7 Tips Liburan Anti Utang dan Anti Bokek Paska Liburan
Asyiknya liburan di akhir tahun, apalagi bertepatan dengan libur Natal. Di QM Financial, menjelang Natal dan Tahun Baru kami biasanya libur hampir 2 minggu. Sebenarnya antara senang tapi juga pusing! Kenapa? Karena liburan yang berbarengan dengan liburan sekolah anak biasanya butuh pengeluaran yang besar. Jadi sebaiknya sebelum liburan benahi dulu kondisi keuangan dan jangan sampai keuangan babak belur setelah liburan.
read more: Liburan Seru
Berikut TIPS Agar Liburan Jalan Keuangan Lancar :
- Persiapkan dana liburan dengan menabung setiap bulannya.
Apabila memang ada rencana liburan, persiapkan dana liburan sebelumnya. Sisihkan penghasilan untuk liburan pada rekening khusus. Lakukan hal ini sebelum membayar biaya pengeluaran setiap bulan. Intip rekening liburan hanya pada saat mendekati waktu liburannya agar tidak tergoda digunakan untuk kebutuhan lain.
read more: Serba serbi Dana Liburan
- Perhitungkan pengeluaran liburan sebelum berangkat
Perhitungkan biaya-biaya yang akan keluar selama liburan, dari mulai akomodasi dan transportasi, biaya tiket masuk tempat wisata, makan minum serta belanja. Carilah informasi mengenai biaya tersebut agar dapat memperkirakan jumlah anggaran yang akan keluar. Apabila tabungan tidak mecukupi biaya yang akan keluar, maka cari alternatif liburan yang lebih terjangkau. Atau menabunglah dengan jangka waktu lebih lama agar tabungan mencukupi untuk membiayai liburan ke tempat yang diinginkan.
read more: Senang Liburan
- Pisahkan antara rekening liburan dengan rekening penghasilan.
Bedakan tabungan untuk liburan dengan rekening gaji agar uang tidak tercampur. Simpan ATM untuk dana liburan di tempat yang aman agar tidak tergoda untuk diambil sewaktu-waktu. Ingat, hanya diintip pada saat mendekati waktu liburan saja.
- Pastikan pengeluaran rumah tangga dan dana pendidikan anak tidak diganggu
Pengeluaran rumah tangga yang sudah dicatat setiap bulannya serta dana pendidikan anak jangan diganggu gugat. Bayarkan terlebih dahulu tagihan yang datang secara penuh. Jangan membawa ATM untuk kebutuhan rumah tangga saat liburan agar tidak terpakai.
- Rem jalan jalan setelah liburan.
Setelah liburan usai, kencangkan ikat pinggang kembali. Rem dahulu jalan-jalan saat akhir pekan dan hindari membeli barang yang belum dibutuhkan.
- Menambah penghasilan apabila memang dibutuhkan
Dana Darurat seringkali dibongkar karena terpakai untuk liburan? Ini saatnya mengembalikan sejumlah Dana Darurat dengan melakukan pekerjaan tambahan di luar pekerjaan utamamu. Saat ini banyak sekali cara untuk menambah penghasilan seperti berdagang, ikut bergabung dengan transportasi online dan sebagainya.
read more: Jastip, peluang usaha saat traveling
- Menabung kembali untuk liburan berikutnya
Kalau kamu berhasil menabung untuk Dana Liburan kali ini, pasti deh kamu juga akan berhasil untuk mempersiapkan Dana Liburan selanjutnya. Ingat ya, saat terima gaji, segera sisihkan penghasilan ke rekening terpisah untuk destinasi wisata selanjutnya.
Dapatkan DISKON KHUSUS PROGRAM #MyQMPlan untuk semua Konsultasi dan PLAN
Hubungi QM Financial di WA 08111500688
Jadi, mau kemana liburan selanjutnya? Mau kemana pun, pastikan kamu punya uangnya dan anti hutang!
Selamat liburan!
Mia Damayanti /Sales
Cerdas Finansial Agar Mimpi Anak Terwujud
Hai ayah bunda, sekarang musim daftar anak sekolah!
Apakah sudah ada bayangan mau menyekolahkan anak kemana, atau sudah ada bayangan uang pangkal masuk sekolah diambil dari rekening yang mana?
