karyawan agar lebih sejahtera. Hubungi tim QM Project di 0811 1500 688 untuk mendiskusikan program pelatihan finansial sesuai kebutuhan perusahaanmu!
-Risma Prismayani-