Perawatan Mobil Sederhana
Dewasa ini penggunaan kendaraan pribadi sebagai sarana transportasi semakin membludak terutama daerah perkotaan. Indikasinya terlihat dari semakin banyaknya kendaraan roda dua maupun roda empat yang “wara-wiri” di jalan, baik saat jam sibuk ataupun bukan. Kebanyakan dari masyarakat pengguna kendaraan pribadi memilih tidak menggunakan sarana transportasi masal dengan alasan demi kenyamanan, efektifitas dan efisiensi (khususnya kendaraan roda dua).
Seperti kita ketahui bersama, secara umum kepemilikan kendaraan bermotor bukanlah investasi. Nilai dari barang tersebut turun dari waktu ke waktu karena adanya faktor depresiasi dan usia kendaraan yang menyebabkan permasalahan secara teknis pada kendaraan. Pengecualian bisa terjadi pada kendaraan collector item maupun limited edition.
Sebagai salah satu pengguna kendaraan roda empat, saya ingin sedikit berbagi tips mudah dalam merawat kendaraan yang bisa dilakukan sendiri di waktu senggang. Dengan demikian kondisi kendaraan akan terawat sehingga nilai jual kembali akan lebih baik dibanding yang kurang terawat. Selain itu, Anda dapat menghemat biaya perawatan yang seharusnya dikeluarkan apabila menggunakan jasa bengkel.
Untuk kendaraan beroda empat yang teknologinya belum terlalu canggih (karburator/injeksi) yang sudah tidak tercover pelayanan gratis dari bengkel maka perawatan ringan ini bisa dilakukan sendiri, antara lain :
Bagian mesin dan pengapian, bisa dilakukan pembersihan pada throttle body (untuk mobil injeksi) ataupun karburator dengan menggunakan injector atau carburator cleaner. Cairan ini mudah didapatkan di bengkel atau toko sparepart terdekat di kota Anda. Untuk cara pakai ikuti petunjuk penggunaan, biasanya mobil dipanaskan terlebih dahulu sekitar 5-10 menit, lalu matikan mesin dan mulai menyemprotkan cairan tersebut ke throttle body atau mulut karburator. Diamkan beberapa saat, lalu nyalakan mesin kembali. Mainkan pedal gas ke RPM tinggi maka akan terlihat asap hitam di knalpot, hal tersebut wajar karena itu merupakan gum yang terbakar dan keluar melalui knalpot. Ulangi penyemprotan dengan kondisi mesin menyala sambil memainkan pedal gas agar mesin tidak mati. Proses ini bisa dilakukan setiap 1-3 bulan sekali tergantung intensitas pemakaian mobil.
Setelah selesai, matikan mesin dan tunggu sampai dingin. Cabut keempat kabel busi dan buka satu persatu busi, maka akan terlihat kepala busi yang menghitam. Apabila belum terlalu parah maka elektroda busi bisa dibersihkan dengan sikat kawat dan amplas. Apabila keadaan busi sudah tidak baik, maka dianjurkan mengganti dengan busi baru.
Bagian lain yang tidak kalah penting adalah filter udara. Saringan udara ibarat hidung pada manusia, apabila tersumbat maka mengganggu akselerasi kendaraan. Bersihkan tiap minggu dengan menggunakan kompresor tekanan tinggi. Ini bisa dilakukan pada tukang tambal ban sekaligus melakukan pengecekan tekanan angin pada keempat ban.
Lakukan penggantian oli mesin secara berkala setiap 5.000-10.000km tergantung intensitas pemakaian dan kondisi jalanan yang dilalui, semakin berat medan (macet) disarankan melakukan penggantian lebih cepat. Jangan lupa setiap dua kali mengganti oli mesin, maka filter olinya wajib diganti. Jangan mengganti-ganti merek dan jenis oli karena akan berakibat buruk pada mesin dalam jangka panjang.
Periksa secara rutin ketinggian air aki, idealnya berada di antara batas minimal bawah dan atas seminggu sekali. Apabila air aki kurang dari batas bawah, maka wajib ditambahkan pada saat pagi hari atau sebelum mobil dihidupkan. Periksa juga kedua terminal aki (+) dan (-), bersihkan dari garam berwarna putih yang bisa menghambat tegangan listrik dengan cara siram memakai air panas dan sikat dengan sikat kawat. Apabila hal ini rutin dilakukan, niscaya usia aki mobil menjadi lebih panjang.Jika ingin lebih praktis, pemakaian aki yang low maintenance (aki kering) dapat menjadi pilihan.
Sektor Eksterior : Rajin-rajinlah mencuci mobil! Idealnya mencuci mobil setiap hari setelah digunakan. Jangan terlalu sering menggunakan shampo mobil dan obat poles murahan karena zat kimia yang terkandung didalamnya akan membuat cat mobil menjadi kusam dalam jangka panjang. Mobil cukup dicuci dengan air bersih yang mengalir atau dengan metode 2 ember. Cucilah mobil dalam keadaan dingin dan saat belum ada terik matahari (pagi/sore). Mobil yang tersiram hujan wajib hukumnya untuk langsung dicuci minimal dibilas dengan air bersih, hal ini karena dalam air hujan mengandung asam yang bisa membuat korosi pada body mobil. Simpan atau parkir mobil Anda di tempat teduh minimal di bawah pohon, jangan langsung terkena terik matahari yang akan cepat membuat pudar warna cat mobil.
Sektor Interior : Bisa melakukan proses vacuum di rumah minimal 1 minggu sekali, agar interior terjaga kebersihannya dan lebih sehat. Kabin yang kotor juga bisa menggangggu sistem pendinginan di kabin (AC). Kotoran dan debu dapat menyumbat filter AC yang terdapat di dalam kabin, hal ini menyebabkan hembusan AC tidak maksimal sehingga suhu yang keluar tidak dingin. Poleslah dashboard setiap minggu dengan cairan khusus yang banyak dijual. Hal ini berguna untuk melindungi dashboard dari sengatan terik matahari yang bisa menyebabkan warna pudar.
Biasakan setiap pagi sebelum mobil dinyalakan untuk memeriksa ketinggian oli mesin pada dipstick, cek air radiator dengan melihat batas ketinggian di tabung cadangan, periksa cairan wiper, oli rem, dan oli power steering. Tambahkan bila kurang dari batas bawahnya.
Untuk bahan bakar, penggunaan oktan 90 keatas lebih dianjurkan karena pada beberapa mobil terdapat sensor pengapian yang mampu membaca standar pemakaian nilai oktan sehingga mesin lebih panjang umur.
Lakukanlah perawatan mudah diatas, maka Anda akan merasa lebih percaya diri dalam “menunggangi” kendaraan kesayangan. Apabila ada keinginan untuk menjual mobil lama Anda serta menggantinya dengan mobil baru, nilai jual kembali kendaraan akan lebih tinggi dibandingkan yang tidak dirawat.
Selamat merawat kendaraan Anda dan berkendaralah dengan aman dan nyaman :)
Robby Mario |CRO
Parenting Skill, ini lebih penting daripada edukasi finansial!
Beberapa waktu lalu saya mendengar berita di radio tentang tertangkapnya orang yang diduga melakukan perampokan minimarket di daerah Tangerang. Berita radio ini juga menjelaskan bahwa pelaku mengaku melakukan perampokan karena orangtuanya tidak memberikan uang.