Kata dana pendidikan memang sangat horor, apalagi di zaman sekarang. Ingin memasukkan sekolah swasta yang terbaik tapi uang sekolahnya selangit! Sehingga orang tua tidak bisa menutup mata dengan biaya dana pendidikan anak sekarang ini.
Pertanyaannya ayah bunda, apakah sudah siap dengan dana pendidikan anak?
related article: Rencanakan Dana Pendidikan Anak Sejak Dini
Nah agar dana pendidikan tidak menjadi momok, Anda butuh perencanaan keuangan!
Kenapa? Karena penghasilan (kemampuan) terbatas sedangkan kebutuhan dan keinginan tidak terbatas! Bener gak? Iya apa iya?
Contohnya biaya pendidikan. Dengan adanya inflasi, kenaikan biaya sekolah tidak tanggung-tanggung, bisa mencapai 10%-20% per tahun.
Apakah Anda bisa menyediakan uang sekolah anak yang mahal dengan instan? Apakah bisa menyediakan uang untuk anak sekolah keluar negeri langsung sekarang juga? Tentunya terlebih dahulu harus merencanakan tujuan finansial dana pendidikan anak dengan menabung atau berinvestasi.
related article: Siapkan Jalan Menuju Semua Tujuan Finansialmu
Nah agar dana pendidikan tidak menjadi momok, Anda butuh perencanaan keuangan!
Kenapa? Karena penghasilan (kemampuan) terbatas sedangkan kebutuhan dan keinginan tidak terbatas! Bener gak? Iya apa iya?
Contohnya biaya pendidikan. Dengan adanya inflasi, kenaikan biaya sekolah tidak tanggung-tanggung, bisa mencapai 10%-20% per tahun.
Apakah Anda bisa menyediakan uang sekolah anak yang mahal dengan instan? Apakah bisa menyediakan uang untuk anak sekolah keluar negeri langsung sekarang juga? Tentunya terlebih dahulu harus merencanakan tujuan finansial dana pendidikan anak dengan menabung atau berinvestasi.
related article: Siapkan Jalan Menuju Semua Tujuan Finansialmu
Bagaimana sih cara Cerdas Finansial agar tujuan dana pendidikan anak tercapai?
Bereskan Cashflow
Merencanakan keuangan tidak luput dari mengatur cashflow. Bereskan cashflow bulanan keluarga, jangan sampai besar pasak daripada tiang! Apabila terlanjur besar pasak daripada tiang cari tahu penyebabnya. Kalau penyebabnya kebutuhan lebih besar dari penghasilan sebaiknya mencari penghasilan tambahan. Untuk prosentase pengaturan cashflow bulanan ideal adalah sebagai berikut : Menabung/Investasi 10%, Cicilan 30%, Rutin 20-40% dan Pribadi/lifestyle 20%.
related article: Karyawan Bisa Gampang Belajar Atur Pengeluaran
Ngobrol dengan Pasangan
Merencanakan sekolah anak jauh-jauh hari itu sangat berguna lho ayah bunda. Coba deh ngobrol dengan pasangan tentang rencana anak mau disekolahkan kemana. Kalau sudah mengetahui kemana anak kita akan bersekola, kita dapat menyiapkan dana pendidikan sejak anak masih di dalam kandungan. Ayah bunda dapat menghitung kira-kira berapa biaya yang perlu disiapkan dan mulai menabung dengan jangka waktu yang lebih lama sehingga jumlah yang diinvestasikan lebih ringan.
related article: 5 Kesalahan Orangtua Dalam Menyiapkan Dana Pendidikan
Menabung saja tidak cukup
Tahukah ayah bunda bahwa dalam merencanakan dana pendidikan, menabung saja tidak cukup. Karena apabila kita mengandalkan tabungan, penghasilan kita hanya untuk menabung saja, padahal ada kebutuhan lain dalam keluarga. Investasi dapat kita gunakan sebagai instrumen untuk mencapai tujuan keuangan dengan waktu yang lebih panjang seperti biaya kuliah anak (10-15 tahun), atau jangka waktu menengah (5-7) tahun, untuk biaya anak SD atau SMP.
Financial Check Up
Financial Check Up dibutuhkan untuk mengetahui kondisi keuangan. Ibarat ke dokter, kita bisa mengetahui kondisi kesehatan setelah melakukan check up kesehatan. Nah, untuk Financial Check Up, kita dapat mengetahui “sakitnya” keuangan di mana. Dari sana kita akan tahu apa yang harus dibenahi dari keuangan sehingga lebih terarah.
