Seharusnya kamu yang bekerja sebagai karyawan gak bikin alasan lagi soal mengatur keuangan pribadimu. Saat kamu bekerja sebagai karyawan, kamu tahu akan punya penghasilan berapa setiap bulan. Maka kamu tinggal mengikuti rumus gampang berikut ini dan atur deh keuanganmu!
Ternyata ada lho kelebihan jadi karyawan. Seorang karyawan punya gaji yang tetap! Bahkan kalau penghasilan kamu tidak tetap, kamu sudah bisa menghitung perkiraan komisi atau bonus yang akan kamu terima. Jadi rata-rata penghasilan 3 bulan terakhir sudah ketahuan.
Dengan punya pekerjaan tetap – yang diikuti paket remunerasi yang jelas, maka kamu sudah bisa punya angka awal untuk diatur setiap bulannya. Gampang kok. Mari kita atur pengeluaran kita setiap bulan dengan rasio keuangan ini.
30% Menjaga Cicilan
Rasio yang satu ini disebut Rasio Cicilan Utang. Cara menghitungnya adalah menjumlahkan SEMUA cicilan bulanan utang kami lalu membaginya dengan penghasilan rutin (atau rata-rata per 3 bulan). Ingatnya SEMUA. Jadi jangan senang dulu kalau punya cicilan kompor Cuma Rp200.000 per bulan. Tapi ternyata masih ada cicilan rumah Rp3.500.000, cicilan mobil Rp2.500.000 dan cicilan TV Rp600.000. Berarti total cicilanmu Rp6.800.000!
Nilai cicilan ini baru punya artin jika kita bandingkan dengan besaran penghasilan rutin per bulan. Jadi kalau punya gaji Rp10.000.000 sementara cicilan utangmu Rp6.800.000 kamu akan dianggap punya keuangan yang tidak sehat. Rasio utangmu 68%. Kemungkinan besar kamu akan sesak napas membayarkan semua tagihan lainnya.
Tapi kalau penghasilanmu Rp 25.000.000, dibandingkan dengan cicilan yang Rp6.800.000 maka rasio cicilanmu belum sampai 30% dari penghasilan. Kamu dalam kondisi keuangan sehat dan seharusnya bisa menabung!
Dalam perencanaan keuangan kamu boleh punya cicilan utang. Tetapi jumlah cicilan ini perlu dibatasi supaya penghasilanmu tidak amblas setiap bulan hanya membayarkan utang. Jangan lupa, kebanyakan masalah karyawan ada pada cicilan ini. Maka silakan jaga rasio ini agar selalu dalam batas sehat.
10% untuk masa depan
Punya cicilan boleh asal bisa menabung ya. Gak usah banyak-banyak kok. Mulai saja dengan jumlah yang kecil senilai 10% dari penghasilanmu. Tetapi jika kamu sudah punya kebiasaan yang sehat, seharusnya kamu bisa secara berkala meningkatkan besaran menabung ini menjadi 20% atau 30 % dari penghasilan bulanan. Rasio ini disebut juga rasio menabung.
Kebiasaan menabung atau investasi dengan jumlah tetap ini sangat penting. Mengukurnya pun dengan prosentase bukan dengan nominal. Jadi saat penghasilan kita meningkat, jumlah yang berhasil kita selamatkan untuk masa depan, ikut meningkat.
Saat penghasilan Rp5.000.000 maka kita bisa menabung 10% atau Rp500.000. Jika penghasilan kita meningkat menjadi Rp10.000.000 seharusnya kita bisa menabung 10% juta tetapi artinya nilai nominalnya meningkat menjadi Rp1.000.000. Begitu seterusnya. Gak cuma menabung ya. Investasi juga lho!
Apa pun fase karir yang sedang kamu hadapi sebagai seorang karyawan, kamu tetap bisa menabung dan investasi. Mulai dengan 10% dulu ya!
3 X Bukti Punya Uang
Sudah bisa mengendalikan jumlah cicilan, sudah juga rajin menabung. Ada hasilnya gak? Ayo buktikan dengan rasio likuiditas. Rasio yang satu ini akan mengkonfirmasi apakah rasio cicilan dan rasio menabung memang sudah kita jalankan atau baru di atas kertas.
Cara menghitung rasio likuiditas ini gampang-gampang susah. Pertama kita harus tahu dulu berapa jumlah nilai Aset Lancar yang kita miliki. Aset lancar ini terdiri dari semua simpanan yang sifatnya likuid dan memang dapat atau akan dicarikan dalam waktu dekat. Misalnya jumlah saldo tabungan, deposito, nilai reksadana, emas batangan, nilai tunai asuransi tradisional maupun unitlink, obligasi, saham, hingga piutang yang akan dibayarkan pihak ketiga dalam waktu dekat. Kalau sudah, bagilah jumlah Aset Lancar ini dengan besarnya kebutuhan utama bulananmu. Angka yang kamu dapat akan menunjukkan berapa lama kamu bisa hidup tanpa bekerja! Alias seberapa besar likuiditas kamu.
Gimana caranya supaya bisa belajar lebih banyak lagi tentang ketiga rasio keuangan ini? Gampang kok. Dalam program 1-Day-Training misalnya, tim dari QM Financial akan memberikan program lengkap yang terdiri dari seminar tentang pengaturan gaji karyawan, sesi financial check up yang dapat dilakukan karyawan sendiri atau bersama pasangan, serta seminar tentang bagaimana mencapai tujuan finansial dengan menabung dan investasi.
Program pelatihan keuangan 1-Day-Training seperti ini akan membukakan wawasan bagi karyawan tentang pentingnya mengatur keuangan pribadi. Karyawan yang memiliki keuangan yang sehat akan dapat memproyeksikan dirinya dalam bentuk produktivitas kerja yang lebih baik.
Program ini pun didesain lengkap. Bukan cuma belajar tentang teori mengatur keuangan tetapi juga praktik memeriksa keuangan pribadi. Ada banyak hal yang bisa dipelajari oleh seorang karyawan agar dapat menyusun rencana keuangannya sendiri. Financial literacy yang lebih baik hanya dapat terwujud jika terjadi sinergi yang baik antara karyawan, perusahaan dan konsultan keuangan.
Kami berharap dapat berkunjung ke lebih banyak kantor-kantor keren di Indonesia, seperti yang kami lakukan di kantor Greenpeace Indonesia. Tidak ada alasan lagi, karyawan harus bisa mengatur keuangan ya!
-QM Financial –
Kamu juga bisa mengundang tim QM Financial untuk membuat 1-Day-Training di kantormu. Silakan hubungi tim QM Financial di WA 08111500688 untuk booking jadwal pelatihan.
1 Comment
Leave a Reply Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
[…] artikel Karyawan Bisa Gampang Belajar Atur Pengeluaran Dengan Rasio Keuangan Ini ada nih dijelaskan mengenai rasio mengatur pengeluaran, yaitu 30% cicilan, 10% tabungan. Inilah […]