Pengakuan Seorang Karyawan yang Juga Pemilik Bisnis: Ternyata Cari Uang itu Gampang, Simpannya yang Susah!
Percaya gak kalau cari uang itu gampang? Simpannya yang susah!
Ternyata. Ini hal terkeren yang saya pelajari dari salah satu teman saya minggu lalu.
Apa mata pencaharian kamu? Nah ternyata ini gampang. Cari uang itu dengan mata pencaharian tadi. Kamu mungkin seorang karyawan. Mungkin juga kerja sendiri – freelance, ambil proyek sana sini. Atau kamu memiliki sebuah bisnis. Atau kamu sedang dagang? Apa pun itu, artinya kamu sudah punya penghasilan! Selamat!
related article: Pentingnya (Belajar) Menghasilkan Uang
Tapi ternyata bagian ini gampang. Mau punya berapa setiap bulan? Rp1.000.000? Rp10.000.000? Rp100.000.000? Atau Rp1.000.000.000? Yang akan jadi masalah adalah bagaimana memastikan uang itu ada yang tersimpan!
“Cari uang itu gampang. Simpannya yang susah!”
Begitulah pengalaman seorang teman saya. Saya sampai meminta ijin agar boleh menuliskan pembicaraan kami di suatu sore minggu lalu.
Teman saya ini – sebut saja namanya Citra*. Ia bekerja di sebuah bank asing. Punya posisi cukup tinggi lho. Selain itu, Citra juga punya hobi memasak. Citra termasuk orang yang sangat peduli kesehatan – maka masakan yang ia hasilkan juga sangat khusus, makanan sehat! Dari hobi memasak ini Citra berhasil membuat sebuah usaha kecil, dari rumah, catering makanan sehat. Jadi soal penghasilan, gak ada masalah dong!
Tapi ternyata urusan pengeluaran Citra punya masalah. Sebagai seorang single mother, Citra menanggung semua pengeluaran keluarganya. Keluarga ini ternyata cukup besar. Ada 2 anak remaja dan ibunda yang sudah sepuh tinggal bersama mereka. Citra belum punya rumah di usia lewat 40 tahun. Sehingga buat Citra, setiap tahun adalah perjuangan untuk mengumpulkan dana uang sewa tahun berikutnya.
related article: Atas Nama Cinta
Saya mengusulkan agar Citra melakukan beberapa hal berikut:
Mencatat Pengeluaran Seminggu
- Ini adalah salah satu alat yang dapat memetakan ke mana perginya uang kita. Ini bukan sebuah kegiatan menyenangkan yang inspiratif. Tetapi ini sangat diperlukan untuk kita yang merasa gak bisa menabung dan bingung ke mana uang kita pergi.
- Coba catat apa saja pengeluaranmu dalam satu minggu, Senin sampai Jumat dan Sabtu sampai Minggu. Bagi jenis pengeluaran dalam 4 kategori: menabung atau investasi, cicilan utang, pengeluaran rutin dan pengeluaran lifestyle. Perhatikan bagian mana yang menurutmu gak penting dan perlu disunat!
- Ini menyebalkan tapi penting. Berapapun penghasilan yang Citra dapatkan dari pekerjaan utama di bank dan dari bisnis kecilnya tidak akan jadi apa-apa jika Citra tidak punya kendali pada pengeluarannya.
Memisahkan Keuangan Pribadi Dengan Keuangan Bisnis
- First rule of business. Keuangan pribadi dan bisnis harus terpisah. Penghasilan bisnis digunakan untuk pengeluaran bisnis. Penghasilan pribadi untuk pengeluaran pribadi. Jadi mulai saja dulu dengan memiliki dua rekening yang berbeda sehingga lalu lintas uang terlihat dengan jelas. Setelah itu bagian Citra untuk bisa patuh menggunakan uang apa untuk pengeluaran apa.
