Tulisan berikut disadur dari presentasi yang dilakukan oleh Benny Rahardjo, QM Planning Manager dalam salah satu Planners Meeting.
Benny (a.k.a Mas Ajo) banyak menerima pertanyaan seperti ini :
- Market akan naik atau turun ya?
- Kira-kira Amerika akan resesi gak nih?
- Jadi kita mulai investasi kapan ya?
Atas dasar itulah, Benny mencoba mengingatkan kita akan pentingnya mengerti pelajaran Ekonomi Makro jaman sekolah dulu. Jadi bukan mau menggurui atau membuat kita kuliah lagi. Tetapi justru melalui penerapan Ekonomi Makro inilah, kita akan lebih mengerti tentang apa yang sedang terjadi di dunia keuangan di sekitar kita.
Selamat menikmati :) ~ LH
Definisi Ilmu Ekonomi :
Ilmu tentang pengalokasian sumberdaya yang terbatas untuk memenuhi keinginan manusia yang tidak terbatas
Konsep Ekonomi yang perlu dipahami : Limited Resources to satisfy unlimited wants
- Contoh : Memiliki 10 tujuan finansial dengan total kebutuhan investasi Rp 10 juta per bulan, namun dana yang tersedia untuk investasi hanya : Rp 2 juta / bulan.
- Artinya, harus menentukan pilihan. Jika tidak melunasi utang kartu kredit, artinya kondisi keuangan tidak akan sehat dan tidak memiliki alokasi untuk investasi pendidikan anak-anak.
Opportunity Cost
- Adalah biaya yang timbul akibat memilih satu pilihan atas pilihan yang lain.
Opportunity cost tidak terbatas hanya pada biaya finansial, tetapi termasuk juga: waktu, kenikmatan atau manfaat yang hilang. - Contoh: Bila A memilih B sebagai pasangan hidup, maka A kehilangan kesempatan (opportunity cost) untuk hidup dengan C, D, dsb. :)
- Contoh : Jika A menghabiskan Rp 500ribu untuk belanja sepatu setiap bulan, maka A tidak dapat berinvestasi sebesar Rp 500ribu/ bulan untuk mencapai Dana Pensiunnya sebesar Rp 5 Milyar. Risiko : Tidak pensiun.
Pertumbuhan Ekonomi (Economic Growth)
Diukur dengan melihat perkembangan GDP – Gross Domestic Product (hasil produksi dalam negeri).
Pertumbuhan ekonomi atau pertumbuhan GDP akan dipengaruhi oleh :
- Consumption (C)
- Investment (I)
- Government Tax (G)
- Net Export (X-M)
Artinya jika ingin negara kita maju, kita semua harus bersama-sama mendorong pertumbuhan C, I, G dan net export (X-M).
Contoh konkritnya begini. Jika kita mengatur keuangan dengan baik dan benar, kita akan memiliki kemampuan beli (purchasing power) yang lebih besar, mendorong Consumption (C ). Kita juga akan memiliki kemampuan berinvestasi yang lebih besar, sehingga mendorong kenaikan Investment (I ). Hal ini akan secara otomatis mendorong penerimaan pajak negara (G).
Yang terakhir adalah net export (X-M). Lebih banyak produk export yang dibuat dibandingkan dengan import, maka perekonomian negara kita akan lebih baik lagi. Peran kita adalah memajukan produk export Indonesia dan juga memilih membeli produk lokal.
Semoga Bermanfaat.
Benny Rahardjo
QM Planning Manager