29 September 2016 ini, QM Financial genap berusia 13 tahun! Sudah 13 tahun lamanya, QM Financial berkomitmen untuk membangun wawasan finansial yang lebih baik. Merayakan ulang tahun ke 13, kami memberikan apresiasi kepada berbagai pihak, baik individu, perusahaan ataupun institusi yang secara konsisten mendukung dan menggerakkan edukasi finansial untuk semua.
Congratulations to our 13 Financial Literacy Champion 2016!
1. Edelman, atas dukungan program financial literacy melalui public relations.
Kami menyadari edukasi keuangan tidak bisa berjalan sendirian, perlu kerjasama dengan brand dan media, bukan hanya oleh pakar keuangan.
2. Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF), atas dukungan program financial literacy untuk UKM kreatif.
Untuk dapat naik kelas, pegiat UKM kreatif harus menyadari pentingnya pengetahuan keuangan bisnis. Strategi bisnis berawal dari keuangan. “Untuk mengembangkan knowledge based economy dari inovasi dan kreativitas, Indonesia harus beranjak dari Saving Society menuju Investing Society.”
3. Riana Bismarak
Riana selalu percaya perempuan perlu punya akses pada uangnya sendiri. Hobi belanja tidak membuat Riana lupa mengatur keuangannya. Ia bahkan membuat program smart shopper bersama Belowcepek.com.
4. Rabobank – Learning & Development
Inovasi dalam bidang sumber daya manusia perlu terus ditingkatkan. Rabobank memastikan bahwa financial literacy hadir bersama compensation dan benefit untuk karyawan.
5. Bunga Mega
Financial literacy memiliki makna luas, bukan saja tentang belajar keuangan tetapi juga tentang empowerment.
Bunga Mega dan program CeweQuat adalah salah satu inspirasi kami agar terus berinovasi untuk program keuangan perempuan.
6. Kampus Guru Cikal
Kesejahteraan guru adalah kunci masa depan kita. Ketika para guru hidup sejahtera, mereka dapat turut mengembangkan program edukasi keuangan untuk sekitarnya, terutama untuk para muridnya.
7. Ollie @salsabeela
Ollie menunjukkan bagaimana pintu kesempatan terbuka lebar lewat dunia tulis-menulis. Pendidikan finansial dapat tersebar lebih cepat dan luas, dengan mengajak lebih banyak pihak turut serta menulis tentang topik finansial.
8. Nutrilon Royal
Nutrilon Royal mengedepankan konsep #onestepahead – para Ibu satu langkah lebih maju untuk merencanakan hidupnya bersama anaknya. Salah satu pilar perencanaan ini adalah perencanaan keuangan untuk pendidikan anak.
Melalui para ibu yang sadar keuangan, Nutrilon Royal turut mewujudkan wawasan finansial yang lebih baik.
9. Yoris Sebastian dan buku Generasi Langgas
Yoris membuktikan bahwa ia memang adalah rajanya dunia kreatif. Dengan inovasi baru, Yoris selalu memacu orang sekitarnya untuk menjadi lebih baik. Buku terbaru Yoris, Generasi Langgas, tidak hanya bicara soal anak milenial dan kehidupan mereka. Yoris memiliki perhatian khusus tentang bagaimana generasi penerus ini mengatur keuangan. Capacity building adalah langkah penting untuk menyiapkan Population Dividend di masa depan.
10. Majalah Femina
Menjadi sumber information perempuan negeri kita, selama 44 tahun! Itulah Femina. Dulu literacy adalah calistung (baca tulis hitung). Di abad 21 ini, Femina turut aktif juga meningkatkan dua literacy penting lainnya: digital literacy dan financial literacy.
11. Market+ Magazine
Dari awal berdirinya, majalah yang satu ini sangat banyak berkolaborasi dengan berbagai pihak. Ketika membaca majalah Market+, kita tidak hanya membaca satu kolom dari satu pakar, tapi banyak kolom dengan berbagai topik dari berbagai pakar, termasuk mengenai perencanaan keuangan.
12. Tupperware
Semua sesi kami dengan Tupperware menghadirkan energi dan semangat yang luar biasa. Tupperware mengadakan program pelatihan dan pengembangan diri untuk para agen berprestasi, termasuk diantaranya program keuangan. Tupperware memastikan women empowerment yang berkesinambungan.
13. Mandiri Sahabatku
Bank Mandiri melalui program Mandiri Sahabatku, terus melakukan edukasi keuangan untuk buruh migran Indonesia. Program ini dilaksanakan di Malaysia, Korea Selatan dan HongKong. Para buruh migran mendapatkan “kuliah” gratis dengan materi keuangan dan kewirausahaan. Tidak berhenti di situ, para buruh migran juga dapat mengikuti Program Dadi Majikan, di mana mereka mendapatkan “bapak ibu asuh” sehingga program praktek belajar berbisnis tidak berhenti di tataran teori saja.
Congratulations!