Sampailah kita pada suatu momen pentinga setiap tahun, yaitu Hari Lebaran. Setiap tahun pula kita terus berhadapan dengan kenaikan harga bahan pokok menjelang Lebaran. Hal ini tentu saja disebabkan oleh meningkatnya konsumsi bahan makanan yang kita lakukan pada menjelang dan saat Hari Raya Ketupat ini. Tidak mau ketinggalan, biaya transportasi ikut meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan transporasi publik untuk keperluan mudik.
Setiap tahun pula saya harus mendengarkan keluhan banyak orang tentang bagaimana cara untuk menghadapi Lebaran. Tak ada yang bisa kita lakukan sebagai individu untuk menahan kenaikan biaya. Namun, ada banyak hal yang dapat kita lakukan untuk mempersiapkan diri menghadapi segala macam kebutuhan menjelang dan saat Idul Fitri.
Selama Bulan Puasa
Saya membagi periode pengelolaan uang menjadi dua. Pertama adalah periode sepanjang bulan puasa. Para ibu rumah tangga akan bergembira menyediakan yang terbaik untuk keluarganya pada saat sahur dan berbuka. Euforia berbuka puasa bersama pun terjadi di mana-mana. Mau tak mau, Anda dan saya harus berhadapan dengan kenaikan biaya makanan pada bulan puasa.
Padahal, jika dipikir-pikir, bukankan selama bulan puasa ini kita menahan lapar dan dahaga? Bukankah seharusnya pengeluaran kita untuk makanan dan minuman tak perlu berbeda dengan pengeluaran di bulan lain? Ada beberapa tip untuk memastikan pengeluaran tidak meledak.
1.Belanja tanpa emosi
Salah satu pusat keborosan kita terletak pada kegiatan belanja bulanan atau grocery shopping. Anda dapat memilih belanja di pasar tradisional atau di supermarket besar. Apa pun pilihan Anda, pesan saya cukup sederhana: belanjalah tanpa emosi.
Bahkan pada bulan-bulan normal, saya menganjurkan Anda untuk belanja pada saat tidak lapar. Jadi, dapat dibayangkan jika kita belanja saat sedang berpuasa, kemungkinan besar keranjang belanjaan Anda akan dipenuhi barang-barang hasil berkhayal saat berbuka.
Salah satu cara untuk mengurangi emosi belanja adalah dengan berangkat dengan daftar yang sudah dibuat. Pastikan daftar belanjaan ini adalah daftar yang memang Anda butuhkan. Hindari juga frekuensi pergi ke pasar atau supermarket. Anda dapat mengatur jadwal belanja satu bulan sekali untuk bahan-bahan nonfood. Sementara, untuk belanja bahan-bahan makanan Anda dapat melakukannya seminggu sekali.
2. Alihkan pos pengeluaran
Jika setiap hari Anda harus mengeluarkan dana ekstra untuk menu buka puasa unuk keluarga, sudah saatnya Anda juga memikirkan dari mana dana untuk buka puasa ini. Ayo perhatikan pos pengeluaran mana yang dapat Anda alihkan untuk mendukung menu buka puasa keluarga.
Seharusnya, Anda sudah memiliki daftar pengeluaran bulanan yang rutin dan daftar pengeluaran bulanan yang bersifat lifestyle. Biasanya pada bulan puasa, daftar pengeluaran bulanan rutin lah yang meningkat drastis. Agar pengeluaran bulanan seimbang, Anda hanya perlu menurunkan pengeluaran lifestyle. Frekuensi nongkrong di kafe, makan, dan nonton di mal atau belanja baju tentu harus dapat dikurangi.
Persiapan Menjelang Lebaran
Seharusnya Anda yang bekerja sebagai karyawan sudah menerima Tunjangan Hari Kaya atau THR. Sepanjang bulan puasa, Anda dapat membiayai pengeluaran makanan dari gaji bulanan. Khusus untuk keperluan menjelang Lebaran, THR inilah yang akan menyelamatkan hidup kita.
