Bukan satu kali. Bukan dua kali. Berkali-kali saya bertemu dengan klien dengan profesi sebagai ibu rumah tangga.
Setiap kali bertemu dengan para ibu ini saya pun deg-degan.
Bukan.
Saya bukan hendak memulai debat sebaiknya ibu di rumah atau bekerja.
Saya bertugas memeriksa keuangan para ibu ini. Yang saya temui adalah skenario yang kurang baik.
Jika Anda seorang ibu rumah tangga – tidak bekerja – tidak punya penghasilan, maka Anda harus waspada pada satu hal. Jika Anda tidak memiliki kemampuan untuk menghasilkan uang, maka Anda termasuk golong yang sangat vulnerable jika terjadi sesuatu pada sumber penghasilan utama Anda.
Siapa sumber penghasilan utama Anda? Suami!
Nah jika terjadi sesuatu hal – seperti meninggal dunia – pada suami Anda, maka hidup Anda dan anak-anak akan mengalami masa sulit. Untuk seorang ibu rumah tangga kembali bekerja dan memiliki penghasilan seperti suaminya, tentu membutuhkan waktu. Padahal Anda perlu penghasilan segera.
Sekarang, waktunya Anda membongkar semua polis asuransi yang ada di rumah.
AYO KITA CEK!
- POLIS ASURANSI – ini semacam kontrak kesepakatan antara Anda dengan perusahaan asuransi. Bentuknya biasanya seperti buku. Coba cari di dalam lemari!
- PREMI – besarnya biaya yang dibayarkan oleh pemilik polis ke perusahaan asuransi. Biasanya nasabah tahu berapa yang dibayarkan tetapi tidak mengetahui apa saja manfaat yang akan diterima.
- TERTANGGUNG – Siapakah nama yang tertera sebagai TERTANGGUNG dalam polis asuransi? Seharusnya nama ini adalah nama dari orang yang menjadi pemberi nafkah utama keluarga, yaitu: nama suami! Hati-hati jika nama yang tertera adalah nama Anda si ibu rumah tangga, atau nama anak!
- UANG PERTANGGUNGAN – jumlah uang yang diberikan oleh perusahaan asuransi jika si TERTANGGUNG meninggal dunia. Cek jumlahnya apakah cukup signifikan?
- BENEFICIARY – orang yang dinyatakan berhak menerima UANG PERTANGGUNGAN jika TERTANGGUNG meninggal dunia. Ada lho istri yang gak tahu siapa beneficiary asuransi jiwa milik suaminya. Uhuk.
Mudah-mudahan ini bisa membuat para ibu rumah tangga (juga para suaminya) memikirkan kembali betapa pentingnya punya asuransi jiwa sesuai kebutuhan proteksi. Ayo beli asuransi jiwa untuk para suami! J
Disclaimer: informasi yang ada pada artikel ini ditulis dengan bahasa sederhana dan mungkin tidak sesuai dengan istilah resmi asuransi. Silakan memeriksa kembali polis asuransi yang Anda miliki.
Ligwina Hananto / @mrshananto / QMPlanner / Founder/ CEO
Konsultasikan kebutuhan proteksi keluarga Anda bersama QMPlanner.
Hubungi: [email protected]