Galeri Bursa Efek Indonesia: Modern, Keren, Seru!
Selasa, 28 September 2012 lalu kami berkesempatan untuk mengunjungi galeri Bursa Efek Indonesia (BEI). Yes! Galeri Bursa Efek Indonesia (BEI), galeri yang diresmikan tanggal 2 Januari 2012 ini memiliki ruang simulasi perdagangan dengan 40 terminal dan museum mini. Kesan pertama saat memasuki galeri BEI adalah Modern dan Keren. Kita bisa memilih ingin masuk museum mini atau ruang simulasi terlebih dahulu. Pengunjung yang datang secara rombongan (minimum 10 orang) akan dipandu oleh petugas galeri, saat itu rombongan QM dipandu oleh Made.
Made membawa kami menuju ruang auditorium. Setelah kami semua duduk manis, Made menjelaskan bahwa film edukasi akan segera diputar. Film yang berdurasi kurang lebih 30 menit ini bercerita mengenai sejarah perkembangan pasar modal di Indonesia. Sebelum masuk ke ruang auditorium, kita akan melewati dinding dengan rentetan quotes mengenai investasi dari para investor dunia seperti Warren Buffet, sampai Presiden Soekarno.
Terdapat juga big screen yang berisikan informasi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari itu dan harga saham di news sticker. Keluar auditorium kita akan melihat ruang simulasi perdagangan dengan 40 terminal, ruangan ini biasa digunakan oleh peserta Sekolah Pasar Modal Bursa Efek Indonesia. Sekolah ini akan mengajarkan kita secara mendalam mengenai dunia pasar modal Indonesia. Peserta sekolah pasar modal bursa efek Indonesia dibuka untuk umum lho, info lebih lanjut bisa dilihat di http://sekolahpasarmodal.idx.co.id/
Least but not least, kami menuju ruangan yang disebut museum mini Bursa Efek Indonesia. Kalau biasanya mengunjungi museum identik dengan serius dan membosankan, lain halnya dengan museum yang satu ini. Museum yang memiliki tujuan edukasi ini didesain agar dunia pasar modal mudah dimengerti oleh pengunjung dewasa hingga anak-anak. Bayangkan saja dunia pasar modal dijelaskan dengan kartun yang berwarna, dan teknologi layar sentuh yang canggih. Rekomendasi kami, ajaklah buah hati anda mengunjungi museum mini BEI ini. Pengunjung juga bisa berfoto di Fun Corner, caranya Anda cukup berpose di depan kamera, pilih foto terbaik anda, pilih frame, masukan alamat email dan hasil foto akan dikirimkan via email, gratis! Kebayangkan hebohnya rombongan QM yang notabene banci foto di Fun Corner museum mini BEI :)
Jadi tunggu apalagi galeri bursa efek dapat dijadikan alternatif wisata edukasi dengan keluarga atau teman. Kunjungi galeri Bursa Efek Indonesia, tower satu gedung Bursa Efek Indonesia, Senin- Jumat Jam 10.00 – 11.00 siang atau di jam 14.00 – 16.00.
QM Research
Sumber Foto: http://www.republika.co.id/ ; http://www.idx.co.id/
Berinvestasi di reksadana
“Iya, kalau beli reksadana murah Met, Rp200.000 aja udah bisa kok. Masa iya pas nanti elo udah kerja, uang segitu nggak ada?”
Itu perkataan salah seorang teman kuliah saya sekitar 5 tahun yang lalu. Saat itu memang reksadana bukan hal yang umum untuk mahasiswa seperti kami, meskipun secara teori sudah paham. Saya pribadi, saat itu belum tertarik dengan reksadana. Saya dan beberapa teman bahkan “bingung” dengan salah seorang dari kami, keluar masuk counter salah satu Manajer Investasi (MI) lokal yang memang disediakan oleh fakultas.
