Kementerian Keuangan melansir data jumlah utang Indonesia sebesar Rp4.253 triliun hingga 31 Juli 2018. Jumlah yang besar ya. Namun tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan besarnya utang luar negeri. Pemerintah terus memastikan utang berada dalam batas aman dan digunakan untuk kepentingan pembangunan infrastruktur.
Utang negara sudah ada yang mengurusi. Kamu cukup mengkhawatirkan utangmu sendiri? Kalau utang negara digunakan untuk pembangunan infrastruktur, utangmu dipakai untuk apa? Kalau utang untuk aset aktif seperti rumah sih oke ya. Tapi kalau utang untuk hal-hal konsumtif seperti beli gadget atau tiket untuk liburan? Hmm… ini sih harus segera dibereskan.
Dalam salah satu sesi pelatihan finansial yang diadakan oleh QM Financial, seorang peserta menceritakan pengalamannya memiliki utang kartu kredit yang hanya dibayarkan minimal setiap bulan. Padahal dia juga berinvestasi secara rutin di reksadana.
Coba bandingkan berapa bunga utang kartu kredit dan imbal hasil investasi di reksadana. Besaran bunga kartu kredit yang harus kamu bayarkan bisa mencapai 35% per tahun loh. Aturan Bank Indonesia Juni 2017 sudah menurunkan basis bunga kartu kredit jadi maksimal 27% per tahun. Angka ini jauh lebih besar dibanding imbal hasil investasimu kan? Investasi di reksadana saham sekalipun asumsi imbal hasilnya sekitar 15% per tahun. Jadi, kalau kamu tidak melunasi utang kartu kreditmu, ‘saldo’ imbal hasilnya minus 12% per tahun. Apa gunanya investasi kalau bunga kartu kredit terus menggerogoti?
Tidak punya utang itu melegakan loh. Yuk bikin rencana pelunasan biar kamu bisa jawab pertanyaan ini: kapan kamu mau merdeka dari utang?
- Catat pengeluaran bulanan. Oke ini memang agak menyebalkan. Tapi kalau kamu tidak tahu ke mana saja uangmu pergi, bagaimana kamu bisa tahu pos mana yang bisa kamu hemat untuk mempercepat pelunasan utang. Kami di QM Financial biasanya membagi pengeluaran bulanan menjadi 5 pos sbb: rutin, cicilan, sosial, menabung/investasi dan lifestyle.
[Baca di sini: https://qmfinancial.com/2016/11/silakan-baca-tentang-5-pengeluaran-bulanan-yang-harus-kamu-ketahui/]
- Hemat, grak!. Bukan hormat ya, hemat. Hihihi. Dari lima kategori pengeluaran bulanan di atas yang paling bisa dihemat adalah rutin dan lifestyle. Kamu bisa mulai dengan mengurangi frekuensi makan di luar dan menggantinya dengan masak sendiri di rumah, beralih pilihan transportasi dari taksi ke ojek online atau mengganti merek-merek yang biasa kamu pakai dengan yang lebih terjangkau. Tenang, ini hanya sementara kok. Kalau utangmu sudah lunas, kamu bisa kembali ke gaya hidup yang kamu mau.
- Menambah penghasilan. Selain berhemat, cara lain yang bisa dilakukan adalah menambah penghasilan. Alangkah baiknya jika kita punya penghasilan dari berbagai sumber. Kalau kamu karyawan, kamu bisa mencoba mencari tambahan penghasilan dengan menjadi freelancer di bidang yang kamu kuasai atau memilih untuk berdagang. Catatannya, jangan sampai pekerjaan sampingan ini menganggu pekerjaan utamamu.
- Perbesar kemampuan mencicil. Rasio cicilan utang yang ideal adalah 30% dari penghasilan bulanan. Namun untuk mempercepat pelunasan utang yang konsumtif kamu bisa memperbesar porsinya menjadi 40%. Hasil penghematan dan penghasilan tambahan dari pekerjaan sampingan bisa digunakan untuk memperbesar jumlah cicilan yang dibayarkan per bulannya.
- Cek aset. Kalau sudah berusaha berhemat dan menambah penghasilan agar bisa menambah penghasilan belum cukup membantu mengurangi saldo utang, pertimbangkan melepas aset untuk melunasi utang. Tentu terasa lebih mudah jika kita punya aset lancar seperti deposito atau reksadana yang bisa segera dicairkan. Tapi bagaimana jika harus menjual aset tidak lancar seperti kendaraan atau properti? Jangan buru-buru. Jadikan ini solusi terakhir jika keempat langkah sebelumnya belum berhasil.
Peringatan Kemerdekaan Indonesia seharusnya juga menjadi pengingat bagi kita untuk menjadi manusia yang merdeka. Merdeka dari utang!
Ingin mendapatkan informasi seputar pengelolaan keuangan lebih lanjut? Kamu bisa mendengarkan siaran Financial Talk bersama QM Trainer Titis Syahluddin di Move On Pagi Radio DFM Jakarta 103.4 FM setiap Kamis jam 8 pagi.
QM Admin