Job Vacancy Financial Planner
Are you the one?
Start your journey
To a New World as part of Our Team at QM Financial
Financial Planner (FP)
– Adequate Financial Literacy
– Great ability to work independently with little supervision
– Memiliki INTEGRITAS yang baik
– Orang yang FUN
– Punya PASSION untuk belajar, berkembang dan berkarya
– Kemampuan KOMUNIKASI yang baik (enak berbicara dan mau mendengar)
– Pendidikan minimal S1
– Computer Skills (MS Office: Excel, Word, dan Power Point)
Kirimkan CV anda beserta tulisan 1 paragraph
“Why we have to hire you as Financial Planner?”
Kirim ke [email protected] (subject: Application FP)
Job Vacancy Client Relations Officer (CRO)
Are you the one?
Start your journey
To a New World as part of Our Team at QM Financial
Client Relations Officer (CRO)
– Memiliki INTEGRITAS yang baik
– Orang yang FUN
– Punya PASSION untuk belajar, berkembang dan berkarya
– Kemampuan komunikasi yang baik (enak berbicara dan mau mendengar)
– High Mobility with service – orientation manner.
– Pendidikan minimal D3
– Computer Skills (MS Office: Excel, Word, dan Power Point)
Kirimkan CV anda beserta tulisan 1 paragraph
“Kenapa sih Anda yakin bisa menjadi A Good CRO?”
Kirim ke [email protected] (subject: Application CRO)
QnA #FinClic 24 Sep 2012 tentang Uang dan Bisnis
Ok sekarang gw siap menjawab pertanyaan- pertanyaan seputar Uang&Bisnis. Silakan kaaaak #FinClic nya kaaaak :)
Q1 Uang&Bisnis RT @maiaparisya: Contoh variable cost apa ya mba ?#FinClic
A1 Variable Cost= ongkos produksi dari barang atau jasa yang kita jual. Kalau Kue, bahan- bahannya. Kalau Konsultan, fee-nya #FinClic
Q2 Uang&Bisnis RT @farid_rasyidi: Bukannya biasanya gaji itu sampai >60% total expense ya mba? #FinClic
A2 a) Gak ada aturan baku Gaji harus 60% dari Omzet. Semua tergantung Bagaimana cara kerja Bisnisnya #FinClic
A2 b) juga gak selalu Gaji itu Fixed Cost. Bisa dipecah strateginya jadi sebagian di Variable Cost #FinClic
A2 c) saran Variable Cost > Fixed Cost itu kan untuk start up. Catatan pentingnya, banyak bisnis babak belur begitu owner gajian :) END #FinClic
Q3 RT @risrez: @mrshananto cara ngitung Variable Cost sama Fixed Cost-nya gimana ya mbaa?? :) #FinClic
A3 a) itung pengeluaran mulai sederhana aja dulu. Diurutin ada apa aja. Ygan tetap jelas kan ya. Yang variable itu naik kalau Sales naik #FinClic
A3 b) kebanyakan Bisnis kecil mulai dari uang masuk atau keluar bukan accounting. Ya gak apa mulai gitu dulu. Tapi biasakan pisah Variable Cost dengan Fixed Cost- nya #FinClic
A3 c) dengan Bisnis berkembang, Fixed Cost bisa naik tuh. Efeknya nanti ke % Laba terhadap Revenue/Omzet. Akhirnya Laba jadi seret #FinClic
A3 d) jadi kalau Fixed Cost aja 60%, perlu cek Variable Cost- nya berapa %. Karena selanjutnya yang paling kena adalah % Laba! Semakin kecil Laba, growth kecil. END #FinClic
Q4 Uang&Bisnis » susah ih ceu! :p RT @desylittlebig: Kapan yah perlu memperluas bisnis? Pas ngerasa laba bagus atau laba kurang?
