Uang Kaget
Semua orang pasti pernah berangan-angan atau bermimpi ingin mendapat “uang kaget” (entah dari warisan, undian, hadiah atau investasi yang keuntungannya berlipat-lipat). Mimpinya adalah kalau dapat “uang kaget” itu ingin dibelikan mobil, rumah, jalan-jalan, bayar utang dan lain sebagainya.
Alhamdulliah itu terjadi pada saya, ceritanya berawal di akhir tahun 2010. Saat itu saya mencoba untuk berinvestasi di luar tujuan finansial, diajak Senior Partner di QM untuk ikut investasi patungan pembelian apartemen di daerah Jakarta Selatan. Saya mencoba peruntungan tersebut walaupun saya tahu dan mengerti resikonya. Pembelian Apartemen itu Down Payment bisa dicicil selama tiga tahun. Kami berencana sebelum cicilan tersebut selesai, kami akan menjual apartemen tersebut .
Setelah cicilan DP berjalan kurang dari 2 tahun apartemen kami mulai dipasarkan. Selang enam bulan apartemen itu dipasarkan dan ada yang tertarik membeli, setelah dihitung-hitung akhirnya apartemen itu kami jual. Tak disangkaa ternyata dari penjualan apartemen itu saya mendapatkan keuntungan sekitar kurang lebih sebesar 150%.
Alhmadulillah pada awal tahun 2013 “uang kaget” yang saya mimpikan akhirnya ada dan nyata!
Kalau dapat “uang kaget” seperti ini apa sih yang harus dilakukan? Karena tak boleh terlalu larut dan merasa banyak uang, segera buat perencanaan untuk mengalokasikan tujuan-tujuan yang tepat antara lain:
1. Zakat
Adalah sebagai perwujudan rasa syukur atas rejeki yang diterima. Untuk Zakat ini, harus dibedakan uang yang diterima apakah dari:
A. Hadiah Undian (kuis)
– zakatnya 2,5% à Jika cara memperolehnya memerlukan keterlibatan secara penuh baik tenaga maupun pikiran
– zakat 5-10% -à Jika cara memperolehnya minim keterlibatannya secara penuh
– zakat 20% -à jika cara memperolehnya tidak terduga-duga
B. Investasi, Warisan, Hibah, zakatnya 2,5%
Sumber : http://zakatcentersby.wordpress.com/2012/07/10/menghitung-zakat-hadiah/
2. Bayar Utang
Buat daftar utang apa saja yang dimiliki. Dahulukan untuk utang jangka pendek seperti pengembalian kepada orangtua, saudara, kartu kredit dan lainnya.
3. Tujuan Keuangan Jangka Pendek. Alokasikan “uang kaget” untuk tujuan keuangan jangka pendek seperti:
a. Dana Darurat
b. Dana pendidikan untuk masuk SD
c. Dana Pengeluaran Tahunan dan lainnya
4. Dana Hura-hura
a. Memberi kepada orangtua dan saudara
b. Traktir teman dekat
c. Dana Liburan
5. Dana Investasi tambahan (jika “uang kaget” masih tersisa)
Semoga “mimpi” Anda terwujud!
Marhaini| Finance and Administration| @aayud
*artikel terkait dapat dibaca di sini
Alasan perlunya Shopping Account
Akhir tahun berarti banyak diskon dan SALE dimana-mana. Menjelang akhir tahun biasanya penjual berlomba-lomba untuk menghabiskan persedaan barang dagangnya dan musim pun berganti sehingga diskon banyak digelar.
Mendengar kata diskon atau SALE sendiri memang sangat menggoda. Kesempatan dapat membeli produk yang diinginkan dengan harga khusus atau harga murah menjadi sebuah kepuasan tersendiri. Tetapi jangan sampai kalap ya, apalagi perempuan yang suka menghilangkan stres dengan berbelanja, duuh itu gue banget *lho*
Lalu bagaimana untuk tidak kalap dalam berbelanja? Kalau untuk gue sendiri yang paling mudah adalah memisahkan rekening pribadi dan rekening untuk kebutuhan bulanan.
Apa saja sih kebutuhan pribadi? Kebutuhan pribadi menurut gue adalah keperluan yang sifatnya lebih banyak keinginan daripada kebutuhan HEHEHE seperti ngopi-ngopi cantik bareng teman, pergi ke salon, membeli tas baru padahal tas lama masih bisa dipakai, membeli sepatu, pakaian dan gadget.
