Mau Road Trip Seperti Sam & Happy di Film Kulari Ke Pantai? Siapkan 5 Pos Ini!
Hai hai! Siapa yang sudah nonton film Kulari Ke Pantai? Serunya mengikuti kisah Sam (Maisha Kanna), Happy (Lil’li Latisha) dan Mama Uci (Marsha Timothy) road trip dari Jakarta hingga Banyuwangi. Hayo, ada yang ingat enggak kota mana saja yang mereka lewati?
Mira Lesmana dan Riri Riza tak pernah gagal menyuguhkan film yang indah dan juga sarat makna. Sepanjang perjalanan kita dimanjakan dengan pemandangan alam Indonesia yang sungguh indah dan ditemani dengan lagu-lagu merdu dari RAN. Ah betapa Indonesia kita begitu kaya! Siapa yang langsung berkata dalam hati: “Aku juga mau road trip?” Yuk kita bikin PLANnya! Road trip keliling pulau Jawa seperti Sam & Happy membutuhkan persiapan dan juga dana yang enggak sedikit loh. Walaupun kata Mama Mela (Ligwina Hananto), tidak semua masalah bisa diselesaikan dengan uang, jangan sampai kamu berangkat road trip tanpa dana yang cukup. Apa saja pos yang harus disiapkan?
- Transportasi. Pos pertama tentu saja transportasi. Menempuh perjalanan hingga 1.000 km dari Jakarta ke Banyuwangi membutuhkan banyak bahan bakar. Selain biaya bahan bakar, siapkan juga dana cadangan kalau-kalau butuh ganti ban di tengah jalan. Jangan lupa servis mobil sebelum road trip dimulai ya!
- Akomodasi. Dalam perjalanannya, Sam dan Happy singgah dan menginap di beberapa kota. Salah satu yang ikonik tentu saja Bambu Homestay milik Mukidi (Dodit Mulyanto). Dengan memilih tinggal di homestay dibanding hotel, kita akan punya kesempatan untuk berinteraksi dengan masyarakat sekitar dan belajar nilai-nilai baik yang mereka punya. Siapa tahu kamu bisa berkenalan dengan Yu, Wahyuuu. ☺
- Uang saku harian. Selain pos transportasi dan akomodasi, siapkan juga dana untuk makan dan jajan sehari-hari. Ini saatnya kamu berburu kuliner khas setiap kota yang kamu lewati. Kalau beruntung, kamu bisa menyantap kuliner khas sembari menikmati pertunjukkan seperti yang dialami Sam & Happy di Cirebon. Makin penasaran kan? Hihihi. Makanya buruan #KulariKeBioskop buat nonton #KulariKePantai.
- Rekreasi. Dibandingkan dengan liburan menggunakan transportasi publik, saat road trip, kita jadi lebih flexible terhadap waktu. Kita bebas menentukan jadwal mau ke mana selama berapa lama. Ini saatnya eksplorasi tempat wisata yang enggak biasa! Di setiap kota ada saja hidden gem yang menunggu untuk kamu temukan. Kabari kami hidden gem temuanmu ya! Oiya, jangan lupa siapkan dana untuk biaya masuk ke obyek wisata.
- Shopping! Siapa yang tahan tidak berbelanja saat liburan? Melewati begitu banyak kota yang akan produk budaya dan kulinernya. Mari mampir untuk membeli oleh-oleh!
Ayo rencanakan road tripmu dengan 5 pos pengeluaran yang sudah disiapkan dengan rapi. Siapa tahu kamu menemukan teman perjalanan yang seru dan lucu seperti Dani (Suku Dani). Selamat menikmati perjalanan seru dengan keluargamu. ☺
Fransisca Emi
Financial Planning for Millennials
Membahas tentang generasi milenial tentu tak akan ada habisnya. Generasi ini adalah mereka yang lahir di antara tahun 1990an sampai tahun 2000an. Sebagian besar dari mereka sudah memiliki pekerjaan dan penghasilan tetap untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Kaum yang dikenal sebagai generasi yang melek teknologi ini sangat mudah dan cepat belajar. Mereka memiliki gaya hidup yang dinamis karena dibesarkan di zaman yang sudah memiliki kecanggihan teknologi.