Jadi dana pendidikan tidak sehoror dengan yang dibayangkan kan?
Apabila kita sudah siap dengan dana pendidikan dan sudah cerdas finansial, kita pasti sudah siap dengan dana pendidikan pada saat anak mau masuk sekolah di mana pun dan ke mana pun.
Mia Damayanti / Sales
Rahasia Profesi Kreatif Bisa Sejahtera (Keuangan)
Awal Desember 2017, tayang sebuah film biopic mengenai penyanyi terkenal Indonesia dengan karyanya dinikmati semua generasi dan saya menonton film tersebut. Saya tidak punya ekspektasi apa-apa mengenai film tersebut, mungkin film tersebut menceritakan perjalanan karir penyanyi tersebut. Namun ternyata saya belajar beberapa hal keuangan dari film tersebut.
Film dimulai dengan latar era tahun 70-an dan profesi penyanyi pada saat itu dianggap tidak dapat menjanjikan kesejahteraan hidup dari segi keuangan. Ditambah lagi kegalauan penyanyi ini atas kehidupan keluarga kecilnya.
Memang pada era tersebut, orang belum mengenal tentang financial planning maupun financial planner. Tapi karena saat ini kita hidup di era milenial, di mana informasi mengenai segala hal dapat dengan mudah diakses maka seharusnya kita bisa lebih baik mengatur keuangan sehingga profesi kreatif pun bisa sejahtera secara keuangan.
4 langkah penting untuk dilakukan para pekerja kreatif agar berkecukupan:
Financial Check Up
Pertama kali, lakukan financial check up. Hal ini bisa dilakukan sendiri atau menggunakan jasa financial planner. Dengan financial check up, kamu bisa mengetahui kondisi keuangan seperti penghasilan, pengeluaran, kemampuan menabung, berinvestasi sekaligus berutang. Jangan-jangan, selama ini merasa selalu kekurangan uang diakibatkan karena cicilan kartu kredit atau gaya hidup yang melebihi kemampuan.
related article: Jalan Menuju Semua Tujuan Finansialmu!
Financial PLAN
Siapa pun kamu, penting untuk membuat Tujuan Keuangan yang memiliki Judul + Nilai + Jangka Waktu. Seringkali seseorang gagal menabung karena tidak memiliki tujuan keuangan.
Misalnya: Dana Darurat + Rp36.000.000 + 1 tahun atau Dana DP Kepemilikan Rumah + Rp300.000.000 + 3 tahun dan tujuan keuangan lainnya.
Dari sana kamu bisa memisahkan uang untuk ditabung atau diinvestasikan untuk mencapai tujuan-tujuan keuangan yang ingin diwujudkan. Setiap kali ingin menggunakan uang tersebut untuk hal lain yang tidak darurat maka kamu akan mengingat kembali tujuan keuanganmu. Bila kamu menyabotase tujuan keuanganmu maka risikonya adalah kamu tidak akan sampai ke goal yang sudah ditetapkan.
related article: 5 Pertanda Anda Butuh Perencanaan Keuangan
Asuransi
Penting untuk memiliki asuransi terutama kesehatan. Kini masyarakat semakin dimudahkan dengan BPJS Kesehatan. Asuransi kesehatan tambahan apabila diperlukan pekerja kreatif dapat ditemukan di perusahaan asuransi swasta. Bagi pekerja kreatif yang adalah pencari nafkah utama dalam keluarga seperti tokoh film biopic di atas perlu memiliki asuransi jiwa.
related article: Cara Memilih Asuransi Kesehatan dan Asuransi Jiwa
Do It
Semua langkah di atas hanya akan bisa terwujud kalau kamu melakukan aksi. Kamu sendiri yang harus membuat rencana keuanganmu terjadi. Jangan menunggu itu terjadi, make it happen! Sekeren apa pun rencana finansialmu, hanya akan terwujud kalau kamu do it!
Jadi, ga kamu perlu khawatir lagi karena profesi kreatif juga bisa menjanjikan kecukupan. Selamat berkarya!
Dapatkan DISKON KHUSUS PROGRAM #MyQMPlan untuk semua Konsultasi dan PLAN
Hubungi QM Financial di WA 08111500688
Honey Josep / Social Media
Kiat Jitu Atasi Gajian Tak Kasat Mata
Halo, apa kabar? Kayaknya ada yang lagi senang nih karena habis gajian!