A4 a) Ekspansi » meluaskan apa? Cabang? Point of Sales? Nambah orang? Maknanya luas. Kita balik dulu ke Laporan Keuangan- nya yuk? #FinClic
A4 b) di Laporan Keuangan lihat Revenue/Omzet – Variable Cost – Fixed Cost – Laba/Rugi. Kalau mau naik Laba sekian %, Revenue/Omzet perlu naik berapa %? #FinClic
A4 c) itu yg gw maksud dengan Strategi dimulai dari Finance. Maka ekspansi bukan sekadar pengen kantor Cabang baru, tapi jadi “kebutuhan” #FinClic
A4 d) jadi kapan Bisnis perlu ekspansi? Yang sehat harus ekspansi terus. Tapi alasan ekspansi akan keliatan di Laporan Keuangan masing- masing ;) END #FinClic
Q5 tentang Uang&Bisnis dari @lealeea yang ingin tahu cara menentukan Harga Jual (Selling Price) #FinClic
A5 a) ini formula umum ya. Ada Sales – Variable Cost – Fixed Cost = Laba. % Laba ini adalah margin yang ditambahkan pada Ongkos untuk jadi Harga #FinClic
A5 b) 1 potong CupCake. ongkos produksi 5ribu + fixed cost 5ribu = 10ribu. Mau margin 30%, Harga 1 CupCake jadi 13ribu #FinClic
A5 c) sekarang kalau produknya gak satu macam? Maka margin tiap produk mungkin berbeda. Mungkin juga Fixed Cost gak bisa dihitung per produk #FinClic
A5 d) jadi kalau masih di tahap ApaSiapaBagaimana, hajar aja jual di harga percobaan :) habis itu baru lo lihat mana yang laku hehehe #FinClic
A5 e) Bisnis yang sudah jadi, keputusan naik/turun harga akan berhadapan juga dengan efisiensi Ongkos Produksi. Misal cari Supplier END #FinClic
Yang hari ini #FinClic– nya tentang Uang&Bisnis ya. Jadi gw batasin gak bahas marketing atau sales :) biar gak lari ke mana- mana
Gw gak tau yang ini :) RT @InnaBanani: modal awal dikalikan 3 untuk tentukan harga jual karena jika dititipkan ke toko, mereka tentukan sekian % konsinyasi
Q6 Uang&Bisnis RT @phytapyo: cara atau kiat Fixed Cost biar stabil gimana dong ka, biar laba profit ga seret… Trims :) #FinClic
A6 a) pertama bikin dulu daftar Pengeluaran Tetap. Yang besar biasanya Sewa dan Gaji. Kalau mau stabil harus jadi “habit” #FinClic
A6 b) Kendalikan Pengeluaran. Gampang diomongin, prakteknya belum tentu. Perlu sistem pencatatan #FinClic
A6 c) di kantor gw ada Finance Manager yang urus pembukuan, Finance Officer + Staff yang periksa semua pengeluaran dan lapor status kas #FinClic
A6 d) dengan cara itu Fixed Cost udah ada anggarannya dan terperiksa secara sistematis. Ongkos berlebih langsung ketauan END #FinClic
Q7 Uang&Bisnis RT @nikenepr: apa yang perlu ditanyakan pada saat seseorang menawarkan untuk menanam investasi pada bisnisnya? #FinClic
A7 a) kalau ada yang mau investasi ke Bisnis kita, tanya : Tujuan Lo Apa? ;) emang apa untungnya dia jadi owner bareng- bareng? #FinClic
A7 b) buat gw “sesama owner” itu soal “rasa”, soal “value”. Kalau gak nyambung, gw yang akan repot! :p maka owner gak bisa cuma nebeng #FinClic
A7 c) jadi apa added value yang dibawa si owner baru ini? Ngasih duit gak? Bikin network lebih banyak? Bantu manajemen? Apa? END #FinClic
Tanya ke @mrtampi @dondihananto RT @rudiniway: gimana cara bagi saham kepada investor? Ada rumusnya ga untuk menghargai berapa persen saham tersebut?
Q8 RT @coklatcantik: cara menentukan Fixed Cost patokannya apa? Example. kalau jualan nasi kuning boks yang dianter kan ga ada sewa? #FinClic
A8 a) tadi sempat gw sebut, kalau Bisnis masih kecil Variable Cost > Fixed Cost, supaya gak berat berkembangnya. Contoh Bisnis Nasi Box Rumahan, gak ada sewa #FinClic
A8 b) tapi tanpa Fixed Cost artinya saat Bisnis masih kecil ada ongkos- ongkos yang kita “kaburkan”. Mau masak di rumah sendiri atau gak gajian selamanya? #FinClic
A8 c) jadi seiring dengan Bisnis membesar % Fixed Cost biasanya ikut membesar. Yang perlu kita jagain, supaya sesuai kenaikan Omzet #FinClic
A8 d) jangan lupa, Fixed Cost kecil itu kelebihannya saat Omzet seret, gak kelabakan buat bayar- bayar :) sementara Variable Cost mengikuti kenaikan Omzet END #FinClic
Segitu dulu ya! #FinClic tentang Uang&Bisnis. Nanti ada summary- nya di website @QM_Financial » http://qmfinancial.com
Summary tweet #FinClic 24 Sep 2012
Berikut ini merupakan summary tweet #FinClic Senin, 24 September 2012 ngomongin tentang Uang&Bisnis :)
Yuk mari mulai #FinClic di Senin yang Jakarta terang benderang ini. Kota lain absen dulu? Ada dari mana aja? :)
Hi3 RT @yessysuherman: Bogor. It is SUN-day :) #FinClic
Ihiy! ;) RT @chi_moon: RT bandung atuhhh #FinClic
Wiiiih! RT @rperdhani: cepuuuuu, ini kecamatab ya btw, hehehehe #FinClic
Checked! ;) RT @__kharisma: bali, check! #FinClinic
Hai hai :) RT @MommyAbi: sidoarjo juga cerah ceria Teh! #FinClic
Di mana ini? RT @vuterlanik: Sendai hadir! Belum kepikiran bisnis tapi nimbrung dulu aja :D #FinClic
Waaaaks ;) RT @marghuerite: Penyimak #FinClic dari pinggir Paris yang masih gelap, hadir :)
Jauh banget kakak sekarang :p RT @tintinnya: di Pittsburgh Win! butuh tips survive dengan dual currency nih.. #FinClic
#FinClic hari ini bahas Uang dan Bisnis ya! » RT @alex_dans: Bekasi hadir :) RT @Dhiastri: Depok *ngacung
Bahasan #FinClic hari ini tentang Uang dan Bisnis. Semua Bisnis harusnya ketemu ini: Omzet (Penjualan) – Pengeluaran = Laba/Rugi
Mungkin ada yang mikir, cemen amat tentang Laporan Keuangan (LapKeu) doang? Eeeeh lo pasti kaget banyak banget Bisnis yang gak punya LapKeu! #FinClic
Strategi selalu dimulai dari…. Finance! :) gw dulu pikir mulainya di Sales. Tapi setelah belajar lagi, lebih jelas setelah ngerti LapKeu #FinClic
Keuangan Bisnis bisa naik turun, Keuangan Pribadi harus selalu solid. Buat gw ini bikin tenang dan gak ketakutan #FinClic
Mulai dari mana ya kalau bikin Bisnis? Dari IDE! Gw gak pernah memulai Bisnis dari Modal lho. Walaupun banyak Bisnis mulainya perlu Modal #FinClic
Ini penting banget! :) RT @tito4president: #FinClic usul dikit, profit/loss digabungin juga sama ilmu cashflow.