Sebagian generasi milenial mungkin sudah mendapatkan edukasi finansial tentang bagaimana mengelola uang untuk masa depan baik dari keluarga, lingkungan maupun dari sekolah, sehingga mereka mampu mengatur keuangannya sesuai prioritas. Namun di sisi lain, banyak juga milenial yang belum dibekali dengan kemampuan untuk mengatur keuangannya dengan baik. Entah itu karena faktor pergaulan atau karena gengsi. Mereka menggunakan uang yang dimiliki dengan sesuka hati untuk memenuhi kebutuhan lifestyle seperti traveling, shopping dan hangout. Semua dijalani sekedar untuk update status di media sosial dan mendapatkan banyak likes. Apakah kamu salah satu diantaranya? Jangan sampai kamu hanya gaya di tampilan tapi keuangannya ngos-ngosan ya! ☺
Awal Juni ini, QM Financial kembali diberi kesempatan untuk memberikan seminar financial literacy. Kali ini pesertanya adalah 100 orang Pegawai Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang usianya termasuk ke dalam generasi milenial. Ligwina Hananto, Lead Trainer QM Financial berbagi strategi dalam mempersiapkan rencana keuangan yang tepat untuk generasi milennial agar dapat mengatur keuangan dengan bijak.
Periksa Kondisi Keuangan
Seperti check up kesehatan fisik, idealnya financial check up dilakukan setahun sekali untuk melihat arus kas dan memeriksa beberapa rasio keuangan dasar seperti perbandingan harta dan utang, rasio aset lancar dan rasio menabung. Dengan begitu, kamu bisa tahu kondisi kesehatan keuanganmu saat ini.
Buat Pos Pengeluaran
Setelah mendapatkan penghasilan, kamu bisa membagi pengeluaran bulanan menjadi 5 pos, yaitu:
- Cicilan utang – maksimal 30%
- Kebutuhan rutin – maksimal 60%
- Pengeluaran sosial – minimal 2,5%
- Menabung dan berinvestasi – minimal 10%
- Pengeluaran lifestyle – maksimal 20%
Dengan memiliki anggaran, kamu bisa mengendalikan pengeluaran sesuai dana yang kamu punya. Jangan sampai besar pasak daripada tiang.
Menabung dan Berinvestasi
Generasi milenial juga harus menyadari pentingnya investasi untuk perencanaan keuangan di masa yang akan datang. Mulailah menabung dan berinvestasi sejak dini untuk memastikan bahwa kamu bisa aman secara finansial di masa pensiun nanti. Sisihkanlah minimum 10% dari penghasilanmu untuk menabung dan berinvestasi.
Gunakan Teknologi Perencanaan Keuangan
Sekarang ini sudah banyak aplikasi finansial yang bisa kamu unduh dari smartphone. Gunakan untuk perencanaan keuanganmu. Seperti kalkulator finansial, teknologi tersebut akan membantu dan memungkinkan siapa saja untuk merencanakan keuangan dan menentukan tujuan finansial dalam satu genggaman tangan.
Jangan Berutang Untuk Hal Konsumtif
Berutang boleh boleh aja, asalkan utang tersebut bisa menjadi aset. Misal utang untuk KPR atau utang untuk membeli kendaraan. Jangan kamu berutang hanya untuk memenuhi kebutuhan lifestyle atau mengikuti tren yang ada. Ingat! Utang itu harus tetap dibayarkan apapun yang terjadi dengan kondisi keuanganmu.
Yuk! Jadi milenial yang gak hanya gaya di tampilan tapi juga gaya di laporan keuangan!
