Kamu baru lulus dan dapat pekerjaan impian? Yeaay selamat :D Setelah lama sekolah dan akhirnya mendapat penghasilan sendiri, pasti senang banget ya.. Lalu mau diapakan nih gaji yang didapat? Senang-senang? Membahagiakan orangtua? Silakaan..
Jadi bagaimana caranya ya biar gaji yang diterima bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya?
Pertama adalah tentukan dahulu bagaimana pola pengeluaran bulanan, seperti uang makan harian, transportasi, atau bahkan dana untuk membantu orangtua. Usahakan proporsi untuk pengeluaran rutin ini berkisar antara 40% setiap bulannya. Kemudian usahakan juga bisa menyisihkan antara 10%-30% per bulannya. Dana yang disisihkan ini ditujukan untuk mencapai tujuan keuangan kamu nantinya.
Apa saja tujuan keuangan itu? Bisa liburan, kepemilikan rumah, dana pensiun atau bahkan menikah. Dana untuk beli tas atau belanja gadget? Juga boleeh :D Dengan catatan belanja ini adalah belanja yang cukup besar ya, yang mengharuskan kamu menabung dahulu untuk bisa membelinya. Ini dibedakan dari 20% dana yang bisa digunakan untuk lifestyle pribadi, seperti pulsa telepon, menonton, atau sekedar belanja keperluan pribadi.
Mumpung baru mulai bekerja, umur masih cukup muda, segeralah memulai investasi. Semakin cepat memulai investasi, semakin sedikit jumlah dana yang harus kamu investasikan. Misalnya, untuk menyiapkan dana pensiun, akan berbeda jumlah bila kamu memulai di umur 25 tahun dan 30 tahun. Tentunya yang memulai investasi sejak awal hanya perlu mempersiapkan dana yang lebih sedikit dibanding usia yang lebih tua.
Apa boleh berhutang? Boleh, selama cicilan per bulannya tidak melebihi angka 30% dari penghasilan bulanan. Dan jangan lupa, apabila kamu menggunakan kartu kredit sebaiknya selalu membayar lunas setiap tagihannya. Karena tanpa disadari, dengan bunga yang cukup tinggi, hutang akan semakin membesar.
Bagaimana dengan kesehatan, apa perlu membeli asuransi? Nah sebaiknya dicek dahulu fasilitas kesehatan seperti apa yang kamu dapatkan dari kantor. Kalau di kantor sudah diberikan fasilitas rawat jalan dan rawat inap yang menurut kamu sudah cukup, maka tidak perlu mengambil asuransi tambahan. Bagaimana dengan asuransi jiwa? Selama kamu belum memiliki tanggungan, maka asuransi jiwa tidak diperlukan.
Pengalaman pribadi nih, waktu itu saya sempat punya asuransi yang digandeng dengan investasi (unitlink), yang saya sendiri kurang paham apa isinya. Premi per bulannya cukup besar. Setelah dipelajari lagi, sebetulnya saya tidak perlu asuransi jenis itu, dan kalau saja saya berinvestasi langsung di reksadana misalnya, atau bahkan deposito, hasilnya akan lebih besar dari yang didapatkan saat akan mencairkan unitlink tersebut. Tapi well, lesson learned. Jangan pernah membeli produk yang tidak kamu mengerti. Begitu juga dengan investasi di reksadana, saham atau produk perbankan lain. Sebaiknya pelajari dahulu produknya, agar hasil investasi kamu maksimal.
AuliaIsti |DFP| @auliaisti
*artikel terkait bisa dibaca di sini