Apakah kamu pemilik start up? Atau bisnis kamu sudah berjalan lebih dari satu tahun?
Apakah kamu sebagai pemilik bisnis kenal dengan istilah pitch deck? Bila YA, selamat! Kamu seang membawa bisnismu semakin besar. Bila TIDAK, yuk berkenalan!
Pitch Deck adalah presentasi singkat yang memberikan informasi tentang bisnis kamu saat ini. Isinya mempresentasikan gambaran perusahaanmu kepada klien potensial atau rencana bisnis kedepannya.
Ligwina Hananto, selaku lead trainer dari QM Financial pada 3 November 2018 diundang oleh Australian Consulate – General di kota Makassar untuk menjadi narasumber business workshop.
Di dalam workshop tersebut peserta mempelajari bagaimana cara membuat pitch deck yang baik dalam suatu bisnis. Setidaknya, ada 12 hal yang perlu disiapkan dalam membuat pitch deck. 3 hal yang paling mendasar adalah: APA -SIAPA – BAGAIMANA dalam suatu rencana bisnis.
Workshop yang dihadiri lebih dari 60 orang alumni pelajar Indonesia di Australian Consulate – General sebagian besar sudah mempunyai bisnis. Peserta diajak untuk memecahkan sebuah kasus di dalam sebuah bisnis secara berkelompok.
Selama workshop berlangsung, ada 2 pertanyaan yang menarik perhatian, yaitu:
Q1: Bagaimana kalau sudah memiliki bisnis yang dijalani tapi tidak sesuai dengan passion?
A1: Apabila bisnis tersebut sudah berjalan dan sudah menghasilkan,maka buatlah bisnis lain yang seperti “ekstrakurikuler di sekolah”, yaitu tidak masuk kedalam nilai pelajaran tapi dikerjakan dengan senang hati dan sesuai hobi. Misalkan, si A sudah sukses dengan bisnis keluarga yang sudah turun temurun tapi tidak sesuai dengan passion-nya, maka si A membuat bisnis lain selain itu bisnis yang utama dan sesuai hobi. Contohnya, karena dia hobi liburan, maka dia membuat video blog setiap pergi liburan dan diminati orang banyak. Kalau ternyata hobi tersebut menjadi bisnis dan ternyata menghasilkan melampaui pendapatan dari bisnis keluarga yang dijalani, ya bersyukur. Namun apabila tidak berhasil dengan bisnis ‘ekstrakrikuler’ tersebut maka tidak perlu sedih, karena selayaknya ekstrakurikuler di sekola
h, hal tersebut merupakan siraman batin untuk pribadi kita.
Q2: Bagaimana kalau membuat bisnis yang merupakan tren baru dan tidak sesuai dengan pasar yang ada?
A2: Apabila kamu membuat bisnis yang tidak sesuai dengan masalah yang dihadapi di sekitar lingkunganmu serta kamu awam dengan kondisi sekitar, maka kamu harus bersiap usaha tersebut tidak maju. Mungkin akan ada tren di waktu tertentu tapi bisa tidak bertahan untuk jangka panjang? Karena bisa saja tren baru tersebut sebenernya bukan merupakan kebutuhan
atau masalah yang dihadapi calon pelanggan bisnismu.
Kesan peserta atas workshop
Peserta ada yang mengibaratkan business workshop ini seperti nasi campur yang mempresentasikan materi yang penting serta membuat kenyang.
Ada pula yang mengibaratkannya seperti roti manis, peserta merasa materi pelatihan gurih dan manis.
Bahkan, materi pitch deck di dalam sebuah bisnis seperti jala kote yang enak dimakan tetapi susah dibuat, makanan khas Makassar yang tersaji di atas meja peserta.
Kamu punya kebutuhan pelatihan finansial seperti apa? Sila hubungi tim QM Project di 0811 1500 688 untuk mendiskusikan program sesuai kebutuhanmu.
– Mia Damayanti –