Sampai di sini mungkin Anda ikut jengkel. Alasan yang sungguh bodoh. Tapi tunggu dulu, ada lanjutan ceritanya. Pelaku ini usianya… 25 tahun! Usia orang dewasa yang seharusnya mencari pekerjaan sendiri tetapi melakukan perampokan karena orangtuanya tidak memberikan uang? Jengkel saja tidak cukup kan? Saya jadi marah nih!
Marah ini ternyata hanya terjadi sebentar. Selanjutnya yang timbul adalah kesedihan yang mendalam. Bagaimana pun anak adalah produk dari interaksi dengan orangtuanya. Saya bukan menyalahkan orangtua si pelaku perampokan. Tetapi saya jadi terpikir, edukasi keuangan apa yang dijalankan oleh orang-orang golongan menengah ke bawah untuk anak-anaknya?
Jangan-jangan memang selama ini tidak pernah ada?
Belakangan ini saya semakin memikirkan pentingnya edukasi “parenting skill” untuk golongan menengah ke bawah. Bukan soal uang saja, tapi untuk segala hal. Ini diawali dari cerita perjalanan tim QM Financial ke Lombok.
Fitri dan Nadiah mewakil tim QM Financial bekerja sama dengan sebuah LSM ke pedalaman Lombok. Mereka melakukan edukasi finansial untuk kelompok ibu-ibu yang hidup sangat sederhana pada sebuah desa. Hasil diskusi menunjukkan bahwa para ibu ini kebanyakan adalah single parents. Ada yang suaminya sudah meninggal, suaminya sedang bekerja sebagai TKI atau memang suaminya kabur kawin lagi lalu mereka tidak ada yang menafkahi. Mereka rata-rata memiliki penghasilan Rp200ribu per bulan. Pengeluaran mereka? Rp500ribu per bulan!
Para ibu yang serba sederhana ini punya keuangan yang MINUS setiap bulannya. Fitri dan Nadiah tentu saja sangat penasaran. Hasil “korek-korek” menunjukkan bahwa mereka punya kebiasaan yang mirip satu sama lain. Saat anak menangis, mereka langsung memberikan uang! Biasanya Rp10ribu per hari!
Ini sungguh mencengangkan. Saya tinggal di Jakarta saja tidak memberikan uang saku Rp10ribu per hari pada kedua anak saya yang sudah duduk di bangku SD. Kenapa ibu-ibu ini sampai memberikan uang sebanyak itu pada anak mereka? Kenapa juga anak menangis malah diberi uang?
Ujung-ujungnya ternyata ada pada parenting skill. Para Ibu ini ada dalam posisi tertekan. Saat anaknya menangis, mereka yang sudah “malu” sebagai janda, merasa lebih malu lagi karena tidak bisa membuat anaknya diam. Cara tercepat adalah memberikan uang! Cepat, taktis, mudah tapi efek jangka panjangnya gawat. Salah satu ibu bercerita bahwa anaknya yang berusia 18 tahun pernah melemparkan batu kepadanya karena tidak punya uang saat anak ini minta dibelikan motor!
Kisah pelaku yang diduga merampok minimarket dengan alasan tidak diberi uang oleh orangtuanya ini membuat saya teringat pada kisah para ibu di pedalaman Lombok. Pengetahuan tentang uang memang penting. Tetapi tanpa parenting skill dari para orangtua, pendidikan finansial ini tidak bisa sampai pada anaknya. Dan artinya… generasi berikut tetap dalam kegelapan!
Parenting is about sharing stories. Tidak ada benar atau salah. Tapi dengan saling berbagi cerita, sebagai orangtua saya merasa sangat kaya dengan berbagai cara baru untuk bicara dengan anak-anak saya. Untuk orang yang “perutnya kenyang” seperti kita, sharing pengalaman menjadi orangtua adalah urusan kecil. Tapi untuk mereka yang urusan makan saja masih bingung, mungkin tidak pernah terpikirkan.
Nah, saya sudah sering membuat serial twit tentang #KidsNMoney untuk edukasi finansial pada anak. Tetapi itu saja tidak cukup. Perlu edukasi parenting skill yang luas. Sejujurnya saya tidak tahu harus berbuat seperti apa untuk ini!
Yang penting niat dulu ya :) Saya yakin akan ada pintu untuk bisa melaksanakan edukasi parenting skill ini.
Ligwina Hananto | @mrshananto
Summary tweet #FinClic 5 Nov 2012
Berikut ini merupakan summary tweet #FinClic 5 Nov 2012.
Nyari-nyari ide buat artikel @KontanNews minggu ini. Nyari-nyari ide buat #FinClic hari ini. Mari silakan punya usul topik apa?
Topik no1 #FinClic nuhun om ;) RT @wimar: untung rugi deposito vs reksadana
Topik no2 #FinClic hi3 RT @millyshafiq: budget ngasih kado .. karena undangan datang tidak terkira :))
Topik no3 #FinClic yak 3 artikel dah hahahaha RT @kikyharahap: estate planning win.. :D
Sesi1 #FinClic gw bahas tentang Deposito VS Reksadana ya *sambil menatap macet dari sekolah anak-anak pulang ke rumah*
Kemarin gw isi acara kelas basic financial planning untuk para ibu. Ada 1 pertanyaan yang selalu muncul di 4 kelas : mending Deposito atau Reksadana? #FinClic
Ada orang yang reaksinya: Deposito aman, Reksadana gak aman. Aman dari apa? Dari maling, dari inflasi, dari penipuan, dari pasar, apa? #FinClic
Kalau keburu ntar malam ini Topik 4 #FinClic ;) RT @nikenepr: bahas bedanya dana pendidikan dan asuransi pendidikan dong :)
Keputusan finansial gak bisa diambil kalau kita gak ngerti produknya. Jadi bedanya Deposito dengan Reksadana apa » ini informasi penting #FinClic
Bagus mana Deposito dengan Reksadana? Gak ada urusan bagus atau gak. Yang penting cocok atau gak dengan Tujuan Finansial kita #FinClic
Deposito produk bank. Kita simpan di bank, bank putarkan menjadi pinjaman. Bunga yang kita terima di deposito lebih kecil daripada bunga pinjaman dari bank #FinClic
Deposito dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga 2Milyar. LPS itu lembaga tersendiri, bank-bank iuran untuk sediakan jaminannya #FinClic
Deposito aman? Karena dijamin LPS. Karena uang di-lock selamat dari kita yang jahil. Tapi bunganya rendah. Faktanya begitu yak #FinClic
Dalam Plan, Deposito dipakai untuk secure Tujuan yang dananya sudah ada dan jangka pendek <3tahun atau <5tahun. Atau untuk profil sangat konservatif #FinClic
;) RT @vera_makki: tergantung tujuannya apa. Untuk jangka panjang, deposito turun value-nya kemakan inflasi. Ya gak? #FinClic
RT @AriefHitNRun Ga aman juga dari hantu inflasi “@mrshananto: Deposito aman? Karena dijamin LPS. Karena uang di-lock selamat dari kita yang jahil. Tapi bunganya rendah” #FinClic
Reksadana produk investasi. Gak ada jaminan. Ada Manajer Investasi yang mengelola. Ada Bank Kustodian yang “simpan” #FinClic
Reksadana (RD) berisiko tinggi? Gak selalu. Jenisnya macam-macam. Ada 4 paling sering dipakai: RD Pasar Uang, Pendapatan Tetap, Campuran dan Saham #FinClic
RT @IffahRahmawati Kok aku merasa ini dalem banget yak RT@mrshananto: Bagus mana Deposito dengan Reksadana? Gak ada urusan bagus atau gak. Yang penting cocok atau gak dengan Tujuan Finansial kita #FinClic
RD dipakai dalam Plan dengan asumsi target hasil investasi rata-rata. Angka ini dipakai waktu menghitung pencapaian Tujuan #FinClic