Siapkan Target Usaha
- Biasanya Tujuan Finansial itu disiapkan untuk keuangan pribadi. Misalnya punya tujuan dana pendidikan dan di kasus Citra tujuan dana sewa rumah. Nah sekarang saatnya bisnis pun diberi target supaya dapat memberikan manfaat pada keuangan pribadi! Jadi bisnis makanan sehat Citra sekarang punya peran, harus bisa mengumpulkan uang yang bisa digunakan keluarga Citra untuk sewa rumah tahun depan!
Penutup pembicaraan kami cukup nyelekit. Kalimat berikut datang dari mulut Citra sendiri.
“Win, ngapain punya bisnis kalau gak ada hasilnya ya?”
Ternyata Citra mulai sedih. Ia mulai merasa bisnisnya ini hanya nambah repot saja. Semua plus plus setiap bulan hanya bisa untuk membiayai ongkos produksi dan gaji karyawan. Sementara dirinya sebagai pemilik gak pernah merasa dapat apa-apa. Ini sungguh kenyataan pahit. Saya paling sedih kalau sebuah bisnis harus tutup. Ayo semangat Citra, sekarang saatnya bisnismu punya target peran dalam keuangan pribadimu.
Menurut kalian, apakah Citra perlu menutup bisnisnya?
Berikan jawaban kamu untuk menyemangati Citra dengan mention saya di Twitter dan Instagram lewat akun @mrshananto ya.
Ligwina Hananto/@mrshananto/ Founder/CEO/ Trainer/Konsultan
related article: Plisss… Jangan Sampe Bangkrut!
Apakah kamu menghadapi kesulitan bisnis yang berhubungan dengan pengelolaan keuangan?
Daftarkan BISNIS-mu untuk konsultasi dengan Ligwina Hananto. Kontak WA 08111500688 |
5 Hal Yang Bisa Kita Pelajari dari Dunia Start Up di Tech In Asia 2017
Ada banyak hal yang bisa kita pelajari dari pengalaman start up dan dunia digital.
Dunia berubah dengan sangat cepat dan pusat perubahan itu ada pada dunia digital. Sebagai pemilik bisnis, apakah kamu sudah siap berhadapan dengan begitu banyak perubahan yang terjadi di sekelilingmu?
Jangan biarkan dirimu jadi dinosaurus dalam lingkunganmu. Ayo bergabung. Bahkan jika bisnismu bukan bisnis berbasis teknologi, ada banyak hal yang bisa kamu pelajari dari para pegiat start up ini. Silakan simak beberapa poin yang saya temukan saat menghadiri Tech In Asia Jakarta 2017.
- Menjadi dot connector
Seperti AirBnB, Agoda, Traveloka, Uber dadn Gojek – salah satu kesempatan terkuat dari dunia digital adalah menjadi platform yang menghubungkan manusia. Platform apa lagi yang saat ini dibutuhkan? Jejeru adalah start up yang memberikan koneksi pada informasi training. Jejuru tidak saja menghubungkan peserta dengan institusi training, tetapi juga memberikan kemampuan kepada perusahaan untuk mengelola kebutuhan training karyawannya.
- Bergabung dengan inkubator atau kompetisi
Akui saja, kamu gak mungkin mempelajari segala hal dalam waktu cepat. Padahal waktu adalah sangat penting dalam dunia start up. Dengan bergabung pada inkubator dan kompetisi bisnis, kamu bisa mendapatkan akses pada pendanaan, ilmu dan juga liputan media. Di Boostrap Alley hari ini ada sejumlah start up yang dihadirkan oleh Mandiri Capital FinInspire. Salah satu yang menarik adalah CelenganID. CelenganID mengkonversi uang koin menjadi e-money dan mengedukasi publik tentang masyarakat tanpa uang fisik.
- Jangan takut pada pemain besar (atau kecil)
Menjadi start up – terutama fintech, kemungkinan besar kamu akan dianggap melakukan ‘disruption’ atau menjadi ‘pengganggu’ terhadap industri keuangan konvensional. Jadi apakah kamu akan menjadi kompetitor yang mengacaukan bisnis-bisnis besar? Tidak harus begitu! PasarPolis.com adalah salah satu pemain fintech yang memilih untuk bekerja sama dengan bank-bank besar. Pengguna platform ini tinggal memasukkan data kebutuhan asuransi mereka ke dalam PasarPolis.com dan akan menerima daftar harga terbaik. PasarPolis.com menjalin hubungan kerja sama dengan bank dan melanjutkan permintaan penggunanya ke pihak bank saat membeli asuransi. Dengan begitu, kata kuncinya berubah. Kata kunci di sini bukan lagi soal ‘disruption’ melainkan ‘collaboration’.