Namun setelah hampir 3 tahun bekerja di QM, saya pikir reksadana itu salah satu produk invetasi yang pas banget buat orang-orang seusia saya dengan pendapatan fresh graduate dan memiliki tujuan keuangan finansial yang banyak. Ya…ya…ya…dengan kata lain bisa dibilang “maunya banyak tapi uangnya terbatas!”. Jadi yang harus saya pikirkan adalah bagaimana bisa mengoptimalkan income yang saya punya untuk bisa memenuhi kebutuhan saya dan bisa terus berinvestasi. Kalau istilah ekonominya“maximize utility with given budget constraint”. Nah, salah satu jawabannya adalah dengan reksadana.
Ada beberapa kelebihan lain yang dimiliki reksadana, diantaranya adalah:
- Murah. Dibandingkan dengan saham yang minimum pembeliannya adalah satu lot (500 lembar), obligasi atau sukuk ritel dengan minimum pembelian Rp5.000.000, reksadana jauh lebih murah. Beberapa produk reksadana bisa dibeli dengan minimum pembelian Rp500.000 atau bahkan jika menggunakan auto debet (pembelian regular reksadana secara otomatis) reksadana dapat dibeli dengan pembelian minimum Rp100.000 saja.
- Bisa disesuaikan dengan tujuan keuangan dan profil resiko Anda. Sebagai “anak” QM, ketika ditanya produk investasi yang bagus apa, pasti Anda akan ditanya balik “tujuan lo apa?”, karena memang produk investasi itu disesuaikan dengan tujuan keuangannya misalnya untuk apa? berapa biayanya? kapan pelaksanaannya? Selain itu juga mempertimbangkan profil resiko Anda, apakah Anda risk taker atau risk averse. Ada beragam jenis reksadana yang masing-masing memiliki karakter produk investasi berbeda yang bisa disesuaikan dengan tujuan keuangan dan profil resiko Anda. Untuk kebutuhan jangka pendek sekitar 1-3 tahun, Anda yang profilnya risk averse bisa menempatkan pada reksadana pasar uang. Jika Anda risk taker, bisa berinvestasi di reksadana pendapatan tetap.
- Diversifikasi produk dan dikelola oleh manajer investasi yang profesional. Pernah dengar istilah “Do not put all of your eggs in one basket” Istilah itu mengingatkan agar berinvestasi pada produk yang berbeda untuk memperkecil resiko. Orang yang berpendapatan besar bisa melakukan diversifikasi dengan membeli saham dan obligasi ritel secara langsung. Tapi akan berbeda dengan orang yang hanya mampu menyisihkan uang Rp500.000 per bulan untuk investasi. Salah satu usaha yang bisa dilakukan adalah investasi pada reksadana karena didalamnya sudah mencakup beberapa produk investasi lain, seperti saham dan obligasi yang proporsinya tergantung pada jenis reksadananya. Uang kita di reksadana akan dikelola oleh manajer investasi yang profesional. Hal ini akan lebih menguntungkan untuk orang-orang dengan ilmu keuangan dan waktu terbatas untuk investasi.
- Reguler investment secara otomatis. Kalau Anda seperti saya yang malas untuk membeli reksadana setiap bulan, Anda bisa membuat investasi bulanan Anda menjadi berkala secara otomatis. Nanti pembelian reksadana Anda bisa langsung terdebit dari rekening Anda pada tanggal yang Anda tentukan sendiri. Pembelian secara berkala ini bisa mengajarkan kita untuk disiplin dalam berinvestasi.
Selamat berinvestasi!
Meta|Research|@rahmamieta
Indonesia Financial Expo & Forum 2012
Indonesia Financial Expo & Forum (IFEF) yang diadakan oleh Tabloid Kontan hadir selama 5- 7 Oktober 2012 di Main Lobby, Jakarta Convention Center. Acara dimulai sejak jam 10.00 – 21.00 dan free entry.
Di IFEF akan hadir bank swasta dan pemerintah, Manajer Investasi, dan Financial Planner. Keuntungan Anda menghadiri expo ini adalah Anda bisa mendapatkan financial diagnosis secara gratis!
