Ayo Bantu Gurumu!
Selamat Hari Guru!
Apa kenanganmu tentang guru-gurumu?
Pasti ada manis juga ada yang pahit tapi segala pengalaman di masa sekolah membentuk kita seperti sekarang ini sehingga tidak mudah bagi kita terutama untuk melupakan jasa-jasa mereka.
Setelah sekian lama kamu meninggalkan bangku sekolah dan berkarya di korporasi atau bahkan memiliki usaha sendiri, pernahkah kamu mengunjungi salah satu gurumu? Bagaimanakah keadaannya? Sebagian besar dari mereka memasuki masa pensiun. Tentunya, yang menjadi kekhawatiran apakah mereka menikmati masa pensiunnya dengan sukacita? Semoga guru-guru kita memiliki Dana Pensiun yang cukup untuk masa pensiunnya.
Agar guru bisa sejahtera maka perlu perencanaan dalam menjalani hidup agar saat pensiun tidak menjadi beban bagi orang lain. Dan kamu, bisa membantu menyebarkan informasi tentang literasi keuangan kepada gurumu yaitu,
Langkah pertama, mengenal Blueprint of Your Money. Konsep asli ini ditemukan oleh lead trainer QM Financial, Ligwina Hananto. Setidaknya ada lima hal dalam konsep ini yang harus dilakukan, yaitu
- Financial Check Up. Untuk bisa melakukan financial check up, kita perlu membuat pencatatan keuangan selama 30 hari. Dari hasil pencatatan keuangan tersebut, kita bisa mengetahui 3 rasio keuangan yang penting yaitu Rasio Cicilan, Rasio Menabung dan Rasio Aset. Baca juga: Rasio Keuangan
- Financial Plan. Apa tujuan finansial yang ingin dimiliki? Tujuan Finansial berisikan mimpi finansial yang ingin diwujudkan seperti Dana Ibadah Haji dan Dana Pensiun. Baca juga: Tentang Financial Plan
Rumus Financial Plan = Judul + Nilai + Periode Waktu
- Proteksi. Di dalam hidup ini tidak ada hal yang pasti dan semuanya mengandung risiko. Itu sebabnya kita membutuhkan perlindungan berupa asuransi terhadap tujuan keuangan yang ada. Asuransi yang penting dan perlu ada bagi semua guru adalah asuransi kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan. Baca juga: #FinClic Asuransi
- Status Harta & Utang, Akses pada saat darurat, Zakat dan Waris. Penting untuk memiliki akses yang mudah untuk hal yang sifatnya darurat. Keterbukaan status harta dan utang berpengaruh terhadap hukum waris di dalam Islam. Jadi pastikan semua jelas, tercatat dan transparan. Baca juga: Keuangan dan Akhir Kehidupan
- Kepemilikan aset. Agar guru dapat hidup sejahtera di masa tua, maka perlu menyiapkan aset. Mungkin bisa dimulai dari memiliki kontrakan kecil-kecilan atau membeli logam mulia. Baca juga: Kumpulin Aset Aktif Yuk!
Langkah kedua, melunasi utang. Untuk bisa membuat tujuan keuangan, harus ada uang yang dapat diinvestasikan maka perlu untuk segera melunasi utang. Baca juga: 5 Langkah Agar Merdeka Dari Utang
Langkah terakhir, menjadi sponsor untuk gurumu belajar finansial. Pernah kah terpikir olehmu untuk menjadi sponsor bagi gurumu agar bisa belajar literasi finansial secara mendalam? QM Financial sedang membuka kelas online tentang keuangan setiap Kamis malam melalui aplikasi zoom yang memungkinkan siap saja, di mana saja dan harga terjangkau untuk bisa belajar tentang literasi keuangan. Informasi lebih lanjut bisa kamu ikuti di instagram @QM_Financial!
Mari wujudkan pahlawan tanpa tanda jasa bisa pensiun dengan baik!
– Honey Josep –
REKSA DANA
Reksa Dana. Sebuah kata yang sering kita dengar tetapi masih banyak yang belum mengerti benar apa dan bagaimana cara kerja reksa dana.
Pengertian umum, reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi (UU No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal)
Analogi sederhananya adalah seperti membeli rujak. Buah-buahan di dalam rujak itu adalah reksa dana. Rujak buah bisa dibeli langsung di penjual rujak yang meraciknya (Manajer Investasi) atau bisa di supermarket yang sudah dikemas (Agen Penjual bisa bank atau platform digital). Semoga dengan analogi rujak akan mempurmudah calon nasabah untuk mantap memilih reksa dana sebagai salah satu produk investasi untuk mencapai tujuan keuangan.
Jenis reksa dana berdasarkan komposisi portofolio
- Reksa Dana Pasar Uang. Ini merupakan jenis reksa dana yang seluruh komposisi portofolionya ditempatkan di pasar uang seperti deposito, obligasi dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Biasanya reksa dana ini digunakan untuk tujuan keuangan yang memiliki jangka waktu pendek di bawah 5 tahun.