Nita Kurniawati
Suara Hati Pemilik Bisnis Yang Harap-Harap Cemas Bayar THR
Siapa sih gak suka dapat Tunjangan Hari Raya (THR)?
THR diberikan oleh pemilik usaha kepada karyawannya sebagai bentuk insentif atas pengeluaran hari raya yang mengakibatkan biaya hidup meningkat. Biasanya besaran THR adalah satu kali gaji bulanan.
Namun, di saat karyawan menanti THR dengan gembira, ada juga pemilik bisnis yang harap-harap cemas apakah dia bisa membayarkan THR-nya atau tidak. Ouch!
Lihat saja kalender Mei dan Juni 2018. Di minggu ini pemilik bisnis harus membayar gaji karyawan bulan Mei. Dua minggu kemudian tiba saatnya membagi THR. Satu minggu setelah libur Lebaran usai, pemilik bisnis sudah harus kembali membayarkan gaji bulan Juni. Berat! Jadi gimana? Mana suaranya yang semangat jadi enterpreneur?
Saat topik ini diangkat di Instagram stories Ligwina Hananto – @mrshananto – lead trainer QM Financial, banyak pemilik bisnis yang curhat loh. Ada yang deg-degan tiap tahun karena gak bisa bayar THR. Duh! Ada yang invoice-nya dimundurin ke habis lebaran. Nangis! Padahal cashflow itu adalah nyawanya bisnis loh.
baca juga: Kelola Keuangan Usaha
Ternyata inilah tantangan pemilik bisnis! Tapi ya seharusnya hal ini sudah bisa diprediksi dari awal tahun loh. Itulah pentingnya proyeksi. Saat menyusun business plan artinya kita membuat proyeksi sales dan biaya. Jadi sudah tahu setiap bulan harus omzet harus masuk berapa dan berapa maksimal biaya yang bisa dialokasikan. Kalau targetnya meleset, konsekuensinya apa? Kalau kita terpaksa harus memimjam uang untuk membayar THR pun dari Maret seharusnya sudah tahu. Ternyata punya bisnis bukan sekedar gaya-gayaan ya. Semuanya pakai perhitungan. Ada tanggung jawab terhadap karyawan yang harus ditunaikan.
Kamu pemilik bisnis yg cashflow-nya byar pet? Mau kayak gini sampai kapan? Ini tips buat kamu yang sering pening karena gak siap bayar THR.
- Bikin proyeksi sales dan biaya Januari-Desember. Kalau ada yang meleset, ketahuan lebih cepat. Segera atur ulang strategi.
- Punya Dana Darurat, minimal 1x pengeluaran. Biar kamu gak deg-degan kalau invoice gagal cair atau pencairannya mundur.
- Nabung THR bulanan. Dana THR sudah siap sebelum Ramadhan. Biar hati tenang. Ini masuk ke proyeksi juga ya.
- Pinjam. Kalau terpaksa harus pinjam untuk bayar THR, pikirin juga bayar pinjamannya gimana ya. Pastikan sudah ada invoice yang akan cair untuk melunasi pinjaman ini.
- Minta bayar mundur ke supplier. Gantian kamu yang mundurin pencarian invoice. Hihihi.
Kamu pilih tips yang mana?
Saat memilih pintu rezeki dengan bikin bisnis, kamu sudah memilih tanggungjawab lebih besar dan melalui jalan yang lebih berliku. Kamu bisa kok! Semangat!
QM Admin – disarikan dari Instagram Stories @mrshananto
5 Pengeluaran Dana Menikah Yang Bisa Dihemat
Masih hangat perbincangan tentang menyiapkan dana menikah tanpa utang dari seri Financial Clinic #FinClic Ligwina Hananto. Ketinggalan detailnya? Kamu bisa baca juga di sini: Dana Menikah Rp100juta Tanpa Utang? Bisa!