Gw biasa memulai obrolan Konsultasi Bisnis dengan : Apa Siapa Bagaimana. Bahan ini gw nemu waktu jadi dosen Business Communication :) #FinClic
RT @defisupri: true! Ada beberapa nasabah gw yang minta pembiayaan tapi ga punya lapkeu, atau baru yang in-house sekedarnya tea :) #FinClic
Apa = yang dijual. Siapa = membeli. Bagaimana = cara kerja. Muter di situ dulu baru ke LapKeu. Kalian sudah sampai mana? ;) #FinClic
Yang masih di Phase “Apa” ya harus cari tahu gimana bikinnya. Gw pernah didatangi orang mau jualan bakso tapi belum pernah bikin! Jadi bakso khayalan? #FinClic
Phase “Apa” bisa cepat dilewati dengan berbagai cara » misalnya dengan partner yang lebih jago, atau sistem franchise #FinClic
Buat gw, phase “Apa” terlewati dengan kuliah lagi, ambil segala kursus financial planning + punya partner- partner yang ngerti finance #FinClic
Siapa = yang mau beli. Semua Bisnis pasti punya ‘pembeli pertama’. Serba melankolis-lah kalau ingat si KlienA001 yang ngetawain gw :) #FinClic
Di Phase “Siapa” kita belajar segmen mana yang akan kita layani lebih dulu. Gak selalu harus satu segmen aja kok. Evolve with your business #FinClic
Serunya, di Phase “Siapa” gw juga udah nemu yang gengsi maunya idealis, lupa ngotot ke satu segmen yang ternyata gak beli :) *jleb* #FinCliic
Udah tau Apa yang dijual, Siapa yang beli, Bagaimana cara kerjanya. Yuk segera bergerak. Gak pake strategi aneh- aneh kalau di awal. GO! #FinClic
Phase “Bagaimana” ini menentukan cara kita kerja untuk menghasilkan Penjualan. Ya kalau gak ada duit masuk namanya Rugi kan? :) #FinClic
Ok sekarang udah ada kan Bisnisnya? Apa Siapa Bagaimana-nya bukan khayalan lagi. Yuk masuk ke hitung- hitungan! #FinClic
Berapa Omzet-nya? Lupakan ya kalau tergiur- giur “Omzet Milyaran”. Karena sesudah Omzet ada Pengeluaran, ada Laba/Rugi, ada… CashFlow! #FinClic
Kasar- kasarnya gini : bisa jual berapa banyak? Punya Bisnis sering bikin orang silau dengan “gaya” :) Lupa Omzet aja gak diurus apalagi Laba #FinClic
Pengeluaran ada dua: Variable Cost (Tidak Tetap » ongkos produksi) dan Fixed Cost (Tetap » seperti gaji, sewa, dll). Perhatikan % nya #FinClic
Cek berapa % Variable Cost dan berapa % Fixed Cost terhadap Revenue/Omzet. Hal sederhana yang suka kelewat waktu periksa LapKeu #FinClic
Kata Warren Buffet, Bisnis kecil yang bisa berkembang pesat adalah yang %Variable Cost > %Fixed Cost. Makanya ada ilmu Lean StartUp #FinClic
Inspirasi Karya Muslimah Bandung
QM Financial, Bank Mandiri Syariah
dan Samuel Asset Management mempersembahkan
Inspirasi Karya Muslimah
Jangan lewatkan Talkshow Produk Perbankan Syariah
bersama Mohammad Teguh dari QM Financial
Inspiring Talkshow Perempuan Muslim Berkarya
bersama Hijabers Community, Up to Date, Manik La Luna, dan acara seru lainnya
Fashion Show, Hijab Tutorial, Jijab Make Over by Square,
Live Music dan Bazaar Busana Muslim.
Lima peserta yang beruntung di make over dan akan tampil untuk fashion show.
Sabtu, 29 September 2012
Mulai pada pukul 09.00
Bertempat di Bumi Sangkuriang, Ciumbuleuit.
