Menjadi ibu adalah anugerah bagi setiap perempuan. Peran baru ini menuntut tugas dan tanggung jawab ekstra. Tentunya, kita ingin menjadi ibu terbaik bagi anak-anak kita. Motivasi untuk menjadi ibu yang baik ini kadang disalahartikan dengan membeli semua kebutuhan dan perlengkapan bayi. Mulai dari pakaian bayi yang lucu-lucu, boks bayi, dan stroller. Tak lupa berbagai kebutuhan menyusui seperti botol dan pompa ASI, peralatan sterilisasi, hingga suplemen ASI booster. Rasanya semua mau dibeli! Tunggu dulu, yakin, semuanya perlu? Atau jangan-jangan hanya sekadar keinginan sang ibu baru?
Keinginan vs Kebutuhan
“ASIku kok dikit ya. Butuh beli suplemen, teh, sama susu buat ASI booster nih.”
“Aku stres! Kayaknya butuh beli essential oils beserta diffuser-nya deh biar bisa rileks.”
Sebelum kamu terjebak dengan daftar belanja perlengkapan bayi dan ibu yang terlalu panjang, coba pilah-pilah dulu apakah semuanya memang dibutuhkan atau hanya ingin mengikuti tren? Produksi ASI sedikit? Coba cek komposisi makanan yang kamu konsumsi. Banyak kok bahan alami untuk memacu produksi ASI. Merasakan tekanan sebagai ibu baru itu wajar. Mungkin yang kamu perlukan bukanlah satu set minyak atsiri, tapi me time untuk sejenak beralih dari segala keribetan mengurus bayi.
Manfaatkan Barang Lungsuran
Punya kakak, adik, atau sepupu yang kini anaknya sudah beranjak balita? Bisa dipastikan banyak perlengkapan bayi mereka yang tidak lagi terpakai. Daripada beli, kenapa tidak pinjam saja? Hemat uang bagi ibu baru, hemat tempat penyimpanan bagi mereka yang meminjamkan. Sama-sama hemat kan?
Manfaatkan Kado
Jangan terburu-buru membeli semua perlengkapan bayi sebelum melahirkan. Pasalnya, setelah melahirkan kita akan menerima banyak kado perlengkapan bayi. Sayang kan kalau kadonya tidak dimanfaatkan. Bahkan, kita bisa request kado ke orang-orang terdekat agar barang yang mereka berikan bisa sesuai dengan kebutuhan.
Beli Secukupnya
Saat pergi ke toko perlengkapan bayi, kita akan mudah sekali tergoda. Boleh kok beli membeli baju bayi yang lucu-lucu. Tapi beli dalam jumlah yang kecil saja ya. Bayi akan tumbuh dan berkembang dengan sangat cepat. Baju saat berumur 3 bulan tidak lagi bisa dipakai saat ia berumur 6 bulan.
Quality over quantity
Segala perlengkapan bayi tersedia dalam berbagai merek dengan rentang harga yang sangat lebar. Pilih barang dengan kualitas baik namun tetap terjangkau ya. Siapa tahu bisa dipakai lagi sama adiknya. Eh, berencana punya bayi lagi, kan? Kalaupun tidak, barangnya tetap bisa kamu lungsurkan ke saudara yang membutuhkan.
Pengalaman menjadi ibu adalah momen berharga yang tak kan bisa tergantikan. Tak perlu berlama-lama dalam dilema ibu baru. Pisahkan mana keinginan dan mana kebutuhan agar ibu tidak perlu banyak membuang uang untuk sekadar membeli perlengkapan. Masih banyak kebutuhan si kecil yang harus kita siapkan.
Selamat menikmati menjadi ibu!
Fransisca Emi