Dari berbagai pernik pengeluaran untuk dana menikah, ada banyak hal yang bisa dihemat loh. Ini dia 5 kategori pengeluaran dana menikah yang bisa kamu hemat.
Sewa gedung
Harga sewa gedung atau ballroom sebuah hotel untuk resepsi pernikahan di Jakarta saat ini berkisar puluhan hingga ratusan juta rupiah. Sebuah angka yang mungkin terlalu besar untuk sebagian masyarakat kelas menengah. Sebenarnya, menikah itu gak harus selalu di ballroom hotel lho. Alternatifnya, kamu bisa menyewa sebuah restoran untuk tempat resepsi. Dengan memesan menu restoran, biaya sewa gedung bisa didiskon atau bahkan gratis loh. Sekali dayung, 2 pulau terlampaui kan?
Resepsi pernikahan bisa juga diadakan di gedung pertemuan dekat rumah, sebuah restoran, atau di rumah orang tua sekalian. Mengadakan resepsi di rumah masih sangat memungkinkan untuk mereka yang tinggal di daerah. Rumah-rumah zaman dulu biasanya besar dan berhalaman luas. Cukup sewa tenda dan kursi, jadi deh venue untuk resepsi. Untuk yang tinggal di kota besar dengan luasan rumah yang tidak memungkinkan dipakai pesta, coba deh berkeliling di daerah sekitar rumah. Siapa tahu kamu bisa menemukan tempat yang cukup untuk menampung tamu resepsi. Salah seorang teman saya menikah di sebuah masjid dekat rumahnya. Ijab kabul dilakukan di masjid, sedangkan resepsi diadakan di halaman masjid yang luas. Hemat dan praktis kan?
Katering
Katering merupakan salah satu komponen biaya terbesar dalam dana menikah. Selain pemilihan provider katering, biaya ini sangat dipengaruhi oleh jumlah undangan. Rumus dasar jumlah porsi yang harus dipesan adalah undangan kali dua. Jadi jika kamu berencana mengundang 300 orang, jumlah minimal porsi yang harus dipesan adalah 600. Ini belum termasuk keluarga ya. Kalau harga paket katering per porsi Rp75.000, total biaya yang harus disiapkan Rp45.000.000. Jika kamu merasa angka ini terlalu besar, coba kurangi jumlah undangannya.
Alternatif kedua untuk berhemat adalah menggunakan jasa tukang masak. Alat masak dan alat makannya bisa disewa dari tempat persewaan. Budget untuk 600 porsi bisa ditekan hingga di bawah Rp30.000.000 juta tergantung menu yang diminta.
Alternatif ketiga adalah mengundang abang tukang jajanan favorit untuk bergabung sebagai pengisi stall. Mulai dari abang tukang bakso, siomay, martabak, es dawet, dll. Sekalian bagi-bagi rejeki kan?
Baju
Untuk acara yang hanya berlangsung sehari, sayang rasanya menggelontorkan terlalu banyak dana. Baju untuk ijab maupun resepsi tak harus menjahit baru, sewa pun bisa. Toh setelah acara pernikahan bajunya tidak akan dipakai lagi. Namun, jika menghendaki membuat sendiri baju pernikahan, masih tetap bisa diakali kok biar hemat. Salah satu caranya bisa seperti yang saya lakukan: menjahitkan kebaya & jas penikahan ke teman yang adalah seorang desainer dan penjahit. Budget berhasil dihemat, sang teman pun mendapat wadah untuk berkreasi.
Dokumentasi: Foto dan Video
Di zaman modern ini rasanya jarang ada yang menikah tanpa menyewa jasa fotografer maupun videografer. Untuk mendapatkan dokumentasi yang personal di momen yang berharga, lebih baik mempercayakan dokumentasi kepada orang yang dikenal. Mereka yang mengenal kita secara pribadi akan tahu hal-hal apa saja yang kita suka dan penting untuk dicapture. Maka, bagi yang punya teman atau koneksi fotografer maupun videografer, saatnya mereka beraksi.