Misalnya RD Pasar Uang, target hasil investasi 5% per tahun, untuk Tujuan kurang dari 5 tahun. Hasil investasi riil belum tentu segitu #FinClic
RD Pasar Uang » penempatan ke produk pasar uang seperti Deposito dan/atau surat utang kurang dari 1tahun. Risiko tetap lebih besar dari Deposito #FinClic
RD Pasar Uang » pernah ada yang “flop” karena ternyata isinya surat utang perusahaan (promisory note) yang gak dibayar sama perusahaannya #FinClic
RD Pasar Uang » pernah ada yang “gak bisa cair 6 bulan” karena waktu itu pasar obligasi lagi turun, MI tahan supaya nilai gak turun #FinClic
Jadi Deposito = RD Pasar Uang » ini salah. Risiko RD Pasar Uang lebih besar, return juga lebih besar, lebih simple gak pake bilyet
Cari yang ada nama “syariah” atau “amanah” nya #FinClic RT @AnindyaDesi: teh semua RD sesuai syariah/halal ndak? tks :)
RD Pasar Uang » ada yang besar banget Asset Under Managementnya, waktu krisis 2008 gw nyobain cairin 2 hari tetap lancar #FinClic
Perhatian ya, kalau lagi #FinClic gini suka ada yang nyamber-nyamberin dengan penawaran produk, itu tidak ada hubungan dengan gw dan @QM_Financial;)
Kalau mau rekomendasi, jadi klien dulu » hubungi @QM_Sales / qmsales(at)qmfinancial(dot)com. Gak ada produk di twitter he3 :p
Jadi Deposito atau Reksadana? #TujuanLoApa :)) Rencana Keuangan bukan soal untung setinggi-tingginya, tapi soal pencapaian nilai untuk Tujuan #FinClic
A.1 Risk management di Deposito dan Reksadana sama-sama gak di tangan nasabah/investor #FinClic RT Q1. @rezaism: RD itu semacem bundling sekuritas kayak CDO ya? Berarti kita sebagai investor ga punya control akan risk managementnya dong?
Kapan perlu Deposito? Kalau mau “secure” uang yang sudah siap. Misalnya Dana TK 2 tahun lagi udah nyampe sekarang, parkir aja. Gak perlu return lagi #FinClic
Kapan perlu Reksadana? Kalau Tujuan Finansial masih jauh, nabung aja gak akan nyampe, lawan inflasi. Ada risiko gak nyampe juga, teteup #FinClic
Contoh: Tujuan kurang dari 5 tahun RD Pasar Uang target 5% pa. 5-10 tahun RD Pendapatan Tetap target 10% pa. 10-15 tahun RD Campuran target 15% pa. Lebih dari 15 tahun RD Saham target 25% pa #FinClic
A2. Combo: Tabungan+Deposito+RD Pasar Uang+Emas #FinClic RT Q2. @yudhistiraHT: tujuannya masih ngumpulin dana darurat berarti lebih baik deposito dulu aja ya Mbak?
Takut masuk RD? Tapi punya Unitlink? Huehehhehhehehehe :p *kabur* #FinClic
@onlyricky Siapa takut??? Thanks to “the book“! ;) RT @mrshananto: Takut masuk RD? Tapi punya Unitlink? Huehehhehhehehehe :p *kabur* #FinClic
@RianaRee Tentu tidak! Kan udah melek finansial gara-gara QM RT @mrshananto: Takut masuk RD? Tapi punya Unitlink? Huehehhehhehehehe :p *kabur* #FinClic
Unit investasinya dengan karakteristik risiko sama dengan RD #FinClic RT @renfayola: unitlink beresiko seperti RD juga ga? atau unitlink ada jaminan uang aman?
@ErgianEgie not me! Sekarang udah mulai punya RD untuk Dana Pensiun, Dana Darurat, biaya haji sama dana liburan… Mulai kliatan hasilnya… Nuhun nya Mbak J RT @mrshananto: Takut masuk RD? Tapi punya Unitlink? Huehehhehhehehehe :p *kabur* #FinClic
A3. :( gak ada istilah “collapse” mungkin maksudnya “lapsed” (gak dibayar lagi). Daripada dianggurin mending ditutup sekalian karena di debit terus #FinClic RT Q3. @ird_ird: bu,maaf mau tanya kemarin saya ditelp ***** itulah produsen unitlink,katanya account saya collapsed
A4. mampir http://qmfinancial.com aja ya baca dulu artikel yang judulnya “Kenapa tidak pada unitlink bagian 1-3” #FinClic RT Q4. @Yuliderry Mbak @mrshananto mau tanya dong, memang apa salahnya dengan unitlink ya? Karena kemarin ada yang prospek ke saya dan rasanya produknya bagus dan menjanjikan
A5. Makanya untuk Dana Darurat kombinasi : Tabungan+Deposito+RD Pasar Uang+Emas #FinClic RT Q5. @rariindah @mrshananto kalau salah satu Dana Darurat di deposito,pas butuh agak susah dicairin ga ya mba? Bukannya deposito itu berjangka? Atau jadi last option? #FinClic
Sesi1 #FinClic tadi tentang Deposito dan Reksadana. Nanti Sesi2 tentang ngasih kado. Sesi3 tentang estate planning. Semua summary di http://qmfinancial.com
Kalau keburu ntar malam ini Topik 4 #FinClic RT @nikenepr: bahas bedanya dana pendidikan dan asuransi pendidikan dong
Melanjutkan #FinClic ya! Yang Sesi 1 tadi pagi Deposito dan Reksadana request dari om @wimar :) sekarang Sesi 2 tentang beli kado dari @millyshafiq
Biasanya kalian beli kado masuk ke alokasi mana di pos-pos pengeluaran bulanan? Bisa di rutin (rumah tangga) atau pribadi (shopping) #FinClic
Kado apa aja sih? Ada kado ultah untuk suami, anak, mertua, kakak adik/ipar, keponakan. Beda ya dengan kado untuk teman anak di sekolah? #FinClic
Lain lagi dengan kado untuk kawinan, sunatan, blab la bla banyaaaaak :) biasanya siapin anggaran dari pos mana? #FinClic
Kado yang banyak biasanya di sekolah anak :) 24 anak per kelas, ultah semua dalam setahun, anak gw yang udah sekolah 2 orang! Lumayan ya ha3 #FinClic
Gw budgetin di grocery shopping. Gw beli mainan kecil-kecil banyak variasi masuk dalam “Birthday Box“. Tiap ultah teman, anak gw pilih dari box #FinClic
Kalau kado untuk sahabat, sodara deket gw siapin dari pos shopping bulanan. Turunin budget makan di luar untuk beli kado, gitu misalnya #FinClic
Untuk suami, anak, ortu » budgetnya di luar bulanan. Gw punya rekening khusus untuk pengeluaran spesial gini atau untuk liburan #FinClic
Jadi anggaran kado ini bisa dari rutin, pribadi atau ada rekening belanja terpisah. Yang penting ada duitnya :p #FinClic
Jawab dengan jujur : suka gak liat teman “makmur” tapi palsu, alias ternyata hidupnya dibiayai hutang? » Ini berhubungan dengan tema kado itu :p #FinClic
Kalau memang teman sejati, harusnya lebih suka liat teman jujur dengan keuangannya kan? Udah siap belum kalau kawinan gak ngasih/ gak terima amplop? ;) #FinClic
Kado itu buat gw yang penting “meaningful“. Jadi kalau memang gak mampu gak perlu maksain kan? #FinClic
Meaningful » jadi waktu teman ultah anak-anak bisa memilih di “BirthdayBox” kado apa yang kira-kira cocok untuk temannya #FinClic
Sesi 1 #FinClic tadi pagi tentang Deposito dengan Reksadana. Sesi 2 tentang budget kado. Nanti Sesi 3 habis maghrib ya tentang Estate Planning! :-)
Jangan lupa semua Summary #FinClic nongol di website @QM_Financial: http://qmfinancial.com
#FinClic versi Radio hadir di 87,6 @hardrockfm tiap Rabu 07.30. Summary siaran hadir juga di timeline @QM_Financial #FinClicOnRadio
#FinClic versi Buku? Bentuknya serial lho! Deadline nya tahun lalu :p *kabuuuuuur* dijewer editor dan penerbit*
Kemaleman gak buat Sesi 3 #FinClic tentang Estate Planning?