- Menggabungkan Media Sosial dengan Intelijen Artifisial
Sesungguhnya ada lho manfaat media sosial melebih unggahan foto liburan kita. Kombinasi dengan intelijen artifisial, maka kamu dapat menggunakan media sosial menjadi sebuah alat yang serba hebat untuk mengedukasi pasar, mereferensikan produk dan menghubungkan merek dengan pengguna. Inilah yang dilakukan FinStreet – start up asal Thailand yang mengadopsi Facebook Messenger dengan teknologi chatbot. Kamu bisa menghubungi FinStreet dan memberikan pertanyaan finansial. Saat dibutuhkan, chatbot FinStreet akan memberikan tips keuangan tentang bagaimana melunasi kartu kredit, hingga cara memilih kredit kepemilikan rumah.
- Pasar tanpa batas
Tentu saja dunia digital memberikan pasar tanpa batas negara. Ini juga artinya ada kesempatan untuk bekerja di pasar di luar lingkup tanah airmu sendiri. Contohnya yang dilakukan Idospa. Start up ini berasal dari Singapura – lokasi di mana spa bukan suatu industri yang terlalu besar. Idospa kemudian memulai operasi mereka di Malaysia dan sudah mengkoneksi lebih dari 1.000 operator spa sebelum hari peluncuran. Sekarang Idospa berekspansi ke Indonesia dan Thailand, dua negara tetangga dengan pasar spa yang lebih happening. Mereka menargetkan lebih dari 2.500 operator spa akan bergabung dalam jejaring ini.
Nah itu dia. Saat kamu berpikir, mari menggantung cita-cita setinggi langit, coba pikir kembali. Cita-citamu bisa terwujud lebih tinggi dari langit. Dunia digital tersedia untuk memberikan kita kesempatan bereksplorasi di luar batas konvensional.
Apakah kamu sudah siap bergabung dalam dunia tanpa batas ini? Bisnismu mungkin bisa jadi kendaraan untuk dirimu menjadi warga dunia.
Versi bahasa Inggris tersedia di ligwinahananto.com
Hubungi WA 08111500688 untuk mendapatkan pelatihan keuangan usaha sekarang!
related article: FinTech Start Up
Kisah Sukses UKM Kreatif Tanjung Pinang Menembus Pasar Luar Negeri
Ibu kota provinsi Kepulauan Riau ini merupakan salah satu tempat bersejarah pusat peradaban Melayu. Lokasinya unik, dekat dengan negara tetangga Indonesia yaitu Singapura dan Malaysia.
Apakah nama daerah ini? Kalian pasti sudah bisa menebaknya…. Ya benar, jawabannya Tanjung Pinang.
Ada apa di kota ini? Tentu saja kuliner khas, makan serba enak dan UKM Kreatif yang juara.
Salah satu peserta UKM Kreatif yang menarik adalah Mirza Ayunda Pratiwi. Kenyataan bahwa oleh-oleh makanan khas Riau yang relatif tidak bertahan lama memberi peluang bagi Mirza untuk menciptakan suvenir berupa tanjak.
Tanjak merupakan sebuah topi khas Melayu yang dipakai bersama dengan pakaian adat Melayu. Awalnya Mirza membuat tanjak karena kecintaannya pada budaya lokal dan untuk digunakan sendiri.
Tanjak buatannya mulai diperkenalkan untuk dijual saat kegiatan Festival Pulau Penyengat diadakan pada Februari 2016 dan ternyata banyak peminatnya. Tanjak yang Mirza jual diberi merek Tanjak Betuah, yang artinya tanjak yang mendatangkan keberuntungan. Kini Tanjak Betuah bukan hanya dipesan sebagai oleh-oleh di dalam negeri tetapi pangsa pasar topi khas ini sudah merambah ke negara tetangga, Malaysia.