Indonesia Financial Expo & Forum juga mengadakan seminar dan workshop yang akan dihadiri praktisi-praktisi keuangan. Anda bisa cek untuk jadwal, info, dan tiket di http://ifef.kontan.co.id/seminar-workshop/
Ligwina Hananto, CEO QM Financial akan mengisi talkshow pada:
Tanggal |
Waktu |
Topik |
5 Oktober 2012 |
14.00- 15.00 |
Financial for modern woman |
6 Oktober 2012 |
15.00- 16.00 |
Better life with Islamic Financial |
Sila mampir ke booth QM Financial no. M54 (dekat booth Gatra), tim kami akan stand by untuk melayani Anda :)
Mari datang beramai- ramai ke Indonesia Financial Expo & Forum 5-7 Oktober 2012!
Summary tweet #FinClic 1 Okt 2012
Berikut ini merupakan summary tweet #FinClic 1 Oktober 2012 tentang Cashflow
Good morning! 1 Oktober nih #FinClic yuk :)
Apa yang biasanya lo kerjakan dengan uang lo di tanggal 1 setiap bulannya?
Diliatin, terus nanti uangnya membelah diri. RT @mrshananto: Apa yang biasanya lo kerjakan dengan uang lo di tanggal 1 setiap bulannya? #FinClic
Eksekusi anggaran bulanan RT @mrshananto: Apa yang biasanya lo kerjakan dengan uang lo di tanggal 1 setiap bulannya? #FinClic
Bayar kuliah, cicilan ini itu, nabung :) RT @mrshananto: Apa yang biasanya lo kerjakan dengan uang lo di tanggal 1 setiap bulannya? #FinClic
Inget- inget punya utang atau gak RT @mrshananto: Apa yang biasanya lo kerjakan dengan uang lo di tanggal 1 setiap bulannya? #FinClic
#FinClic RT @Vinasumitro: @mrshananto bayar tagihan,termasuk invoice- invoice dari lapaknya @fashionesedaily heehehhe
Mengagumi angka yang ada,sebelum dia hilang dengan cepat RT@mrshananto: Apa yang biasanya lo kerjakan dengan uang lo di tanggal 1 setiap bulannya? #FinClic
Hihihi banyak yang riweuh ya :) gw juga gitu sih. Karena pindahan rumah dari Juni, masih menyesuaikan dengan pola pengeluaran baru #FinClic
Ada beberapa pengeluaran agak besar bulan ini. Biar udah disiapin juga tetap sesak :) bayar SPP yang triwulan itu dan… Kurban! #FinClic
Gajian kantor gw tanggal 22-25. Yang pertama gw beresin biasanya Tagihan credit card + Cicilan rumah. Habis itu gajian Tim di rumah. Baru deh yang lain #FinClic
Ini cara yang halus banget untuk ngecek gw ngabisin berapa pake credit card ya :p RT@krisnoprabowo: Bayar cicilan cc berapa persen dari gaji mbak?
