Sudah punya asuransi kesehatan karyawan? Ikut BPJS Kesehatan? Atau sudah mendapatkan fasilitas asuransi kesehatan swasta dari kantor? Atau, sudah ada asuransi kesehatan swasta yang dibeli sendiri? Atau masih bingung memilih yang mana?
Bagi karyawan, memang bisa saja mendapatkan 3 opsi asuransi kesehatan ya, yaitu ikut BPJS Kesehatan, masih mendapatkan asuransi kesehatan karyawan juga dari kantor, atau bisa saja membeli asuransi kesehatan swasta sendiri.
Sebenarnya, bisa salah satu atau harus ketiga-tiganya sih? Mari kita lihat.
3 Jenis Asuransi Kesehatan Karyawan
BPJS Kesehatan
BPJS Kesehatan yang mulai beroperasi 1 Januari 2014 ini memang merupakan program pemerintah dalam rangka menjamin kesehatan kita sebagai warga negara, termasuk bagi yang kurang mampu. Kita beruntung lo, karena pemerintah–meskipun terlambat–akhirnya mengambil langkah nyata untuk memberikan proteksi kesehatan dengan premi terjangkau melalui BPJS ini.
Manfaat BPJS cukup lengkap, meliputi rawat inap, rawat jalan, kehamilan dan melahirkan, serta optik (kacamata). Bahkan bisa dibilang tanpa plafon selama mengikuti semua prosedur dan kelas kamar yang sudah ditetapkan.
BPJS juga berlaku tanpa pre-existing condition, yang berarti jika kita punya penyakit bawaan, tetap akan ditanggung. Sedangkan, asuransi kesehatan swasta lain biasanya tidak akan meng-cover penyakit yang sudah kita derita sebelum membeli asuransi (padahal biasanya inilah alasan kita membeli asuransi, bukan?)
Semua manfaat ini sepertinya sulit didapatkan di asuransi kesehatan swasta. Padahal preminya lebih mahal, namun manfaat yang diberikan biasanya hanya sebatas rawat inap, pun ada batasan plafon klaim.
Namun, memang selalu ada sisi kurang dalam setiap hal, termasuk BPJS Kesehatan. Proses prosedurnya sangat panjang, terutama karena berlaku sistem rujukan berjenjang. Pun sebagai asuransi kesehatan massal, banyak orang yang menjadi pesertanya, sehingga ketika akan mengurus pun kita harus bersiap terhadap antrean yang panjang pula. Selain itu, sampai dengan saat ini, masih terdengar keluhan bahwa tidak semua biaya perawatan kesehatan tercover dengan baik oleh BPJS.
Asuransi Kesehatan Swasta yang Dibeli Sendiri
Asuransi kesehatan swasta punya keunggulan dari sisi kecepatan klaim, kemudahan, dan fleksibilitas dalam memilih rumah sakit. Kita tak perlu harus melalui rujukan berjenjang untuk mendapatkan manfaat asuransinya. Kita dapat memanfaatkannya baik secara cashless maupun reimbursement.
Namun, berbeda dengan BPJS Kesehatan, asuransi kesehatan swasta memberlakukan plafon yang akan membuat tidak semua tagihan akan terbayar, juga ada aturan pre-existing condition–seperti yang sudah dijelaskan di atas tadi. Selain itu, preminya juga termasuk mahal bagi sebagian karyawan.
Asuransi Kesehatan Karyawan dari Kantor
Nah, bagaimana dengan asuransi kesehatan karyawan yang didapatkan dari kantor?
Memang persyaratan asuransi kesehatan karyawan dari kantor tidak seketat asuransi kesehatan swasta yang dibeli sendiri, tapi juga bukan berarti tanpa batas.
Beberapa hal ada yang sama dengan asuransi kesehatan swasta yang dibeli sendiri, tapi ada pula beberapa hal yang memang perlu kita ketahui lebih jauh.
Misalnya soal klaim. Mau cashless atau reimburse? Kita juga mesti tahu cakupan asuransi kesehatan karyawan dari kantor ini sampai seberapa.
Apakah juga berlaku untuk anggota keluarga kita? Kalau iya, bagaimana skema perlindungannya? Ada perusahaan yang hanya menanggung biaya kesehatan karyawan saja, tidak dengan anggota keluarga. Ada juga yang menanggung biaya pengobatan tapi dibatasi, misalnya hanya pasangan dan anak pertama saja. Atau bisa juga, menanggung penuh untuk karyawan, sedangkan keluarga hanya 50%.
Hal ini memang tergantung kebijakan masing-masing perusahaan. Jadi, kita memang mesti tahu dulu sejak awal, peraturan apa saja yang sudah ditetapkan.
Kalau mau reimburse, kita harus siap dulu dengan dana darurat yang cukup. Begitu juga dengan pre-existing condition tadi, apakah dicover atau tidak? Kadang kala kita menderita penyakit yang tidak membutuhkan rawat inap, tetapi harus rawat jalan yang intensif dengan obat-obatan yang banyak. Apakah hal ini termasuk menjadi manfaat yang diberikan oleh asuransi kesehatan dari kantor?
Pun soal plafon, asuransi kesehatan karyawan dari kantor juga biasanya memberikan batasan, yang biasanya disebut dengan limit tahunan. Kita harus mengecek juga sampai seberapa limit tahunan ini berlaku.
Jadi, Pilih Mana?
Setelah melihat berbagai sudut dari BPJS Kesehatan, asuransi kesehatan swasta yang dibeli sendiri, dan asuransi kesehatan karyawan dari kantor di atas, sebenarnya kita sudah bisa melihat bahwa ketiganya mempunyai keunggulan dan kekurangan masing-masing, yang sebenarnya justru saling melengkapi.
Jika kita punya dana yang cukup, paling ideal adalah jika kita punya BPJS Kesehatan dan asuransi kesehatan swasta–pastikan ambil asuransi yang bisa double-claim–supaya bisa saling meng-cover. Sedangkan asuransi kesehatan karyawan dari kantor juga harus dimanfaatkan sebaik-baiknya, sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Jika tertarik untuk tahu lebih banyak mengenai seluk beluk keuangan korporasi, hubungi tim QM Financial untuk mengadakan #QMTraining, yaitu program pelatihan interaktif untuk karyawan di perusahaan. Anda dapat menyusun program bersama konsultan dan pembicara dari QM Financial, sesuai dengan kebutuhan literasi finansial Anda.
Hubungi kami melalui WhatsApp ke 0811 1500 688 (NITA/MIA). Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas terbaru.