Atau,
Malahan lagi sedih karena mengalami yang namanya gajian tidak kasat mata?
Duh kasian… ibaratnya punya pacar tapi gak bisa diajak jalan alias cuma pacar khayalan yang disimpan dalam hati saja *eaaaaaa
“Udah bekerja bertahun-tahun tapi tidak punya aset. Setiap bulan terima gaji tetapi selalu habis. Gaji cuma numpang lewat rekening habis itu menghilang kayak mantan…. Tuh kan jadi baper!”
Pernah atau sedang mengalami kondisi seperti di atas? Mau menyalahkan gaji karena jumlahnya yang kamu terima kecil? Hei, tunggu dulu! Kondisi di atas bisa juga terjadi karena caramu dalam mengelola keuangan yang belum tepat.
Coba deh, diingat-ingat…. Saat terima gaji, apa yang kamu lakukan?
Apakah kamu langsung menyisihkannya untuk membayar utang dan tagihan lainnya?
atau
Langsung cuss membeli barang yang sudah diincar sejak bulan lalu sampai barang tersebut terbawa mimpi?
Apapun yang dilakukan dengan gajimu, jangan sampai sudah bersusah payah mendapatkannya tapi hanya numpang lewat dan tidak jadi apa-apa!
Simak 5 tips mencegah gajian tak kasat mata!
Buat 4 pos pengeluaran bulanan
Saat kamu terima gaji, hal yang pertama yang bisa dilakukan adalah membuat 4 pos pengeluaran. Hitung dan sisihkan gajimu ke dalam 4 pos pengeluaran tersebut sesuai dengan kewajiban yang harus dibayarkan.
Jenis Pos Pengeluaran | % dari gaji | Keterangan |
Menabung / Investasi | Minimal 10% | Tabungan bank, logam mulia, deposito dsb |
Cicilan Utang | Maksimal 30% | KPR/KPA, Kendaraan, gadget |
Rutin | Idealnya 35% – 40% | Asuransi, Rumah Tangga, Transportasi, Anak, Sosial |
Gaya Hidup | Maksimal 20% | Makan di luar (fine dining), Nonton etc |
related article: 5 Pengeluaran Bulanan Yang Harus Kamu Ketahui
Memisahkan Tabungan
Saya tipe orang yang kalau lihat uang di rekening bawaannya pengen diambil saja. Kalau kamu termasuk tipe yang seperti ini juga maka sebaiknya kamu membuat dua akun rekening bank. Rekening pertama untuk pos tabungan/investasi dan yang kedua untuk pos pengeluaran yang lainnya.
related article: Mari Menabung
Bijak Menggunakan Kartu Kredit
Sudah punya dua rekening tabungan tapi gaji masih habis juga? Mungkin tanpa sadar kamu berbelanja tidak menggunakan uang tunai melainkan dengan kartu kredit. Banyak yang menjuluki kartu kredit sebagai “kartu setan.” Padahal pada kenyataannya, kartu kredit bisa dijadikan andalan saat kondisi darurat. Kamu bisa memakai kartu kredit untuk kebutuhan mendesak seperti mobil mogok dan harus diperbaiki di bengkel terdekat. Tapi ingat, berani gesek harus berani bayar!
related article: Tentang Kartu Kredit
Punya Asuransi / BPJS Kesehatan
Gaji biasanya cuma numpang lewat saat ada kejadian tak terduga yang menimpamu. Misalkan, kamu atau ada anggota keluargamu tiba-tiba jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit. Sedangkan kamu dan keluarga tidak memiliki asuransi ataupun BPJS, mau gak mau kamu harus menanggung beban biayanya dengan uang pribadimu. Kejadian ini kerap kali dialami oleh seseorang sehingga dia terpaksa harus menggunakan uang tabungannya bahkan berhutang untuk membayar biaya rumah sakit. Oleh sebab itu, penting sekali untuk mempunyai asuransi atau BPJS Kesehatan supaya kamu bisa terhindar dari biaya sakit yang dapat mengacaukan keuanganmu.
related article: Seperti Ini Asuransi yang Harus Dimiliki Oleh Seorang Karyawan
Financial Check Up
Yang juga penting agar terhindar dari gajian tak kasat mata adalah dengan melakukan financial check up sehingga kamu bisa mengidentifikasi pos mana saja yang memiliki pengeluaran paling besar. Dan periksa juga apakah pengeluaran tersebut masuk ke dalam kategori kebutuhan atau keinginan.
related article: Siapkan Jalan Menuju Semua Tujuan Finansialmu!