Undangan & Souvenir
Apa yang biasanya kamu lakukan pada undangan dan souvenir setelah suatu acara pernikahan berlalu? Undangan biasanya dibuang. Souvenir? Bisa jadi bernasib sama atau masih digunakan jika sifatnya fungsional. Jadi, kenapa mesti membuang uang untuk hal yang akan berujung di tempat sampah? Pilih desain undangan yang simpel dan jenis souvenir yang fungsional namun tetap terjangkau.
- Gak perlu baper loh kalo undangannya dibuang. Kan memang acaranya sudah berlalu. Setelah resepsi, kamu pun seharusnya berlalu dari acara resepsimu dan memfokuskan diri pada kehidupan baru setelah menikah.
Jadi, alternatif penghematan mana yang kamu pilih? Apapun pilihanmu, siapkan dana menikahmu sejak awal biar gak sampe utang ya! Semoga dilancarkan segala persiapan pernikahanmu ☺
Fransisca Emi | Financial Trainer
***
Dana Menikah Rp100juta Tanpa Utang? Bisa!
Dana menikah adalah salah satu tujuan finansial yang paling sulit untuk financial planner. Biasanya dibutuhkan sejumlah dana yang besar dalam jangka waktu yang pendek. Menikah memang membutuhkan banyak biaya. Mulai dari katering, sewa gedung, dekorasi, upacara adat, pengisi acara, baju, fotografer, make up, seragam keluarga, undangan, dan souvenir. Banyak sekali pernak-perniknya ya ☺
Dari banyak jenis pengeluaran dana menikah tersebut, menurut kamu mana sih yang bikin dana menikah jadi besar banget? Umumnya katering, sewa gedung, dan upacara adat menjadi tiga komponen yang memerlukan biaya paling besar. Untuk upacara adat tidak banyak yang bisa dihemat karena biasanya sudah ada pakem tersendiri. Namun untuk katering dan sewa gedung, masih bisa dilakukan penyesuaian agar budget tidak membengkak.
Komponen utama dana menikah
Seharusnya, menikah itu gak ribet. Ini tiga hal yang harus disiapkan untuk dana menikah:
- Mas kawin
Besaran mas kawin sangat bervariasi tergantung kesepakatan kedua belah pihak. Untuk beberapa keluarga, mas kawin menjadi syarat utama.
- Ijab kabul/pemberkatan/upacara nikah
Ini merupakan acara inti. Ijab kabul dan pemberkatan sebenarnya tidak mahal. Bahkan ijab kabul gratis jika diselenggarakan di KUA.
- Resepsi
Terakhir adalah perayaan yang kadang dipenuhi dengan gengsi. Dana menikah jadi mahal karena hal ini.
Menyiapkan dana menikah
Idealnya, dana menikah itu disiapkan 2-3 tahun sebelum pernikahan. Besarannya tergantung preferensi masing-masing orang. Namun, yang penting sesuaikan dengan kemampuan. Jangan sampai utang untuk dana menikah! Kebutuhan rumah tangga setelah menikah itu banyak (banget!). Jangan membakar uang dalam sehari pesta saja. Ada salah satu case client yang masih harus membayarkan utang tenda pernikahannya saat sedang mempersiapkan kelahiran anak pertama. Sedih! Jangan terjadi padamu juga ya!
Investasi untuk dana menikah
Dengan jangka waktu yang pendek, mempersiapkan dana menikah biasanya cukup menabung saja. Namun, kalau masih ada waktu sekitar 2-3 tahun sebelumnya, kamu bisa mulai berinvestasi di instrumen dengan resiko rendah, dengan return yang rendah juga tentunya. Salah satu produk yang bisa digunakan adalah reksa dana pasar uang.