- Reksa Dana Pendapatan Tetap. Reksa dana ini menempatkan portofolionya di obligasi yang porsinya 80%-100% di efek yang bersifat utang dan maksimal 20% di instrument pasar uang. Produk ini dapat melayani kebutuhan tujuan keuangan jangka menengah 5-10 tahun.
- Reksa Dana Campuran. Komposisi portofolio dari reksa dana campuran adalah gabungan antara saham, obligasi (surat utang) dan pasar uang. Masing-masing alokasinya tidak ada yang melebihi 79%. Biasanya produk ini dipakai untuk tujuan keuangan dengan jangka waktu 10-15 tahun.
- Reksa Dana Saham. Ini merupakan reksadana yang paling diminati karena tingginya return yang ditawarkan. Risiko reksa dana saham paling tinggi di antara ketiga reksa dana yang sudah disebutkan di atas. Komposisi portofolionya terdiri atas 80% saham dan dipakai untuk melauani tujuan keuangan dengan jangka waktu lebih dari 15 tahun.
Selain reksa dana yang disebutkan di atas, ada beberapa jenis reksa dana lainnya seperti:
- Reksa Dana Syariah. Penempatan dana kelolaannya pada efek ekuitas dan efek utang yang sesuai dengan prinsip syariah.
- Reksa Dana Indeks. Komposisi portofolionya sebanyak 80% ditempatkan di indeks yang menjadi acuan reksa dana ini.
- Reksa Dana Terproteksi. Bagi investor yang menginginkan jaminan terhadap modal yang disetor, maka ini adalah salah satu pilihannya.
- Exchange Traded Fund (ETF). Reksa dana ini merupakan reksa dana yang unit penyertaannya diperdagangkan di bursa efek.
KELEBIHAN REKSA DANA
Apa sih yang menyebabkan reksa dana dilirik oleh investor?
- Diversifikasi investasi. Don’t put all your eggs in one basket! Kita sering sekali mendengar nasehat keuangan tersebut demi agar saat investasi yang satu sedang turun, investasi lainnya bisa terselamatkan. Reksa dana memungkinkan investor untuk melakukan diversifikasi investasi agar tujuan keuangan dapat tercapai.
- Jangka waktu. Melalui reksa dana, investor bisa menentukan sendiri produk yang sesuai dengan jangka waktu tujuan keuangannya seperti jangka pendek, jangka menengah atau jangka panjang. Untuk jangka pendek maka reksa dana yang dipilih adalah reksa dana dengan risiko investasi yang rendah seperti reksa dana pasar uang.
- Mudah dicairkan. Keunggulan reksa dana dibandingkan jenis investasi lain adalah kemudahan pencairan yang memakan waktu maksimal T+7.
- Dikelola secara profesional. Investor tidak perlu repot untuk memilih obligasi atau pun saham karena sudah dikelola secara profesional oleh manajer investasi. Reksa dana cocok bagi investor yang tidak memiliki waktu untuk memperhatikan layar monitor untuk melihat turun naiknya saham setiap hari.
- Biaya relatif rendah. Investasi reksa dana bisa dimulai dengan Rp100.000 saja! Artinya, semua orang bisa mulai berinvestasi dan tidak ada alasan lagi untuk tidak berinvestasi di reksa dana.
- Diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Lembaga ini merupakan pengawas industri jasa keuangan untuk melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat. Reksa dana yang terdaftar di OJK merupakan investasi riil karena diawasi OJK.
RISIKO REKSA DANA
Walau ada sejumlah kelebihan dari reksa dana, produk investasi ini tetap ada risikonya, sebagai berikut:
- Tidak dijamin LPS. Reksa dana bukan merupakan produk bank sehingga tidak dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
- Berkurangnya modal investasi. Berinvestasi di reksa dana ada risiko atas berkurangnya modal investasi karena tergantung dari Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana.
- Wanprestasi. Risiko wanprestasi dapat terjadi pada reksa dana dalam keadaan tertentu, misalnya perang.
- Risiko nilai tukar. Untuk reksa dana khususnya ETF, ada risiko nilai tukar yang dapat menyebabkan berkurangnya nilai investasi.
CARA MEMBELI
Kita bisa dengan mudah membeli reksa dana di Manajer Investasi, Agen penjual seperti bank atau pun secara online.
KETENTUAN TRANSAKSI REKSA DANA
Ada beberapa ketentuan dalam bertransaksi untuk reksa dana, yaitu,
- Hari Bursa. Pembelian atau pun penjualan reksa dana hanya dapat dilakukan pada hari bursa.
- Waktu. Untuk pembelian maupun penjualan reksa dana dilakukan sebelum cut off time pada jam 13:00 setiap hari bursa.
- Nilai Aktiva Bersih (NAB). Harga sebuah reksa dana adalah juga merupakan NAB.
- Biaya. Setiap transaksi reksa dana ada biaya. Untuk pembelian, dikenakan subscription fee. Sedangkan penjualan dikenakan redemption fee.
- Waktu pencairan. Saat unit reksa dana milikmu dijual, dibutuhkan waktu maksimal 7 hari untuk dana tiba di rekening.