RT @annabetz Nope! *Mantengin* RT @mrshananto: kemaleman gak buat Sesi 3#FinClic ttg Estate Planning?
Estate Planning tadi request dari @kikyharahap. Mudah-mudahan handphone gw gak error lagi nih yak :) #FinClic
Ada yang mikir ngomongin warisan itu tabu, karena yang dipikirin dari ortu ke kita. Padahal rencana waris dibuat oleh kita untuk ahli waris kita #FinClic
Tentang warisan, di Indonesia berlaku 3 jenis hukum » hukum barat, hukum Islam dan hukum adat. Penggunaan beda-beda #FinClic
Warisan. Hukum barat ini peninggalan Belanda. Dulu dibuat berlaku untuk orang Eropa dan Cina. Sekarang dipakai untuk non muslim #FinClic
Warisan. Hukum waris Islam, tentu berlaku untuk yang muslim. Ini ada ketentuan khusus disebut detil sekali di Al Quran #FinClic
Warisan. Hukum adat, ya sesuai budaya masing-masing. Misalnya pembagian keris di Jawa Tengah atau tanah di Sumatera Barat #FinClic
Warisan » ada yang meninggal, ada ahli warisnya, ada harta warisannya dan ada ketentuan pembagian waris » ini yang diatur 3 hukum tadi #FinClic
Jadi misalnya Bapak A meninggal dunia, perlu cek agamanya apa dan harta waris apa » untuk menentukan hukum yang dipakai #FinClic
Bicara legalitas tentu bagian ahli hukum ya. Gw bahas tentang rencana waris nya saja ;) dalam hal ini terutama hartanya #FinClic
Estate planning » biasanya mengurus siapa saja yang masih jadi tanggungan, distribusi harta/utang dan status kepemilikan harta/utang #FinClic
Siapa saja yang jadi tanggungan » ini basic protection. Bapak/Ibu dengan anak masih usia sekolah harus punya Asuransi Jiwa #FinClic
Kalau suami istri belum punya anak dan penghasilan hampir setara, biasanya dianggap tidak punya tanggunan. No AsJi needed #FinClic
Tapi kalau usia lebih dari 35 tahun masih berusaha punya anak, Asuransi Jiwa perlu dipertimbangkan. Kalau hamil di usia 45, waktu pensiun anak ini masih sekolah #FinClic
Yang kedua soal status kepemilikan, harus jelas. Suami dan istri mungkin punya ahli waris yang beda » dalam Islam ortu masing-masing mewaris lho #FinClic
Jadi apa sudah tahu harta/utang itu milik siapa? Milik suami? Milik istri? Atau bersama? Ada dokumen nyatakan milik kalau kita meninggal? #FinClic
“Gampang lah punya dia atas nama dia, punya gw atas nama gw” » ehem… Punya prenuptial agreement gak? Kalau gak, menurut UU perkawinan’74 semua milik bersama #FinClic
Untuk bisa bahas soal status kepemilikan ini dengan pasangan » perlu kedewasaan tingkat tinggi :) biar gak tersinggung hi3 #FinClic
A6. itu sudah lunas sebelum nikah? Kalau belum bisa jadi harta bersama. Tapi kalau sudah lunas sebelum nikah ya milik si empunya #FinClic RT Q6. @kikyharahap: rumah dibeli sebelum nikah atas nama suami, dalam Islam termasuk harta bawaan yang ikut dibagi waris kah? Apa berlaku sebaliknya, kalau harta atas nama istri?
A7. nama bersama lebih baik RT Q7. @neednod: kalau mau beli rumah atau mobil pakai uang hasil patungan berdua suami istri (50:50), seharusnya pakai nama suami atau istri ya?
A8. gak dong. Ahli waris kita bukan cuma anak lho #FinClic RT Q8. @rinintapradhani: kalau business owner, otomatis setelah meninggal perusahaannya jadi milik anak kan mba?
