Blog pertama di 2013! Saya mau cerita tentang Eli dan Anwar – pasangan suami istri yang tinggal di sebuah kota kecil di Jawa Barat. Ini kisah nyata. Sudah dapat ijin dari Eli untuk ditulis kembali. Sudah juga pernah saya share di Twitter.
Eli dan Anwar bercerita proses mereka melakukan investasi sendiri. Eli menyaksikan bagaimana pamannya pensiun dengan uang pensiun 1/5 dari penghasilan sebelumnya. Namun, pamannya tidak bersedia untuk hidup dengan penghasilan pensiunan. Gaya masih sama, hidup di rumah besar, biaya listrik sangat tinggi, royal pada orang-orang sekitarnya. Setiap bulan, pamannya ini stres karena besar pasak daripada tiang. Eli dan Anwar bertekad untuk menyiapkan pensiun yang nyaman.
Yang terlintas pertama, demi bisa pensiun adalah…. Bikin Bisnis! Eli dan Anwar jatuh bangun membuat bisnis. Total ada 6 bisnis yang mereka buat. Semuanya secara konsisten berdarah-darah dan bangkrut. Setiap kali Anwar menanyakan tentang keuangan bisnisnya, Eli malah tersinggung. Bertengkar deh. Tahu kalau bisnis mereka memang hancur, akhirnya Eli dan Anwar banting setir, membangun Properti. Tinggal di kota kecil, mereka memilih.
Tidak ada yang salah dengan Bisnis dan Properti. Kondisinya saja yang memang membuat Eli dan Anwar tidak untung dalam kedua bidang ini. Ternyata salah satunya juga karena Eli orangnya “gak tegaan”. Saat ada karyawan yang melakukan kesalahan, Eli tidak tega untuk menegur. Saat ada penyewa yang menunggak uang kontrak, Eli tidak tega untuk menegur. Hasilnya tentu saja cashflow yang macet dan Bisnis serta Properti yang merugi.
Eli dan Anwar tidak patah semangat. Mereka pun belajar membuat rencana keuangan komprehensif. Saya bertemu Eli beberapa kali sejak Maret 2010. Waktu itu saya sedang sibuk mempromosikan buku “Untuk Indonesia Yang Kuat – 100 Langkah Untuk Tidak Miskin”. Eli bilang ia merasa mendapatkan “peta” untuk bisa melangkah. Pertemuan kedua dengan Eli adalah saat Kontan melaksanakan Indonesia Financial Expo & Forum. Eli hadir dalam salah satu kelas yang membahas tentang investasi. Lalu Eli pun hadir dalam kegiatan training yang kantor saya siapkan untuk belajar membuat Rencana Keuangan.
Jadi sebelum membeli produk, Eli dan Anwar sibuk dulu membuat Rencana Keuangan. Ini pun serba dipelajari perlahan-lahan. Setelah memiliki “peta”, Eli dan Anwar mencari produk mereka sendiri. Mereka memutuskan untuk berinvestasi secara rutin di Reksdana. Bukan perkara mudah karena mereka tinggal di kota kecil. Eli pun mengunjungi 3 bank!
Bank yang pertama malah menawari produk asuransi unitlink. Bank yang kedua, Eli berhasil menemukan Reksadana yang ia inginkan. Yang sangat menarik, Relationship Manager di Bank kedua mengaku, dari seluruh nasabah kota ini, hanya ada 2 nasabah termasuk Eli yang membeli Reksadana! Bank yang ketiga, Eli sampai harus menemui kepala cabangnya untuk bisa membeli Reksadana.
Setelah itu, Eli dan suaminya berinvestasi secara reguler menggunakan alokasi dari gaji bulanan dan dari bonus tahunan. Hasilnya riil. Eli dan suaminya bisa tersenyum menyaksikan saldo reksadana mereka yang telah terkumpulkan selama hampir 2 tahun terakhir. Yang lebih penting lagi, mereka juga sudah menentukan Tujuan Finansial penggunaan produk reksadana mereka. Tahun ini, Eli dan Anwar memiliki uang untuk membeli mobil secondhand cash dan masih ada juga saldo untuk persiapan anak mereka masuk universitas.
Eli dan Anwar adalah contoh golongan menengah kuat yang saya maksudkan. Mereka memiliki penghasilan dan bergerak dengan penghasilan tersebut. Sebelum berinvestas, mereka belajar dulu tentang rencana keuangan dan produk yang akan digunakan. Maka saat mengambil keputusan investasi, mereka paham betul apa yang mereka lakukan. Hasilnya riil. Tujuan Finansialnya jelas.
Seru ya?
Kalau pasangan suami istri – guru dan ibu rumah tangga ini bisa berinvestasi, apa kabar nih yang memang punya pekerjaan dengan penghasilan lebih besar? Hmmmm? :p
Ada banyak “titik” untuk menikmati Jasa Perencanaan Keuangan dari QM Financial. Anda bisa memulai dengan servis gratis dulu. Rajin-rajin mampir membaca blog di www.qmfinancial.com, main-main dengan kalkulator di tujuanloapa.qmfinancial.com, mengikuti #FinClic di akun twitter @mrshananto dan mengikuti informasi lebih banyak melalui akun twitter @QM_Financial. Mau mendengarkan radio? Kami siaran di 90.4 Cosmopolitan FM, 87.6 Hard Rock FM dan 89.7 iRadio FM Jakarta, serta 87.7 Hard Rock FM Bandung.
Ingin lebih banyak lagi? Bisa membeli buku dengan pesan lewat email: [email protected] Atau mengikuti Seminar Publik yang sering kami lakukan, bisa dibaca di sini. Atau belajar membuat rencana keuangan dengan mengikuti Training QMPC, jadwal bisa dilihat di sini.
Yang sudah siap dengan jasa perencanaan keuangan? Ada konsultasi per jam atau kontrak per tahun. Untuk tahu lebih banyak informasi tentang jasa ini Anda bisa menghubungi langsung @QM_Sales / [email protected]
Ayo pilih! Mau memperkuat keuangan keluarga lewat jalan yang mana? ;)
Saya mau lihat lebih banyak Eli dan Anwar lagi di antara kita!
Cheers
Ligwina