Pendaftaran:
Bisa datang ke Kantor QM Financial di Jl. Flores No. 3 (dekat Hotel Amarosa)
Atau telepon ke (022) 917 39012. Buka dari jam 09.00 – 17.00
HTM:
Rp 50.000 sudah termasuk Lunch + Snack
Hosted by Ligwina Hananto ( CEO QM Financial) dan MC by Yogi Kartasasmita.
Inspirasi Karya Muslimah, perempuan muslim berkarya
dipersembahkan oleh QM Financial, Bank Mandiri Syariah,
Samuel Asset Management, Square dan Up to Date.
Pesta Ulang Tahun Anak
Pesta ulang tahun merupakan momen yang paling dinanti oleh anak. Karena mereka bisa berkumpul bersama teman, mendapatkan hadiah, banyak makanan enak dan melakukan berbagai permainan seru. Karena itu, mereka pasti akan kecewa kalau hari bahagia itu terlewatkan begitu saja.
Pesta ulang tahun yang berkesan, merupakan hadiah indah yang dapat orangtua berikan pada anak. Walau hanya beberapa jam, kenangan pesta yang menyenangkan akan membekas dalam memori anak.
Namun sebelumnya, kita harus melihat kemampuan keuangan kita . Berilah pengertian kepada si kecil bahwa kita tidak bisa memberikan pesta yang terlalu meriah pada saat ulangtahunnya. Jelaskan kepadanya bahwa kita harus menyimpan sebagian uang pesta ini sebagai tabungan untuk biaya saat ia bersekolah nantinya.
Sangat disayangkan jika menghabiskan banyak uang dalam pesta meriah satu hari demi kesenangan dibandingkan menyimpan uang tersebut sebagai biaya tambahan sekolahnya di kemudian hari. Ingatkan juga kepada anak bahwa terkadang ada saatnya orangtua tidak mampu sama sekali menyelenggarakan pesta yang mengundang banyak pihak. Tentunya perayaan di keluarga inti masih bisa dilakukan.
Untuk mewujudkan pesta ulang tahun yang meriah dan keren, kita harus mempersiapkan dan menciptakan berbagai aktivitas menarik untuk mengisi acara pesta tersebut.
Ada beberapa hal penting yang perlu kita perhatikan sebelum memutuskan akan membuat pesta seperti apa, yaitu :
- Menyiapkan Anggaran Pesta.Anggaran untuk membuat pesta ulang tahun anak diantaranya: anggaran untuk menyewa lokasi jika diadakan diluar rumah, anggaran untuk dekorasi, anggaran untuk makanan, anggaran untuk kue Ulang Tahun, dan Accidental Budget.
- Menentukan Lokasi. Tentukan dulu apakah akan mengadakan pesta ulang tahun anak di rumah atau di luar rumah. Masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihannya. Jika memilih di rumah, maka anggaran untuk menyewa lokasi dapat dialokasikan ke bagian lain, tapi dengan konsekuensi harus membereskan rumah saat acara ulang tahun anak usai. Sedangkan jika menyelenggarakan di luar rumah, harus memesan tempat satu sampai dua bulan dimuka sebelum acara dilaksanakan. Praktis, namun harus menyiapkan anggaran yang lebih besar.
- Undangan. Tentukan siapa saja yang akan diundang, biasanya sih hanya teman-teman dekat orangtua, saudara dan teman-teman. Siapkan kartu undangan dengan mendesain, mencetak lalu mengedarkannya sendiri. Ada juga pilihan untuk membeli kartu undangan yang sudah tersedia. Namun jika kita ingin lebih praktis dan murah meriah kita bisa menyebarkannya via SMS atau BBM. Kirimlah undangan satu atau dua minggu sebelum acara ulang tahun anak berlangsung, agar para tamu undangan bisa mengagendakan acara kita.
- Persiapan. Lakukan persiapan ulang tahun anak semaksimal mungkin beberapa hari sebelum acara berlangsung seperti memesan kue ulang tahun, membeli makanan ataukue untuk dimakan selama acara berlangsung, membeli pernak-pernik dekorasi (pita, balon, foto si kecil), membeli goodie bag. Tentukan pula permainan apa yang akan kita berikan kepada para tamu undangan beserta dengan hadiahnya. Yang tidak kalah penting, menjaga kesehatan agar saat hari H anak dalam keadaan sehat.
- Abadikan Momen si Kecil. Ini yang paling penting dan jangan sampai lupa, kita harus mengabadikan momen bersejarah ini dengan kamera atau handycam. Kita harus mempunyai foto hari bahagia ini bersama si kecil dan bersama para tamu undangan, agar acara tersebut terasa lebih berkesan.
Dengan persiapan seperti ini, semoga acara ulangtahun si kecil dapat terlaksana dengan matang, meriah dan berkesan baginya.
Selamat merencanakan ulang tahun anak ya :)
Nita | CRO
Efisiensi Energi: Rumah Nyaman, Masa Depan Aman
Efisiensi energi.
Dua kata yang baru saya akrabi setahun terakhir, tapi sudah membuat saya jatuh cinta.
Dua kata sederhana yang membuat saya sangat excited ketika membaca tentangnya dan berapi-api ketika membicarakannya.
