Masa muda adalah masa kejayaan. Demikian jargon yang sering kita dengar di kalangan milenial. Walaupun usia rata-rata masih di bawah 30 tahun, mereka sudah mampu memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya. Umumnya mereka sudah memiliki penghasilan yang terbilang cukup dari pekerjaannya.
Meski punya penghasilan besar, kalangan milenial ini justru diprediksi tidak mampu untuk membeli properti seperti rumah atau apartemen sebagai hunian pribadi bahkan sebagai investasi. Penyebab utamanya adalah gaya hidup mereka yang tinggi. Kalangan milenial cenderung mengikuti tren yang terjadi saat ini mulai dari teknologi, fesyen, travelling, hingga menggunakan berbagai produk dari brand ternama. Hal inilah yang membuat kalangan milenial melupakan pentingnya menabung dan investasi dalam bentuk properti.
Sebagai wujud kepedulian terhadap karyawannya yang mayoritas milenial, pada tanggal 15 Agustus 2018 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali mengundang Ligwina Hananto – lead trainer QM Financial – untuk memberikan edukasi finansial kepada para karyawan OJK.
Sharing session kali ini membahas tentang pengelolaan keuangan untuk investasi dalam menjaga nilai kekayaan. Pengelolaan keuangan disini lebih mengarahkan agar para karyawan mempunyai minat untuk memiliki properti seperti rumah atau apartemen di usia muda. Ada beberapa hal yang perlu diketahui sebelum membeli properti:
- Pilih Lokasi yang Tepat. Lokasi adalah salah satu penentu utama ketika kita hendak membeli properti. Lokasi akan sangat mempengaruhi harga properti itu sendiri. Selain itu, pemilihan lokasi ini juga perlu sekali dipertimbangkan jika properti yang dibeli akan digunakan untuk hunian pribadi. Pilihlah lokasi terbaik yang dekat dengan akses ke berbagai tempat. Misalnya transportasi umum, pusat perbelanjaan, sekolah, rumah sakit, taman bermain, dan sebagainya.
- Periksa Reputasi Developer. Sebagaimana investasi lainnya, membeli properti juga memiliki risiko. Hal ini tentu sangat penting diketahui oleh investor pemula atau kamu yang ingin membeli properti untuk hunian pribadi. Untuk meminimalisir terjadinya risiko, pilihlah developer yang memiliki reputasi terbaik di pasaran. Cek juga izin pembangunan dan hal lainnya yang terkait dengan properti yang akan kamu beli, sehingga properti yang akan kamu beli tidak akan menimbulkan masalah/kerugian di masa yang akan datang.
- Ajukan KPR. Kamu bisa mengajukan KPR jika ingin membeli properti. Hal ini dapat meringankan beban biaya yang harus dikeluarkan. Siapkan uang muka atau down payment (DP) sebesar 30% dari harga properti. Kamu bisa mulai investasi bulanan untuk mencapai target DP properti ini. Misalnya dengan harga properti Rp600.000.000, kamu perlu menyiapkan DP sebesar Rp180.000.000. Jika kamu ingin mencapai target DP dalam jangka waktu 5 tahun, kamu perlu berinvestasi sebesar Rp2.500.000/bulan ke dalam produk yang bisa memberikan imbal hasil 8% per tahun.
- Siapkan Dana Tambahan. Ada beberapa biaya tambahan yang perlu dipenuhi saat hendak membeli properti, antara lain biaya provisi, biaya administrasi, biaya asuransi, biaya legalisir notaris, appraisal, clearance sertifikat dan pajak jual beli. Besaran biaya ini bisa mencapai 5-10% dari harga rumah. Siapkan dananya bersama dengan DP ya.
- Pilihlah Jangka Waktu Pembayaran yang Sesuai. Kemampuan finansial setiap orang berbeda. Pilihlah jangka waktu yang sesuai dengan kemampuan kamu. Jangan memaksakan diri bila memang belum mampu mengambil jangka waktu pendek. Jangka waktu cicilan akan mempengaruhi seberapa besar cicilan yang harus kamu bayar setiap bulannya. Ingat, selain cicilan KPR, masih ada kebutuhan hidup lainnya yang perlu dipenuhi. Atur jangka waktu pelunasan agar besaran cicilan maksimum 30% dari pendapatan bulanamu. Jadikan cicilan KPR sebagai salah satu pos terpenting di dalam keuangan. Kamu juga harus mengelola keuangan dengan baik, yakni dengan melakukan penghematan untuk berbagai pengeluaran yang tidak begitu penting.
Memiliki properti menjadi hal yang kerap terlupakan di kalangan milenial yang cenderung memilih gaya hidup yang tinggi ketimbang membeli properti. Dengan kenaikan harga properti yang tinggi, yuk mulai prioritaskan properti sebagai salah satu salah satu aset yang wajib dimiliki sejak muda. Milenial, kamu mampu kok beli properti. Selamat memulai perjalanan memiliki properti pertamamu sendiri!
Nita Kurniawati
Related Posts
1 Comment
Leave a Reply Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
[…] jangan sampai bikin prediksi banyak orang tentang para millenial yang enggak bakalan bisa punya properti sebagai salah satu instrumen investasi karena lebih memilih bergaya hidup mewah terbukti […]
[…] ini berlaku untuk pembelian segala jenis properti, mulai dari rumah tapak, rusun, ruko, hingga rukan bagi bank dengan kriteria […]