Unitlink adalah sebuah produk hibrid yang dijual oleh perusahaan asuransi. Biasanya jenis paling populer adalah Unitlink dengan produk dasar berupa Asuransi Jiwa Whole Life untuk pembayaran premi 10 tahun dengan coverage hingga umur 99 tahun. Kemudian, produk ini akan ditempeli produk-produk tambahan seperti Asuransi Kesehatan, Asuransi Kecelakaan, Asuransi Penyakit Kritis dan Unit Investasi.
Pertanyaannya adalah, yang mana dari sekian banyak produk yang saling menempel tersebut yang memang betul-betul Anda butuhkan? Jika memang membutuhkan semuanya, apakah produk-produk sudah dalam manfaat yang maksimal? Apakah produk-produk tersebut dapat Anda peroleh terpisah dengan manfaat lebih besar dan biaya lebih rendah?
Simak kisah teman saya, sebut saja bernama Reni. Reni adalah perempuan muda berumur 26 tahun, bekerja freelance untuk sebuah biro periklanan. Reni masih tinggal bersama orang tuanya di sebuah daerah elit di Jakarta Selatan. Singkat cerita, Reni dan keluarganya dalam kondisi keuangan yang tidak kekurangan.
Reni datang pada saya membawa sebuah polis asuransi Unitlink. Asuransi ini terdiri dari Asuransi Jiwa, Asuransi Kesehatan dan Unit Investasi. Reni merasa bingung karena ia sudah menyetorkan uang cukup besar untuk ukuran seorang pekerja freelance dalam 12 bulan terakhir. Tetapi saat membuka laporan kinerja yang dikirimkan perusahaan asuransi, Reni tidak melihat saldo yang seharusnya lebih besar dari premi yang telah disetor.
Ada beberapa problem dari pilihan Reni ini. Mari kita bahas satu per satu.
1) Proteksi Jiwa
Asuransi Jiwa dalam Unitlink biasanya berupa Asuransi Jiwa Whole Life. Tentu ini penting untuk Anda yang memiliki tanggungan. Jika terjadi meninggal dan Anda belum memiliki Aset cukup besar untuk menggantikan penghasilan Anda, maka keluarga akan menghadapi masalah keuangan yang serius.
Khusus untuk kasus Reni, ia belum memiliki tanggungan. Reni malah masih tinggal dengan orang tuanya dan menjadi tanggungan. Dalam polis asuransinya, tertera bahwa Uang Pertanggungan (nilai uang yang diberikan oleh perusahaan Asuransi jika Reni meninggal dunia) adalah sebesar Rp 20 juta.
Tadinya Reni berpikir, “Lumayan kalau saya meninggal, Ibu bisa menerima Rp 20 juta.” Tetapi sebetulnya Ibunda Reni tidak membutuhkan dana tersebut. Artinya saat ini Reni belum membutuhkan proteksi jiwa.
2) Proteksi Kesehatan
Semua orang tanpa kecuali membutuhkan fasilitas kesehatan. Reni bekerja freelance, artinya perusahaan tempatnya bekerja tidak memberikan fasilitas kesehatan apa pun. Maka, Reni sangat membutuhkan fasilitas kesehatan sendiri dalam bentuk Asuransi Kesehatan.
Polis asuransi Unitlink yang Reni miliki memuat Asuransi Kesehatan sebagai salah satu produknya. Hanya saja Reni lengah tidak memperhatikan manfaat Asuransi Kesehatan yang telah ia beli. Ternyata manfaat dalam Asuransi Kesehatan ini adalah rawat inap untuk kamar kelas Rp 125.000 per malam. Padahal jika sampai sakit, Reni akan memilih Rumah Sakit terdekat dengan kamar kelas Rp 1.500.000 per malam.
Tentu saja Asuransi Kesehatan dalam polis asuransi Unitlink Reni ini tidak memadai untuk kebutuhan proteksi kesehatan Reni.
3) Unit Investasi
Berikutnya adalah unit investasi. Premi yang Reni setorkan di tahun pertama terbagi menjadi biaya asuransi dan unit investasi. Sebetulnya Reni dapat memilih jenis dari unit investasi ini, bisa di pasar uang atau pasar modal (pendapatan tetap, campuran atau saham). Sebetulnya di usia sangat muda dan tanpa tanggungan, Reni dapat mengambil risiko tinggi untuk investasi Dana Pensiun. Sehingga jika memang ingin berinvestasi untuk periode yang panjang di atas 15 tahun, Reni dapat mempertimbangkan jenis saham untuk unit investasinya.
Kenyataannya Reni tidak mengerti produk yang ia beli. Unit investasi yang ia pilih dalam asuransi Unitlink ini adalah pasar uang (money market). Sehingga porsi dari premi yang Reni setorkan memiliki pertumbuhan yang sangat rendah. Saat bertemu saya, hasil unit investasi pasar uang ini adalah 2% per tahun. Padahal seharusnya untuk unit investasi pasar uang di tahun tersebut paling dapat menghasilkan 5%-7% per tahun.