Nah jika SALE sedang melanda maka jadi godaan banget tuh! Masalahnya adalah banyak orang yang kalap berbelanja sehingga lupa sebenarnya uangnya telah habis untuk kebutuhan rutin sehari-hari, namun memaksakan uangnya terpakai untuk berbelanja SALE. Itulah mengapa gue memisahkan rekening pribadi dan rekening kebutuhan rutin agar tidak tercampur.
Rekening pribadi tersebut gue beri nama shopping account. Dengan memiliki rekening yang terpisah untuk tujuan belanja ini, gue bisa memiliki kontrol terhadap keinginan berbelanja. Sebelum berbelanja, pastikan kalau shopping account yang dimiliki memang terisi, dan nilainya cukup. Dan ketika shopping account sudah terkuras habis, artinya saat itu juga gue perlu meredam keinginan belanja, hingga rekening kembali terisi.
Berapa besar nilai yang harus disisihkan untuk shopping account ini? Tentunya bergantung dengan kemampuan masing-masing. Dalam pengaturan cashflow sebaiknya hanya 20% dari penghasilan yang disisihkan untuk kebutuhan pribadi namun perlu diingat bahwa sebelum menyisihkan uang di rekening ini, pastikan tujuan investasi yang skala prioritasnya tinggi sudah dijalankan. Karena bagaimana pun berbelanja itu sifatnya keinginan, bukan kebutuhan, jadi tidak adil buat diri sendiri ketika gue tidak memikirkan hal lain yang lebih penting dari berbelanja.
Jadi, belanja itu boleh-boleh saja, kok!
Gue juga percaya bahwa uang yang dihasilkan dari kerja keras itu dinikmati baik untuk saat ini maupun di masa yang akan datang. Oleh karena itu, gue perlu mengatur uang dengan bijak, agar bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan saat ini maupun masa depan.
Supaya tidak merasa bersalah berbelanja, maka gue harus bisa membatasi diri. Cara membatasi diri untuk tidak berlebihan berbelanja adalah dengan membuat shopping account ini.
Silakan mencoba, dan rasakan bedanya.
Risma Prismayani| Sales & Marketing| @Rismeh
*artikel terkait bisa dibaca di sini
4 Hal yang perlu diperhatikan memulai usaha waralaba
Saat ini sudah banyak sekali terdapat waralaba di Indonesia dengan berbagai macam jenis usaha yang ditawarkan. Adapun contoh beberapa jenis usaha tersebut adalah waralaba mini market, rumah makan, kafe, pendidikan, percetakan, salon kecantikan dan lain sebagainya.
Karena waralaba merupakan salah satu aset aktif berbentuk bisnis, maka ini termasuk dalam tahap ke-dua dalam proses perencanaan keuangan seseorang (Financial Freedom). Dengan demikian seseorang telah memasuki tahap mengaktifkan aset yang telah dimiliki menjadi produktif.
Nah, pada artikel ini saya ingin membahas mengenai bisnis waralaba.
Menurut Asosiasi Franchise Indonesia, waralaba adalah suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir, dimana pemilik merek (franchisor) memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu.
Ada beberapa istilah yang perlu diperhatikan dalam waralaba (asing dan domestik): franchisor dan franchisee.
- Franchisor atau pemberi waralaba, adalah badan usaha atau perorangan yang memberikan hak kepada pihak lain untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimilikinya.
- Franchisee atau penerima waralaba, adalah badan usaha atau perorangan yang diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas yang dimiliki pemberi waralaba.
Waralaba asing pastinya sudah memiliki standar operasional yang ketat karena mereka tidak ingin terjadi hal-hal yang dapat membuat reputasi mereknya menjadi rusak. Ada juga waralaba domestik yang telah memiliki standar operasional cukup ketat, biasanya terdapat pada jenis waralaba mini market, karena hal ini menyangkut logistik, serta distribusi yang harus dimiliki secara baik.
Empat hal yang harus menjadi fokus pemegang franchisee adalah: fee royalti, tempat usaha apakah milik sendiri atau sewa, modal awal usaha, arus kas usaha.
