Hai, QM Readers!
Apakah kamu baru saja lulus kuliah dan jadi sarjana? Yay, selamat ya!
Lalu, sekarang… apa rencanamu setelah lulus? Cari kerja atau langsung kuliah lagi? Mana sih yang lebih baik, yuk kita bahas beberapa pro-kontra berikut.
Apa alasanmu langsung cari kerja?
Bosan dengan teori saat kuliah, mau langsung kerja riil yang berdampak nyata! Boleh saja mau langsung kerja karena bosan teori, tetapi jangan lupa bahwa pekerjaan first-jobber biasanya masih banyak berkutat di seputar pekerjaan teknis atau administratif. Atau, bahkan, jika kamu diterima di program management trainee, kamu akan kuliah di kelas lagi lho, selama setidaknya beberapa bulan!
Mau punya uang sendiri supaya bisa belanja sesuka hati! Bolehhh banget bersukacita karena akan punya gaji pertama, tapi perhatikan juga pengelolaannya, ya! Walau kamu masih tinggal di rumah orang tua atau kerabat, ada baiknya mulai berkontribusi terhadap pengeluaran rumah tangga. Menabung untuk tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang juga harus dimulai seawal mungkin. Intinya sih, pastikan keuanganmu dikelola dengan baik, jangan sampai menyesal karena boros belanja lalu utang menumpuk dan tidak punya aset.
Sebenarnya mau S-2 dulu, tetapi belum ada uangnya. Nah, kalau ini sih, ya cari beasiswa dong! Sudah banyak sekali peluang beasiswa kan, sekarang, baik di dalam maupun di luar negeri. Yang penting, jangan bekerja setengah hati, ya!
Sebaliknya, apa alasanmu untuk langsung lanjut S-2?
Belum siap kerja, masih terlalu muda atau masih kurang pengalaman. Hmmm… mungkin kamu ikut kelas akselerasi atau terlalu cepat masuk SD, sehingga saat lulus S-1 usiamu bahkan belum 20 tahun. Sah saja jika lalu mau kuliah lagi, menimba ilmu seraya menyiapkan mental untuk lebih siap masuk dunia kerja. Namun, pertimbangkan jurusan kuliahnya. Misalnya, kuliah MBA mungkin bukan opsi terbaik karena seharusnya peserta kuliah MBA sudah punya pengalaman kerja yang memadai sehingga dapat lebih mengaitkan teori saat kuliah dengan pengalaman nyata di dunia kerja.
Bosan menganggur! Sudah melamar kerja berbulan-bulan tetapi belum ada yang cocok. Nah, ini adalah alasan yang kurang tepat untuk melanjutkan S-2. Jika memang belum ingin S-2, ya sebaiknya fokus saja untuk memperoleh pekerjaan. Perbaiki CV, ikuti workshop untuk menambah skill, pertajam surat lamaran kerja, perluas network, dan berbagai trik lainnya. Jangan sampai kuliah S-2 hanya sebagai ‘pelarian’ karena kamu belum kerja dan kemudian kuliah pun dijalani setengah hati.
Mau dapat gaji lebih besar dan jabatan lebih bagus saat nanti bekerja, dong! Mungkin saja sih, tetapi tidak semua perusahaan seperti ini. Jika posisi dan tanggung jawabnya sama, kebanyakan perusahaan akan menawarkan gaji yang sama. Sangat mungkin bahwa lulusan S-2 tanpa pengalaman kerja akan di-value sama dengan lulusan S-1 dari universitas ternama.
Oke, itu pembahasan pro kontra dari dilema fresh graduate: langsung kerja atau lanjut kuliah S-2. Bagaimana sebaiknya? Well, kembali ke preferensi dan situasi setiap orang tentunya, tetapi menurut saya pribadi, lebih baik kerja dulu beberapa tahun, baru kemudian lanjut kuliah S-2 lagi – jika memang masih berminat.
Selamat memilih ya!
FDV Wulansari | #QMPlanner