Bersama Merayakan Pendidikan di PEKAN 2018
Dalam rangka Hari Pendidikan Nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Mei, beragam organisasi yang peduli pendidikan berkumpul bersama dalam Pesta Pendidikan (PEKAN). PEKAN adalah bentuk nyata dari para pemangku kepentingan yang bergerak, belajar, dan bermakna bersama. Kita adalah publik, bagian terpenting yang perlu berpartisipasi sampai tingkat berdaya, bukan hanya berkomunikasi atau bermitra dalam ekosistem pendidikan Indonesia. Organisasi, komunitas, maupun individu di bidang pendidikan maupun nonpendidikan yang berpartisipasi dalam PEKAN disatukan oleh prinsip ‘barengan’.
Pesta Pendidikan (PEKAN) dilakukan setiap tahun di bulan Mei. Tahun ini adalah tahun ke-2 Quamma Project mengikuti kegiatan ini. Seru banget! Dari sinilah kami belajar berkolaborasi dan bertemu banyak pihak dengan profesi yang berbeda, tetapi mempunyai satu tujuan yang sama yaitu memajukan pendidikan di Indonesia.
Tahun lalu, QUAMMA Project ikut terlibat dalam PEKAN 2017. Program utamanya adalah “Jagoan Finansial” yang merupakan pelatihan literasi finansial untuk guru, murid dan orang tua. Di Janji PEKAN, Quamma Project berkolaborasi dengan Hekaleka, sebuah komunitas peduli pendidikan anak Maluku. Presentasi Janji Publik disampaikan oleh Ibu Ligwina Hananto dengan moderator Ibu Najelaa Shihab.
Salah satu yang sangat menarik perhatian dari presentasi ini adalah cerita dari seorang guru dari Lampung yang mengajarkan pada sekelompok murid yang tidak memiliki cita-cita karena faktor ekonomi. Pak Rif’an alah satu Jagoan Finansial pertama, mengajarkan ilmu finansial kepada guru dan murid yang ada disekolahnya. Program yang dibuat adalah study tour ke Darul Quran dan Monumen Nasional, Jakarta dengan cara menyisihkan dari uang saku. Hal itu bisa merubah pola pikir murid, untuk bersemangat mengejar cita-citanya. Menabung itu bisa menimbulkan harapan hidup”, begitu kata Pak Rif’an. Sederhana namun dalam.
Tujuan utama Jagoan Finansial adalah mencetak orang-orang seperti Pak Rif’an yang memiliki semangat berbagi ilmu dan mengimplementasikan Program Jagoan Finansial.
Harapannya guru dan murid lebih bijak dalam mengelola uang agar semua mimpi dan tujuannya bisa tercapai. Program Jagoan Finansial membutuhkan dukungan dari berbagai pihak baik materi maupun non materi. Disinilah kesediaan
para peserta dan undangan pada Janji Publik ini diminta untuk membuat komitmen di depan umum. Dari peserta dan undangan yang hadir, yang berjanji untuk berkontribusi pada program Jagoan Finansial dan mau mewujudkan bentuk kolaborasi ini, antara lain:
- Michael Tampi (MRA Group), yang menyediakan tiket pp untuk trainer berangkat ke Ambon
- Shani Budi dan Ferdian Kelana, yang mendesain dan membentuk board games Jagoan Finansial
- Bima Satria, yang mengembangkan situs untuk program Jagoan Finansial
Pada pesta pendidikan tahun 2018 ini kami mengisi kegiatan Ngobrol Publik dengan menceritakan materi tentang Jagoan Finansial dan kegiatan yang sudah dilakukan. Kolaborasi di Janji Publik 2017 yang lalu sudah menghasilkan beberapa hal, diantaranya:
- Program kegiatan Jagoan Finansial Ambon berjalan berkat kerjasama dari Australian Global Alumni dan MRA Group pada November 2017 dan program Jagoan Finansial Lampung Utara pada Maret 2018.
- Prototype games Jagoan Finansial udah berhasil dibuat dengan nama Labirin Jagoan Finansial.
- Website Jagoan Finansial masih dalam pengembangan.
Di akhir sesi semua peserta kami ajak bermain board games Labirin Jagoan Finansial – sebuah permainan untuk mengenalkan konsep uang. Kegiatan yang bukan hanya menyengkan tapi juga bisa menambah wawasan baru.
Board games Jagoan Finansial ini bentuknya masih prototype. Kami membutuhkan dukungan dari teman- teman agar board games ini bisa kami cetak dan perbanyak. Apabila teman-teman tertarik berpartispasi dalam Program Jagoan Finansial, donasi board games dapat dilakukan di sini
Setiap paket donasi bernilai Rp200.000 terdiri dari 2 board games: 1 untuk donatur dan 1 lagi untuk dikirimkan ke mitra sekolah di Ambon dan Lampung.