Rekomendasi saya adalah: habiskan! Jangan kaget dulu. THR dapat Anda habiskan tanpa rasa bersalah dengan syarat kondisi keuangan kita memang sudah sehat. Artinya, tidak ada utang kartu kredit dan tak memiliki kebutuhan penting yang harus segera dibayar seperti keperluan pendidikan anak atau biaya kesehatan.
Berikut beberapa pos pengeluaran yang seharusnya dibayar menggunakan THR:
1. Lunasi utang kartu kredit
Jika Anda masih juga memiliki utang kartu kredit, jangan bermimpi untuk bisa mudik tahun ini. Hal ini hanya semakin menguatkan kenyataan bahwa Anda tidak mampu! Jadi, jika untuk belanja bulanan saja Anda masih mencicilnya dengan kartu kredit, tentu sangat tidak logis jika Anda sekarang mau belanja. Sekarang kesempatan bagi Anda untuk bebas dari utang konsumtif ini. Thus, lunasi kartu kredit itu menggunakan THR Anda.
2. THR, zakat, kurban, dan mudik.
Seperti juga Anda yang menerima THR dari perusahaan tempat Anda bekerja, maka pekerja di rumah (babysitter, pembantu rumahtangga, tukang kebun, dan supir) berhak menerima THR. Jangan sampai Anda berhemat untuk hal yang sama ini.
Pun dengan zakat. Tentu ada zakat fitrah yang harus disiapkan. Namun, Anda juga perlu mulai berhitung lagi untuk membayarkan zakat penghasilan dan zakat mal. Khusus untuk pengeluaran zakat ini, saya menyarankan Anda sudah siap memotongnya setiap bulan. Namun, sering kali kita menemukan kekurangan bayar zakat, terutama untuk zakat mal. Maka penghasilan tahunan seperti THR akan membantu Anda menutupi kekurangan bayar zakat ini.
Kurban sering terlupakan. Padahal ketika harus kita bayarkan beberapa bulan yang akan datang, tidak ada lagi THR yang tersedia. Maka siapkanlah kurban dari sekarang. Karena tentu saja biaya untuk kurban ini tidak sedikit..
Mudik
Saya mengerti betul pentinganya bertemu dengan keluarga melalui mudik ini. Hal penting yang harus kita ingat adalah pengeluaran mudik tidak terbatas pada biaya perjalanannya. Ada buah tangan yang harus dibawa, dana bantuan keluarga yang tiba-tiba mengantre, hingga salam tempel untuk sederetan orang sekampung.
Sudah waktunya Anda dan saya mulai berpikir lebih logis. ika memang tak mampu mudik, tak perlu dipaksakan. Mudik masih dapat dilakukan dua tahun sekali. Kalau perlu, Anda dan saudara patungan untuk mendatangkan orangtua di kota tempat Anda tinggal. Dengan cara ini, Anda bisa berhemeat sekaligus tetap memenuhi makna Lebaran untuk berkumpul.
Seperti sudah saya perkirakan, seharusnya THR Anda memang habis saja untuk segala keperluan Lebaran. Jika memang masih tersisa, Anda bebas menggunakannya untuk keperluan liburan atau investasi tambahan. Beberapa tip itu memakai prinsip pemikiran yang sederhana. Semuanya serbalogis dan masuk akal. Problemnya, pada saat berhadapan dengan uang sendiri, kita semua sangat emosional. Inilah yang menyebabkan banyak orang mengeluhkan beratnya pengeluaran menjelang dan saat Lebaran.
Ayo, rapikan kondisi keuangan Anda. Lebaran harusnya dihadapi dengan suka cita dan penuh kebahagiaan. Bukan dengan kepentingan memikirkan uang melulu!
Selamat Hari Raya Idul Fitri. Mohon maaf lahir dan batin.
Artikel terkait:
1 Comment
Leave a Reply Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
[…] Mengelola Uang Saat Lebaran […]