Kalau gw ya, tiap tanggal 1 udah ketauan berapa % buat apa aja. O iya by the way gajian gw gak tetap jumlahnya jadi gak selalu cocok dibikin automated ;) #FinClic
Rada gemes karena Tim di rumah belum ada yang punya rekening. Tim yang dulu semua gajiannya masuk rekening. Jadi Lebaran mereka tenang banget #FinClic
Atur arus kas /cashflow. Ini ganggu dan menyebalkan. Tapi perlu dikerjakan semua orang sekali- kali. Supaya tahu ke mana aja perginya uang kita #FinClic
Seorang anak muda : “dulu 24juta itu gajiku setahun di sebuah TV. Sekarang 24juta itu gaji semua pegawaiku sebulan” gw sampe terharu :) #bisniskecilku
Hihihi #FinClic RT @vabyo: Nulis cashflow bantu gue mencegah beli yang nggak- nggak. Abis kalo gak penting jadi malu sendiri nulis laporannya
Cashflow bulanan yang rapi bisa jadi fondasi yang kuat. Karena harusnya jadi punya habit yang baik juga. Bisa investasi rutin tanpa di suruh lagi #FinClic
Hihihi RT @TitaPenalar: Liat timeline #finclic tentang cashflow. Jadi inget sekarang tanggal 1, mau bener- bener nyatet cashflow di bulan ini *pasang iket kepala*
Kalau sudah punya pola yang rutin, cashflow gak perlu dicatat ribet- ribet lagi. Karena ada alokasinya masing- masing yang sudah jelas. Tapi kalau belum, harus dicek #FinClic
Yang punya Bisnis suka ada kecenderungan sombong- sombongan soal “yah lo masih orang gajian”. Padahal harusnya mikir besarnya tanggung jawab ngegaji orang banyak #FinClic
#FinClic RT @Mbak_Pur: kadang malah orang lain yang bilang enaknya punya bisnis. Gak tau aja tiap tutup buku miris liat omzet kaya roller coaster
;) RT @DiniPutRiz: lagi nyatet cashflow dari 17 Sep- 16 Okt besok. Kesimpulannya: Numbers don’t lie, but sometimes people does! #FinClic
Pekerjan perencana keuangan independen bikin gw ketemu orang dengan macam- macam struktur rejeki. Penghasilan. Sama kan angka semua :) #FinClic
Penghasilan. Sumbernya bisa dari pekerjaan sebagai karyawan, pemilik bisnis, sewa properti, hasil praktek dokter dll. Sama kok. Masuk berapa? #FinClic
Balik lagi ke #FinClic. Ini bahasan segala yang finansial hanya di akun ini setiap Senin. Topik hari ini: tentang cashflow
Bahasan Cashflow sering dianggap cemen. Lebih seru bahas investasi. Kenyataannya, kalau cashflow minus, apa yang mau diinvestasikan? :p #FinClic
Ada tiga hal yang bisa jadi amunisi kita saat membuat Plan : uang kas yang kita punya, sisa CashFlow bulanan dan sisa CashFlow tahunan #FinClic
Proses check up jadi penting. Karena di sini kita jadi ngecek sendiri, berapa sih uang yang masuk-keluar, berapa sih uang yang berhasil “tertahan” #FinClic
Cashflow bulanan berlaku untuk semua orang. Yang karyawan, punya bisnis, self employed (dokter, pengacara), freelancer/ independent workers #FinClic
Basicnya, Cashflow bulanan kita terbagi empat: Nabung/investasi 10-30%, Cicilan utang max 30%, Pengeluaran rutin dan lifestyle #FinClic
Yang membedakan, Penghasilannya. Ada yang bulanan, per project, per klien dll. Tapi Pengeluaran Bulanan kita kategorinya sama yang 4 tadi #FinClic
Hadapi dengan senyum? ;) tergantung apa. Kalau credit card ya dilunasi duluan #FinClic RT @chi_moon: Teh kalau cicilan terlanjur lebih dari 30% gimana?
