Momen Lebaran yang baru saja berlalu bisa jadi merupakan momen yang paling ditunggu oleh beberapa pemilik bisnis yang omzetnya biasanya meningkat di masa ini. Misal bisnis kue kering, hantaran lebaran, baju-baju muslim dan perlengkapan ibadah. Namun di sisi lain, ada juga bisnis yang justru sepi di masa Ramadan dan Lebaran. Misalnya bisnis pusat kebugaran. Saat puasa orang cenderung mengurangi frekuensi olahraga. Apalagi saat ditinggal mudik Lebaran ke kampung halaman. Otomatis jumlah pengunjung juga menurun. Kamu pemilik bisnis? Bagaimana nasib bisnismu saat masa Ramadan dan Lebaran kemarin? Ikut pasang atau malah surut?
Dua orang pemilik bisnis akan berbagi strategi menghadapi pasang surut omzet di masa Ramadan dan Lebaran. Ada Roro Widi Astuti, pemilik bisnis The Good Prana Studio di Bekasi dan Fitria Hasanah (Ica), pemilik bisnis LCheese Factory Pekanbaru. Mereka adalah alumni kelas Financial Clinic Bisnis yang diadakan QM Financial bulan April yang lalu.
baca juga: Strategi Online L Cheese Cake
Strategi The Good Prana Studio
Ada semacam sugesti bahwa olahraga saat puasa akan membuat haus dan menjadikan kita enggak kuat puasa. Untuk mengatasinya, sebelum bulan puasa setiap instruktur memberikan sosialisasi tips berolahraga yang tidak mengganggu ibadah puasa. Jadwal kelas pun disesuaikan. Kelas-kelas yang agak hardcore ditaruh di sore hari dan setelah jam buka puasa. Pagi hari diisi dengan kelas yang gentle saja.
Agar cash flow tetap bagus ketika puasa, The Good Prana memberikan harga spesial untuk member yang sign up dua bulan langsung pada Mei dan Juni. Selain itu setelah puasa sudah disiapkan kelas-kelas spesial dan juga event yang diproyeksikan bisa menutupi penurunan omzet saat puasa dan lebaran kemarin.
Strategi LCheese Factory
Beda halnya dengan bisnis studio yoga milik Roro, LCheese Factory justru panen order di momen Ramadan & Lebaran. Meski sempat sepi di sepuluh hari awal Ramadan, namun mulai pertengahan hingga akhir Ramadan, LCheese kebanjiran order hampers kue kering dan cake Lebaran. Tokonya bahkan baru tutup jam 10 malam di hari terakhir Ramadan!
Meski omzet melejit, LCheese factory menghadapi tantangan kenaikan harga. Setiap tahun, harga bahan pokok biasanya naik saat Lebaran, termasuk bahan-bahan kue. Ica punya strategi agar harga jual ke pelanggan di masa Lebaran tidak ikut naik. Ia sudah menyetok bahan baku utama cakenya, yaitu cream cheese dari distributor untuk memastikan stoknya mencukupi dan harga tetap terkendali.
Pentingnya proyeksi
Sebagai pemilik bisnis seharusnya kita sudah tahu loh kapan omzet bakal ramai, kapan sepi. Jadi strateginya sudah harus disusun rapi di depan. Itulah pentingnya proyeksi.
Saat menyusun business plan artinya kita membuat proyeksi sales dan biaya per bulan selama setahun penuh. Jadi kita sudah tahu setiap bulan harus omzet harus masuk berapa dan berapa maksimal biaya yang bisa dialokasikan. Kalau targetnya meleset, konsekuensinya apa?
Kalau permintaan terhadap bisnis kita cenderung meningkat di momen tertentu, misal saat Ramadan dan Lebaran, maka ini saat yang tepat untuk menggenjot omzet. Sebaliknya, kalau di momen tersebut bisnis kita sepi, kita harus menutup kekurangan omzetnya di bulan yang lain.
Omzet naik atau turun gak masalah kok. Karena kita sudah memperhitungkannya di awal. Seperti Roro yang membuat program special class setelah Lebaran untuk The Good Prana Studio dan Ica yang menyediakan berbagai kue kering dan hampers LCheese Factory untuk mengoptimalkan omzet di masa Lebaran.
Ingin belajar membuat proyeksi bisnis seperti Roro dan Ica? Ayo gabung di kelas Financial Clinic Bisnis! Ikuti updatenya di twitter & instagram @QM_Financial ya.
QM Admin