Nah, sekarang kamu sudah lebih mengenal reksa dana dan ingat untuk menentukan dulu Tujuan Keuangan sebelum memutuskan membeli reksa dana.
Jerry Pessiwarisa/ Financial Trainer
5 Resep Untuk Masalah Cashflow
“Kamu memiliki penghasilan yang cukup tinggi tapi seringkali merasa tidak memiliki cukup uang untuk bertahan hidup menjelang gajian berikutnya?” atau “Penghasilanmu besar tapi tidak punya tabungan?” Itu artinya kamu mengalami masalah dengan cashflow karena keuangan pribadi yang sehat berawal dari cashflow.
Berikut permasalahan cashflow dan cara mengatasinya:
Saya enggak tahu kemana perginya uang saya. agar kamu tahu kemana perginya uangmu, lakuakn langkah mudah berupa mencatat keuangan selama 30 hari. Kamu bisa menggunakan aplikasi pencatatan keuangan yang bisa diunduh di ponselmu. Dengan begitu tidak ada alasan lagi untuk tidak mencatat pengeluaranmu. Mencatat pengeluaran selama 30 hari bisa memberikan gambaran berapa besar uang yang kamu habiskan untuk cicilan utang, pengeluaran rutin, sosial, lifestyle dan menabung setiap bulannya. Jadi, udah bisa kathuan kan kemana larinya uangmu?!
Besar pasak daripada tiang. Dari pencatatan keuangan di poin pertama, kamu bisa melihat kebutuhan pengeluaran harian, mingguan serta bulanan bahkan bocor halus yang terjadi di keuanganmu. Untuk menghindari bocor terus menerus, kamu cukup pergi ke ATM 1x seminggu. Uang tersebut seharusnya mampu membiayai kebutuhan kamu selama seminggu, pintar-pintar saja mengaturnya. Mulai juga proses penghematan dengan berhenti melakukan pengeluaran yang sifatnya tersier, mengubah perilaku konsumsi serta lakukan substitusi untuk barang yang biasanya kamu pakai atau konsumsi.
Terhimpit cicilan yang terlalu besar. Seringkali banyak orang yang tidak menyadari bahwa maksimal kemampuan mencicil utang adalah sebesar 30% dari penghasilan sehingga banyak yang terlilit utang. Saya pernah punya teman kerja yang mencicil rumah melebihi kemampuannya, cicilan utangnya melebihi 50% dari penghasilan bulanannya. Tahun awal saat suku bunga masih fixed memang tidak terasa tapi begitu suku bunga menjadi floating, teman saya terpaksa melakukan over credit rumah kepada orang lain. Sayang bukan? Nah agar cicilan yang telalu besar ini bisa teratasi maka stop mengambil utang tambahan. Memang saat keadaan menghimpit begini yang terpikirkan meminjam tapi sebenarnya itu membahayakan karena hanya gali lubang tutup lubang, enggak akan selesai! Stop pengeluaran yang bisa ditunda, biasanya berupa pengeluaran lifestyle yang kalau tidak ada tidak membuat kita kehilangan nyawa misalnya langganan tv cable, liburan , keanggotaan pusat kebugaran dan lainnya. Bila utang sudah terlalu besar, dengan terpaksa kau harus stop menabung sementara. Kerahkan semua sumber dana yang kamu miliki agar utang dapat terlunasi dengan cepat sehingga kamu bisa membenahi keuanganmu segera!
Tidak bisa menabung karena terpakai terus. Hal ini dapat terus menerus terjadi karena kamu menabung bila ada sisa padahal seharusnya kamu menabung di awal. Tidak jarang juga kamu menyabotase tabunganmu karena tidak memiliki tujuan keuangan yang jelas, maka penting untuk menabung dengan tujuan. Tips selanjutnya, menabung di rekening terpisah yang menjadi rekening lalu lintas pengeluaran bulananmu.
Biaya lifestyle terlalu besar. Apakah kamu hobi belanja? A gadget freak? Mungkin pos pengeluaran lifestyle-mu melebihi 20% dari penghasilanmu. Coba deh untuk menabung dengan tujuan untuk hobi belanjamu, di QM kami menyebutnya magical shopping account. Atau menabung dengan tujuan ponsel pintar terbaru, dan buat deklarasi bahwa kamu akan mengganti ponselmu bila uangnya sudah terkumpul.
Selamat mencoba tips praktis mengatasi permasalahan cashflow di atas ya!
Agar kamu tidak menyesali dosa keuanganmu terus menerus, yuk belajar mengatur keuangan secara online dengan aplikasi zoom! Informasi lanjutan sila follow instagram @QM_Financial!
-FDV Wulan-
Blueprint Of Your Money
Bagi peserta #FinClic Workshop tentu sudah kenal dengan “Blueprint Of Your Money’, sebuah konsep asli yang ditemukan oleh lead trainer QM Financial, Ligwina Hananto.
Kamu juga penasaran kan apakah “Blueprint of Your Money” itu? Pastikan kamu membaca artikel ini sampai akhir!
