“Hidup entrepreneur Indonesia!
Tinggalkan pekerjaan sebagai karyawan.
Bakar kapalnya. Kalau tidak sekarang, kapan lagi!”
Sebagai trainer dan konsultan keuangan, saya sering miris dengan cara-cara membakar semangat entrepreneur seperti di atas. Kenapa sih harus merendahkan orang yang menjadi karyawan?
Apa betul pemilik bisnis itu lebih keren daripada karyawan? Atau jangan-jangan orang yang berbicara ini tidak punya karyawan?
Yang saya tahu, pemilik bisnis itu belum tentu lebih keren daripada karyawan. Yang pasti, pemilik bisnis punya tanggung jawab lebih besar daripada karyawan. Saya sangat membutuhkan dukungan dari tim di kantor yang serba taktis dan hebat. Maka bagi saya, ternyata tidak bisa mengagungkan diri sebagai pemilik bisnis. Saya tetap harus menyadari bahwa sebagai pemilik bisnis, kita gak ada apa-apanya tanpa kehadiran karyawan yang hebat!
Dalam artikel kali ini saya ingin membahas tentang bagaimana seorang entrepreneur menyusun tim yang solid. Dengan sebuah tim yang hebat, kerja seorang pemilik bisnis akan lebih lancar. Perkembangan bisnis tidak saja terencana tetapi juga tereksekusi dengan baik.
Masalahnya, kemungkinan besar sebagai pemilik bisnis kecil UMKM, Anda mengerjakan segala sesuatunya sendiri! Itu kan dulu, qaktu baru mulai. Dengan kondisi sekarang bisnis sudah berjalan, seharusnya sudah ada tim yang bekerja dengan sistem.
Berikut contoh 6 divisi yang Anda perlu susun agar siap dengan tim yang solid.
- Produksi
- Penjualan dan Pemasaran
- Keuangan
- Sumber Daya Manusia
- Teknologi Informasi
- Riset dan Pengembangan
Tapi sebagai pemilik bisnis kecil, bagaimana caranya menyusun tim dengan dana sangat terbatas? Marizna, pemilik Bakpiapia asal Jogjakarta menceritakan perjuangannya membangun bisnis kuliner khususnya bakpia, di kota yang produksi bakpianya melebihi ayam goreng KFC! Saat ini Bakpiapia sudah dapat merekrut staf level manajer untuk mengawasi produksi, keuangan serta riset dan pengembangan. Tiga posisi penting ini diurus oleh jebolan perusahaan nasional dan multinasional! Sisanya diurus keluarga. Tentu saja, kata Rizna, ini tidak terjadi dalam semalam. Ia perlu memastikan sebuah pertumbuhan penjualan yang stabil agar ada uang mengalir.
Artinya, jawabannya ada pada perencanaan! Business Plan yang baik bermula dari membaca dan menganalisa Laporan Keuangan. Maka jika Anda ingin menjadi pemilik bisnis dengan tim yang solid, mari awali dengan memastikan bisnis UKM Anda memiliki sebuah rencana. Mulai dengan laporan keuangan dulu supaya business plan ini isinya benar-benar berdasarkan data, bukan tebak-tebak buah manggis.
Proyeksi laporan keuangan akan membantu Anda memperkirakan dana yang mengalir masuk sehingga Anda juga dapat memperkirakan biaya yang dapat Anda siapkan untuk rekrutmen level manajemen. Apabila belum mampu, Anda bisa minta bantuan konsultan sementara. Konsultan bisa membantu Anda, tetapi program memiliki tim sendiri tetap harus disiapkan.
Yuk, benahi bisnis dan pastikan Anda dikelilingi orang-orang yang mantap!
Strategies start from finance!
Ligwina Hananto / @mrshananto
Founder & CEO QM Financial
www.qmfinancial.com
Hubungi QM Financial untuk berdiskusi lebih lanjut tentang cara menyusun Business Plan yang berbasis laporan keuangan. WA: 08111500688 / email: [email protected].
Artikel pernah dimuat di majalah Market+
Ligwina Hananto
1 Comment
Leave a Reply Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
[…] pasar dengan segala keunggulannya. Tapi bisnis tidak bisa berjalan kalau kamu tidak memiliki tim yang solid, karyawan yang bisa diandalkan dan sumber daya manusia sebagai aset perusahaan yang […]