Dana menikah adalah salah satu tujuan finansial yang paling sulit untuk financial planner. Biasanya dibutuhkan sejumlah dana yang besar dalam jangka waktu yang pendek. Menikah memang membutuhkan banyak biaya. Mulai dari katering, sewa gedung, dekorasi, upacara adat, pengisi acara, baju, fotografer, make up, seragam keluarga, undangan, dan souvenir. Banyak sekali pernak-perniknya ya ☺
Dari banyak jenis pengeluaran dana menikah tersebut, menurut kamu mana sih yang bikin dana menikah jadi besar banget? Umumnya katering, sewa gedung, dan upacara adat menjadi tiga komponen yang memerlukan biaya paling besar. Untuk upacara adat tidak banyak yang bisa dihemat karena biasanya sudah ada pakem tersendiri. Namun untuk katering dan sewa gedung, masih bisa dilakukan penyesuaian agar budget tidak membengkak.
Komponen utama dana menikah
Seharusnya, menikah itu gak ribet. Ini tiga hal yang harus disiapkan untuk dana menikah:
- Mas kawin
Besaran mas kawin sangat bervariasi tergantung kesepakatan kedua belah pihak. Untuk beberapa keluarga, mas kawin menjadi syarat utama.
- Ijab kabul/pemberkatan/upacara nikah
Ini merupakan acara inti. Ijab kabul dan pemberkatan sebenarnya tidak mahal. Bahkan ijab kabul gratis jika diselenggarakan di KUA.
- Resepsi
Terakhir adalah perayaan yang kadang dipenuhi dengan gengsi. Dana menikah jadi mahal karena hal ini.
Menyiapkan dana menikah
Idealnya, dana menikah itu disiapkan 2-3 tahun sebelum pernikahan. Besarannya tergantung preferensi masing-masing orang. Namun, yang penting sesuaikan dengan kemampuan. Jangan sampai utang untuk dana menikah! Kebutuhan rumah tangga setelah menikah itu banyak (banget!). Jangan membakar uang dalam sehari pesta saja. Ada salah satu case client yang masih harus membayarkan utang tenda pernikahannya saat sedang mempersiapkan kelahiran anak pertama. Sedih! Jangan terjadi padamu juga ya!
Investasi untuk dana menikah
Dengan jangka waktu yang pendek, mempersiapkan dana menikah biasanya cukup menabung saja. Namun, kalau masih ada waktu sekitar 2-3 tahun sebelumnya, kamu bisa mulai berinvestasi di instrumen dengan resiko rendah, dengan return yang rendah juga tentunya. Salah satu produk yang bisa digunakan adalah reksa dana pasar uang.
Misal untuk menikah 3 tahun mendatang kamu membutuhkan dana menikah Rp300juta. Kamu bisa berinvestasi Rp7.700.000 per bulan ke dalam produk yang memberikan imbal hasil 5.5% per tahun. Mampu gak? Kalau gak mampu, coba turunkan target dana menikahnya, misal jadi Rp100juta. Untuk mencapai target dana menikah Rp100juta 3 tahun mendatang, kamu bisa berinvestasi Rp2.500.000 per bulan ke dalam produk yang memberikan imbal hasil 5.5% per tahun. Angkanya lebih masuk akal kan?
Dana menikah Rp100juta tanpa utang
Skenario di atas hanya bisa terjadi kalau kamu masih punya banyak waktu untuk menyiapkan dana menikah. Kalau waktunya tinggal 1 tahun gimana? Ya mau gak mau kamu harus nabung.
Coba ya kita hitung kedua skenario di atas dengan perhitungan menabung. Target dana menikah Rp300 juta. Berarti masing-masing pasangan harus menabung Rp12.5juta per bulan. Sanggup gak? Kalau gak sanggup, turunin target dana menikahnya.
Target dana menikah kita sesuaikan jadi Rp100juta ya. Gimana caranya dapat Rp100juta tanpa utang? Pertama, nabung dari gaji bulanan. Misal gaji masing-masing @ Rp5.000.000. Berdua nabung Rp2.500.000 per bulan selama setahun Rp60.000.000. Fokuskan seluruh penghasilan ke satu tujuan keuangan utama: dana menikah. Kedua, nabung dari penghasilan tahunan. Bonus & THR masing-masing sekali gaji, total berdua Rp20.000.000. Rp20.000.000 lagi dapet dari mana? Bisa dari bisnis sambilan atau jebol dikit dana darurat deh. Jadi dana menikah Rp100 juta tanpa utang, bisa kan?
Topik finansial seru lainnya bisa kamu ikuti di seri Financial Clinic #FinClic Ligwina Hananto. Setiap Senin jam 07.00 pagi di twitter & Instagram stories @mrshananto.
QM Admin
***
Related Posts
1 Comment
Leave a Reply Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
[…] mobil belum lunas, sudah ketemu seseorang dengan siapa pengin menua bersama. Biaya menikah, masih didukung orang tua sih. Tapi, berhubung sekarang sudah jadi manajer, punya gaji besar, […]