#FinClic RT @mbaknyonyik: harta atas nama istri semua,misal. Suami meninggal. Undang-Undang pernikahan bilang harta bersama. Warisnya jadi gimana mba? pasangan muslim
Harusnya milik masing-masing ya terpisah. Gara-gara UU perkawinan tahun 1974, kalau gak punya prenuptial agreement harta yang terjadi saat menikah jadi milik bersama #FinClic
Jadi kalau Bapak meninggal. Harta milik bersama bagi-bagi dulu dengan Ibu. 1/2 milik Ibu. 1/2 milik Bapak yang kemudian diwariskan ke ahli waris #FinClic
Definisi ahli waris ini yang berbeda-beda di tiap hukum waris. Di hukum barat, ahli waris: pasangan+anak bagi rata. Hukum Islam beda lagi lho #FinClic
Hukum waris Islam » ahli waris utama: pasangan, anak kandung, ortu. Pembagian diatur jelas sekali dalam Al Qur’an. Dan harus seagama #FinClic
Maka kondisi khusus yang ada dalam keseharian kita: beda agama, anak angkat, anak perempuan » harus diatur sewaktu kita masih hidup #FinClic
Kebanyakan kasus waris tidak sampai ke pengadilan » keluarga urus pembagian sendiri. Maka supaya memudahkan bikin segalanya tertulis #FinClic
Rencana Waris harus membahas 3 hal: Pakai hukum waris apa? Status kepemilikan bagaimana? Siapa aja ahli warisnya? #FinClic
Iya hukum waris Islam begitu #FinClic RT @FSulgani: dulu pas SMA pernah belajar tuh, ada yang kehalang, jadi gak kebagian gitu :))
Perhatikan deh prakteknya kalau salah satu meninggal, harta waris gak langsung dibagikan, masih ada pasangannya. Padahal harusnya bagi 2 dulu supaya beres #FinClic
Oiya yang mau liat QnA tentang waris bisa mampir ke websitenya hukumonline(dot)com. Lebih jelas lah dengan ahlinya di situ :) #FinClic
Oiya 1 lagi tentang Wasiat. Dalam Islam ada ketentuan: penerima wasiat bukan ahli waris, harta diwasiatkan maksimal 1/3, ada saksi atau tertulis #FinClic
Daftar ahli waris dalam Islam ada 25 :) panjang yak. Ada yang “menutupi” misalnya ada anak laki-laki yang berhak, maka adik jadi gak berhak #FinClic
Untuk lihat 25 orang ahli waris dalam Islam itu ada tabelnya, sering digunakan di pesantren-pesantren. Di #QMPC syariah juga dibahas kok #FinClic
Dari 25 orang ahli waris dalam Islam, 15 laki, 10 perempuan. Seingat gw ada 1 yang spesifik: cucu dari anak perempuan tidak mewaris #FinClic
Contoh. Yang meninggal laki-laki. Ahli waris dan bagiannya: Ibu (1/6), istri (1/8), anak-anak dapat “sisa” » laki : perempuan = 2:1 #FinClic
A9. secara Islam-nya harus jelas mana punya siapa. Syariah : jelas, transparan, tercatat. Jadi clarify dari sekarang punya siapa RT Q9. @mbaknyonyik: ini secara hukum Islamnya dibenarkan ya mba? Dibagi 2 dulu, baru diwaris masing- masing #FinClic
Beda Warisan, Hibah dan Wasiat :) ini penting tapi memang gak bisa dibahas terlalu detail di twitter. Lieur he3 #FinClic
Dalam Islam. Warisan. Yang berhak: ahli waris. Nilai: sesuai ilmu waris di Al Qur’an. Pindah kepemilikan: setelah meninggal #FinClic
Dalam Islam. Hibah » yang berhak terima: siapa saja. Nilai : bebas. Pindah kepemilikan : sebelum meninggal #FinClic
Dalam Islam. Wasiat » yang berhak terima: bukan ahli waris, Nilai: maksimal 1/3, Pindah kepemilikan: setelah meninggal #FinClic
A10. kalau dispute dan ada yang menuntut dibagi secara Islam, wasiat yang gak sesuai ya batal #FinClic RT Q10. @sari_abank: Kalo sudah ada surat wasiat/waris tertulis tapi tanpa notaris, apakah bisa berlaku dalam keluarga?
Iya :) #FinClic RT @dewiyoshie: kalau bahas hukum waris, panjang teh.. Beda case, beda penanganannya, ga bisa cuma pakai twit or cuma online doank..hehe :)
Yang paling basic ya, ahli waris Islam: ortu, pasangan dan anak. Ortu masing-masing (1/6), anak dapat “sisa” laki:perempuan=2:1. Untuk pasangan beda-beda #FinClic
Misal suami yang meninggal, hak waris istri 1/8 kalau punya anak. Kalau mereka gak punya anak, istri berhak 1/4 #FinClic
Misal istri yang meninggal, hak waris suami itu 1/4 jika punya anak. Kalau tidak punya anak suami berhak 1/2 #FinClic
Kalau anak-anaknya perempuan semua, mereka berhak 2/3 dari harta waris. Lalu cek dl bagian ortu (1/6). Ada sisa jadi hak sodara yang meninggal #FinClic
Jadi kalau ada yang meninggal, segerakan bagi warisnya ya. Karena umur kita gak tahu. Jangan sampai ahli waris meninggal duluan, belum terima hak
Cucu dari anak laki-laki bisa menggantikan posisi ahli waris. Cucu dari anak perempuan tidak bisa mewaris #FinClic RT @Deki_andika: Mohon maaf…cucu dari anak perempuan mewaris mbak jika orangtuanya sudah wafat… kedudukannya menggantikan orangtuanya
A11. anak laki dapat 2:1 terhadap anak perempuan. Harus cek siapa lagi ahli waris lainnya baru bisa dihitung RT Q11. @diduts: anak laki berapa? @mrshananto: Misal suami yang meninggal, hak waris istri 1/8 kalau punya anak. Kalau mereka gak punya anak, istri berhak 1/4 #FinClic
A12. tidak boleh. Jadi kalau ada keluarga dekat yang non muslim, dibereskan pembagian saat masih hidup RT Q12. @kasiro11: non muslim boleh? @mrshananto: Dalam Islam. Hibah » yang berhak terima: siapa saja. Nilai : bebas. Pindah kepemilikan : sebelum meninggal #FinClic
A13. hibahkan dari sekarang mbak. Karena kalau non muslim tidak mewaris RT Q13. @desi_jonan: Kalau jumlah anak 6 tapi 4 non muslim dan 2 muslim sedang ortu muslim bagaimana pembagian hak warisnya? #FinClic
A14. anak perempuan tetap berhak kok, kalau semua anak perempuan 2/3 hak bersama, sisanya dibagi ke keluarga bapak #FinClic RT Q14. @iam__insan: Emang bener ya mbak kalau ayah dengan anak-anak perempuan semua, anak tidak berhak dapat warisan ayah sama sekali?
Jangan juga ngarang wasiat ya, contoh “ini dari amanah Mama, rumah untuk adik aja” » berlawanan dengan ketentuan Al Qur’an masa diturutin? #FinClic
Menurut gw sih, kita kebanyakan nonton film Holywood :) jadi mikir wasiat bisa seperti di film. Prenuptial agreement dipikir juga kayak TomCruise-KatieHolmes #FinClic
A15. betul sekali mbak! Hibah diijinkan saat masih sehat wal afiat dan boleh untuk siapa pun berapa pun RT Q15. @sari_abank: Jadi kalau ortu muslim, anak non muslim sebaiknya di hibah dulu ya? #FinClic
ya gak lah. Waris itu diatur dengan sangat detil di Al Qur’an. Jadi kita gak bisa ngarang wasiat sendiri :) RT @allamancur: setahu saya waktu belajar hukum Islam, ketentuan Al Quran tersebut diaplikasikan apabila pewaris tidak meninggalkan wasiat apapun CMIIW @mrshananto: Jangan juga ngarang wasiat ya, contoh “ini dari amanah Mama, rumah untuk adik aja” » berlawanan dengan ketentuan Al Qur’an masa diturutin? #FinClic
Gimana kalau di KTP Islam tapi gak mau ikutin waris secara Islam? Beresin jadi hibah dari sekarang, jelaskan ke keluarga, hindari dispute di belakang #FinClic
Gw pernah ketemu kasus anak perempuan tunggal. Ortunya hibahkan rumah mereka ke anak ini. Declare depan keluarga besar #FinClic
Kalau tidak dihibahkan dari sekarang. Saat Bapak meninggal, anak ini haknya 1/2, si ibunya berhak 1/8. Sisanya hak waris kakak/adik si Bapak #FinClic
Atau kasus suami istri tanpa anak. Harta sudah dihibahkan ke istri. Begitu juga dengan anak adopsi atau non muslim #FinClic
Atau kasus ortu ingin anak kebagian sama rata. Kalau dalam waris Islam laki : perempuan = 2:1. Hibahkan dari sekarang atau anak laki nanti member #FinClic
RT @bawied: #FinClic setahu saya wajib untuk bagi waris sesuai syariah yang terlebih dulu, kalo kemudian ahli warisnya mengikhlaskan itu tidak apa-apa
Dan yang berpoligami juga harus tahu hak ahli warisnya seperti apa. Status hartanya di mana aja. Ini urusannya bisa panjang #FinClic
Jreng pas jam12 :) untuk Waris, urusannya bisa ribet atau rukun di keluarga. Pastikan kita siapkan dokumen untuk bantu keluarga mengurus #FinClic
Selesai :) Kalau jam segini masih ada yang ngoceh “wasiat kan 1/3 harta” maka jawaban gw “menurut ngannaaaaa?” :p emang dari tadi gw bilang apa? 1/7? Hi3
Godaan gadget impian
Setahun lalu, tidak pernah sedikit pun terlintas bagi saya untuk memiliki perangkat keras yang di kenal pasar dengan merk Apple. Seperti kutukan, saat berkunjung ke salah satu pusat perbelanjaan ibukota saya mampir ke sebuah gerai khusus yang menjual berbagai perangkat yang dominan berwarna putih tersebut.
