Market Day adalah kegiatan yang rutin diadakan di sekolah anak sulung saya, Irshad. Di kegiatan ini, anak-anak melakukan kegiatan transaksi jual beli. Siswa kelas tertentu berjualan, dan pembelinya adalah siswa kelas lainnya, guru dan orang tua murid.
Sejak seminggu sebelum kegiatan market day April lalu, Irshad sudah mendiskusikan dengan saya, apa yang akan dijualnya. Setelah berdiskusi dan mencari informasi, kami sepakat untuk berjualan popcorn, dengan 2 varian rasa, original dan caramel. Popcorn original dijual dengan harga 3 ribu dan caramel dengan harga 4 ribu, dengan margin keuntungan seribu rupiah setiap kotaknya. Irshad berencana untuk menjual 15 kotak popcorn.
Untuk menarik minat pembeli, saya berinisiatif untuk menyiapkan souvenir berupa pensil lucu dan gantungan kunci. Rencananya, pembeli yang membeli 2 kotak popcorn sekaligus akan memperoleh souvenir.
Setelah kegiatan berlangsung, sore harinya sepulang kantor, saya dan Irshad berbincang-bincang mengenai jalannya acara market day.
Mamah : “Abang (panggilan untuk Irshad), gimana acaranya hari ini? Senang, nggak? Gimana dagangannya?”
Abang : “Seru banget, Mah! Laris manis, semua dagangannya laku dengan cepat, Mah!”
Mamah : “Wah, hebat! Mana uang hasil dagangannya, coba Mamah mau lihat.”
Abang menyerahkan uang, sambil mengatakan, “Jangan lupa keuntungannya untuk Abang, ya Mah!”
Setelah saya menerima dan menghitung uang tersebut, ternyata jumlah uangnya 107 ribu rupiah.
Mamah : “Abang, uangnya kok banyak banget ya? Harusnya yang Abang kasih ke Mamah 67 ribu. Kok ini lebih, ya?”
Abang : “Tadi temanku semua belinya 1 kotak, nggak ada yang 2 kotak. Jadi nggak ada yang dapat souvenir. Karena jam 10 dagangan Abang sudah laku semua, jadi Abang jual aja souvenirnya. Dari situ dapat uang tambahan 20 ribu. Terus, Abang lihat Ijat (nama sahabat dekatnya), dagangannya belum habis. Karena kasihan, Abang bantuin aja supaya cepat laku. Abang tawarin ke kakak kelas dan guru, sampai laku semua. Nah, karena udah bantuin, Ijat mau kasih uang ke Abang 30 ribu, tapi Abang nggak mau. Karena Ijat terus memaksa, akhirnya Ijat mau beli mainan bekas Abang. Jadi uang Abang nambah 50 ribu, Mah.”
Mamah : “Oh, gitu.. kalau gitu, sisa uang 50 ribu ini untuk Abang, ya.”
Abang : “Asyiiik, bisa nabung lagi buat beli perlengkapan memanah!” (perlengkapan memanah adalah salah satu yang diperlukan untuk mengikuti ekskul di kelas 4)
Tiba-tiba, adik Irshad, Za muncul lalu berkata, “Mah, aku dikadoin sama Abang, dong..” sambil menunjukkan stiker kartun sampai tersenyum senang (kebetulan Za baru saja berulangtahun).
Mamah : “Wah, kadonya bagus banget, Abang beli di mana? Berapa harganya?”
Abang : “Abang beli sama teman, harganya 6 ribu. Belinya pakai uang jajan dari Mamah yang 10 ribu, sisanya aku beli kue dan es krim.”
Dari cerita ini, ada beberapa hal yang bermanfaat untuk mengajarkan anak tentang konsep keuangan sederhana. #KidsNMoney
- Berdagang adalah salah satu kegiatan yang dapat menghasilkan uang. Penting bagi anak untuk mengerti mengenai proses untuk mendapatkan uang.
- Memperkenalkan proses transaksi (jual-beli) dan penggunaan uang dalam kehidupan sehari-hari.
- Memperkenalkan prioritas pemenuhan kebutuhan dan keinginan, termasuk menabung untuk mencapai tujuan keuangan.
- Berlatih untuk memiliki rasa empati dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar.
Salam,
Marhaini – Finance and Administration