Nah, sudah melakukan langkah yang mana dari 5 tips di atas untuk keuanganmu? Semoga kondisi keuanganmu semakin baik setelah melakukan tips di atas.
Dapatkan DISKON KHUSUS PROGRAM #MyQMPlan untuk semua Konsultasi dan PLAN
Hubungi QM Financial di WA 08111500688
Nita Kurniawati / Sales
Cerita Ibu Modis (Modal Diskon) Belanja Seru di Akhir Tahun
Apa arti bulan Desember bagi kalian?
Kalau saya, Desember artinya merayakan kebersamaan dengan seluruh anggota keluarga. Yang berarti juga belanja untuk keperluan Natal dan Tahun Baru, liburan serta makan mewah. Saya bahkan menambahkan Desember waktunya juga untuk berbelanja keperluan Imlek. Pas banget kan di bulan Desember ini sale di mana-mana ditambah lagi ada hari belanja online nasional yang baru saja berlalu.
related article: 4 Tips Belanja Tanpa Bangkrut
Sebagai ibu modis (modal diskon), saya akan merasa hebat kalau bisa mendapatkan barang yang saya sukai dengan harga yang sangat murah. Dengan begitu, saya dapat memaksimalkan sejumlah uang yang dimiliki untuk membeli seluruh kebutuhan.
Saya tidak khawatir walaupun kelihatannya begitu banyak pengeluaran yang terjadi di bulan Desember karena saya sudah melakukan beberapa hal di bawah ini:
It’s All About The Money
Setiap kali Tunjangan Hari Raya (THR) turun saat menjelang Idul Fitri, saya selalu menyisihkan 10% untuk ditabung, memberikan THR untuk pekerja di rumah dan sisanya saya simpan di rekening pengeluaran tahunan untuk digunakan pada bulan Desember.
[Pengecekan] Saya akan memeriksa sisa uang di rekening pengeluaran tahunan yang sudah digunakan untuk membayar asuransi, STNK motor dan mobil, perawatan mobil, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), daftar ulang sekolah anak dan seragam serta buku sekolah anak. Sisa itulah yang menjadi anggaran saya untuk berbelanja kebutuhan Natal – Tahun Baru – Imlek.
[Pemisahan] Dari sana, saya akan memindahkan uang tersebut ke Magical Shopping Account. Sehingga pada saat tagihan kartu kredit tiba di bulan selanjutnya, saya tinggal membayarkannya secara langsung dari Magical Shopping Account.
related article: Alasan Perlunya Shopping Account
Checklist
Setelah memastikan ada uangnya untuk membayar tagihan yang akan timbul akibat belanja akhir tahun, saya akan membuat daftar belanjaan beserta anggarannya.
[Need VS Want] Mungkin kalian sudah terlalu sering mendengar tentang Need VS Want ini, dan memang ini adalah rambu-rambu untuk belajar membelanjakan uang dengan bijak. Need saya untuk bulan ini adalah berbelanja keperluan Natal – Tahun Baru – Imlek dengan anggaran Rp1.000.000
[Makan] Akhir tahun, artinya waktu berbelanja bahan makanan (bila memasak di rumah) untuk menjamu keluarga besar yang akan berkunjung atau makan di luar. Saya menganggarkan Rp700.000 untuk daftar makanan.
[Liburan] Setiap tahun, saya bersama keluarga besar suami pasti pergi liburan lokal ke kota yang tidak terlalu jauh dari Jakarta. Untuk ini, saya menganggarkan Rp3.500.000
[Bingkisan] Sudah merupakan tradisi saat Natal tiba kami bertukar kado. Harganya belum tentu mahal tapi yang terpenting adalah esensi untuk saling memperhatikan dan berkumpul bersama sebagai keluarga. Untuk ini, saya menganggarkan Rp300.000.
Riset
Mungkin kalian berpikir kalau untuk berbelanja saja saya sampai harus melakukan riset segala terlalu berlebihan. Tapi langkah ini saya pakai untuk bisa mendapatkan informasi lebih banyak mengenai kebutuhan yang akan dibeli.