Mata pun tertuju ke handphone putih yang memanggil untuk segera saya miliki. Entah apa yang ada di kepala saat itu tanpa berpikir panjang langsung minta diambilkan satu. “Wah, mampus udah terlanjur minta diambilin. Masa harus bilang gak jadi! Makan tuh tengsin!” dalam hati saya bergumam.
Sambil menunggu diambilkan oleh sales promotion, saya berpikir keras alokasi mana yang harus digunakan saat itu. Cash tentu saja tidak cukup, soalnya duit saya paling banyak di dompet cuma Rp200 ribu. Debit? gak mungkin! Kebetulan waktu itu pertengahan bulan dan belum gajian. Well, you think credit card ??? Ooops, tenang… saya masih bisa tahan godaan CC. Terus belinya pakai apa? alhasil Dana Darurat pun saya jebol!
Dhuarrrr!! bunyinya seakan meletus waktu saya mendebit dana darurat saya, terbelilah gadget premium pada saat itu, yang harganya terbilang mahal.
Menyesalkah saya karena telah membeli gadget impian? Sampai saat ini belum pernah terlintas penyesalan karena saya telah menggelontorkan dana yang cukup besar untuk sebuah gadget. Boleh jujur baru kali itu saya membeli gadget impian dengan hasil jerih payah sendiri.
Menyesalkah saya karena dana darurat habis? PASTI… tetapi lebih menyesal apabila tidak membeli saat itu. Bagi saya memiliki keinginan boleh saja asalkan sesuai dengan kemampuan. Andaikan saat itu dana tidak mencukupi, saya harus memasang wajah malu untuk segera meninggalkan galeri gadget tersebut, alias gak jadi beli maksudnya hehehe. Tapi saldo di tabungan dana darurat sontak berubah menjadi tabungan hura- hura gadget dan Alhamdulillah cukup, maka tanpa pikir panjang langsung deh beli si gadget impian.
Sampai saat ini saya bisa menunjukkan bahwa diri ini berhak memiliki benda tersebut, dengan bukti tetap menjalankan beberapa tujuan finansial lainnya tanpa terganggu dengan Dana Darurat yang sempat terpakai. Tanpa disadari dengan kelebihan teknologi yang dimiliki gadget tersebut, semuanya memudahkan pekerjaan saya. Price is never lies, mahal memang tapi sesuai dengan fasiiltas dan fitur yang di tawarkan. Lain dengan handphone lain yang dimiliki sebelumnya.
Terkadang untuk memiliki barang impian yang sepertinya tidak akan bisa kita miliki, membutuhkan sedikit keberanian ekstra. Namun, bukan berarti memaksakan tapi mencoba untuk disesuaikan dengan kemampuan, kebutuhan dan keinginan.
Saya boros ? Memang… Tapi kalau ada uangnya gak apa-apa kan… ;)
Let’s enjoy your life!
Yudit |Planners | @yudityunanto
Jangan beli mobil dengan kredit (lagi)!
Sudah menjadi kodrat sejak dari jaman kuda gigit besi, manusia suka berpindah-pindah tempat. Karena sifat dasar manusia ini, maka kebutuhan akan alat transportasi menjadi salah satu kebutuhan dasar manusia.
Salah satu alat transportasi paling populer di jaman kuda gigit cokelat ini adalah mobil. Memiliki mobil, apalagi di kota Jakarta, yang pemerintah daerahnya gagal menyediakan sarana transportasi yang nyaman, aman dan tepat waktu, menjadi sebuah pilihan yang masuk akal.
Tapi harus diingat bahwa membeli mobil bisa memberatkan kondisi keuangan jika membelinya dengan cara kredit. Dengan cara kredit, sebagian uang kita akan terpakai untuk membayar bunga kredit yang berarti bahwa uang tersebut tidak dapat digunakan untuk mendapatkan bunga apalagi membangun kekayaan.
Membeli mobil dengan cara kredit, dari sudut pandang perencanaan keuangan sebetulnya tidak disarankan karena uang yang dikeluarkan akan jauh lebih besar dari nilai riil mobil itu sendiri pada akhir periode kredit. Umumnya, penurunan harga terbesar dari mobil baru terjadi pada masa 2 tahun pertama kepemilikan mobil tersebut yang nilainya mencapai 30% dari harga beli. Jadi membeli mobil dengan cara kredit sebetulnya bukanlah hal yang bijak.
Sebagai ilustrasi, misalkan tahun ini saya membeli mobil seharga Rp 100 juta secara kredit selama 3 tahun dengan suku bunga 7% flat per tahun. Dengan uang muka sebesar Rp 30 juta, maka cicilan per bulan saya akan berkisar sebesar Rp 2,35 juta.
Harga Mobil |
Rp. 100.000.000 |
Masa Kredit |
3 tahun (36 bulan) |
Suku bunga/ tahun |
7% |
Uang Muka |
Rp. 30.000.000 |
Cicilan/bulan |
Rp. 2.350.000 |
Total Cicilan (36 bulan) |
Rp. 84.600.000 |
Total pembelian mobil secara kredit (DP+Cicilan) |
Rp. 114.600.000 |
Maka uang yang akan saya keluarkan selama 3 tahun adalah sebesar Rp114,6 juta. Sedangkan harga mobil yang sama 3 tahun kemudian, diperkirakan akan menjadi Rp 70 juta. Berarti ada selisih sebesar Rp 44,7 juta antara uang yang saya keluarkan dengan harga mobil itu sendiri pada saat 3 tahun kemudian. Ilustrasi ini juga sekaligus menunjukan bahwa secara umum mobil bukanlah alat investasi!
“Terus kalau gak kredit, kapan dong gue punya mobil?” mungkin kira-kira itu yang ada di pikiran Anda. Ya, betul kalau memang sudah mendesak dan tidak memberatkan keuangan, membeli mobil secara kredit bukanlah suatu dosa besar, saya sendiri pun sekarang juga kredit mobil.
Tapi tahu tidak kalau sebetulnya kita bisa beli mobil berikut dengan cara tunai dan tidak dengan cara kredit? Caranya begini, kalau sekarang sudah terlanjur membeli mobil secara kredit, maka yang perlu dilakukan berikutnya setelah mobil itu lunas adalah uang yang selama ini kita sisihkan untuk mencicil mobil dialokasikan ke produk investasi seperti reksadana pasar uang.
