Bulan ini gue membahas tentang THR sampe bosan. Di semua majalah, tabloid, TV sampe radio. Semuanya bertanya tentang cara membelanjakan THR.
Makanya, ada sedikit perlawanan dalam batin gue – apa perlu gue bahas lagi THR di blog ini? Tapi setelah dipikir-pikir… walaupun datang setiap tahun, tetap saja selalu saja, ada saja orang yang gak tau pergi ke mana THR mereka.
So here goes…
Punya pekerjaan kan?
Punya penghasilan rutin?
Kalau kita bekerja pada sebuah perusahaan – maka kita berhak untuk mendapatkan THR 1 x gaji per bulan. Khusus untuk pengeluaran menjelang Lebaran ini, maka THR itu akan berfungsi sebagai berikut :
- Menjadi ujung tombak program pelunasan utang kartu kredit
- THR untuk pekerja di rumah (pembantu, babysitter, supir, dll)
- Zakat (zakat fitrah, zakat penghasilan, zakat maal)
- Qurban (masih beberapa bulan lagi, tapi siapkan dari sekarang)
- Mudik
- Hantaran Lebaran
- Lain-lain yang gak penting tapi selalu perlu menjelang Lebaran
Gimana untuk kita yang kerja freelance atau self employed?
Ada banyak sekali lho teman-teman yang berhasil membiayai hidupnya sendiri dari perjuangan sendiri. Misalnya penulis, editor buku, presenter, dokter, lawyer, konsultan dan lain-lain. Orang-orang seperti ini tentu saja tidak menerima THR karena mereka selalu menggaji diri sendiri. Jadi apa susahnya menciptakan THR untuk diri sendiri.
Caranya gampang sekali, buatlah Rekening Pengeluaran Tahunan.
Prinsip kerjanya sederhana. Penghasilan bulanan harus bisa mencukupi pengeluaran bulanan. Penghasilan tahunan harus bisa mencukupi pengeluaran tahunan. Jadi buatkan saja daftar pengeluaran tahunan kita yang pasti gak sedikit. Termasuk di dalamnya pengeluaran menjelang Hari Raya. Nah artinya kita perlu menyisihkan uang sedikit demi sedikit dalam Rekening Pengeluaran Tahunan. Setiap kali kita membutuhkannya, rekening ini sudah standby. Jadi gak kerja di perusahaan juga bukan alasan untuk pusing mikirin THR.
Gampang kan?
Finance Should be Practical!
Ligwina Hananto