Saya adalah penyuka hal-hal yang masuk akal dan efisiensi energi adalah salah satunya.
Apa sih efisiensi energi itu?
Efisiensi energi adalah bagaimana kita menghemat energi (listrik, BBM dan hal-hal yang berasal dari sumber daya alam) tanpa mengurangi kenyamanan.
Tuh, kedengerannya nggak susah kan?
Beda dari konservasi energi yang artinya mengurangi konsumsi listrik (misalnya biasanya menyalakan dua lampu menjadi hanya satu lampu, biasanya pakai AC jadi pakai kipas angin), efisiensi energi mengajak kita untuk tetap hidup enak, hemat tapi dengan siasat.
Ada banyak alasan kenapa kita perlu melakukan efisiensi energi.
Tau nggak sih kalau:
- subsidi energi dari pemerintah itu sebenarnya bisa jadi 2.5 miliar paket sembako buat orang yang membutuhkan?
- jumlah subsidi yang sama bisa digunakan untuk biaya operasional pendidikan 360 juta anak dan biaya operasional 144.000 puskesmas?
- sisa cadangan minyak bumi di Indonesia itu cuma cukup untuk 23 tahun lagi?
- kita bekerja di ruangan yang energy efficient dengan suhu 25 C, gejala sakit kepala, flu, demam dan mudah lelah akan berkurang hingga 70%?
Satu lagi, buat yang punya anak kecil, tau nggak kalau kemampuan berhitung meningkat 20% dan kemampuan membaca meningkat 26% kalau anak belajar di ruangan dengan cahaya alami? Itu semua sudah terbukti!
Tapi alasan kenapa kita perlu melakukan efisiensi energi favorit saya adalah ketika hal ini dihubungkan dengan 1 hal lain yang sama masuk akalnya: financial planning.
Kok bisa? Karena manfaat dari melakukan efisiensi energi yang paling gampang kita rasakan adalah berkurangnya tagihan listrik setiap bulan! Siapa yang nggak mau coba? :)
Berikut data penghematan biaya listrik yang dikumpulkan oleh Energy Efficiency and Conservation Clearing House Indonesia atau EECCHI, sebuah unit di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang didanai oleh pemerintah Denmark:
- Mengganti lima lampu di rumah dengan lampu hemat energi dan mematikan lima belas lampu saat tidak sedang digunakan memiliki potensi hemat Rp. 1.600.000/tahun
- Mengatur suhu kulkas 2 s/d 4 C dan suhu freezer -17 s/d -15 C, rajin mengganti karet pinggiran kulkas dan nggak terus-terusan buka-tutup kulkas saat tidak dibutuhkan memiliki potensi hemat Rp.750.000/tahun
- Mengatur suhu AC di 24-25 C, rajin membersihkan filter dan menutup saluran AC yang bocor memiliki potensi hemat Rp.2.500.000/tahun
- Bila ditambah dengan mencabut kabel barang elektronik dari colokan listrik saat sudah tidak digunakan lagi, kita bisa hemat Rp.5.500.000/tahun atau lebih dari Rp.450.000/bulan. Anggap aja kita hemat Rp.500.000/bulan.
Pertanyaan berikutnya: bisa jadi apa sih uang Rp.500.000 setiap bulan ini?
Ligwina Hananto pernah menghitung bahwa Rp.500.000/bulan kalau diinvestasikan di produk reksadana dengan target return investasi 25% per tahun, bisa jadi Dana Pensiun sebesar Rp.3.300.000.000! Gila, nggak? Keren banget!
Ini kenapa saya bilang efisiensi energi itu masuk akal dan bermanfaat.
Yuk, segera lakukan empat langkah mudah di atas. Percaya deh, rumah jadi lebih nyaman, masa depan pun aman :)
Sekar Sosronegoro| Media| @sosronegoro
Summary Tweet #BankSyariah 11 Sep’12
Berikut ini merupakan summary tweet #BankSyariah bersama @Mohammad_Teguh pada hari Selasa, 11 September 2012
Mari kita mulai bahas #BankSyariah
#BankSyariah itu bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip syariah.. jadi di #BankSyariah, “tidak ada riba diantara kita”
Sebagai Bank, #BankSyariah juga berfungsi sebagai lembaga intermediary. Menerima dana dari masyarakat dan menyalurkan dana untuk pembiayaan
Salah satu karakteristik lembaga keuangan syariah: Harus jelas hubungan transaksional (muamalah) para pihak. #BankSyariah
Karena sebagai fungsi intermediary, maka hubungan transaksional #BankSyariah dengan Nasabah yang menempatkan dana dan yang menerima pembiayaan harus jelas.
Hubungan transaksional dalam #BankSyariah ini sering diistilahkan dengan “akad”.. bukan akad nikah lho.. J
Nah, Akad #BankSyariah dengan Nasabah yang menabung itu ada dua: Akad Titip atau Akad Bagi hasil. Boleh pilih.
Kalau Titip, artinya nasabah tidak mengharapkan return dari dana yang disimpan di #BankSyariah. jadi tidak ada bagi hasil.
