Financial Clinic itu adalah sebuah program radio yang dimulai pada 1 Juni 2006. Dulu penyiarnya adalah Pandji Pragiwaksono dan Steny Agustaf. Setelah puas 3 tahun siaran bareng mereka, akhirnya pada Juni 2009, due Pandji Steny berpisah. Gue pun melanjutkan Financial Clinic di Good Morning Hard Rockers Show 07.00-08.00 sebelum akhirnya pindah jam tayang di Drive n Jive 17.00-18.00 pada tahun 2010.
Rabu 9 Februari 2011, Financial Clinic kembali lagi ke Good Morning Hard Rockers Show bersama Iwet Ramadhan dan Ary Kirana. Rasanya seperti lahir kembali karena bisa bahas lagi topik-topik financial planning dari awal lagi.
Topik kali ini adalah tentang Fasilitas Kesehatan. Semua orang pasti pernah sakit, berapa pun umurnya, apapun pekerjaannya, bagaimanapun latar belakang kehidupan keluarganya. Jadi sangat penting untuk kita semua untuk bisa memiliki Fasilitas Kesehatan yang baik. Saat sakit dan harus berobat, ada ongkos yang besar yang harus kita bayarkan.
Biasanya Fasilitas Kesehatan ini terdiri dari Alokasi Pengeluaran Kesehatan di Pengeluaran Bulanan, Dana Darurat, Asuransi Kesehatan atau Fasilitas Kesehatan dari kantor. Apapun Fasilitas Kesehatan yang lo punya, pastikan ini memang sesuai dengan kebutuhan kita. Contohnya, kalau sampai sakit perlu ke dokter dan membeli obat, siapa yang akan membayarkan ongkos ini? Mungkin kita masih bisa membayarkan pengeluaran kesehatan ini sebagai salah satu alokasi Pengeluaran Bulanan. Untuk obat yang lebih mahal, masih ada Dana Darurat.
Tapi bagaimana jika sampai harus dirawat di Rumah Sakit? Tahun 2006 saya pernah senewen karena mau siaran pertama di Hard Rock FM dan akhirnya kena maag berat sampai dirawat 4 hari di Rumah Sakit (buset senewen aja masuk RS ya heheheh). Gak pake dibelek sama sekali lho :p Cuma diinfus doang dan bed rest. Hasilnya biaya rawat inap itu sampai Rp 10 juta!
Mau punya Dana Darurat nya sebesar apapun, kalau sampai harus membayarkan Rp 10 juta tentu akan terasa sekali. Di sinilah penting peran Asuransi Kesehatan dan Fasilitas Kesehatan dari kantor.
Jadi paling tidak kita perlu memperhatikan manfaat yang dapat diberikan oleh Asuransi Kesehatan dan Fasilitas Kesehatan dari kantor terutama untuk manfaat Rawat Inap.
Ada beberapa yang harus kita perhatikan, yaitu :
- Biaya Kamar – jangan sampai kita mau kamar seharga Rp1.000.000/malam tetapi malah membeli Asuransi Kesehatan dengan kamar seharga Rp 250.000/malam.
- Sistem Pembayaran – ada Asuransi Kesehatan dengan sistem kartu atau reimburse. Gue lebih suka sistem kartu supaya tidak perlu repot mengurusi reimbursement. Kalau sakit cukup gesek kartu asuransi dan langsung tahu apa saja yang akan di-cover oleh Asuransi Kesehatan kita.
- Batas klaim – ada Asuransi Kesehatan yang menggunakan batas per jenis rincian manfaat misalnya, maksimal kunjungan dokter Rp 250.000 per kunjungan dan maksimal biaya obat Rp 1.0000.000 per kejadian. Saat tarif dokter di Rumah Sakit itu Rp 500.000 dan total biaya obat Rp 2.500.000 artinya ada ekses sebesar Rp 1.750.000 yang harus kita bayarkan sendiri. Maka gue lebih suka sistem batas per kejadian yang tidak membatasi manfaat per jenis. Misalnya kalau sakit dan harus dirawat, batas maksimal adalah Rp 80.000.000 per kejadian sakit atau Rp 250.000.000 per tahun. Jadi saat sakit kita tidak perlu lagi pusing memikirkan ekses biaya yang harus kita bayarkan. Cukup dengan gesek kartu asuransi dan keluar Rumah Sakit tanpa bayar apa-apa lagi.
Ayo periksa polis asuransi masing-masing. Jangan sampai kita rajin bayar premi tetapi tidak tahu manfaat apa saja yang dapat kita terima jika sampai jatuh sakit. Oiya kalau mau cari Asuransi Kesehatan murni, cari lewat perusahaan asuransi yang jenisnya General Insurance ya! :)
Bocoran ya…
Contoh Premi Asuransi Kesehatan untuk sebuah keluarga = Rp 17,6 juta / tahun
Perhitungan contoh premi ini adalah sebelum diskon dengan asumsi :
· Plan Rp 1.000.000 / hari
· Suami 35 tahun
· Istri 35 tahun
· Anak 10 tahun
· Anak 8 tahun
Selamat mencari Asuransi Kesehatan yang memang benar-benar bisa bermanfaat untuk kita!
Finance Should be Practical!
Ligwina Hananto