Hehe, menyebalkan gak kalau hari ini blog gue isinya help for the shopacholic?
Sementara seperti kita tahu baru-baru ini ada sebuah department store yang sale gila-gilaan sampai orang rela ngantri depan kasirnya hingga jam 3 pagi.
Terus ditambah lagi, besok gue akan terbang liburan dengan suami & anak-anak ke… Singapura. Hihihihi…
Ampun ya, tapi memang kenyataannya begitu.
Gue sendiri merasa diri gue bukan shopacholic, tapi biasanya yang gak ngaku itu lah yang nyata-nyata shopacholic ;p.
Here’s the thought. Setiap bulan dari gaji yang kita terima, sudah ada yang di-selamat-kan. Jadi gue bisa belanja belanji dan pergi berlibur dengan tenang, tanpa rasa bersalah pada diri sendiri.
So how about you?
SIGNS OF A SHOPACHOLIC
- Kalo bawa kantong plastik, biasanya kantongnya dari department store
- Kamarnya atau lemarinya penuh sama barang2 yang gak penting
- Atau… mulai mengkoleksi barang2 yang tag harganya gak dilepasin
- Kalo pake baju cuma dipake sekali
- Tahap berikut : Musuh bebuyutan gue… punya hutang kartu kredit, yang revolving udah beberapa tahun gak lunas2
- Gak punya tabungan!
THE CURE
- Admit it! Diakui dulu, supaya bisa dicari solusinya.
- Budgeting. Buat daftar pengeluaran per hari.
Nah dari daftar expenses itu, liat mana yang operasional mana yang lifestyle. Dari situ keliatan kalo kita emang spendingnya excessive atau gak - Punya tujuan! Hidup harus dirapikan ya. Biasanya kalau gak punya tujuan, hidup itu emang gak jelas maunya apa. Jadi please TUJUAN LO APA?
- Motivate yourself! Coba liat berapa dari belanja itu yang mau kita stop atau kurangi. Kalo diinvestasikan setiap bulan ke reksadana saham dengan target return 25% per tahun, dalam 20 tahun jadi berapa ya??? Jadi tau, kalo belanja sepatu 400ribu, kita betul-betul sadar kalau itu artinya bisa untuk investasi dana pensiun.
- Have a shopping buddy. Who is your shopping buddy? Syaratnya : orang yang kita akan nurut & dengerin. Kalau shopping buddy kita adalah sahabat yang shopacholic juga… forget it :P banyak hardrockers yang bilang sama, ”Wah shopping buddy gue malah nyuruh gue untuk belanja.” Nah salah tuh! My shopping buddy is : My Baby D. Bisa lho naksir barang, begitu dating lagi dengan dia, barang itu jadi gak ada bagus-bagusnya lagi!
- Pake strategi belanja. Betul-betul punya budget untuk belanja. Jadi kalo mau masuk ke department store, pegangan tangan sama shopping buddy kita dan janji : Kita Hanya Akan Masuk Untuk Lihat-lihat! Atau : Kita Akan Masuk & Belanja Sebesar … Ribu. Atau : Kita Akan Masuk Toko Untuk Belanja Barang … Saja.
Cobain ya?
Let me know di [email protected] kalau sudah terasa perubahaannya. Semoga Bermanfaat.
Finance Should Be Practical!
Ligwina Hananto