Tiga puluh tahun lalu, saya tahu sudah ada sekolah internasional yang ditujukan untuk menyekolahkan anak warga asing yang tinggal di Indonesia. Namun kini, sejumlah sekolah yang berlabelkan internasional menawarkan pendidikan berkualitas dengan biaya yang mahal dan mencapai ratusan juta Rupiah. Meskipun harganya mahal tapi hal ini tidak menyurutkan niat orang tua untuk menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut. Semakin banyak orang tua yang berpikir bahwa semakin mahal biaya sekolah anak maka semakin bagus kualitasnya. Kesan yang telah menyebar luas ini membuat sebagian orang tua rela kerja keras dan mengorbankan gajinya demi membiayai anak di sekolah mahal.
Benarkah sekolah anak, semakin mahal justru semakin laku? Apakah penyebabnya?
Kualitas Pendidikan. Kualitas sekolah atau anak didik banyak dipengaruhi oleh kualitas guru atau pendidik serta ditunjang dengan fasilitas, sarana pelatihan dan latihan (diklat) sekolah anak yang memadai. Kualitas pendidikan sekolah anak akan semakin baik terutama jika anak belajar dalam situasi dan lingkungan sekolah yang kondusif. Dengan demikian anak didik bisa mengembangkan potensinya secara maksimal. Sekolah anak dengan kualitas pendidikan yang baik juga mampu memberikan guru dan mentor yang baik bagi para siswanya. Biasanya di sekolah anak yang mahal, jumlah siswa dibatasi setiap kelasnya sehingga guru bisa lebih fokus dengan anak didiknya. Kualitas pendidikan berkaitan dengan metode belajar. Di sekolah anak yang mahal, biasanya metode belajarnya dua arah dan anak diajarkan keterampilan berupa soft skill.
Fasilitas. Sekolah anak menjadi mahal karena fasilitas yang tersedia lebih lengkap, modern, dan membutuhkan perawatan khusus. Ditambah lagi ada sekolah anak yang menyediakan fasilitas CCTV, katering bahkan antar jemput siswa. Selain fasilitas untuk siswa, sekolah anak yang mahal biasanya menyediakan fasilitas diklat yang baik bagi tenaga pengajarnya. Sehingga, biasanya sekolah anak dibebani dengan biaya SPP yang tinggi. Salah satu pertimbangan orang tua memutuskan anaknya masuk ke sekolah anak yang mahal adalah fasilitas keamanannya. Harapannya, dengan biaya pendidikan yang mahal maka anak akan aman. Kepastian akan keamanan membuat orang tua dapat dengan tenang menitipkan anaknya di sekolah saat jam kerja.
Gaya Hidup/Gengsi. Meskipun kedengarannya sepele, soal gengsi ternyata menjadi alasan untuk menyekolahkan anak. Apapun yang berlabel “international” menjadi laku di Indonesia. Terkadang, orang tua menyekolahkan anaknya di sekolah anak yang dipilihnya karena teman-temannya menyekolahkan anak mereka di sekolah tersebut. Faktor gaya hidup atau gengsi juga memegang peranan bagaimana orang tua memilih sekolah untuk anaknya. Pandangan kalau bersekolah di sekolah A berarti memiliki status sosial yang baik.
Nilai Yang Dianut. Selain hal-hal di atas, orang tua memilih sekolah anak yang nilai di sekolah sama dengan nilai yang dianut di dalam keluarga. Ada orang tua yang menginginkan anak bisa belajar mengenai keberagaman sehingga memutuskan untuk menyekolahkannya di sekolah internasional. Sebagian orang tua memprioritaskan nilai agama dan memutuskan anaknya untuk masuk ke sekolah anak dengan agama tertentu.
Nah, karena kamu sudah tahu kenapa sekolah anak, makin mahal makin laku, maka kamu perlu mempersiapkan Dana Pendidikan Anak sedini mungkin. Untuk mempersiapkan Dana Pendidikan Anak, kamu perlu tahu kemana kamu akan menyekolahkan mereka, apakah di sekolah konvensional atau homeschooling?
Sudah siapkah Dana Pendidikan Anak? Kalau kamu ingin tahu lebih banyak bagaimana caranya untuk mempersiapkan Dana Pendidikan Anak dari playgroup sampai universitas, yuk ikutan kelas finansial online melalui aplikasi zoom. Pendaftaran kelas Financial Clinic Online Series (FCOS) dengan tema Dana Pendidikan bisa dilihat di event.qmfinancial.com
-Honey Josep-
Artikel terkait:
Related Posts
1 Comment
Leave a Reply Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
[…] kembali bersekolah? Setelah liburan sekolah anak yang panjang, saatnya kembali beraktivitas belajar di sekolah selama lebih kurang satu tahun lamanya. Saat anak kembali bersekolah, ada satu pengeluaran yang […]