Fee Royalti. Fee royalti untuk waralaba asing pastinya akan mahal, mengingat reputasi perusahaan atau merek yang akan diwaralabakan. Anda perlu memperhatikan apakah ada kenaikan royalti untuk tahun-tahun berikutnya. Terkadang pemilik waralaba (principal) akan melakukan evaluasi terhadap biaya royalti tersebut. Hal ini bisa dimungkinkan apabila pemilik waralaba melihat keberhasilan dari franchisee yang melakukan usaha tersebut.
Tempat usaha. Perlu diperhitungkan secara seksama, apakah tempat usaha perlu dimiliki atau hanya menyewa. Karena ini juga berpengaruh pada kelangsungan usaha waralaba yang sedang dijalani apakah akan berhasil atau mengalami kerugian pada tahun berikutnya. Biasanya hal ini banyak terjadi pada usaha restoran atau kafe.
Modal usaha. Ada beberapa pemilik waralaba memberikan modal usaha, akan tetapi hal ini tergantung pula pada hasil penilaian principal. Namun memang lebih banyak franchisee menggunakan modal sendiri karena hal ini bisa menjadi penilaiaan dari keseriusan franchisee dalam melakukan usaha waralaba tersebut.
Arus Kas Usaha. Hal terpenting dalam membangun sebuah bisnis adalah pendapatan. Apa gunanya membangun usaha sekalipun itu waralaba, akan tetapi tidak menghasilkan pendapatan. Cashflow Management yang baik perlu diterapkan apapun usaha Anda. Bukan besaran omset yang paling penting namun apakah usaha Anda memberikan keuntungan atau tidak.
Sugianto Ali Boediman, CFP® | Independent Financial Planner| @sugiantoab
*artikel terkait dapat dibaca di sini
Summary tweet #FinClic 30 Okt 2013 tentang Kartu Kredit
Berikut merupakan summary tweet #FinClic 30 November 2013 tentang Kartu Kredit:
30 Oktober nih! Udah mau ganti bulan aja… udah pada bayar tagihan kartu kredit kan??? wahihi… *jewer diri sendiri*
Ih gaya pisan! Gw banyak euy *tepokjidat* LUNASSS!!! :) RT @JennyJusuf: aku gak ada pemakaian CC bulan ini :’)
RT @LMardhiana: LUNAS :) RT @mrshananto: 30 Oktober nih! Udah mau ganti bulan aja… udah pada bayar tagihan kartu kredit kan??? wahihi *jewer diri sendiri*
RT @RealArgiaTinie: @mrshananto baru banget dateng tagihannya mba..heheheee XD
RT @_genesia: BELOOOM “@mrshananto: 30 Oktober nih! Udah mau ganti bulan aja… udah pada bayar tagihan kartu kredit kan??? wahihi…*jewer diri sendiri*”
RT @fahrifary: sudah beres!! RT @mrshananto: 30 Oktober nih! Udah mau ganti bulan aja… udah pada bayar tagihan kartu kredit kan???
RT @RiriRustam: “@mrshananto: udah pada bayar tagihan kartu kredit kan??? wahihi… *jewer diri sendiri*” – udaah, udah bikin transaksi baru maksudnya :p
RT @riske2803: @mrshananto…debet otomatis rekening tabungan, lunas terus*sombong* :)
RT @_dya_: @mrshananto lunas dan sukses beli tas dengan budget belanja :D
#FinClic hari ini… tentang kartu kredit yuk… sesuatu yang banyak orang sudah tahu, tapi gak semua ngeh betapa pentingnya ;)
Tentang Kartu Kredit, jangan dianggap sepele. Dulu hitungan bunga bisa mencapai 35%-48% per tahun lho. Sekarang peraturan lebih ketat #FinClic
“Ah tapi bunga kartu kredit kecil kok, gak seberapa.” Okey! Coba bayangin duit segitu juga bunga, bisa dibelanjain apa? Makan-makan atau Sepatu? #FinClic
Gw serba berantakan. Jadi gw sendiri suka lupa lho tagihan kartu berapa, udah dibayar atau belum. Gw selalu lunas, tapi pernah telat! #FinClic
Paling gampang memang punya kartu kredit yang ada dalam satu bank yang kita punya rekening juga di situ. Bikin tagihan didebit 100% dari rekening. BERES! #FinClic
Kenyataannya, banyak di antara kita punya kartu kredit dari penerbit yang beda dengan rekening. Jadi memang harus extra effort untuk ngecek dan bayar tagihan #FinClic
Kapan lo mulai punya kartu kredit? Mungkin ada yang sudah punya ‘suplemen’ dari orangtua jaman SMA atau kuliah? Dari mulai pertama kerja? #FinClic
