“Apakah menjadi karyawan bisa sejahtera?”
“Kalau bisa, bagaimana caranya? “
Pertanyaan inilah yang dijawab oleh Ligwina Hananto, atau akrab disapa Wina, CEO QM Financial, pada kesempatan training di Aula Kantor Balai Diklat Keuangan, Kementrian Keuangan, 21 Desember 2015 lalu, di Yogyakarta.
Program ini dihadiri oleh sekitar 75 orang, mulai dari level staff hingga Kepala Seksi (eselon IV).
Di sesi pertama, Wina menyampaikan bahwa kesejahteraan karyawan dimulai dari kondisi keuangan yang sehat. Kondisi ini bisa dicek melalui Financial Check-up, untuk mengetahui situasi cashflow dan rasio keuangan. Dengan kondisi keuangan yang sehat, seorang karyawan akan bisa merencanakan keuangannya untuk mencapai kesejahteraan.
Bagaimana kalau kondisi keuangan karyawan belum sehat?
Kondisi keuangan karyawan yang tidak sehat diantaranya ditandai dengan cashflow yang negatif, atau pengeluaran yang lebih besar daripada pendapatan. Di sesi ini, Wina mengajak peserta untuk memahami mengenai pos-pos keuangan, yaitu pendapatan, pengeluaran, cicilan dan investasi, yang disampaikan secara menarik dan interaktif melalui games.
Pemahaman mengenai pos-pos keuangan, terutama pos pengeluaran, akan memudahkan kita untuk mengalokasikan pendapatan dan memperbaiki kondisi keuangan.
Nah, kalau keuangannya sudah sehat, apa langkah selanjutnya?
Di sesi kedua, setelah memiliki keuangan yang sehat, Wina mengajak para peserta untuk berinvestasi. Kenapa harus berinvestasi? Karena (sayangnya), menabung saja nggak cukup!
Investasi, dijelaskan Wina, bukanlah tentang mencapai keuntungan sebesar-besarnya seperti yang sering digembar-gemborkan banyak orang. Investasi juga bukan tentang ‘asal punya dulu aja tanpa tahu untuk apa’, atau ikut-ikutan teman atau saudara.
Investasi adalah cara untuk mencapai tujuan keuangan tertentu dalam jangka waktu tertentu. Definisikan dengan jelas, tujuan keuangan, nilainya dan kapan ingin dicapai.
Tujuan Finansial = Judul (deskripsi tujuan) + Nilai (Rp) + Periode (Tahun)
Pemilihan investasi haruslah disesuaikan dengan jangka waktu dan karakter investor (karenanya, nggak disarankan tuh, ikut-ikutan teman atau saudara). Kalau kita tahu persis tujuan yang ingin dicapai, kita akan termotivasi untuk berinvestasi.
Yang juga penting, investasi adalah tentang perencanaan dan pencapaian tujuan, bukan ‘rakus’ untuk mencapai keuntungan sebesar-besarnya. Jadi keputusan berinvestasi adalah keputusan rasional, bukan emosional.
Tak lupa, Wina juga membuka sesi tanya jawab untuk menuntaskan keingintahuan peserta tentang keuangan. Tanpa terasa, 5 jam berlalu dengan cepat, diiringi gelak tawa dan antusiasme para peserta.
Nah, kan.. siapa bilang jadi karyawan nggak bisa sejahtera?
Ingin mengadakan acara serupa di perusahaan Anda?
#QMTraining adalah program pelatihan interaktif untuk karyawan di perusahaan. Anda dapat menyusun program bersama konsultan dan pembicara dari QM Financial agar sesuai dengan kebutuhan literasi finansial Anda.
Hubungi kami melalui email: [email protected] atau isi formulir pada laman KONTAK.