[Perbandingan] Penting untuk membandingkan harga antara offline atau online store yang menjual barang yang sama. Coba juga melakukan perbandingan harga antara dua barang yang memiliki fungsi yang sama. Mana tahu kalau ternyata barang yang selama ini dipakai ada versi lebih murahnya.
[Catat] Ingat juga untuk melakukan pencatatan terhadap pembandingan yang sudah dilakukan agar pembelanjaan benar-benar efektif.
Manfaatkan Reward
Ada begitu banyak penawaran pembayaran pembelian dengan menggunakan reward mulai dari penukaran poin kartu kredit, penukaran poin keanggotaan toko sampai langganan operator paska bayar. Manfaatkan semaksimal mungkin karena bisa jadi poin yang sudah terkumpul akan hangus menjelang pergantian tahun.
Bagaimana dengan kalian, apa yang sudah dilakukan dengan keuanganmu saat akhir tahun menjelang?
Apakah kalian mengalami kesulitan mengatur keuangan selama ini? Manfaatkan saja promo diskon 20% untuk konsultasi keuangan dengan QM Planner periode Des 2017 – Jan 2018 dan bikin janjinya melalui WA 08111500688 ya!
Honey Josep / Social Media
Asuransi VS Investasi, manakah yang lebih penting?
Asuransi VS Investasi adalah dua hal yang berbeda.
Secara umum asuransi adalah proteksi yang tujuannya sebagai perlindungan dari kemungkinan kejadian yang tidak diinginkan, seperti rawat inap, sakit kritis, kecelakaan dan kematian.
related article: Asuransi Untuk Jaga Diri
Sedangkan investasi bertujuan untuk menumbuhkan uang yang dimiliki untuk tujuan finansial yang ingin dicapai di masa yang akan datang, seperti tujuan dana menikah, tujuan dana pensiun, dana pendidikan anak, tujuan membeli rumah dan tujuan keuangan lainnya.
related article: Kenapa Berinvestasi?
Saat ini, banyak sekali produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi dan kita mengenalnya sebagai unitlink. Walaupun demikian, tetap saja tujuan utama dari produk unitlink adalah sebagai proteksi bukan investasi.
related article: Mengapa Tidak Bisa Unitlink?
Sebenarnya, instrumen investasi di unitlink sama dengan reksadana. Bedanya, return yang dihasilkan reksadana lebih tinggi dibandingkan unitlink. Hal ini dikarenakan struktur biaya yang dikenakan di unitlink lebih besar dibandingkan pada reksadana.
“Jadi, salah dong selama ini beli unitlink!”
Benar atau salah, bukan itu persoalannya. Jika kita sudah menentukan tujuan keuangan dan mengetahui perbedaan asuransi VS investasi, tentunya akan lebih mudah mengambil keputusan yang berhubungan dengan uang.
Tujuan keuangan merupakan goal sedangkan asuransi dan investasi merupakan kendaraan yang akan mengantar kita menuju tujuan yang ingin dicapai.
related article: What Is Financial Planning?
Singkat nya, berikut perbedaan asuransi vs investasi :
KETERANGAN | ASURANSI | INVESTASI |
---|---|---|
Manfaat | Proteksi atas jiwa, kesehatan, dan harta benda | Untuk mencapai tujuan finansial |
Jenis | Asuransi jiwa, kesehatan, kendaraan, kebakaran dsb | Deposito, Logam Mulia, Reksadana, Saham, Properti |
Siapa yang membutuhkan | Jiwa: jika memiliki tanggungan, kesehatan: semua orang | Semua orang yang memiliki tujuan keuangan dan sudah memiliki KTP |
Jika kalian bertanya, Asuransi VS Investasi, manakah yang lebih penting? Jawabannya tentu saja, “Tujuan Lo Apa?”
related article: Gimana Sih Prosesnya Membuat Plan?
Untuk tahu manakah yang lebih penting di antara keduanya, hal pertama yang harus dilakukan adalah financial check up untuk mengetahui kondisi keuangan seseorang terlebih dahulu. Barulah dari hasil financial check up kita bisa menentukan langkah selanjutnya, apakah membeli asuransi atau investasi.
Bagi kalian yang membutuhkan konsultasi mengenai Tujuan Finansial atau ingin membuat PLAN, untuk periode Desember 2017 – Januari 2018 sedang ada diskon promo 20% dengan menghubungi 08111500688.