Ada 5 hal di dalam konsep “Blueprint of Your Money” yang harus diperhatikan:
- Financial Check Up. Ini merupakan langkah awal untuk mengetahui sehat atau tidaknya keuangan seseorang melalui 3 rasio dasar. Sebaiknya financial check up ini dilakukan secara bersama-sama apabila sudah menikah. Bila kamu belum pernah melakukannya, mulailah dengan melakukan pencatatan keuangan sehingga bisa tahu besaran rasio yang disebutkan tadi.
- Financial Plan. Tujuan keuangan harus memiliki elemen Judul + Nilai + Jangka Waktu. Apa tujuan finansial yang mau dicapai? Dana Darurat, Dana Pendidikan Anak, Dana Pensiun, Dana Liburan (judul)? Semuanya bisa dilakukan dengan menetapkan dulu besaran nilai yang mau dicapai beserta dengan jangka waktunya.
- Protection. Sama seperti halnya rumah yang perlu atap, financial plan membutuhkan perlindungan berupa asuransi. Di dalm kehidupan ini tidak ada yang pasti dan segala yang terjadi mengandung risiko. Itulah fungsinya proteksi yaitu untuk melindungi tujuan finansial dapat berjalan walaupun ada risiko sakit, kecelakaan bahkan meninggal. Ada banyak jenis asuransi yang dapat dibeli tapi yang pasti yang harus dimiliki setiap orang adalah asuransi kesehatan.
- Status Harta & Utang, Akses pada saat darurat, Zakat dan Waris. Penting sekali untuk mengetahui status harta dan utang terutama bagi yang beragama Islam karena hal tersebut berkaitan dengan hal Waris. Akses pada saat darurat menjadi sangat penting karena seringkali pengatur keuangan di keluarga sedang sakit tapi keluarga tidak dapat mengakses keuangan saat darurat sehingga bisa jadi timbul utang baru.
- Aset Aktif. Setelah kondisi keuangan sehat dan tujuan keuangan satu persatu sudah on track, kini saatnya membangun lantai kedua rumah finansial berupa kepemilikan aset aktif seperti bisnis, properti dan surat berharga.
Kamu ingin belajar lebh banyak tentang mengatur keuangan namun memiliki batas ruang dan waktu? Yuk bergabung dengan kelas online melalui aplikasi Zoom, informasi lanjutan sila follow instagram @QM_Financial!
artikel terkait: 5 Hal Yang Sering Ditanyakan Saat Financial Clinic
– Honey Josep –
Solusi Problem Keuangan Generasi Langgas
Halo generasi langgas (millenials)!
Apakah kamu senang berbelanja barang-barang bagus tapi diam-diam ketakutan karena tidak punya tabungan?
Apakah kamu merasa memiliki pendapatan tapi selalu kehabisan uang di akhir bulan?
Apakah kamu merasa sulit sekali menabung?
Sesekali, coba deh periksa kembali apa yang menjadi gaya hidupmu. Jangan-jangan, kamu termasuk bagian dari fenomena generasi langgas yang sanggup bergaya hidup layaknya kalangan jetset, tapi selalu mengeluh kekurangan uang.
Millenials memang dikenal sebagai kaum yang kerap mengikuti gaya hidup kekinian. Mereka beranggapan bahwa hal tersebut dapat menunjang karier mereka dan dapat membuka peluang networking yang lebih baik. Apalagi kalau mereka mempunyai bisnis atau bekerja di bidang pemasaran. Mereka percaya bahwa lifestyle yang up to date akan memudahkan untuk mendapatkan penghargaan saat bertemu dengan mitra yang memiliki prospek.
Pada kenyataannya, memang benar gaya hidup demikian dapat memengaruhi dan menunjang karier seseorang. Namun ironisnya, di tengah kemampuan untuk bergaya layaknya kelas jetset, banyak generasi langgas yang selalu mengeluh kekurangan uang. Baru seminggu gajian, dompet sudah menipis dan langsung gesek kartu kredit untuk mencukupi kebutuhannya.
Inilah yang menjadi dilema bagi generasi langgas. Mereka ingin menjalani hidup sesuai keinginan mereka, tapi di saat yang bersamaan merasa frustasi karena selalu kehabisan uang. Tidak hanya itu, mereka pun menolak menurunkan standar gaya hidupnya karena gengsi dan takut dibilang culun punya (cupu).
Berikut ini ada beberapa tips dari lead trainer QM Financial, Ligwina Hananto yang dapat dijadikan solusi untuk mengatasi problem keuangan yang dihadapi oleh generasi langgas.
Pertama, Jangan bersikap cuek terhadap jumlah pendapatan dan pengeluaranmu. Ketahui berapa jumlah pendapatan yang kamu miliki setiap bulan. Setelah itu, buatlah komposisi pengeluaran bulananmu. Hal ini bermanfaat untuk modal dasar perbaikan kondisi keuanganmu.
Kedua, Bedakan antara kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan artinya prioritas dan harus segera dipenuhi sedangkan keinginan bisa kamu tunda.
