Dana Persalinan: Siapin yuk, (calon) Papa-Mama!
Waktu alat tes kehamilan menunjukkan dua garis merah, saya menangis bahagia, eh ga deng,, ga semelankolis itu :D. Saya kesenengan, loncat-loncat dan kasih tau suami klo saya HAMIL. Yippiee. . Berhasil :p. Kami, saya dan pasangan, menikah di usia yang tidak terlalu muda lagi. Kami sudah menunggu 11 bulan paska pernikahan. Berkali-kali membeli test pack dan berkali-kali mencoba dan berkali-kali gagal. Udah diomongin orang sana-sini. Untung kami berdua santai aja, masuk telinga kanan, keluar telinga kiri. Inilah saatnya, alhamdulillah, Allah memberi kami nikmat kehamilan kepada saya.
Sebagai perencana keuangan, langsung dong saya merapikan Dana Pendidikan (calon) anak saya ini. Menajamkan angka-angka Dana Pendidikan dengan mulai mencari sekolah sebagai pendekatan harga yang kami gunakan. Tak hanya itu, tentu saja saya mempersiapkan Dana Persalinan.
Nah, yang pertama saya lakukan dalam mempersiapkan Dana Persalinan ini adalah saya memeriksa apakah dari kantor saya dan suami ada tunjangan untuk melahirkan. Saya dan suami sama-sama bekerja. Kami bertanya ke bagian SDM. Suami saya yang CPNS saat itu belum dapat mengurus Asuransi Kesehatan dari Pemerintah. Semetara saya, sebagai karyawan swasta, alhamdulillah ada manfaat tambahan Dana Melahirkan. Jadi, saya sudah punya back-up untuk hari H melahirkan.
Yang perlu kita lihat adalah tunjangan/fasilitas melahirkannya berbentuk seperti apa. Apakah cash? Atau dalam bentuk perawatan RS? Dan kalaupun iya, dengan fasilitas kamar yang berapa ratus ribu per hari nya? Di beberapa perusahaan, bahkan periksa bulanan kehamilan juga dicover. Ini yang perlu kita ketahui. Jika kita wiraswasta dan atau bekerja namun tidak mendapat tunjangan apapun, maka tenang saja, yang penting kita persiapkan dananya.
Ketika hamil bukan saja peristiwa melahirkannya (persalinan) yang menjadi fokus utama. Ada masa pra dan paska Persalinan. Pra, Persalinan dan Paska Persalinan menjadi item-item yang menjadi komponen dalam Dana Persalinan. Sementara, dana ke bidan/dokter atau USG rutin per 3 bulan, saya menggunakan dana dari alur kas bulanan. Begitu pun untuk suplemen. Dengan jangka waktu mengumpulkan hanya 9 bulan, maka saya menempatkan Dana Melahirkan ini di Tabungan. Lokasi bank yang saya pilih juga yang dekat tempat saya beraktivitas. Kenapa? Karena Dana Melahirkan ini akhirnya menjadi fokus kami, maka sepeser pun akan kami tabungkan segera.
Nah, komponen-komponen biaya dalam Dana Persalinan adalah sebagai berikut:
1. Pra Persalinan
a. USG 3D/4D (pilihan) ketika usia kehamilan 5-7 bulan. Sekitar 700- 900 ribu. Tiap RS berbeda-beda, ini harus dikonfirmasikan ke RS masing-masing.
b. Pengajian 4 bulanan atau 7 bulanan atau acara keagamaan lain. Biasanya mengundang anak yatim/dhuafa atau ibu-ibu pengajian setempat. Dana yang dikeluarkan tergantung dari apa yang mau kita berikan (snack, sedekah, dll)
c. Acara Baby Shower (pilihan). Di beberapa negara, baby shower ceritanya adalah tradisi untuk menyambut bayi. Acara ini makan biaya tersendiri yang tidak murah, namun asyiknya, calon ibu bisa meminta hadiah yang kira-kira akan dia dan bayinya nanti butuhkan.
d. Persiapan bayi, baju dll sampai si bayi berusia 3-6 bulan. Yippiii.. belanja adalah hal yang menyenangkan apalagi jika untuk buah hati kita J maka siapkan dananya. Soal apa saja yang disiapkan bisa digoogle atau tanya-tanya orang. Tapi sebagai informasi, bisa buka http://buchip.wordpress.com/2007/02/12/daftar-perlengkapan-bayi/.
e. Persiapan mental dan ilmu orang tua dengan mengikuti acara-acara seperti Pelatihan Hypnobirthing, Pelatihan Edukasi untuk Orang Tua Sehat, Talkshow Menyusui, Persiapan Menyiapkan ASI untuk Ibu Bekerja dll. Untuk mendapatkan informasi-informasi persiapan melahirkan, saya juga mengikuti milis-milis bermanfaat seperti milis SEHAT dan AIMI ASI.
2. Persalinan. Untuk persalinan sendiri, sebaiknya kita menggunakan asumsi yang terburuk (misalnya harus Caesar, dirawat di kamar kelas 1 atau VIP, NICU dll). Ini perlu kita cross-check ke (Calon) tempat kita melahirkan. Meski kita berharap persalinan di bidan misalnya, kita juga tetap harus bersiap jika ada kondisi yang kurang menyenangkan.
3. Paska Persalinan:
a. Imunisasi bayi
b. Aqiqahan atau Pembaptisan
c. Keperluan bayi tambahan yang belum dibeli/diperikirakan sebelumnya. Seperti, karena bayi saya saat itu bilirubin tinggi, maka ada biaya untuk periksa darah di laboraturium khusus anak dan biaya ke dokter untuk observasi.
Total biaya yang dibutuhkan akhirnya tergantung oleh masing-masing dari kita. Diskusikan dengan pasangan dan komunikasikan jika memang ada sumber pemasukan lain atau dana tambahan lain. Ingat, kita punya waktu beberapa bulan untuk persalinan, sehingga ga ada istilah ngutang karena kurang persiapan ya.
Happy Pregnant and Waiting!
Kaukabus Syarqiyah- Planner QM Financial
@kaukabus