Nita Kurniawati
Menjadi Jagoan Finansial (Batch 1 – Guru)
Kalian masih ingat kan dengan Pesta Pendidikan (PEKAN) pada 21 Mei 2017 yang bertempat di fX Sudirman, Jakarta?
Menjadi Jagoan Finansial (MJF) adalah kelanjutan dari Janji Publik di acara tersebut yang merupakan kegiatan pelatihan guru (workshop) tentang konsep literasi keuangan. Workshop yang diadakan di Jakarta, Lampung dan Maluku akan mengajarkan contoh pengelolaan uang yang bijak kepada guru-guru serta ajakan untuk menjalankan program konsep literasi keuangan bersama dengan peserta didiknya.
Pelatihan MJF pertama telah dilaksanakan pada Sabtu, 26 Agustus 2017 yang dihadiri sebanyak 21 orang guru mulai dari jenjang TK sampai dengan Menengah Atas. Workshop dimulai tepat pukul 08.00 dan Najelaa Shihab, pendiri Cikal, sebuah institusi pendidikan bertaraf internasional sebagai narasumber yang pertama. Najelaa berbagi bahwa semua guru harus memiliki dan mencapai cita-citanya. Menurutnya, untuk menuju cita-cita, para guru harus memiliki 4K yaitu Kemerdekaan, Kompetensi, Kolaborasi, dan Karir.
Narasumber kedua adalah Ligwina Hananto, pendiri sekaligus CEO QM Financial mengajarkan pengelolaan keuangan yang bijak kepada para guru. Tidak berhenti di situ, Ligwina juga mengenalkan konsep Menghasilkan uang – Belanja – Beramal – Menabung (MBBM) sehingga anak tahu bagaimana menyikapi kebutuhan serta pengelolaan keuangan yang bijak sejak usia dini.
Di akhir workshop, para guru dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok sesuai dengan tingkatan mengajarnya di sekolah yaitu TK – 3SD, 4-6 SD, dan SMP – SMA.
Kelompok TK – 3 SD membuat kegiatan yang dinamakan “Pre – Primary Got Talent”. Dalam kegiatan ini peserta didik diajak untuk unjuk kebolehan dengan pementasan seni dan memasak. Uang yang didapatkan dari kegiatan ini akan disumbangkan dan sebagian lagi disimpan untuk modal kegiatan selanjutnya.
Tema “Market Day” dipilih oleh kelompok kedua (4-6 SD) yang menjadi penjual barang dagang yang mereka produksi kepada adik-adik kelas. Kakak kelas 5-6 SD akan membantu sebagai kasir dan melaporkan pencatatan keuangan secara sederhana. Sama seperti halnya kelompok pertama, uang hasil kegiatan ini akan disumbangkan dan sebagian lagi disimpan untuk modal kegiatan berikutnya.
Kelompok terakhir juga memilih tema “Market Day” dengan melakukan penjualan secara offline maupun online. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan beragam profesi sebagai sumber penghasilan.
Related article: Pesta Pendidikan 2016
Ingin bisa “Menjadi Jagoan Finansial” yang sebenarnya? Karena antusiasme yang besar, workshop ini akan kembali diadakan pada 23 September 2017!
Yuk, buruan daftar dan sampai bertemu!
-Marhaini-
Finance Department
#FinClic Mei 2016: Menuju Bangku Kuliah
Setiap orang tua pasti menginginkan pendidikan yang terbaik buat anaknya. Pendidikan memang merupakan salah satu tanggung jawab orang tua yang utama. Di bulan Mei, bersamaan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional, QM Financial menyelenggarakan #FinClic Series, dengan tema “Menuju Bangku Kuliah”.
QMPCXpress Level 1 Batch 35: Yuk, Belajar Bikin Plan-mu Sendiri!
Sudah pernah dengar tentang QMPCXpress? Ini adalah program unggulan QM Financial, yaitu pelatihan mengenai cara membuat Plan (Rencana Keuangan). Nah, di bulan Mei ini 2016, QMPCXpress hadir di tanggal 28 Mei 2016, bertempat di kantor QM Financial di bilangan Jakarta Selatan.
Guest Post: 5 Pertanda Anda Membutuhkan Perencana Keuangan!