Untuk yg pakai akad Titip ini, meskipun tidak ada bagi hasil,#BankSyariah sering “kasih” bonus…
Sedangkan untuk Akad Bagi Hasil, #BankSyariah akan berbagi keuntungan dari operasionalnya. karena nasabah niatnya mau dapat return
Sedangkan Akad untuk pembiayaan di #BankSyariah beragam. Tergantung uangnya mau dipakai buat apa oleh nasabah?
Kalau nasabah #BankSyariah mengajukan pembiayaan untuk membeli barang, maka hubungannya jual beli. misal untuk beli rumah, mobil dll
Sedangkan di Bank Konvensional, hubungannya dengan nasabah sebatas pinjam meminjam dengan bunga. di #BankSyariah berbeda
Kalau nasabah mengajukan Pembiayaan ke #BankSyariah untuk usaha, maka akad yang digunakan adalah kerjasama bagi hasil..
Kalau untuk Pembiayaan dari #BankSyariah itu mau digunakan untuk keperluan lainnya yang terkait dengan jasa, maka bisa gunakan akad sewa
#BankSyariah tidak memberikan “pinjaman” kecuali untuk keperluan sosial. Karena Pinjaman tidak boleh ada tambahan.
Ada kaidah fiqh yang mengatakan: “Setiap pinjam-meminjam yang ada kelebihannya itu RIBA”. #BankSyariah
Nah, #BankSyariah itu ada dua jenis. 1.BankSyariah yang berdiri sendiri, 2.BankSyariah yang menjadi Unit Usaha Syariah (UUS) dari Bank Konvensional
#BankSyariah yang berdiri sendiri, maksudnya perusahaan hanya bergerak di operasional Bank Syariah saja
Sementara #BankSyariah yang menjadi UUS dari Bank Konvensional itu seperti Bank dalam Bank. operasionalnya terpisah, tapi dalam Perusahaan yang sama.
Gak perlu kuatir dananya akan bercampur di #BankSyariah yang UUS. karena pembukuannya benar- benar terpisah dari yang konvensional
UUS #BankSyariah itu mirip seperti outlet makanan halal di Supermarket besar. yang dijual di situ halal… nah UUS itu gitu
Lebih spesifik yaa, kalo mau KPR. di bank konvensional, pinjam uang untuk beli rumah. dibayar cicilan ditambah bunga. Di #BankSyariah berbeda
KPR di #BankSyariah itu, Banknya membeli dulu rumahnya, lalu nasabah membeli dari Bank Syariah
Karena jual beli (re:KPR or KPM), maka #BankSyariah boleh dong ambil keuntungan. Selisih harga beli dan harga jual bank itulah keuntungannya
Tapi KPR Syariah bukan hanya dengan akad jual beli siih, sekarang juga ada akad kerjasama kepemilikan bersama dan sewa.. #BankSyariah
OK, itu dulu yaa… udah banyak yang nanya tuh tentang #BankSyariah.. saya usahakan untuk jawab semuanya yaah..
A1. Saya pilih KPR Syariah RT Q1. @cecyllia_w: @Mohammad_Teguh Mas, utk KPR lebih recommended syariah atau konvensional ya? #BankSyariah
A2. Mudah kok RT Q2. @dea_anggra: Tapi susyah gak pak, ngitungnya? #BankSyariah
Q3. @dea_anggra bisa kasih gambaran pak? Kalau konvensional kan modal dari bank yang dipakai itu saja yang dibungai, kalau syariah bagaimana? #BankSyariah
A3. @dea_anggra tergantung akad apa yang dipakai, kalau bagi hasil, ya dari keuntungan. kalau jual beli ya marginnya dari bank berapa #BankSyariah
Q4. @nukisuprayitno kalau akad titip/ wadiah, harusnya bank tidak boleh memanfaatkan dana #wadiah untuk pembiayaan. Dari mana asal bonusnya? #BankSyariah
A4. @nukisuprayitno Dalam fiqh #Wadiah itu ada dua. ada yang boleh dipakai dan ada yang tidak boleh dipakai. tergantung pilihan si penitip, bonus dari dana Bank.. #BankSyariah
Q5. @cecyllia_w Saya dan suami masih bolak balik diskusi untuk ambil KPR Syariah atau konvensional. Ada saran? Terima kasih Mas J #BankSyariah
A5. @cecyllia_w saya pilih KPR Syariah.. tapi dari Bank mana, saya tidak boleh sebut merk.. kecuali untuk klien saya.. #EtikaProfesi #BankSyariah
Q6. @erliann1 pak saya kan KPR syariah, 5 tahun pertama cicilan fixed, 5 tahun berikutnya floating, apa bedanya floating syariah sama konvensional? #BankSyariah
A6. @erliann1 secara itungan bisa aja sama.. itu pake akad apa? IMBT or MMQ yaa? bukan Murabahah khan yaa? #BankSyariah
Q7. @arinlia saya kemarin KPR pakai konvensional setelah dua tahun baru boleh pindah bank. Rencana saya memang ke bank syariah tapi kena penalty 3.25% #BankSyariah
A7. @arinlia biasanya memang begitu… minta didiskon aja pinaltinya… hitung aja untung ruginya.. #BankSyariah
A8. Saat ini tidak harus 30% RT Q8. @nainnainna: Tapi tetap harus DP 30% kah? #BankSyariah
udah dulu yaaa jawab- jawab soalnya #BankSyariah… maaf kalo ada yang belum dijawab…
AsJi, antara Perlu dan Tidak
Dulu saya sama sekali tidak paham dengan produk yang satu ini. Bahkan, saya sempat berpikir produk ini justru merugikan orang.