Mirza yg hadir di acara pelatihan Seri Kelas Keuangan UKM Kreatif BEKRAF dengan QM Financial belajar mengenai mengatur keuangan usaha.
Sudah pernah mencoba memeriksa berapa persentase pengeluaran variabel terhadap omset? Atau, sudah pernah menghitung berapa persentase pengeluaran tetap terhadap penjualan?
Belum tahu bedanya pengeluaran variabel VS pengeluaran tetap? Sila baca rumus sakti yang satu ini!
Semoga dengan pengelolaan keuangan usaha yang benar, Mirza dan Tanjak Betuah dapat mengembangkan lebih banyak pengrajin tanjak di sekitar Tanjung Pinang.
related article: BEKRAFxQM BENGKULU
Hubungi WA 08111500688 untuk ketersediaan pelatihan serta konsultasi keuangan bisnis sekarang!
Tim QM Financial
Jastip: Peluang Usaha Saat Traveling
Ceritanya, beberapa bulan yang lalu, ketika sedang bepergian ke Singapura untuk acara kantor, beberapa teman meminta saya untuk melakukan jastip (jasa titip). Akhir-akhir ini, layanan jastip sedang cukup populer. Alasannya beragam, mulai dari tidak sempat untuk membeli sendiri, jarak tempuh (misalnya hanya ada di kota besar, atau di luar negeri), hingga alasan kepraktisan.
Tahukah Kamu Betapa Pentingnya (Belajar) Menghasilkan Uang?
Kamu sedang berada dalam tahapan hidup yang mana?
Ternyata, di tahapan hidup apa pun, belajar menghasilkan uang merupakan hal penting. Mulai dari fresh graduate, ibu rumah tangga, keluarga mapan, hingga pensiunan. Tak ada kata berhenti untuk terus belajar menghasilkan uang.
Beri Tahu Ibu Bapakmu! Ini 5 Alasan Gagal Pensiun!
Sudahkah kamu ngobrol tentang uang dengan orang tua? Jangan sampai orang tua yang kita sayangi harus masuk dalam golongan yang gagal pensiun!
Curcol #BisnisKecilku: Cashflow Management
Hai, QM readers! Adakah dari kamu yang memiliki bisnis sendiri?
Profesi wirausaha alias entrepreneur memang akhir-akhir ini semakin banyak ditekuni. Selain berdampak sosial positif karena membuka lapangan pekerjaan, menjadi wirausahawan juga sering diasosiasikan dengan fleksibilitas waktu dan tempat bekerja, bisa menekuni passion yang dimiliki dan belajar secara utuh mengenai skill manajemen dan bisnis.
Sop Buntut Ibu Nadi dan NIPNOP: Bisnis Asyik Ibu Rumah Tangga Ala Nadia
Halo QM readers!
Kenalan yuk dengan Nadia, seorang ibu rumah tangga dengan dua anak. Di tengah kesibukannya mengurus rumah tangga, Nadia juga ingin ikut berkontribusi untuk keuangan keluarga. Banyak ide bisnis berseliweran di kepalanya.
#AskQMPlanner: Bagaimana Mengelola Keuangan Untuk Freelancer Atau Pemilik Usaha?
Bekerja sendiri baik dengan membuka usaha maupun sebagai freelancer, artinya Anda menjadi bos bagi diri sendiri. Waktu kerja yang fleksibel, bebas memilih pekerjaan yang disukai dan ritme kerja sesuai dengan keinginan adalah beberapa keuntungan utama.
Couple in Business: Dream or Disaster?
#QMInterview Ria Miranda dan Pandu Rosadi
Halo QM readers, siapa yang ingin punya bisnis sendiri? Rasanya, hampir semua orang pasti ingin punya bisnis, walau mungkin banyak yang ragu untuk memulainya. Salah satu alasan orang belum memulai berbisnis mungkin adalah kendala mencari mitra bisnis yang tepat.