Dunia modern sudah berubah begitu cepat, segala sesuatu yang dahulu dianggap tabu sekarang menjadi lebih buka-bukaan. Bukan hanya gaya berpakaian yang terbuka, bahkan isi dompet pun dibuka habis ketika Anda bertemu perencana keuangan atau financial planner. Profesi ini bisa dianggap imut bagi kalangan warga Indonesia, selain jumlahnya yang masih terbatas, usianya pun masih bayi.
Nyatanya banyak orang yang membutuhkan bantuan para financial planner. Coba simak statement dari Mark Zuckerberg, si pendiri Facebook:
“In a world that’s changing really quickly, the only strategy that is guaranteed to fail is not taking risks.”
Pernyataan Mark Zuckerberg mengindikasikan untuk tidak mengambil risiko, padahal jelas tidak mungkin apabila Anda ingin berkembang. Yang paling mungkin dilakukan adalah dengan meminimalisir risiko yang dihadapi, termasuk risiko keuangan pribadi. Di sinilah peranan profesi financial planner, melakukan mitigasi risiko yang mengancam keuangan Anda. Apabila ada di antara Anda memiliki sifat-sifat berikut ini, itu merupakan suatu pertanda untuk segera menghubungi perencana keuangan yang terpercaya.
1. Terburu-buru dalam berinvestasi
Biasanya sifat terburu-buru ini dimiliki pemula yang belum pernah berinvestasi. Pada dasarnya bagus, menunjukkan semangat si pemilik modal. Namun terburu-buru membuat Anda ceroboh dalam menghitung untung rugi suatu produk investasi. Oleh karena itu, layaknya Anda meminta rekomendasi dari seorang perencana keuangan sebelum memutuskan berinvestasi.
2. Besar Pasak daripada Tiang
Bayangkan gaji per bulan 20 juta rupiah tetapi belanjanya 25 juta rupiah, dan kekurangannya ditutup menggunakan kartu kredit. Wow, jelas Anda membutuhkan bantuan seorang perencana keuangan. Dengan demikian Anda bisa menganalisa dan mengetahui, pos belanja mana saja yang bisa ditutup, untuk kemudian dialokasikan dalam bentuk investasi yang memberi hasil lebih baik.
3. Gagap Investasi
Masih banyak warga Indonesia yang memiliki uang lebih, tapi tidak paham investasi. Akhirnya mereka hanya menaruh uangnya di Bank atau dalam bentuk emas, yang tumbuhnya tidak optimal karena tidak sebanding dengan laju inflasi. Apabila Anda mendatangi perencana keuangan, maka setelah melakukan financial check up, berbagai opsi investasi akan dikaji sesuai kebutuhan. Bisa saja Anda akan mulai belajar mengenai reksadana (http://diskartes.com/2016/04/enam-cara-investasi-reksadana-untuk-profit-maksimal/), saham, atau bahkan investasi derivatif lainnya. Dengan demikian, diharapkan tingkat imbal hasilnya mampu melebihi nilai inflasi.
4. Suka berhutang untuk berinvestasi
Ada beberapa orang yang hobi meminjam uang baik dari rekan atau Bank dan menggunakannya untuk investasi saham atau lainnya. Perilaku ini sudah menjauhi prinsip dasar investasi, yaitu untuk menjaga kekayaan bahkan jika perlu meningkatkannya. Sedangkan, hutang bukanlah bagian dari kekayaan, sehingga tidak wajar jika Anda menggunakan hutang untuk berinvestasi. Namun demikian, Anda bisa saja meminjam sejumlah uang untuk memulai atau memperluas bisnis Anda. Ingat kawan, bisnis itu berbeda dengan investasi.
5. Belum memiliki dana cadangan atau dana pensiun
Tidak ada yang mengetahui nasib seseorang, seberapa lama bakal hidup di dunia ini, kelangsungan karirnya, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, sejumlah dana memang harus disiapkan untuk bekal pensiun, terutama apabila tidak disiapkan oleh perusahaan tempat bekerja. Sedangkan untuk dana cadangan, idealnya Anda menyimpan 6 kali gaji per bulan di rekening khusus. Dana ini bisa digunakan ketika terjadi hal darurat, atau apabila Anda sedang dalam kondisi mencari pekerjaan baru. Butuh perencanaan yang matang untuk mengalokasikan pos-pos ini, sehingga tidak ada salahnya jika berkonsultasi ke perencana keuangan.