Yaiyalah, kita membayar sejumlah uang setiap tahun untuk menjaminkan sesuatu yang kita tidak bisa pastikan kapan terjadi.
Yup, menjamin kematian kita! Bahkan ada beberapa yang mengatakan “Iya kalau kita meninggal, kita untung…kalau nggak, yaa rugi dong”.
Pendapat itu bisa jadi benar karena uang yang kita bayarkan akan “hilang” jika ternyata kita sebagai tertanggung masih hidup selama periode asuransi jiwa.
Setelah saya mendapat penjelasan dari salah satu senior planner, saya meyakini kalau asuransi jiwa ini memang dibutuhkan terutama bagi orang-orang yang punya tanggungan secara finansial bagi keluarganya.
Sebenarnya konsep asuransi jiwa bukan bermaksud untuk menggantikan nyawa orang yang meninggal, karena ada beberapa yang mengatakan “Nyawa orang kan nggak bisa dinilai dengan uang”. Namun, konsep asuransi jiwa adalah menggantikan pendapatan yang hilang akibat kematian orang tersebut.
Misal seorang Bapak berumur 30 tahun yang memiliki pendapatan Rp. 7 juta perbulan dan bisa menabung Rp. 1 juta perbulan. Bila meninggal dunia saat berumur 45 tahun akibat kecelakaan misalnya, maka jumlah tabungan yang dimilikinya hanya sejumlah Rp. 180 juta.
Lain halnya jika dia memiliki asuransi jiwa berjangka (termlife insurance) selama 20 tahun. Dengan uang pertanggungan (uang yang dibayarkan jika dia meninggal) sebesar Rp. 500 juta, cukup membayar premi asuransi kurang lebih sebesar Rp. 2,2 juta per tahun! (Angka ini merupakan simulasi menggunakan salah satu produk asuransi jiwa).
Itu berarti untuk bisa “mengumpulkan” Rp. 500 juta, dia hanya mengeluarkan biaya Rp. 33 juta selama 15 tahun. Jadi menurut saya, ketika seseorang membeli produk asuransi jiwa dia bukan hanya peduli dengan keluarganya tetapi juga orang yang cerdas secara finansial!
Tapi meskipun demikian, nggak semua orang butuh produk ini lho. Orang yang tidak membutuhkan asuransi jiwa antara lain:
- Orang yang nggak punya tanggung jawab finansial buat orang lain. Jadi, kalau ketika Anda meninggal dan tidak ada pihak yang kehilangan secara finansial, Anda belum membutuhkan jenis asuransi ini.
- Orang yang sudah punya memiliki harta berlebih, yang hartanya ini bisa digunakan untuk menghidupi keluarganya yang ditinggalkan tanpa harus memiliki asuransi jiwa.
- Orang yang tidak memiliki pendapatan maka tidak memerlukan asuransi jiwa. Karena tidak ada pendapatan yang hilang bila orang ini meninggal.
Nah, kalau Anda masuk dari salah satu dari tiga kategori diatas, maka Anda bisa dengan lantang mengatakan “Saya tidak butuh asuransi jiwa” pada agen asuransi yang mendatangi Anda :)
Semoga bermanfaat!
Meta|Research |@rahmamieta
Summary tweet #AsuransiSyariah 10 Sep’12
Berikut ini merupakan summary tweet #AsuransiSyariah oleh @Mohammad_Teguh pada 10 September 2012
Sekarang ini kita bahas tentang #AsuransiSyariah, besok kita bahas tentang #BankSyariah deeeh.. @iTenno
Asuransi itu apa siih? Asuransi adalah perlindungan keuangan jika terjadi musibah pada diri kita (peserta asuransi). #AsuransiSyariah
Jadi, fungsi Asuransi adalah untuk “proteksi” secara “Financial”. Pengertian ini penting! karena banyak yang salah memaknainya. #AsuransiSyariah
Iya.Asuransi itu Proteksi Finansial. Asuransi Jiwa bukan memproteksi jiwa, tapi melindungi risiko finansial (bagi ahli waris). #AsuransiSyariah
Nah, sekarang apa itu #AsuransiSyariah? apa bedanya dengan Asuransi Konvensional?
Singkatnya, #AsuransiSyariah adalah sistem asuransi yang sesuai dengan prinsip- prinsip Syariah. Yang tidak melanggar larangan- larangan dalam Muamalah
Prinsip Utama #AsuransiSyariah adalah “Sharing of Risk” sementara Asuransi Konvensional berprinsip “Transfer of Risk”.. Apa bedanya?