Ketiga, Jangan mudah berhutang. Bagaimana kalau kamu harus berutang? Kalau harus berutang maka pastikan penggunaan utang tersebut harus sesuai dengan tujuan. Sesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan membayar dalam waktu tertentu. Jangan sekali-kali berhutang untuk kebutuhan konsumtif seperti belanja, foya-foya apalagi demi gengsi.
Keempat, Jaga Lifestyle! Millenials kerap memiliki hasrat untuk selalu menjadi yang terdepan ketika sudah berkaitan dengan liburan, teknologi, fesyen dan gadget. Boleh kok liburan kemana saja dan kapan saja, kamu juga boleh kok beli gadget apapun yang kamu mau, asal ada uangnya! Kalau belum ada uangnya, ya nabung dulu. Jadi, apakah kamu termasuk generasi langgas yang bergaya hidup ‘kaya’ tapi sebenarnya ‘miskin’ di kantong? Bila ya, segera ubah gaya hidupmu dan mulailah bijaksana dalam mengatur keuangan agar kamu bisa hidup mapan dan nyaman di hari tua.
Nita Kurniawati
Kebiasaan Mengatur Uang Yang Baik dimulai dari Keluarga Yang Mulai Berinvestasi
Apakah kamu tahu, bahwa kebiasaan kita setiap sehari mempengaruhi kebiasaan mengelola keuangan keluarga?
Mulai dari bangun pagi hari, siang dan malam hari. Pengeluaran kecil sehari-hari yang tidak terkontrol dapat mempengaruhi cashflow. Contohnya jajan pagi sarapan, ngopi-ngopi di cafe setelah makan siang, bahkan pergi ke mal setelah pulang kantor. Lalu kalau kita tidak mengerem pengeluaran harian tersebut, apa kabar investasi?
Populasi Indonesia sebanyak 267.498.464 orang (menurut data PBB pada 3 Oktober 2018) dan rata-rata usianya 28 tahun, namun pengetahuan dan inklusi untuk berinvestasi masih sangat rendah.
Bursa Efek Indonesia pada Minggu, 7 Oktober 2018, di Summarecon Mall Bekasi mengadakan Indonesia Investment Festival (INVESTIVAL) 2018.
Acara ini mengusung judul ‘Yuk Nabung Saham’, yang merupakan kampanye persuasif kepada masyarakat untuk berinvestasi secara berkala di pasar modal.
Ligwina Hananto, lead trainer dari QM Financial menjadi narasumber dalam acara INVESTIVAL yang bertema “Creating Good Financial Habits For Family : Start Investing!”
Ligwina Hananto memaparkan kebiasaan mengatur keuangan harus dimulai dari diri sendiri dan keluarga terdekat. Kontrol yang baik dalam pengeluaran sehari-hari dapat membuat kita mulai tergerak dalam berinvestasi. Kenapa begitu? Karena setiap bulan penghasilan dapat bersisa sehingga kita dapat memulai untuk menabung dan berinvestasi. Jumlah menabung VS Investasi sangat jauh perbedaan jumlahnya, karena dengan berinvestasi ada pilihan jangka panjang atau jangka pendek . Namun untuk risiko dalam berinvestasi juga lebih tinggi.
Sebelum berinvestasi harus memikirkan hal berikut:
- Risiko. Jangan hanya membayangkan return yang akan kita dapat dalam berinvestasi, namun kita juga harus memikirkan seperti apakah risiko terburuk yang terjadi jika kita melakukan investasi. Apakah sudah siap dengan kehilangan modal? Seberapa besar kesiapan Anda dalam kehilangan modal? Sampai sepuluh persen, dua puluh persen, lima puluh persen atau sampai hilang semuanya?
- Tujuan Finansial. Tujuan sangatlah penting dalam memulai berinvestasi, karena dari tujuan finansial yang ingin dicapai kita dapat memilih produk investasi yang tepat. Apakah menabung saja sudah cukup? Atau memang perlu berinvestasi?
- Hasil Investasi. Nah ini yang utama, kita harus melihat kinerja dari investasi yang akan kita tanam, bagaimana cara kerja manajer investasi. Kita harus memikirkan perlu tidak untuk investasi di produk yang akan kita pilih. Sebaiknya pelajari juga risiko yang akan muncul, dan jangan malas untuk membandingkan dengan produk lain.
Semoga bemanfaat ☺
Mia Damayanti
Komponen Dana Pendidikan Konvensional
Bulan Oktober biasanya merupakan momen di mana orangtua sedang sibuk melakukan kunjungan open house sekolah yang menjadi pilihan untuk menyekolahkan anak. Selain open house, sekolah konvensional juga membuka pendaftaran penerimaan siswa baru beserta dengan sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi dan salah satunya, pembayaran uang masuk atau uang pangkal.
baca juga: Sudah Siapkah Dana Pendidikan Anak?
Tidak berhenti di uang pangkal, ada banyak uang-uang lainnya yang perlu dipersiapkan setiap tahunnya saat anak sudah mulai bersekolah.
