Selama 10 tahun bekerja sudah punya apa? 2 rumah, 2 mobil serta 1 motor! Siapa yang tidak mau ya?
!–more–
Pekerjaan apa yang dapat menghasilkan aset sebanyak itu dalam 10 tahun? Rahasianya… hanya… service handphone!
Gak percaya?
Saya punya seorang teman yang merantau ke Jakarta pada tahun 2005 dengan mengandalkan keahliannya membongkar ponsel. Awalnya dia menyewa sebuah kios kecil di Depok. Dengan penuh ketekunan dan semangat, kini dia sudah memiliki kios untuk usaha yang besarnya dua kali lipat dari kios semula dengan lima orang karyawan.
Ternyata pendapatan harian usaha service handphone berkisar Rp1.000.000-Rp1.500.000! Bandingkan dengan gaji karyawan sebuah perusahaan bila dihitung secara harian, tentunya penghasilan teman saya dari usahanya cukup memenuhi kebutuhan keluarganya per bulan. Tunggu dulu… ini adalah penghasilan usahanya, belum tentu menjadi penghasilan pribadi si pemilik usaha lho.
Sayangnya, teman saya ini mengaku tidak bisa menyisihkan sebagian penghasilannya untuk menabung! Tetapi ia sedang membeli rumah ketiga!
Ini menarik. Di tengah “ketidakberdayaannya menabung”, malah membeli rumah ketiga? Artinya ia memang bisa menabung, hanya saja selalu dialihkan untuk properti. Tidak salah, tetapi teman ini tidak punya simpanan untuk kebutuhan keluarga di masa depan seperti Dana Darurat, Dana Pendidikan dan Dana Pensiun.
Saya pun memberikan pandangan, seharusnya langkah selanjutnya setelah cicilan rumah dan cicilan mobil yang akan lunas dalam jangka waktu enam bulan lagi, dia sudah bisa menyisihkan penghasilannya untuk menabung dan berinvestasi. Sehingga ‘hobi membeli properti’ bisa dibarengi dengan menabung dan investasi untuk kebutuhan keluarga.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pemilik usaha:
RENCANA. Perencanaan keuangan yang baik harus dimulai sejak awal agar tahu ke mana saja penghasilan dialokasikan mulai dari poteksi, investasi, pengeluaran sampai utang. Jangan sampai karena kebutuhan dana yang mendesak, terpaksa harus melepas aset yang telah susah payah dikumpulkan.
LAPORAN KEUANGAN. Bagaimana Anda tahu kalau usaha menghasilkan padahal tidak pernah ada laporan mengenai aset, utang, modal dan keuntungan? Mulailah untuk membuat laporan keuangan baik secara sederhana maupun menyewa jasa professional agar mendapatkan gambaran yang obyektif mengenai kondisi keuangan usaha.
PISAH. Pisahkan antara keuangan pribadi dengan keuangan usaha. Seringkali hal yang menyebabkan sebuah usaha tidak berkembang karena tercampurnya keuangan pribadi dengan keuangan usaha. Sebaiknya gajilah diri Anda kalau usaha yang dirintis sudah mampu memberikan gaji dan jangan memasukkan pengeluaran pribadi ke dalam keuangan usaha.
Anda ingin punya 2 rumah, 2 mobil serta 1 motor dalam 10 tahun? Bisa! Anda juga ingin bisa menabung dan berinvestasi untuk keperluan keluarga? Direncanakan yuk. BISA!
Syarif / a href=”http://twitter.com/syarif2511″@syarif2511/a / QM CRO
Artikel terkait:
Related Posts
1 Comment
Leave a Reply Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
Terimakasih informasinya