Pertama kali kerja jadi Customer Service di bank asing di Bandung. Apply kartu kredit harus ditandatangani boss dong! Boss gw galak banget :) Gw bilang mau bayar 20% aja dimarahin #FinClic
Untungnya interaksi pertama dengan kartu kredit itu dengan boss super galak! Jadi gw gak pernah berani bayar cuma minimum payment atau sekian persen #FinClic
Namanya aja Kartu Kredit, artinya kita ‘ngutang’ dulu ke Bank atau penerbit, tagihan dibayarin dulu, kita bayar belakangan. Enak kan? #FinClic
Enak! Selama tagihan kartu kredit ini dibayar LUNAS! Udah deh gak usah ikutan yang bolak balik utang kartu kredit buat usaha ya #FinClic
Kenapa jangan bolak balik utang usaha dengan kartu kredit berlipat-lipat? Karena itu gak riil. Biar gimana juga, pas bikin Neraca keuangan, utangnya kan banyak! #FinClic
*jewer* :p kalau kira-kira gak bisa bayar ya jangan berani gesek atuh neng :)) RT @fa_RISTI_an: @mrshananto udah kerja punya 2 kartu kredit yang 1 bayar sendiri yang 1 lagi suplemen dari orangtua. Kalo kira-kira gak bisa bayar pakenya kartu punya orangtua #finclic
Kartu kredit pertama dari bank tempat kerja dulu. Isinya cuma gesek kalau makan-makan atau beli baju. Rasanya gak banyak. Tagihan datang=80% dari gaji! :p #FinClic
Waktu itu tinggal di rumah orangtua, pengeluaran cuma bensin mobil pinjaman dari orangtua. Jaman dulu rumah di Dago, kantor Asia Afrika, Rp30ribu per bulan #FinClic
#FinClicRT @superluckyphili: @ryangunz coba cek twitternya mbak @mrshananto lagi bahas tentang Kartu Kredit :D *inget pembahasan 3 minggu lalu*
Jadi waktu tagihan 80% dari gaji freshgraduate… rasanya mau kiamat! Kapok deh. Seriusan gak usah sok kaya. Baru belajar ngerem #FinClic
#FinClic RT @AuroraBless: @mrshananto setelah 8 tahunan kerja. itupun terpaksa buat karena perlu untuk beli tiket pesawat online dan untuk traveling
Yang kita perlu tahu tentang kartu kredit: 1)Data utang di Sistem Informasi Debitur (SID) 2)tanggal cetak tagihan 3)tanggal jatuh tempo 4)gesek di mana aja #FinClic
Data masuk SID di Bank Indonesia! Ini penting ya. Jangan dianggap remeh. Semua data utang masuk SID, yang lancar maupun yang ngemplang ;) #FinClic
#FinClic RT @mangoekyrbi: @mrshananto banyak yang gajinya pas-pasan,slip gajinya di katrol agar aplikasi kartu kreditnya di-approve, biasanya hanya buat pamer,,,,,,,
Gw pernah ketemu kasus begini. Waktu freshgraduate banyak gaya, utang segunung. Terus kapok, semua utang dibayar kecuali kartu kredit, ngemplang #FinClic
#FinClic RT @jekijack: @mrshananto gw bikin jurnal penggunaan kartu kredit di excel, satu file, 1 sheet = 1 kartu. Ngebantu banget, sejak dimonitor, jarang offside :))
Sejak itu orang ini kapok. Untuk beli mobil dan rumah pun dia nabung bertahun-tahun baru beli tanpa ngutang. Lalu dia pindah kerja #FinClic
Waktu dia keterima kerja di bank dengan level cukup tinggi, HRD periksa BI checking. Dor! Nama dia ada di SID ngemplang 15 tahun lalu #FinClic
#FinClic RT @yusmuharastri: @mrshananto Mulai dari lulus SMA, dibawain bokap untuk jaga-jaga kalau ada keperluan mendadak karena kuliah di luar kota. Tapi ga pernah digesek sampe lulus :p
Barulah dia ke bank dan periksa, utang kartu kredit cuma Rp1,5juta dari 15 tahun lalu, hampir bikin dia gak keterima kerjaan yang bagus! #FinClic
Tanggal cetak tagihan VS tanggal jatuh tempo. Periksa ya! Gw juga suka lupa sih :) Karena ini menentukan berapa tagihan lo bulan tersebut #FinClic
Contoh. Tanggal cetak tagihan 5 Oktober, jatuh tempo 25 Oktober. Kalau belanja 1 Oktober, bayarnya 25 Oktober. Kalau belanja 7 Oktober, bayarnya? 25 November! ;) #FinClic
Bayar kartu kredit itu bisa direct debit, transfer atau bayar di ATM. Kalau bayar di ATM jangan lupa akan diproses 1-3 hari kerja #FinClic
Q1 #FinClic RT @mamabeluang: @mrshananto mba, kartu kredit saya buat ambil kredit barang isi rumah yang mahal (bedset/ac) yang ada promo atau discount. Jadi bisa ngatur cashflow bulan itu. Aman kan?