Ingin tahu biaya apa saja yang terjadi saat anak mulai bersekolah? Saya membaginya menjadi 2, pengeluaran tahunan dan bulanan.
TAHUNAN
- Uang Pendaftaran dan daftar ulang. Beberapa sekolah memberlakukan uang pendaftaran sebagai ganti pembelian formulir saat tahun pertama masuk jenjang pendidikan. Beberapa sekolah juga memberlakukan uang daftar ulang setiap tahun yang nilainya di kisaran ratusan ribu rupiah.
- Uang Pangkal Masuk. Ini merupakan uang yang dibayarkan sekali saja saat tahun pertama di setiap jenjang pendidikan. Biaya masuk ini digunakan oleh sekolah untuk membangun dan melengkapi sarana penunjang pendidikan. Uang Pangkal perlu dipersiapkan semenjak anak lahir karena jumlahnya yang besar. Contohnya, anak saya yang bungsu akan bersekolah jenjang TK A pada Juli 2019 di umurnya yang hampir 4 tahun. Uang Pangkal yang ditetapkan sebesar Rp5.150.000. Maka uang pangkal tersebut saya siapkan dengan menabung sebesar Rp150.000 selama 36 bulan sejak si bungsu lahir. Akan berbeda untuk jenjang Universitas yang tidak lagi bisa dikejar hanya dengan menabung karena jumlahnya yang besar!
- Uang Seragam dan buku. Setiap memasuki jenjang pendidikan baru, murid diharuskan membeli seragam yang dipakai berbeda-beda setiap harinya. Ada seragam putih merah, putih biru, putih abu, seragam pramuka, batik dan seragam muslim untuk sekolah yang kebanyakan siswanya beragama Islam. Biaya buku juga tergolong mahal karena untuk buku pelajaran, setiap sekolah memiliki kebijakan yang berbeda-beda. Ada juga sekolah yang memasukan komponen biaya buku kedalam uang daftar ulang namun ada juga sekolah yang membebaskan murid untuk membeli buku pelajaran di luar sekolah.
- Uang Kegiatan. Biasanya komponen biaya ini merupakan biaya untuk kegiatan selama satu tahun yang terdiri atas kegiatan ekstrakurikuler, acara seni dan fieldtrip.
BULANAN
- Uang SPP bulanan. Uang Sumbangan Pembinaan Pendidikan yang dibayarkan setiap bulan seharusnya diambil dari pos pengeluaran rutin setiap bulannya. Idealnya, uang SPP bulanan ini tidak melebihi 10% dari penghasilan setiap bulannya agar masih ada sisa penghasilan yang bisa digunakan untuk pengeluaran lainnya.
- Uang Les. Biaya ini merupakan pilihan bagi orangtua apakah butuh untuk memasukkan anak kedalam les. Apabila dirasa perlu untuk memberikan les kepada anak maka biayanya tidak boleh melebihi 10% dari penghasilan setiap bulannya. Saya sendiri tidak memberikan les untuk anak karena melihat jadwal sekolah anak yang padat serta uang SPP bulanan sudah mencapai 10% dari penghasilan saya.
- Biaya transportasi. Salah satu alasan mencari sekolah yang dekat dengan rumah adalah agar anak tidak kelelahan di dalam perjalanan menuju sekolah serta biaya transportasi dapat ditekan. Banyak sekali alternatif yang dapat dipilih orangtua berkenaan dengan biaya transportasi menuju sekolah. Pilihan pertama, anak bisa berangkat bersama orangtua sehingga hanya perlu mengeluarkan biaya transportasi untuk pulang dari sekolah. Alternatif kedua, jika ada teman anak yang rumahnya berdekatan, kita bisa melakukan car pooling dan berbagi biaya bahan bakar bersama-sama. Alternatif lainnya, bisa menggunakan jasa transportasi online atau bahkan membayar antar jemputan sekolah.
- Biaya makan siang. Saat ini sekolah banyak yang menjalankan proses belajar mengajar melebihi jam 12:00 siang sehingga anak perlu dibekali dengan makan siang. Beberapa sekolah menyiapkan makan siang bagi murid dan biayanya disatukan dengan uang SPP bulanan. Ada juga sekolah yang bekerja sama dengan katering dan orangtua bisa berlangganan sendiri dan pembayaran diberikan langsung kepada pemilik katering. Bisa juga membuatkan bekal makan siang yang tentunya lebih hemat.
Nah kalau melihat begitu banyaknya komponen biaya pendidikan anak, tentunya akan sangat bijak kalau orangtua bisa menyiapkan dana pendidikan anak sedini mungkin.
-Honey Josep-
Work Life Balance
Menghadapi masalah di kantor mempunyai pengaruh buruk bagi kesehatan apabila kurang waktu olahraga karena kesibukan yang padat, sering makan sembarangan dan tidak membuat rencana keuangan.
Bagaimana cara agar bisa mencapai work-life balance tersebut ?