Misal untuk menikah 3 tahun mendatang kamu membutuhkan dana menikah Rp300juta. Kamu bisa berinvestasi Rp7.700.000 per bulan ke dalam produk yang memberikan imbal hasil 5.5% per tahun. Mampu gak? Kalau gak mampu, coba turunkan target dana menikahnya, misal jadi Rp100juta. Untuk mencapai target dana menikah Rp100juta 3 tahun mendatang, kamu bisa berinvestasi Rp2.500.000 per bulan ke dalam produk yang memberikan imbal hasil 5.5% per tahun. Angkanya lebih masuk akal kan?
Dana menikah Rp100juta tanpa utang
Skenario di atas hanya bisa terjadi kalau kamu masih punya banyak waktu untuk menyiapkan dana menikah. Kalau waktunya tinggal 1 tahun gimana? Ya mau gak mau kamu harus nabung.
Coba ya kita hitung kedua skenario di atas dengan perhitungan menabung. Target dana menikah Rp300 juta. Berarti masing-masing pasangan harus menabung Rp12.5juta per bulan. Sanggup gak? Kalau gak sanggup, turunin target dana menikahnya.
Target dana menikah kita sesuaikan jadi Rp100juta ya. Gimana caranya dapat Rp100juta tanpa utang? Pertama, nabung dari gaji bulanan. Misal gaji masing-masing @ Rp5.000.000. Berdua nabung Rp2.500.000 per bulan selama setahun Rp60.000.000. Fokuskan seluruh penghasilan ke satu tujuan keuangan utama: dana menikah. Kedua, nabung dari penghasilan tahunan. Bonus & THR masing-masing sekali gaji, total berdua Rp20.000.000. Rp20.000.000 lagi dapet dari mana? Bisa dari bisnis sambilan atau jebol dikit dana darurat deh. Jadi dana menikah Rp100 juta tanpa utang, bisa kan?
Topik finansial seru lainnya bisa kamu ikuti di seri Financial Clinic #FinClic Ligwina Hananto. Setiap Senin jam 07.00 pagi di twitter & Instagram stories @mrshananto.
QM Admin
***
Investasi untuk Dana Pensiun: Mulai Dengan Setengah Harga Sepatumu
Kata pensiun mungkin masih terdengar asing di kalangan anak muda. Dana pensiun pun bukan menjadi tujuan finansial utama. Menyiapkan dana pensiun terdengar kurang keren dibandingkan menyiapkan dana liburan ke Eropa. Padahal usia yang muda ini menjadi salah satu keuntungan besar loh. Dengan adanya bunga berbunga, semakin cepat berinvestasi, semakin sedikit dana yang harus dialokasikan setiap bulannya.
Saat memberikan financial training kepada generasi millennials terutama first jobber – lead trainer QM Financial, Ligwina Hananto – seringkali memberikan tips untuk menyiapkan dana pensiun. Mulai dengan investasikan setengah dari harga sepatumu untuk dana pensiun. Jadi kalau sepatunya seharga Rp500.000, investasinya Rp250.000 per bulan. Kalau harga sepatunya Rp1.000.000, investasinya Rp500.000. Jadi berapa harga sepatumu? ☺
Cukup gak sih investasi setengah harga sepatu? Yuk coba kita hitung kebutuhan dana pensiunmu!
Kita asumsikan saat ini kamu berusia 25 tahun dan berencana pensiun di usia 55 tahun. Jadi kamu masih punya waktu 30 tahun untuk menyiapkan dana pensiun. Kamu perlu menentukan usia harapan hidup, misal hingga usia 75 tahun. Jadi periode pensiunmu selama 20 tahun.
Dengan asumsi inflasi biaya hidup sebesar 5.5%* saja, pengeluaranmu yang saat ini sebesar Rp5 juta per bulan akan membengkak menjadi Rp25 juta per bulan. Selama rentang 20 tahun masa pensiun, kamu akan membutuhkan dana sebesar Rp5M. Jumlah yang besar ya!