Asuransi Konvensional itu “Transfer of Risk”, artinya risiko finansial karena musibah dialihkan ke perusahaan asuransi. #AsuransiSyariah
Transfer of Risk dalam Asuransi itu tidak dibenarkan secara syariah, karena sama saja “jualbeli” risiko. #AsuransiSyariah
Risiko adalah sesuatu yang tidak pasti. Jual beli atas sesuatu yang tidak pasti itu tidak dibenarkan dalam syariah. #AsuransiSyariah
Maka Transfer of Risk yang merupakan prinsip dasar asuransi konvensional itu tidak dibenarkan secara Syariah. #AsuransiSyariah
Sedangkan #AsuransiSyariah itu adalah sharing of Risk. berbagi risiko diantara sesama peserta asuransi
Artinya, peserta #AsuransiSyariah membayar iuran bersama dengan peserta lain dan merelakannya untuk diberikan kepada peserta lain jika terkena musibah
Sama persis seperti iuran duka di lingkungan RT, dimana uang itu akan diberikan apabila ada warga RT yang meninggal dunia. #AsuransiSyariah
Disebut “Sharing of Risk” karena uang klaim itu berasal dari uang peserta. para peserta sepakat untuk berbagi risiko. #AsuransiSyariah
Jadi, dalam #AsuransiSyariah, posisi Perusahaan asuransi hanya sebagai “pengelola” uang peserta. bukan sebagai pihak yang “menanggung”
Iuran premi (biasa disebut tabaru’) itu dihimpun dalam pool of fund. bukan sebagai pendapatan perusahaan #AsuransiSyariah
Sementara,dalam Asuransi Konvensional. premi itu sebagai income perusahaan asuransi. maka kalau ada klaim mereka harus bayar dari uang mereka… #AsuransiSyariah
Karena dalam #AsuransiSyariah posisi Perusahaan adalah sebagai pengelola, maka income-nya adalah dari fee pengelolaan dana itu
Karena uang premi yang dibayar peserta #AsuransiSyariah perlu pihak yang mengelola dan mengadministrasikan, Di sinilah peran Perusahaan asuransi
Dana yang terkumpul dalam pool of fund (dana tabaru’) dikelola oleh perusahaan #AsuransiSyariah termasuk bisa diinvestasikan
karena dana tabaru’ itu bisa diinvestasikan, perusahaan #AsuransiSyariah berbagi hasil dengan peserta. itulah kenapa kalau tidak ada klaim ada return
Investasi yang dilakukan oleh perusahaan #AsuransiSyariah atas dana Tabaru’ itu bukan berarti itu jenisnya menjadi unit link yaa…
beda investasi dari Tabaru’ dengan unit link adalah, dari awal premi yang dibayarkan ada yang untuk premi dan ada yang untuk investasi. #AsuransiSyariah
Jadi beda banget khan filosofi #AsuransiSyariah dan Asuransi Konvensional… Jika ada yang kurang jelas, boleh lho diskusi…
Q1. @InteComm kalau berdagang? RT @Mohammad_Teguh: Risiko adalah sesuatu yang tidak pasti. Jual beli atas sesuatu yang tidak pasti itu tidak dibenarkan dalam syariah #AsuransiSyariah
A1. @InteComm berdagang khan bukan jualan risiko… tapi berjualan barang yang ada (bukan fiktif). Syarat jualbeli itu harus ada barangnya #AsuransiSyariah
A2a. @InteComm risiko itu tidak dilarang. yang dilarang adalah “jualbeli risiko” RT Q2a. @InteCommTapi ada risknya juga kalau tidak laku? #AsuransiSyariah
Q2b. @InteComm boleh kasih contoh? #AsuransiSyariah
A2b. @InteComm Bisnis itu beresiko. Tapi boleh. kalau jual beli barang fiktif itu dilarang. Bisnis yang usahanya jualbeli fiktif dilarang. Risk fiktif. komoditas kalo ada barangnya tdk fiktif. tapi kl “index” itu fiktif. Bisnis asuransi konvensional itu jual beli risk, padahal itu tidak pasti. Dalam bahasa syariah disebut Gharar #AsuransiSyariah
A3. @vikharamadhani Klaim itu cost bagi asuransi konvensional. maka diambil dari Cash-nya perusahaan (dan re-asuransi) RT Q3. @vikharamadhani klaim disini dan maksud dari uang mereka itu gimana ya? #AsuransiSyariah
Q4. @lusichan dan asuransi syariah apakah sudah ditentukan juga Uang Pertanggungan (UP) yang akan didapatkan? #AsuransiSyariah
A4. @lusichan Iya, UP bisa ditentukan. karena akan berpengaruh pada kontribusinya (Dana tabarru’-nya).. #AsuransiSyariah
A5. @desylittlebig dari sisi manfaat bisa sama saja. Kalau itu biasanya tergantung produk asuransinya RT Q5. @desylittlebig Kalau dari segi manfaatnya buat peserta, ada bedanya gak konvensional dan syariah? #AsuransiSyariah
A6. @desylittlebig Iya. Ada jiwa ada kesehatan juga RT Q6. @desylittlebig Asuransi Syariah ada jiwa dan kesehatan juga?
A7. @mulyanadika pilih aja RD yg syariah… insya Allah sesuai ajaran agama RT Q7. @mulyanadika Berarti kalau investasi di reksadana dilarang agama? #AsuransiSyariah
Mohammad Teguh| Planner| @Mohammad_Teguh