Dana pendidikan merupakan salah satu tujuan keuangan yang menempati prioritas atas dalam keluarga. Orang tua mana yang tidak ingin anak-anaknya menuntut ilmu di sekolah yang berkualitas?
Saat mempersiapkan dana pendidikan anak, biasanya para orang tua terlena dengan semua produk yang ditempeli kata “pendidikan” di belakangnya, termasuk asuransi pendidikan.
Pertanyaannya, tepatkah keberadaan asuransi pendidikan?
Menurut Undang-Undang no. 2 Tahun 1992,
“Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.”
Berdasarkan definisi tersebut, pendidikan bukanlah suatu kerugian dan juga bukan dampak suatu peristiwa yang tidak pasti. Jadi, mengapa diasuransikan?
Dengan demikian, sebenarnya istilah asuransi pendidikan tidaklah tepat. Selama ini, produk yang dipasarkan sebagai asuransi pendidikan, sebenarnya merupakan produk asuransi jiwa yang dikombinasikan dengan produk investasi.
Memang dengan memiliki asuransi pendidikan, orangtua dapat mulai mempersiapkan dana pendidikan anak sejak dini. Jumlah yang akan diterima pun sudah diketahui sejak awal. Namun, yang seringkali luput dari perhatian orangtua adalah, apakah jumlah yang diterima dari asuransi pendidikan ini, akan mencukupi kebutuhan dana pendidikan nantinya.
Ketika merencanakan kebutuhan dana pendidikan, langkah pertama yang harus Anda lakukan, adalah mencari informasi mengenai biaya pendidikan saat ini, untuk tingkat dan kualitas institusi pendidikan yang Anda inginkan, misalnya sekolah negeri, swasta, atau bahkan hingga ke luar negeri. Dengan memasukkan faktor inflasi tahunan, Anda akan dapat memperkirakan kebutuhan dana pendidikan.
Perhitungkan pula berapa lama lagi dana tersebut akan Anda butuhkan, sesuai dengan usia anak, sehingga Anda dapat menentukan jumlah yang harus Anda tabung atau investasikan setiap bulannya. Pastikan produk keuangan yang Anda pilih akan dapat mendukung tercapainya tujuan Anda.
Nah, jika Anda merasa kewalahan atau tidak punya cukup waktu, silakan kontak Independent Financial Planner untuk mendampingi Anda. Pendidikan adalah investasi penting untuk masa depan anak Anda, dan pastikan Anda akan memberikan yang terbaik untuk mereka.
Purwanti Wulandari / QM Planner
Untuk konsultasi lebih lanjut dengan QM Planner, silakan email ke: [email protected] atau hubungi kami melalui halaman Kontak