Aduh, tanggal segini uang sudah ngepas ya?
Tarik napas. Jangan lupa buang napas.
Memang gak ada habisnya kalau kita membahas tentang uang bulanan itu cukup atau gak.
Ada cara lho, untuk bisa ngecek. Gimana caranya? Dengan MENCATAT!
Dulu saya pernah membuat program #30HariCatatKeuangan. Iseng aja bikin, eh keterusan. Ternyata ada cukup banyak follower yang mengikuti dan merasakan manfaatnya. Jujur aja, ya. Mencatat pengeluaran adalah kegiatan paling menyebalkan sekaligus membosankan yang bisa kita kerjakan, berkaitan dengan keuangan. Apalagi, lebih seru bahas menghasilkan uang deh, daripada mencatat pengeluaran.
Tapi kenyataannya, semua orang tanpa kecuali, punya batasan. Sebesar apa pun penghasilanmu, tetap saja pengeluaranmu yang menentukan rasa ‘cukup’ atau gak setiap bulan kan? Maka, ayo belajar lagi mencatat pengeluaran.
Ada 5 kategori besar pengeluaran :
Cicilan Utang
Iya, ternyata ini yang harus tersedia setiap bulan! Apapun pekerjaanmu, berapa pun penghasilanmu, kamu harus selalu punya uang untuk membayarkan cicilan utang. Bahkan saat kamu tidak punya penghasilan, debt collector mana mau tahu?
Kalau kamu karyawan, pastikan besaran cicilan utang tidak lebih dari 30% per bulan. Tetapi jika kamu tidak memiliki penghasilan tetap (pekerja seni, konsultan, arsitek, dokter, pengacara, dan lain-lain), maka kamu perlu juga menyediakan sejumlah saldo di rekening yang kamu khususkan untuk pembayaran utang.
Pengeluaran Sosial
Selalu ada cara agar kamu bisa membantu orang lain lebih banyak. Untuk itu, segera sisihkan besaran yang kamu inginkan. Untuk kamu yang beragama Islam, pastikan 2,5% dari penghasilanmu disiapkan untuk zakat. Sementara, untuk sedekah bisa kamu siapkan sesukamu. Pemberian zakat ini perlu perhatian khusus karena berbeda dengan sedekah – ada aturan khusus tentang zakat. Sebaiknya setorkan ke lembaga amal resmi yang mengerti tentang pembagian zakat kepada golongan yang berhak menerima.
Menabung/investasi
Sekarang, pengeluaran masa depan.
Banyak orang merasa terbebani kalau diajak menabung atau investasi. Perlakukan saja pengeluaran ini sebagai pengeluaran untuk masa depan. Bayar sekarang, dipakai nanti. Jadi, saat menabung atau investasi, kamu perlu juga menyiapkan tujuan yang bermanfaat dan bermakna di masa depan. Bisa untuk dana menikah, DP rumah, pendidikan anak atau pensiun. Namun, kamu bisa juga lho menabung dengan tujuan beli gawai terbaru, liburan hingga nonton konser! Biasanya, kemampuan menabung seseorang itu antara 10-30% dari penghasilan bulanan. Kalau kamu masih tinggal dengan orang tua, seharusnya bisa lebih besar, lho ya! Seharusnya!
Pengeluaran Rutin
Pengeluaran yang satu ini adalah soal pengeluaran hidupmu. Cara hidupmu akan mempengaruhi pengeluaran rutinmu. Mulai dari biaya listrik, transportasi, internet, hingga makan sehari-hari. Ada keluarga yang hemat untuk pengeluaran rutin dan terbiasa hidup sederhana. Ada juga keluarga yang jor-joran di pos yang satu ini karena merasa “ya namanya rutin, harus bisa standar enak lah”. Semuanya sah aja, kok. Yang penting gak keteteran. Jadi bayangkan kalau nggak punya penghasilan, pengeluaran rutin ini harus tetap keluar. Konsekuensinya, kalau terbiasa boros, kamu akan punya pengeluaran yang terlanjur besar. Kalau sudah tinggi cara hidupnya, susah lho menurunkannya.
Biasanya pengeluaran rutin ini berkisar antara 20-40% dari pengeluaran bulanan. Kalau kamu bagaimana?
Pengeluaran lifestyle/pribadi
Di sinilah dosa keuangan kita berkumpul. Semua yang asyik tapi gak penting, tetapi kalau tidak ada maka hidup tidak berwarna, ada di sini. Mulai dari kebiasaan ngopi hingga membership gym, ajak anak makan di luar hingga beli sepatu, naik taksi padahal bisa nungguin mobil, salon, pijat refleksi dan sebagainya. Komplit di pos yang satu ini!
Bukan gak boleh, lho! Hanya harus diukur saja. Biasanya, pengeluaran lifestyle atau pribadi ini maksimal 20% dari penghasilan bulanan. Tentu saja dengan prioritas lebih rendah dibandingkan pengeluaran rutin, ya.
Gak pake banyak alasan lagi! Ayo buat anggaran pengeluaran bulanan dengan detil kategori di atas. Anggaran ini kan cuma di atas kertas. Untuk memastikan pengeluaran ini benar-benar sesuai anggaran, kamu perlu MENCATAT!
Santai aja. Catat untuk 5 hari kerja ini + 2 hari di akhir pekan. Cocokkan apakah masih sesuai dengan anggaran. Memang menyebalkan. Nggak perlu dilakukan terus menerus seumur hidup. Tetapi, kamu perlu melakukan ini agar tahu persis, “Berapa pengeluaranmu yang sebenarnya?”
***
Ligwina Hananto / @mrshananto / CEO / Founder
Ligwina Hananto
Related Posts
5 Comments
Leave a Reply Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
[…] baca juga: 5 Pengeluaran Bulanan […]
[…] anggaran belanja untuk produk perawatan kulitmu. Anggaran skincare bisa kamu masukkan ke dalam pengeluaran rutin bulanan dan kamu bisa mengatur maksimal 10% dari pengeluaran rutin bulanan yang kamu keluarkan untuk […]
[…] Ada 5 pos utama dalam pengeluaran bulanan: […]
[…] miliki anggaran terpisah khusus untuk Latte Factor. Di QM Financial, kita menyebutnya sebagai pos lifestyle, yang proporsinya tidak boleh lebih dari 20%. Mau kurang dari itu? Ya, boleh banget. Simpan bujet […]
[…] caranya agar bisa menabung? Mari kita periksa arus kas bulananmu dengan mencatat 5 pos pengeluaran yang timbul setiap bulannya beserta porsinya masing-masing. Jangan menabung saat ada sisa. Proses menyisihkan seharusnya dilakukan di awal dengan porsi […]