Jadi tadi berapa besar setengah harga sepatumu, eh investasimu? Dengan investasi Rp250.000 per bulan selama 30 tahun pada produk dengan imbal hasil 16% per tahun, kamu akan berpotensi mendapatkan dana sebesar Rp2.2M. Dengan investasi Rp500.000 per bulan selama 30 tahun pada produk dengan imbal hasil 16% per tahun, kamu akan berpotensi mendapatkan dana sebesar Rp4,4M.
Loh, kok masih belum cukup ya? Tenang, investasi sebesar setengah harga sepatumu ini adalah tips untuk membuatmu memulai. Dengan perkembangan karir, tentunya penghasilanmu meningkat dan kamu bisa meningkatkan jumlah alokasi investasi bulananmu.
Misal, kamu mulai dengan investasi Rp.250.000 per bulan. Di tahun kelima, kamu mendapatkan promosi. Penghasilanmu meningkat sehingga kamu bisa menyisihkan Rp500.000 per bulan selama 5 tahun ke depan. Seiring perkembangan karir, kamu pun mampu menyisihkan lebih banyak lagi hingga lebih dari Rp1.000.000 per bulan. Psst, kalau penghasilan meningkat, biaya biaya hidup juga ikut meningkat. Sesuaikan juga angkanya ya.
Ingat, saat melakukan perhitungan kita menggunakan beberapa asumsi. Asumsi-asumsi ini perlu dicek dan diperbaharui setidaknya setahun sekali. Tak hanya inflasi dan tingkat imbal hasil, besaran pengeluaran bulananmu pun tentunya mengalami perubahan. Tingkat imbal hasil ini sifatnya gak pasti loh ya. Ada risiko pasar yang menyertai. Namun, kalau tidak mulai berinvestasi sejak dini, ada risiko yang lebih besar lagi: risiko gak bisa pensiun!
Yuk, mulai dengan sisihkan setengah dari harga sepatumu. Biar kamu bisa tetap mempertahankan gaya hidup yang sekarang kamu jalani, hingga masa pensiun nanti. Bisa kok pensiun sejahtera, asal tahu caranya ☺
Jika membutuhkan konsultasi untuk kebutuhan Dana Pensiunmu, kamu bisa menghubungi tim QM Financial di WA 0811 1500 688. Ayo mulai berinvestasi untuk masa pensiun yang sejahtera!
Fransisca Emi
***
*Data inflasi Bank Indonesia 5 tahun terakhir
Tips Alokasi Bonus Tahunan Agar Tidak Bocor Terus Menerus
Bulan Maret dan April adalah bulan yang paling dinanti para karyawan. Sebabnya di bulan-bulan ini ada pembagian bonus tahunan. Selamat! Dengan menerima bonus, artinya jerih payah kalian selama setahun dihargai. Bonus tahunan kalian biasanya dipakai buat apa aja sih? Atau malah sudah menguap entah ke mana? Hihihi. Topik seru ini juga dibahas di Twitter & Instagram stories Ligwina Hananto @mrshananto. Kamu bisa cek dengan hashtag #FinClic.
Biar bonusmu tahun ini gak menguap lagi, yuk simak tips dari QM Financial untuk mengelola bonus tahunan.
Bonus Tahunan untuk Pengeluaran Tahunan
Penghasilan yang didapat tahunan, sebaiknya digunakan untuk pengeluaran tahunan juga dong. Yang termasuk dalam pengeluaran tahunan antara lain bayar STNK, PBB, dan zakat. Timeline bonus ini memang tidak selalu sama dengan timeline pengeluaran tahunan. Itulah mengapa penghasilan tahunan seringkali bocor ☺
Jadi solusinya gimana dong? Buat rekening khusus pengeluaran tahunan. Pertama hitung dulu besaran pengeluaran tahunan yang kamu butuhkan. Begitu terima bonus, sisihkan sejumlah dana yang dibutuhkan ke rekening khusus pengeluaran tahunan.