Pada tanggal 29 Oktober 2018, Sehati by WeCare mengadakan Wealth & Wellness Workshop agar bisa mencapai work-life balance. QM Financial diundang oleh Sehati, sebagai narasumber ‘Sehat Keuangan Untuk Profesional Muda’ di acara tersebut yang dilaksanakan CoCoWork d.Lab, Jakarta Pusat.
Fatma Dewi Vidiasih Wulansari, trainer QM Financial yang akrab dipanggil Wulan menerangkan bahwa profesional muda harus menghadapi kenyataan kondisi keuangannya. Mengapa demikian? Karena profesional muda biasanya tidak memperhatikan cashflow bulanan serta membedakan kebutuhan dengan keinginan.
baca juga: Atur Uang buat Milenial
Untuk mengecek kesehatan tubuh, kita bisa melakukan medical check up. Hasil dari pengecekan tersebut tertera di dalam laporan laboratorium itulah yang membuktikan apakah kita dalam kondisi sehat atau tidak. Sedangkan untuk membuktikan kondisi keuangan sehat atau tidak, kita bisa melakukan financial check up.
Faktor indikator kondisi keuangan sehat, yaitu :
1. Punya harta (total aset positif, setelah dikurangi total utang). Punya harta tersebut adalah mempunyai aset aktif yang dapat menghasilkan diluar penghasilan bulanan, seperti rumah kontrakan, apartemen yang disewa, tanah perkebunan atau sawah yang menghasilkan.
baca juga: Khawatir Gak Siap Pensiun?
2. Masih ada sisa uang yang ditabung. Dari penghasilan bulanan yang didapatkan setelah dikurangi pengeluaran rutin dan cicilan setiap bulanan masih ada sisa untuk ditabung atau diinvestasikan.
baca juga: Financial Planning for Millenials
3. Rasio keuangan yang sehat. Rasio keuangan yang sehat dari penghasilan adalah total cicilan utang 30%, menabung 10%, aset lancar minimal 4X pengeluaran bulanan. Aset lancar adalah aset yang mudah dicairkan seperti reksadana, tabungan, emas, dan uang tunai.
baca juga: Karyawan bisa gampang atur keuangan
Apabila sudah memenuhi indikator kondisi keuangan sehat maka dapat mencapai langkah selanjutnya, yaitu mencapai Tujuan Finansial, ada beberapa langkah mencapainya :
- Financial Check Up. Financial check up sebaiknya dilakukan selama 1 tahun sekali. Apabila sudah menikah, sebaiknya dilakukan berdua dengan pasangan. karena bisa mendiskusikan bersama pengeluaran dan pemasukan secara bersama.
baca juga: Kapan Perlu Financial Check Up?
- Keuangan Sehat. Bagaimana agar mencapai keuangan sehat? Sebaiknya catat semua pengeluaran selama satu bulan dan ke atm 1 minggu sekali. Hal ini dimaksudkan agar dapat melihat pola pengeluaran selama satu bulan. Sehingga apabila ada pengeluaran yang bisa diminimalisasi jumlahnya dapat menambah porsi sisa penghasilan yang dapat ditabung atau diinvestasikan.
baca juga: Greatest Weakness
- Tujuan Finansial. Setelah keuangan sudah sehat tentukan tujuan finansialmu, sesuai kebutuhan. Misalnya traveling, hobi jalan-jalan bisa dijadikan salah satu tujuan finansial. Jadi, enggak perlu berhutang untuk melakukannya.
baca juga: Tujuan Lo Apa?
- Cara Mencapai. Bagaimana cara mencapai tujuan finansialnya bisa menabung atau berinvestasi selama jangka waktu yang telah ditentukan.
baca juga: Memilih Produk yang melayani Tujuan Finansial
Nah, para profesional muda, apakah kamu sudah mencapai indikator kondisi keuangan sehat dan menuju tujuan finansial ? Karena dengan keuangan yang sehat kita bisa menjadi kuat untuk orang lain.
baca juga: “When we are (financially) stronger, we can be stronger for others for longer period of time” – Ligwina Hananto
Semoga bermanfaat!
Mia Damayanti
Sumber Daya Manusia Tepat, Bisnis Kuat
Kita sering mendengar pernyataan bahwa sumber daya manusia adalah aset utama dari sebuah bisnis. Dengan sumber daya manusia yang tepat, bisnis akan menjadi kuat. Memilih karyawan yang salah bisa menjadi awal kegagalan bagi sebuah bisnis. Bagaimana tidak? Hampir semua proses dalam bisnis melibatkan karyawan sebagai pengambil keputusan dan pelaksana operasional perusahaan.
Memiliki sumber daya manusia yang tepat dimulai dari proses rekrutmen. Rekrutmen untuk mendapatkan karyawan terpilih membutuhkan proses yang panjang mulai dari mendefinisikan posisi dan kompetensi yang dibutuhkan serta kompensasi yang ditawarkan, mendistribusikan info lowongan pekerjaan, screening CV yang masuk, memilih pendaftar yang memenuhi syarat, hingga proses tes, wawancara dan tes kesehatan jika diperlukan. Sungguh proses yang panjang, melelahkan, dan berbiaya banyak.