Yang gak sistem gajian tetap, mungkin rada bingung kalau disuruh pake persentase Tetap harus tau pengeluaran bulanannya berapa kan? #FinClic
Cicilan jangan diperlakukan sebagai Investasi ya. Cicilan = kembalikan rutin uang yang kita pinjam. Investasi = kumpulkan uang supaya nambah #FinClic
Waktu Check Up ada dua dokumen: Neraca isinya daftar Harta dan Utang. Arus Kas isinya uang masuk keluar #FinClic
Di dokumen Neraca, harta dituliskan di harga riil atau harga beli (bukan harga katanya). Nah Cicilan mengurangi saldo Utang #FinClic
Misal punya Rumah harga 500juta, KPR 300juta. Ditulis sebagai Harta 500juta, Utang 300juta. Cicilan 6juta/bulan mengurangi utang, bukan investasi kan #FinClic
Misal beli Emas 50juta, tapi masih diutangin 50juta juga. Ya ditulis Harta 50juta, Utang 50juta. Cicilannya mengurangi saldo Utang #FinClic
Di Cashflow, Nabung/Investasi tugasnya menambahkan saldo Harta di dokumen, Cicilan tugasnya mengurangi saldo Utang. Jangan terbalik #FinClic
Ini Finance, isinya angka :) jangan di-sastra-kan! Ngutang ya ngutang aja, bayar pinjaman, jangan diakui sebagai investasi dong :) #FinClic
Sampe mana tadi… Masih tentang cashflow yah. Habis dari dokter gigi nih… Cashflow gak sanggup kalau bolak balik keseringan ke dokter gigi :) #FinClic
Selain Cashflow bulanan, ada Cashflow tahunan. Ini suka lebih parah. Gak ngeh kalau pengeluaran tahunan ada jadwalnya padahal rutin juga lho #FinClic
Investasi = Risiko + Tujuan Finansial + Hasil Investasi. Ini definisi gw sih. Cicilan ya cicilan aja. Beda fungsi ;) #FinClic
#TujuanLoApa ? Niatnya uang/emas nya untuk apa? #FinClic RT@YusufMaliki: tanya dunk,kalau saat ini kita invest dengan beli emas bagus gak? Thanks :)
Yes, tapi cicilan tetap cicilan #FinClic RT @elviienas: misal ambil KPR, lalu rumah tersebut disewakan lagi. Berarti uang sewa menambah neraca harta ya?
Mbak @mrshananto, kalo prospek investasi di Sukuk atau ORI gimana yah?? sistem nya hampir sama kayak Deposito ya?? mohon infonya?? Thx
Yang lo maksud dengan “prospek” itu gimana ya? Gw gak ngerti pertanyaannya @Auditdiditdit
Tergantung. #TujuanLoApa ;) RT @kunakbogor: @mrshananto investasi yang bagus menurut lo apa lig?
Jadi gini, kalau pake emas, asumsi target hasil investasinya 10%/tahun, riil rata- rata 15%/tahun, bisa untuk Tujuan 5tahun-an @YusufMaliki #FinClic
Jangka pendek <5tahun nabung biasa masih bisa. 7 tahun itu jangka menengah, biasanya RD Campuran @yenniiith #FinClic
ORI/sukuk. “Aman” = yang menerbitkan negara. Gak aman dari penurunan nilai kalau dijual sebelum jatuh tempo. Kita terima kupon @kunakbogor
Ok #FinClic selesai ya! Cashflow tahunan>> Pengeluaran- pengeluaran yang memang nongol tiap tahun seperti: premi asuransi, kurban, iuran sekolah, liburan, bayar planner :D
(Banyak) Rekening Tabungan
Awal bulan, seminggu setelah gajian saatnya merapikan rekening-rekening saya. Yup, majemuk karena saya punya beberapa rekening. Alasannya sederhana, biar nggak bercampur karena saya kesulitan kalau harus hafal diluar kepala semua kebutuhan finansial saya.
Apalagi kalau sedang berjalan-jalan ke toko buku favorit, saya hanya ingat rekening yang ada saldonya. Saya tidak ingat jumlah atau apa saja tujuan finansial yang seharusnya dipenuhi dari rekening tersebut. Hasilnya sudah bisa ditebak, sering jebol pastinya.
Pertama kali saya punya rekening di bank adalah ketika saya masuk SMA. Orangtua membukakan rekening dengan tujuan agar saya belajar mengelola uang jajan sendiri. Uang jajan bulanan saya tidak besar sehingga rekening tersebut terpaksa “dimatikan” oleh bank karena tidak ada aktivitas. Well, lebih mudah minta uang jajan langsung sih daripada bolak balik ke ATM walaupun sebenarnya keren sekali punya kartu itu.
Rekening kedua saya buka saat akan kuliah di kota lain dan indekos. Saya memutuskan membuka rekening pada sebuah bank dengan jaringan ATM yang luas, agar mudah mengambil uang kiriman orangtua setiap bulannya. Rekening ini terus saya gunakan sampai lulus kuliah dan bekerja. Waktu itu, tempat saya bekerja tidak meminta rekening dari bank tertentu untuk pembayaran gaji sehingga rekening tersebut masih bisa digunakan.
