Homeschooling yang merupakan pendidikan rumahan yang diperkenalkan secara luas pada tahun 1960-an di Eropa dan Amerika. Biasanya orangtua memilih homeschooling sebagai jawaban atas ketidakpuasan pendidikan di sekolah konvensional. Sebagian lagi ingin lebih meningkatkan potensi anak terlebih bagi anak berkebutuhan khusus. Ada juga yang menganggap homeschooling adalah solusi dari mahalnya pendidikan konvensional.
Kalau di artikel sebelumnya kita sudah membahas Komponen Dana Pendidikan Konvensional, sekarang kita akan membahas Komponen Dana Pendidikan Homeschooling:
- Uang Pendaftaran. Sama seperti sekolah konvensional, ada beberapa lembaga homeschooling yang juga menerapkan biaya pendaftaran sebagai ganti uang formulir.
- Uang Pangkal. Walau kegiatan belajar dilakukan di rumah, untuk memulai pendidikan homeschooling, calon peserta didik juga dikenakan biaya berupa uang pangkal yang nilainya berjenjang sesuai tingkat pendidikan misalnya Rp2juta (TK), Rp10juta (SD), Rp12,5juta (SMP) dan Rp15juta (SMA).
- Uang Buku dan modul. Ada beberapa homeschooling yang mewajibkan muridnya untuk membeli buku tertentu dan modul yang nilainya tidak melebihi Rp500ribu.
- Uang Kegiatan. Karena sifatnya yang tidak terikat pada bangunan sekolah maka murid homeschooling akan banyak berkegiatan di luar sehingga peserta didik harus membayar uang kegiatan per semester yang bisa mencapai Rp4juta.
- Uang SPP bulanan. Sama halnya dengan sekolah konvensional, sekolah homeschooling juga menerapkan SPP yang besarnya berkisar mulai Rp150ribu sampai dengan Rp1,5juta. Penting sekali untuk mengunci anggaran pengeluaran untuk uang SPP bulanan hanya sebesar 10% dari penghasilan orangtua agar masih ada sisa gaji untuk pos pengeluaran lainnya seperti menabung.
Selain kelima biaya di atas, ada beberapa homeschooling yang menerapkan biaya untuk kunjungan tutor dan ulangan secara online yang besar nilainya tidak melebihi Rp500ribu dalam sekali kunjungan atau ulangan.
Jadi, apapun pilihan sekolah, pastikan dana pendidikan anak siap sedia!
baca juga: Sudah Siapkah Dana Pendidikan Anak Anda?
Jangan biarkan anak kehilangan mimpi dan cita-citanya hanya karena orangtua lalai menyiapkan Dana Pendidikan Anak!
– Honey Josep –
3 Comments
Leave a Reply Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
[…] Nah, karena kamu sudah tahu kenapa sekolah anak, makin mahal makin laku, maka kamu perlu mempersiapkan Dana Pendidikan Anak sedini mungkin. Untuk mempersiapkan Dana Pendidikan Anak, kamu perlu tahu kemana kamu akan menyekolahkan mereka, apakah di sekolah konvensional atau homeschooling? […]
[…] Konsep sekolah ini berbeda dengan sekolah formal karena kegiatan belajar dilaksanakan di rumah. Orangtua harus konsisten mengajarkan anak sesuai dengan kurikulum yang ada. Bila orangtua merasa tidak mampu untuk mengajar sendiri maka dapat menyewa guru atau tutor. Baca juga: Komponen Dana Pendidikan Home Schooling […]
[…] bisa menjadi salah satu solusi terhadap tingginya biaya sekolah konvensional dewasa ini. Jika homeschool masih ada uang pangkal, uang pendaftaran, dan sebagainya, metode unschooling–yang mengandalkan kemauan anak untuk belajar mandiri–jadi […]