Bonus Tahunan untuk Membayar Utang
Alokasi kedua adalah untuk membayar utang, bisa bayar lunas atau sekedar untuk mempercepat pelunasan utang. Jika kamu masih punya cicilan KPR, kamu bisa menggunakan bonus untuk mengurangi pokok hutang sehingga cicilan yang dibayarkan per bulan lebih ringan.
Sebagai catatan, kalau kamu masih punya utang kartu kredit, pelunasan utang harus menjadi prioritas utama. Gak ada gunanya berinvestasi kalau masih ada utang kartu kredit, karena bunga utang kartu kredit jauh lebih besar dibandingkan return investasi.
Bonus Tahunan untuk Investasi
Kalau masih ada sisa dana setelah alokasi pengeluaran tahunan dan membayar utang, kamu bisa memanfaatkan bonus untuk investasi. Dana untuk investasi bisa berasal dari 3 sumber: 1) dana kas yang kita punya, 2) komitmen dari gaji bulanan, dan 3) komitmen dari penghasilan tahunan.
Jadi mau investasi ke mana? Tergantung, #tujuanloapa nih? Kalau tujuan finansialnya Dana Pendidikan, bonus tahunan ini bisa menutup kekurangan dana investasi tahunan untuk beberapa jenjang pendidikan. Ini contoh perhitungan skema investasi bulanan, tahunan, dan saat ini (1x investasi) untuk Dana Pendidikan.
Jika bonusnya sebesar Rp15.000.000, bisa langsung menutup investasi tahunan PG-S1. Namun, jika jumlah bonusnya 1/3nya saja (Rp5.000.000), ini sudah bisa menutup investasi tahunan untuk jenjang PG-SMA. Kamu tinggal berjuang untuk dana S1-nya dengan skema investasi bulanan.
Bonus Tahunan untuk Keperluan Lain
Nah! Setelah bonus dialokasikan ke empat jenis pengeluaran di atas dan masih ada sisa, baru deh digunakan untuk keperluan lain yang prioritasnya lebih rendah. Mau alokasi untuk Dana Liburan, silakan. Mau ganti gadget baru, boleh. Yang penting urutan prioritasnya jangan dibalik.
Jadi, sudah kebayang kan bonus tahun ini alokasinya ke mana aja? Kabari kami di Twitter/Instagram @QM_Financial tentang kebiasaan baikmu mengelola bonus tahunan dengan tagar #BiasaJadiBaik ya.
Finance should be practical ☺
QM Financial
Training NLP: Transformasi Jiwa QM Financial Menjadi Training Company
Akhir tahun 2017 yang lalu, Ligwina Hananto – CEO QM Financial – mengumumkan kepada semua karyawan kalau mulai tahun 2018 QM Financial akan bertransformasi jiwa dari financial planning company menjadi training company.
Setelah Resign, Ke Manakah Alokasi Dana Pensiun?
Akhir bulan Januari lalu saya resign dari perusahaan tempat saya bekerja. Perusahaan saya mengelola dana pensiunnya sendiri. Setiap bulan gaji saya dipotong untuk iuran dana pensiun. Dana pensiun yang saya ikuti memberikan manfaat pasti. Besaran dana pensiun yang saya terima didasarkan pada perhitungan gaji terakhir dan masa kerja.
Biasa Jadi Baik: Kebiasaan Baik Memasak Setiap Hari
Keuangan yang baik dimulai dari Good Money Habit. Apa kebiasaan baik yang mau kamu tularkan ke banyak orang? Nah kebiasaan baik yang dilakukan setiap hari ternyata berhubungan erat dengan kesiapan pensiun kita nanti! Karena persiapan pensiun itu gak hanya bersiap di sisi keuangan, tetapi juga bersiap di sisi mental.