Financial Clinic (FinClic) merupakan sebuah talkshow radio pada tahun 2006 di salah satu stasiun radio di Jakarta. Kemudian berkembang menjadi FinClic seminar series, FinClic Tweet series di twitter dan sekarang di Instagram.
Apakah Ligwina Hananto, lead financial trainer QM Financial anak reksa dana banget? “Well, enggak juga sih. Jadi kalau masih ada yang beraggapan kalau reksa dana di bawah saham, let me tell you something, saham itu di bawah bisnis. Jadi, kalau mau main “kasta-kastaan”, sebenarnya hierarki tertinggi adalah menjadi pemilik dari berbagai bisnis. Jangan setia pada produk, setialah pada tujuan finansial. Kalau produk cocok dengan tujuan finansial ya dipakai, kalau tidak ditinggalkan,” ujarnya.
Hindari Tips Ngaco Saat Ingin Membeli Reksa Dana
Beli Yang Masih Murah. Seringkali reksa dana dibandingkan dari harga Nilai Aktiva Bersih per unitnya. Reksa dana yang harganya sudah puluhan ribu Rupiah dibandingkan yang baru mencapai ribuan Rupiah, kira-kira mana yang akan kamu pilih? Saat membeli reksa dana, kamu tidak seperti sedang membeli tahu goreng, di mana kamu pasti akan memilih harga yang lebih murah. Semua reksa dana pada awal terbit memiliki NAV Rp1.000 per unit sehingga kalau NAV per hari ini mencapai Rp3.000 maka reksa dana tersebut sudah bertumbuh tiga kali lipat dan yang NAV-ya sudah menembus puluhan ribu berarti pertumbuhannya sudah puluhan kali lipat. Cara membandingkannya adalah dengan menggunakan umur saat reksa dana tersebut terbit bukan hanya NAB saat ini.
Reksa dana ini sedang melambat, beli unitlink aja, lagi bagus. Menariknya, banyak reksa dana yang umurnya sudah “tua” pertumbuhannya dianggap melambat, benar gak sih? Untuk mendapatkan kebenarannya, kamu harus melihat grafik dan kondisi pasar saham. Coba deh kamu pikirkan, reksa dana dan unitlink, keduanya merupakan produk yang ada di pasar saham. Jadi kalau reksa dana saham melambat karena kondisi pasar saham melambat, kira-kira unit link yang salah satu instrumennya reksa dana saham akan melambat atau naik? Jadi, menurut kamu, ngaco gak sih pernyataan “Reksa dana ini sedang melambat, beli unitlink aja, lagi bagus”?
Sekarang Pasar Saham Lagi Jelek, Udah Cairin Aja. Tips ngaco ini seperti halnya kamu sedang mengalami kemacetan di jalan tol sehingga memutuskan keluar dari pintu exit terdekat dan ini sering sekali terjadi. Padahal saat pasar saham sedang turun, artinya harga reksa dana pun turun sehingga ini merupakan kesempatan untuk membeli lebih banyak di harga yang murah. Sehingga saat pasar saham pulih maka nilai reksa dana yang dimiliki akan berlipat. Jadi, jangan hanya karena pasar saham sedang turun maka kamu ingin mencairkan reksa dana yang dimiliki, kamu seharusnya memikirkan strategi jangka panjang untuk menghadapi pasar saham yang sedang turun seperti apa.
Profilmu Agresif berarti perlu reksa dana yang agresif juga. Memang sih kalau profil risiko agresif kamu boleh mengambil produk investasi yang agresif juga. Tapi tidak semua tujuan finansial kamu agresif, ada tujuan-tujuan yang sifatnya membutuhkan risiko serendah mungkin. Kembali ke konsep #TujuanLoApa, kalau tujuan keuangan sudah sampai maka uang harus dipindahkan ke tabungan saja, tidak usah serakah karena ada masanya uang tidak perlu bertumbuh atau sebaliknya.
Ingin belajar lebih mendalam mengenai reksa dana beserta perhitungannya? Yuk ikutan kelas Financial Clinic Online Series (FCOS) Intermediate Reksa Dana 18 Mei 2019. Pendaftaran di event.qmfinancial.com
-Honey Josep-