Artinya Reni membutuhkan hasil investasi yang lebih tinggi dan tentu saja pemahaman risiko yang lebih tinggi juga.
Kesimpulannya, produk Asuransi Unitlink ini tidak cocok untuk seorang Reni. Jika ditutup tentu rugi, namun jika diteruskan tidak memberi manfaat maksimal untuk Reni. Jika ingin menutup produk ini, Reni perlu segera membeli dulu Asuransi Kesehatan agar memiliki proteksi kesehatan sebagai pengganti. Sebetulnya ada lho Asuransi Kesehatan yang tersedia untuk individual dan dijual terpisah dari Asuransi Jiwa. Biasanya ini disediakan oleh perusahaan General Insurance dengan premi yang rendah dan manfaat yang sesuai kebutuhan kita.
Selain itu, Reni juga harus segera berinvestasi. Ia memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap premi yang telah ia setorkan. Seharusnya Reni tahu bahwa premi yang disetorkan selama ini memang memiliki komponen biaya asuransi. Jika ingin menutup asuransi Unitlink dan memiliki nilai dari jumlah uang premi yang mampu ia setor, maka Reni harus berinvestasi secara terpisah. Ini dapat dilakukan melalui produk Reksadana. Risiko investasi yang dihadapi unit investasi dalam UnitLink adalah sama saja dengan risiko unit investasi dalam Reksadana. Keduanya akan masuk dalam Pasar Uang atau Pasar Modal Indonesia. Hanya saja unit investasi dalam Reksadana tidak dikenakan lagi biaya asuransi seperti dalam Unitlink sehingga pertumbuhan unit bisa lebih efisien.
Pembaca Kontan tentu memiliki usia dan latar belakang yang berbeda dengan Reni. Setiap orang akan memiliki kebutuhan masing-masing. Sudahkah Anda memeriksa polis asuransi Unitlink yang Anda miliki? Pastikan Anda memang memiliki produk yang sesuai dengan kebutuhan. Jangan sampai Anda hanya rajin saja membayar premi tanpa tahu manfaat apa yang harusnya Anda dapatkan dari produk yang Anda miliki.
Pada edisi berikut saya akan membahas lebih lanjut tentang Asuransi Unitlink ini lengkap dengan perhitungan yang lebih detil. Juga penjelasan bagaimana Anda sebagai konsumen dapat meminta alternatif produk asuransi seperti asuransi tradisional dan bagaimana Anda sebagai agen asuransi dapat menjelaskan pilihan asuransi tradisional [Bersambung]
Finance Should be Practical!
Tulisan ini pernah dimuat di Tabloid Kontan edisi 11 – 17 Juli 2011
Anda dapat melakukan Konsultasi / Jam dengan QM Planner untuk mendiskusikan kondisi keuangan keluarga Anda – mulai dari pemeriksaan kesehatan keuangan, periksa polis asuransi hingga diskusi Rencana Waris. Silakan hubungi :
Tim Sales ~ Mario & Yani
021-57948040 / [email protected] / @QM_Sales
Artikel terkait:
5 Comments
Leave a Reply Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
hello, saya mau nanya, anak saya 2 taun, waktu sebelum 2 taun pernah dibuatkan produk asuransi oleh teman baik saya. Dan saya percaya saja, dengan premi 10 jt/tahun. Ternyata setelah saya baca2 lagi, asuransi nya sendiri cuma 3,2jt, sementara Top up nya 5jt. Saya sempat heran knp kok UP nya cuman dapat 100jt. Ternyata mungkin ya itu ya, terlalu banyak yang masuk di Top Up.
Saya minta saran, apa sebaiknya asuransi nya saya tutup saja, trus bikin baru? dengan resiko mungkin nilai uang saya skrg hilang karena baru berjalan 2 taun?
plis reply….thank uuu :)
saya mau dong konsultasikan perencanaan keuangan keluarga saya. mohon contact saya di [email protected] untuk penjelasan masalah biaya dll nya terimakasih
Saya setuju bu, saya merupakan agen salah satu perusahaan asuransi yang menjual produk unit link. Saya hanya berpesan pada calon nasabah untuk menanyakan detail produk sehingga sesuai dengan kebutuhan nasabah.
[…] rekomen!! Mampir http://qmfinancial.com/kenapa-tidak-pada-unitlink-bagian-1/ ya ada artikel “Kenapa Tidak Unit Link?” 3 seri lho RT @IdaFitriani10: mba mau nanya […]
[…] memilih asuransi yang bagus? Yang pasti tidak beli unit link. Penjelasannya bisa dibaca di sini. Pilih asuransi jiwa term life murni yang preminya relatif terjangkau, dan pilih jumlah uang […]