Melanjutkan ilustrasi sebelumnya, uang sebesar Rp 2,35 juta yang tadinya digunakan untuk mencicil, bila kita investasikan ke reksadana pasar uang, dengan asumsi suku bunga sebesar 7% pertahun maka uang kita 3,5 tahun kemudian (tepatnya 44 bulan) akan menjadi Rp 117,6 juta. Harga mobil kita yang sekarang Rp 100 juta, 6 tahun kemudian akan menjadi Rp 60 juta, sementara model baru yang setara akan keluar dengan harga sekitar Rp 177 juta (asumsi inflasi 10% per tahun).
Uang hasil investasi selama 3 tahun sebesar Rp 117,6 juta tersebut ditambah dengan hasil penjualan mobil pertama kita sebesar Rp 60 juta, akan menjadi sebesar Rp 177,6 juta. Dengan demikian kurang lebih 6 tahun kemudian kita akan bisa membeli mobil baru tanpa harus melalui kredit. Lebih dari itu, uang tambahan yang kita keluarkan hanya sebesar Rp 103,5 juta (Rp 2,35 juta x 44 bulan) untuk mendapatkan mobil baru seharga Rp 177 juta.
Nah, bisa kan beli mobil tanpa kredit lagi! ;)
Benny Raharjo |Planner |@quaddrant
Summary tweet #FinClic 29 Okt 2012
Berikut ini merupakan summary tweet #FinClic 29 Okt 2012 tentang 5 Tahap Terencana Mencapai Kebebasan Finansial
Selesai pekerjaan hari ini? Belum! Masih ada 1 lagi ntar sore. Jemput anak- anak di sekolah dulu. Sambil mari kita #FinClic :)
#FinClic ini gw mau cerita tentang 5 Tahap Terencana Menuju Kebebasan Finansial. Ini bukan judul seminar MLM. Ini sub judul buku pertama gw :)
Tahun 2007 gw sok nulis + terbitkan buku judulnya #PlanNow 5 Tahap Menuju Kebebasan Finansial. Seri 5 buku, yang jadi 1 :) out of print pula
Background storynya. Gw jadi perencana keuangan independen di September 2003. Tiap hari ketemu calon klien, jelasin apa itu bikin Plan. Dari nol
Tahun 2006 mulai siaran di 87,6 @hardrockfm. Dan cara menjelaskan tentang apa itu bikin Plan jadi lebih jelas lagi. 2007 bikin website dan buku itu
Buku #PlanNow ini terinspirasi dari pertemuan gw dengan berbagai macam orang dan cara memperkenalkan financial planning ke mereka. Ada kayak evolusinya :)
#PlanNow 5 Tahap Terencana Mencapai Kebebasan Finansial : 1) Plan 2) Implementasi Plan 3) Persiapan Aset Aktif 4) Menghasilkan 5) Freedom
Tahap1. Punya Plan dulu. Dengan punya Plan, kita jadi tahu sekarang di mana, mau ke mana, lewat mana. Lebih jelas aja #FinClic
Tahap2. Implementasi. Kalau sudah punya Plan, kan cuma Plan ya? Harus dipraktekin dulu baru ada hasilnya #FinClic
Tahap3. Membahas Aset Aktif: Bisnis, Properti, Surat Berharga. Upaya memiliki aset ini harus dimulai #FinClic
Tahap4. Mulai memiliki penghasilan dari Aset Aktifnya. Dan penghasilan itu harus dikelola. Banyak yang stuck di tahap ini #FinClic
Tahap5. Financial Freedom. Penghasilan dari Aset Aktif > Pengeluaran Bulanan. Tujuan Finansial pun sudah dalam proses pencapaian #FinClic
Sudah di tahap mana dari 5 Tahap Terencana Mencapai Kebebasan Finansial? :) #FinClic
Di halaman terakhir semua Plan @QM_Financial ada 5Tahap Terencana Mencapai Kebebasan Finansial. Bisa cek klien sudah di tahap mana ;) #FinClic
Perjuangannya, menurut gw ya, ada di Tahap4 :) karena biar udah punya Bisnis, Properti, Surat Berharga, kalau cashflow gak diurus, susah #FinClic
RT @rperdhani Aww! Aku mau iniiii mba @relizakodri hihihi :D “@mrshananto: Tahap5. Financial Freedom. Penghasilan dari Aset Aktif > Pengeluaran Bulanan.
*jewer* :) RT @dianafn: Berapa lama ni prosesnya tahap4 ke 5? pengen lompat langsung ke tahap5 gimana caranya ceu? he he *maunya instan ajah*
Gw pernah nyampe tahap5. Terus turun lagi ke tahap4 :) karena punya anak 1 lagi dan pindah rumah baru hihihi *dezig* #FinClic
@ahadiabdul Betul! Gw di tahap 3-4, mulai pusing cashflow :) @mrshananto: Tahap4. miliki penghasilan dari Aset Aktif. Banyak yg stuck di sini#FinClic
RT Q. @go2dika @ahadiabdul @mrshananto kesulitan cash flow dari Aset Aktif apa ya mbak? Bedanya sama penghasilan rutin? Thank you #FinClic
A. @go2dika #FinClic penghasilan rutin mirip sama gajian atau nilai project kalau yang freelance. Cashflow Aset Aktif misal : Bisnis/ Sewa Properti #FinClic
Oiya melanjutkan #FinClic yang tadi… Tahap 1,2,3,4,5 ada kesulitan dan kemudahan masing- masing. Proses ditentukan tiap orang itu sendiri
Berqurban, Perlu Perencanaan Keuangan!
Hari Raya Idul Adha selalu identik dengan ibadah haji dan qurban. Kedua ibadah ini, disadari atau tidak membutuhkan perencanaan keuangan karena menjadikan kita yang akan menjalaninya mengeluarkan uang.
Ibadah Haji, tentu membutuhkan dana yang tidak sedikit. Setidaknya untuk tahun 2012 ini, biaya ibadah haji yang regular mencapai Rp33 jutaan. Belum lagi untuk biaya haji yang khusus (plus). Bagi yang tidak berangkat haji disunnahkan untuk menyembelih hewan qurban. Sunnah muakkadah, yaitu sunnah yang mendekati wajib. Lagi-lagi, ini juga membutuhkan biaya. Meskipun jumlahnya tidak sebesar ibadah haji, tapi tetap harus disiapkan agar tidak mengganggu cashflow bulanan kita. Khususnya cashflow bulan Oktober ini, kalau pendapatan bulanannya cukup besar sih tidak masalah. Namun jika karena untuk beli kambing, uang sekolah anak malah tidak tahu dari pos mana lagi akan dibayarkan berarti harus direncanakan dengan matang.
Kalau kita baca sejarah, ibadah qurban ternyata sudah ada sejak awal adanya manusia di muka bumi ini. Hal ini tertuang dalam al-Qur’an, surat al-Maidah ayat 27, “Ceriterakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan qurban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil)“.
Dengan perencanaan keuangan yang baik, kita bisa menyiapkan dana qurban dengan lebih mudah dan tidak perlu merasa berat. Siapa sih yang tidak ingin menjalankan ibadah yang paling dicintai Allah di hari raya Idul Adha ini? Coba, sudah umur berapa sekarang? Kapan mau mulai qurban dari uang kita sendiri? Bukan dari uang orang tua. Jika sudah mulai rutin berqurban, tentunya ibadah ini dapat kita jalankan terus-menerus setiap tahun bukan?