Bagi perusahaan besar, biaya untuk mendapatkan tenaga kerja berkualitas tentu bukan masalah. Anggaran sudah tersedia sesuai rencana pengadaan tenaga kerja yang sudah disusun tahun sebelumnya. Namun bagi bisnis kecil seperti UKM, proses rekrutmen perlu dibuat seefisien mungkin. Tidak ada ruang untuk kesalahan. Biaya inefisiensi sumber daya manusia terlalu mahal bagi sebuah bisnis kecil yang sedang berjuang mencapai target-target jangka pendek maupun jangka panjangnya. Bagaimana caranya mendapatkan sumber daya manusia yang tepat, agar bisnis kecil kita kuat?
Temukan jawabannya di Financial Clinic Bisnis Workshop – Modul Human Capital Management yang akan dilaksanakan pada Sabtu&Minggu, 20-21 Oktober 2018 di Jakarta. Bersama HR Expert dari Indonesia HR Academy – komunitas profesional Human Resource – pemilik bisnis akan dibantu membuat sistem rekrutmen untuk menemukan karyawan yang tepat. Berbagai permasalahan sumber daya manusia lainnya pun akan dibahas secara tuntas.
Jadi, tunggu apa lagi? Daftar segera di sini: bit.ly/FinClicBisnis2021OKT atau WA 0811 1500 688 (NITA).
QM Admin
Siapkan Diri Menyambut Sang Buah Hati
Memiliki buah hati adalah hal yang sangat dinanti bagi pasangan suami istri, baik yang baru saja menikah maupun yang sudah lama membangun bahtera rumah tangga. Menanti kelahiran sang buah hati tentulah menjadi kebahagiaan tersendiri. Segala persiapan dilakukan mulai dari proses kehamilan hingga kelahiran.
Kalau kamu belum dikaruniai buah hati, janganlah berkecil hati. Ada beberapa cara untuk bisa memiliki buah hati, salah satunya dengan proses bayi tabung. Dalam rangka merayakan anniversary ke 20, Morula IVF Indonesia menyelenggarakan acara seru yang bernama Fertility Science Week. Dengan mengangkat tema A Journey of Making Dreams Come True, Morula IVF Indonesia ingin memperlihatkan bahwa science itu penting di dalam kehidupan khususnya untuk mendukung proses bayi tabung agar sang buah hati bisa lahir dengan sehat dan kuat.
Acara Fertility Science Week ini berlangsung selama 4 hari dari tanggal 6-9 September 2018 di Atrium Central Park Jakarta. Acara ini dikemas dengan sangat menarik dan seru. Banyak pengisi acara yang hadir, salah satunya adalah Lead Trainer QM Financial, Ligwina Hananto. Ligwina memberikan tips bagaimana cara mengatur keuangan sebelum hingga sesudah melahirkan sang buah hati.
1. Siapkan Anggaran Kehamilan
Memiliki buah hati tentu sangat membahagiakan, namun perlu diingat banyak proses yang harus dilalui dengan biaya yang tidak sedikit. Buatlah anggaran periksa rutin ke dokter, diantaranya biaya konsultasi, biaya obat, biaya cek ultrasonografi atau USG, biaya cek laboratorium, dan biaya administrasi.
Usahakan sebelum memiliki buah hati, kamu sudah mengatur keuangan yang baik untuk proses kehamilan. Jadi ketika masa kehamilan tiba, anggaran pemeriksaan rutin sudah tersedia dan tak perlu lagi mengambil uang dari pos lain.
2. Pertimbangkan Untuk Investasi Jangka Pendek
Setelah kehamilan diketahui, kamu punya waktu 9 bulan berinvestasi untuk kebutuhan persalinan nanti. Kamu bisa menyimpan dana tersebut dalam bentuk tabungan, deposito atau reksadana pasar uang. Instrumen investasi ini memiliki resiko yang rendah dan mudah untuk dicairkan terutama jika ada keadaan darurat. Intinya, investasikan uang Anda dalam bentuk-bentuk yang mudah dan dicairkan. Tidak masalah bila bunganya kecil, karena tujuan investasi bukan untuk mendapatkan return yang sebesar-besarnya.
3. Pertimbangkan Untuk Investasi Jangka Panjang
Selain investasi jangka pendek untuk persiapan persalinan, kamu juga perlu mengatur keuangan dan mulai untuk berinvestasi jangka panjang. Pasca persalinan, masih banyak pengeluaran yang harus dianggarkan dan budgetnya bisa lebih besar lho, salah satunya adalah untuk dana pendidikan anak. Karena jangka waktunya masih panjang, kamu bisa menyimpan dana tersebut dalam instrumen investasi yang memiliki return tinggi seperti reksadana campuran dan reksadana saham.
Nah, kalau kamu adalah pasangan suami istri yang baru menikah, gak ada salahnya mengatur keuangan untuk masa kehamilan mulai dari sekarang. Semakin dini dimulai, keuangan pun bakal lebih matang ketika sang buah hati datang.
Nita Kurniawati