A1 bisa aja mbak, berarti minta ke bank jadi cicilan 6 bulan gitu ya? asal pas bayar 100% per tagihan, hindari bunga lagi @mamabeluang #FinClic
Jangan lupa, perlu inget gesek di mana aja. Kenapa? Karena kalau ada fraud gampang menelusurinya. Iya kartu kredit itu rawan fraud #FinClic
Proses yang gw pernah pelajari. Kalau merasa ada transaksi yang bukan punya kita, bisa mengajukan ke penerbit. Bilang itu bukan punya kita #FinClic
Kalau ada suspect fraud transaction, kita harus bayar dulu, bank akan selidiki dan kembalikan uang kalau terbukti bukan punya kita #FinClic
You have to VERY SURE! Kalau ternyata udah investigasi, terbukti transaksi kita , semua biaya investigasi akan dibebankan ke kita #FinClic
Q2 #FinClic @bundawikar: @mrshananto kalau mantan suami gak bayar kartu kredit, kemarin-kemarin ngajuin kredit ke bank ditolak terus.. Sekarang divoice istrinya kena gak ya mbak di cek SID ?
A2 Di SID harusnya nama 1 orang yang apply kredit. Tapi kalau utang terjadi saat sedang menikah, maka tanggungjawab pada suami DAN istri! assuming you dont have a pre nuptial agreement ya. @bundawikar #FinClic
Ayo coba sebutkan. Isi tagihan kartu lo biasanya apa sih? *wink* dalam hati ikut kebat kebit* hihihi… #FinClic
Wow :) RT @rinamariina: iya gara-gara rajin cek tagihan gw bisa nemuin orang yang nyuri dompet dengan lihat transaksinya dimana dan liat cctv ditoko tersebut
#FinClic RT @ratihibrahim: Makan+toko buku+baju “@mrshananto: Ayo coba sebutkan. Isi tagihan kartu lo biasanya apa sih? *wink* dalam hati ikut kebat kebit* hihihi…”
#FinClic RT @gusa_tj: Tagihan kloteran, asuransi, belanja bulanan, tabung paksa bulanan…wis itu aja bu :)
#FinClic RT @Julietta_Belle: Beli elektronik cicilan 0% *melet RT @mrshananto: Ayo coba sebutkan. Isi tagihan kartu lo biasanya apa sih?