Nah, idealnya menyiapkan dana qurban adalah dari pendapatan tahunan kita maka idealnya juga dialokasikan dari pendapatan tahunan. Pendapatan tahunan adalah pendapatan yang diterima selain pendapatan rutin bulanan, bisa berupa bonus, THR, insentif serta deviden dari pekerjaan atau usaha Anda.
Ketika mendapatkan bonus, jangan dihabiskan untuk liburan semua sisihkan untuk qurban meskipun bonusnya keluar 8 bulan sebelum Idul Adha, misalnya. Atau mau menyiapkan dana qurban ini dari uang THR. Jadi THR-nya jangan dihamburkan untuk mudik semua.
Lalu bagaimana kalau tidak punya pendapatan tahunan? Yah, kalau tidak memiliki pendapatan tahunan karena mungkin sebagai pemilik bisnis, pedagang atau profesional seperti dokter dan pengacara, maka mau tidak mau harus sisihkan dari pendapatan bulanan. Sisihkan dari 1 tahun sebelumnya. Biasakan untuk menyisihkan sebagian dari pendapatan bulanan untuk membiayai pengeluaran bulanan termasuk pengeluaran qurban ini. Atau bisa juga disiasati dengan ikut program tabungan qurban yang banyak diadakan oleh badan sosial atau badan amil zakat.
Qurban ini sunnah bagi setiap orang yang mampu atau untuk satu keluarga. Satu ekor kambing/domba untuk satu orang. Tapi dibolehkan juga untuk satu keluarga. Jika Anda ingin berkurban sapi maka satu ekor sapi untuk tujuh orang.
Perkiraan biaya untuk qurban ini sekitar Rp.1.500.000 baik untuk satu ekor kambing/domba maupun satu bagian sapi. Nah, jika angkanya sudah kelihatan maka akan makin mudah untuk membuat budgetnya.
Menjalankan ibadah tahunan akan terasa makin ringan jika direncanakan dengan baik.
Finance should be practical!
Mohammad Teguh| Planner |@Mohammad_Teguh
Investasi Reksadana
Dalam rencana keuangan, yang paling umum dilakukan saat ini adalah berinvestasi reksadana. Sejak tahun 2005, reksadana di Indonesia mulai dikenal dan saat ini terdapat kurang lebih 711 produk. Memilih beberapa reksadana di antara begitu banyak pilihan tentu saja tidak mudah. Apalagi kalau kita tidak mengerti apa sebenarnya reksadana dan tidak memiliki banyak pengalaman berinvestasi. Banyak yang kemudian mengalami Decision Paralysis dan akhirnya terus menunda berinvestasi justru karena banyaknya informasi dan pilihan yang tersedia.
Well, saya sering bilang kalau imbal hasil investasi juga tergantung rejeki masing-masing orang. Oleh karena itu, lakukan pekerjaan rumah Anda untuk belajar mengenai reksadana dan bertindaklah. Jangan sampai ketakutan Anda akhirnya membuat Anda tidak menjalankan rencana keuangan Anda.
Menurut Undang Undang No. 8 tentang Pasar Modal, reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk diinvestasikan dalam portfolio efek, seperti deposito, obligasi atau saham oleh Manajer Investasi.
Saya sering mengatakan bahwa reksadana adalah investasi patungan karena Anda sebagai investor akan masuk kedalam reksadana bersama-sama dengan investor lainnya. Dalam reksadana, selain investor ada Bank Kustodian yang berperan menyimpan dana, melakukan transaksi dan administrasi serta Manajer Investasi, badan yang berperan mengelola dana yang terkumpul sesuai dengan ketentuan dalam prospektus.
Jumlah seluruh dana dalam wadah reksadana dibagi dengan jumlah unit yang dikeluarkan manajer investasi adalah Nilai Aktiva Bersih (NAB) per unit. Inilah harga atau angka yang kita perhatikan pada saat kita membeli reksadana.
Sebagai contoh, produk reksadana XYZ, pada tanggal 1 Januari 2011 mempunyai harga NAB perunit sebesar Rp5.000. Pada hari itu, investor A memutuskan untuk berinvestasi dalam reksadana XYZ sebesar Rp1.000.000. Maka, investor A akan memperoleh unit sebanyak investasi/harga NAB perunit. Sehingga perhitungannya menjadi Rp1.000.000/Rp5.000= 200 unit penyertaan.
Pada tanggal 1 Feb 2011, investor A mendapatkan laporan perkembangan harga unit dari manajer investasi yang NAB per unit reksadana XYZ adalah Rp4.000. Jumlah dana investor A berkurang menjadi Rp800.000 atau turun sebesar 25%.
Sebulan kemudian, Investor A kembali mendapatkan laporan perkembangan dana. Pada tanggal 1 Maret 2012, NAB perunit reksadana XYZ adalah Rp6.000. Sehingga dapat dikatakan bahwa dana investor A sudah berkembang menjadi Rp1.200.000 atau naik sebesar 25%.
Namun, perlu diingat bahwa jika investor A tidak menarik dananya dari reksadana XYZ maka kerugian atau keuntungan yang terjadi bukanlah merupakan realized loss atau realized gain.
Keuntungan berinvestasi dalam reksadana adalah
- Terjangkau. Dengan jumlah dana relatif kecil, misalnya Rp500.000, investor sudah dapat membeli reksadana. Bandingkan dengan membuka rekening deposito atau rekening sekuritas yang membutuhkan dana hingga puluhan juta.
- Pengelolaan portfolio yang profesional oleh manajer investasi dan bank kustodian. Investor cukup memantau harga NAB perunit dari produk reksadana yang dipilihnya.
- Diversifikasi investasi dengan biaya terjangkau. Portofolio dalam sebuah reksadana dapat diinvestasikan kedalam berbagai instrumen investasi sekaligus.
- Likuiditas tinggi. Manajer investasi menjamin bahwa unit dapat di jual kembali kapanpun investor memutuskan untuk menarik dananya.
- Informasi yang transparan. Investor dapat mengetahui perkembangkan reksadananya melalui berbagi situs internet dan koran bisnis terkemuka.
Selain keuntungan, jangan lupa bahwa berinvestasi di reksadana memiliki resiko, antara lain:
- Reksadana adalah produk investasi bukan produk bank, sehingga tidak termasuk ke dalam cakupan obyek penyimpanan yang dijamin pemerintah.
- Nilai unit penyertaan reksadana dapat berkurang mengikuti perubahan NAB perunitnya. Hal ini dapat disebabkan antara lain oleh kondisi pasar atau gagal bayarnya perusahaan yang menerbitkan obligasi.
- Untuk reksadana dalam mata uang asing, ada resiko terhadap nilai tukar karena memiliki fluktuasi yang cukup tinggi.
Jadi, bagaimana memilih reksadana yang sesuai? Berikut hal yang perlu diperhatikan:
- Penting untuk diingat bahwa resiko investasi reksadana berbanding lurus dengan imbal hasilnya.
- Pahami tujuan rencana keuangan pribadi, profil resiko dan jangka waktu investasi.
Semoga setelah memahami reksadana, kita dapat menikmati hasil investasinya.
Yasmeen Danu |Planner |@yasmeen__