As you may have expected, saking mudah dan luasnya jaringan bank tersebut akhirnya rekening ini hanya saya gunakan untuk bertahan dari gaji ke gaji. Saya tidak pernah berhasil menyisihkan atau menabung karena kemudahan menarik dana dari rekening ini. Bahkan, saya bisa berbelanja tanpa harus mengambil uang terlebih dahulu. Gampang banget menyabotase rekening sendiri!
Eventually, saya memutuskan untuk membuka rekening tambahan sebuah bank dengan ATM yang saat itu masih jarang ditemukan, paling tidak disekitar kantor ataupun tempat hang out. Rekening tersebut di buat agar saya menjadi lebih disiplin menabung. Setiap habis gajian, saya langsung menyisihkan sebagian dan memindahkannya ke rekening terpisah. I finally have my first emergency fund account!
Hm, if you think ini artinya saya jadi sukses menabung pada saat itu, enggak juga. Saya tetap saja menghabiskan hampir seluruh gaji saya melalui dua rekening tabungan instead of one. Ketika kehabisan uang di rekening pertama, I would made the effort untuk mencari ATM bank kedua yang notabene tadinya hanya untuk dana darurat saja.
Wake up call baru datang setelah suami memberikan tugas menyimpan dan mengatur keuangan keluarga kami. Saya khawatir sekali kebiasaan mengelola uang ketika masih single terbawa ke keluarga kecil kami. Akhirnya saya membuka rekening lainnya di sebuah bank yang menjual bermacam-macam reksadana secara ritel selain produk tabungan dengan tujuan untuk berinvestasi. Bank tersebut menawarkan fitur autodebet secara langsung memotong dana di rekening untuk membeli reksadana sesuai dengan produk, jumlah dan jadwal yang kita tentukan. Walaupun memang bisa dibeli melalui fasilitas e-banking, saya memilih menggunakan fitur autodebet untuk memudahkan berinvestasi karena takut lupa, malas, khilaf dan berbagai alasan untuk menunda investasi lainnya. Kalau uangnya secara otomatis terpotong, tentunya saya tidak harus mengalami “sakitnya” berpisah dengan uang tersebut. Saya cukup tahu bahwa uang sudah berpindah ke produk sesuai dengan tujuan finansialnya. Kebetulan, ATM-nya pun tidak terlalu mudah ditemukan sehingga godaan untuk menyabotase rekening tersebut jadi lebih mudah diatasi karena saya malas ke ATM-nya.
Akhir tahun lalu, saya memutuskan membuka rekening lagi untuk “parkir” dana darurat karena jumlahnya sudah mulai cukup banyak dan “menggoda” untuk dibelanjakan jika saya campur dengan rekening lainnya. Sengaja saya memilih bank yang menawarkan produk tabungan tanpa biaya administrasi karena tidak ingin uang yang diendapkan terpotong beragam biaya. Saya memutuskan membuka rekening syariah di salah satu bank yang fasilitasnya hampir sama dengan produk konvesional namun tidak mengenakan biaya administrasi. Saya hanya memasukkan dana sejumlah tiga kali pengeluaran bulanan keluarga kami untuk tabungan dan deposito. ATM untuk rekening ini pun tidak saya letakkan di dompet agar tidak tergoda menggunakannya ketika berbelanja. This really helps me to control and manage my money.
Saat ini, saya total memiliki 4 rekening. Satu saya gunakan untuk lalu lintas bulanan, satu digunakan untuk mengendapkan sementara dana untuk pengeluaran tahunan, satu rekening investasi dan satu lagi rekening dana darurat. Saya hanya perlu memindahkan dana sesuai dengan posnya masing-masing.
Hey, with internet banking, it only takes several clicks anyway. Mudah bukan?
Yasmeen Danu| Planner| @yasmeen_