#FinClic RT @mumbleariza: buku/e-book dan tiket pesawat :) RT @mrshananto Ayo coba sebutkan. Isi tagihan kartu lo biasanya apa sih? *wink* dalam hati ikut kebat kebit
#FinClic RT @ipoed92: Bayar premi asuransi.. pengeluaran rutin lainnya RT @mrshananto Ayo coba sebutkan. Isi tagihan kartu lo …
Gw pake 1 kartu kredit, Suami 2 kartu kredit. Tagihan kartu kredit gw isinya… mmm… makan-makan mulu gini :)) Kartu suami yang 1 tagihan rutin, 1 lagi hura-hura :p #FinClic
Ya gak apa juga mau dipake gesek apa aja tu kartu kreditnya! Tapi mampu bayar tagihannya LUNAS kan ya? Apa belanja grocery dicicil? :p #FinClic
Ada sih bulan-bulan di mana gw dan suami gw cuma bisa ngakak liat tagihan kartu segunung. Abis liburan terus lupa :p *gak mungkin banget* #FinClic
Atau misalnya “ini apa ya makan di resto A mahal banget!” oh ternyata teman-teman bayar cash ke kami, kami gesek. Lupa???? *gakmungkinbanget* #FinClic
So there you go! Punya kartu kredit itu bukan buat gaya-gayaan… ini kan ada tanggungjawabnya! Siap gesek? Siap bayarnya okey :)) #FinClic
Berapa kartu kredit sebaiknya kita punya? Gw pernah punya 4 gak kepegang kok. Maksimal 2 kartu kredit udah cukup deh. Emang lo mau beli apaan juga #FinClic
Ehem… kalau kalian ada yang masih single… tolong! Calon suami atau calon istri itu diperiksa punya Utang kartu kredit atau gak! Jangan mau ya :p #FinClic
#FinClic RT @oktafiasuntana: @mrshananto sampai sekarang saya dan suami ga punya kartu kredit, prinsip kami. Kalau punya uang beli, kalau ga ada yah ga usah beli. Biar aman :D
Ya masak lo mau menikah sama utang kartu kredit sih? Suruh dia ‘jujur’ dulu sama hidupnya baru hidup sama lo *dor* #FinClic
#FinClic nya mulai cari gara2 hihihi..
Jadi gini… kebanyakan kasus utang kartu kredit yang gw temukan itu, isinya masalah psikologis! Serius! Jadi kalau sampe lo punya utang kartu kredit, pikirin deh #FinClic
Ada apa sih sebetulnya dengan hidup lo? Sampe lo harus ‘bohong’ sama diri sendiri dan punya utang kartu kredit? Beresin masalahnya, bayar utangnya #FinClic
Itungan ok,secara mental? Nyicil beras? :) RT @Giovanni_Id: supermarket grocery cashback 2,5% tagihan diubah cicilan 3 bulan bunga 0% #FinClic
#FinClic RT @titut_ken: 1.Buku kuliah 2.Baju+sepatu 3.Makan RT @mrshananto: Ayo coba sebutkan. Isi tagihan kartu lo biasanya apa ..
#FinClic RT @pinotski: eBay ‘doang’ sik.. XD “@mrshananto: Ayo coba sebutkan. Isi tagihan kartu lo biasanya apa sih? *wink* dalam hati ikut kebat kebit* hihihi…”
Orang masih punya utang kartu kredit itu biasanya jadi ‘pasien’ dulu, bukan ‘klien’. Karena harus ‘sembuh’ dulu. Biasanya proses, gak bisa langsung #FinClic
Hope you enjoy today’s #FinClic :) Edisi Kartu Kredit *kemudian bayar tagihan glek glek glek*
#FinClic RT @Giovanni_Id: 1. Papa saya pernah punya 5 kartu kredit dipakai untuk modal usaha, saat usaha bangkrut dan gak bisa bayar datanglah debt collector. @mrshananto
#FinClic RT @Giovanni_Id: 2. Waktu saya kecil pernah ngerasain efek psikologisnya, setelah semua tagihan lunas. Sekarang papa merintis usaha lagi tanpa pakai kartu kredit @mrshananto
#FinClic RT @admonike: @mrshananto punya 4 kartu kredit, semua lunas dibayar pas due tagihan. Enaknya punya kartu kredit banyak, free annual fee dan kalau makan atau belanja bisa dapat diskon promo
#FinClic RT @nova_sartono: @mrshananto saya gak punya utang kartu kredit karena gak punya kartu kredit, mendingan utang ke koperasi kantor karena dapat cashback SHU
LOL RT @Caladeva: makan di cafe tapi bayar pake kartu kredit adalah bentuk modern dari makan diwarteg bayar nitipin ktp….
#FinClic RT @sillysampi: @mrshananto gue punya 1 kartu kredit khusus buat monthly bills plus Amazon. Limitnya rendah banget biar aman. 1 Amex buat kantor. 1 buat jalan-jalan.
@sillysampi kurleb sama. 1 untuk monthly bills, 1 untuk jalan-jalan. Kartunya Dondi :)) kalau kartu gw mmm… mmm… makan-makan doang :)) #FinClic
#FinClic RT @FebrianiFatma: Ngakak ngakak baca TL mbak @mrshananto tentang kartu kredit. Ada yang berasa “ditampar” ga? :p
Ligwina Hananto| CEO| @mrshananto
*artikel terkait bisa dibaca di sini