Yuk dukung kami mengirimkan lebih banyak Jagoan Finansial ke seluruh penjuru negeri!
Marhaini/ financial trainer & PIC Quamma project
Suara Hati Pemilik Bisnis Yang Harap-Harap Cemas Bayar THR
Siapa sih gak suka dapat Tunjangan Hari Raya (THR)?
THR diberikan oleh pemilik usaha kepada karyawannya sebagai bentuk insentif atas pengeluaran hari raya yang mengakibatkan biaya hidup meningkat. Biasanya besaran THR adalah satu kali gaji bulanan.
Namun, di saat karyawan menanti THR dengan gembira, ada juga pemilik bisnis yang harap-harap cemas apakah dia bisa membayarkan THR-nya atau tidak. Ouch!
Lihat saja kalender Mei dan Juni 2018. Di minggu ini pemilik bisnis harus membayar gaji karyawan bulan Mei. Dua minggu kemudian tiba saatnya membagi THR. Satu minggu setelah libur Lebaran usai, pemilik bisnis sudah harus kembali membayarkan gaji bulan Juni. Berat! Jadi gimana? Mana suaranya yang semangat jadi enterpreneur?
Saat topik ini diangkat di Instagram stories Ligwina Hananto – @mrshananto – lead trainer QM Financial, banyak pemilik bisnis yang curhat loh. Ada yang deg-degan tiap tahun karena gak bisa bayar THR. Duh! Ada yang invoice-nya dimundurin ke habis lebaran. Nangis! Padahal cashflow itu adalah nyawanya bisnis loh.
baca juga: Kelola Keuangan Usaha
Ternyata inilah tantangan pemilik bisnis! Tapi ya seharusnya hal ini sudah bisa diprediksi dari awal tahun loh. Itulah pentingnya proyeksi. Saat menyusun business plan artinya kita membuat proyeksi sales dan biaya. Jadi sudah tahu setiap bulan harus omzet harus masuk berapa dan berapa maksimal biaya yang bisa dialokasikan. Kalau targetnya meleset, konsekuensinya apa? Kalau kita terpaksa harus memimjam uang untuk membayar THR pun dari Maret seharusnya sudah tahu. Ternyata punya bisnis bukan sekedar gaya-gayaan ya. Semuanya pakai perhitungan. Ada tanggung jawab terhadap karyawan yang harus ditunaikan.
Kamu pemilik bisnis yg cashflow-nya byar pet? Mau kayak gini sampai kapan? Ini tips buat kamu yang sering pening karena gak siap bayar THR.
- Bikin proyeksi sales dan biaya Januari-Desember. Kalau ada yang meleset, ketahuan lebih cepat. Segera atur ulang strategi.
- Punya Dana Darurat, minimal 1x pengeluaran. Biar kamu gak deg-degan kalau invoice gagal cair atau pencairannya mundur.
- Nabung THR bulanan. Dana THR sudah siap sebelum Ramadhan. Biar hati tenang. Ini masuk ke proyeksi juga ya.
- Pinjam. Kalau terpaksa harus pinjam untuk bayar THR, pikirin juga bayar pinjamannya gimana ya. Pastikan sudah ada invoice yang akan cair untuk melunasi pinjaman ini.
- Minta bayar mundur ke supplier. Gantian kamu yang mundurin pencarian invoice. Hihihi.
Kamu pilih tips yang mana?
Saat memilih pintu rezeki dengan bikin bisnis, kamu sudah memilih tanggungjawab lebih besar dan melalui jalan yang lebih berliku. Kamu bisa kok! Semangat!
QM Admin – disarikan dari Instagram Stories @mrshananto
Strategi Bisnis Klinik CAM Memanfaatkan Ceruk Pasar Spesifik
Setiap perusahaan perlu menyediakan layanan kesehatan bagi karyawannya, mulai dari tes kesehatan masuk kerja, pemeriksaan kesehatan rutin, hingga kebutuhan akan kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Ceruk bisnis yang sangat spesifik ini berhasil dimanfaatkan dengan jeli oleh Klinik Citra Ardhita Medifarma. Bagaimana strategi bisnisnya? QM Financial berbincang dengan Ayoe Sutomo, generasi kedua yang melanjutkan bisnis ini. Simak cerita lengkapnya ya!
Hai Ayoe, bagaimana kisah awal mula Klinik Citra Ardhita Medifarma (CAM)?
Klinik CAM berdiri di tahun 2003. Awalnya bisnis ini dirintis karena melihat adanya kebutuhan layanan kesehatan yang fokus pada kesehatan di perusahaan. Jadi memang sangat spesifik sekali pasarnya, mayoritas kliennya adalah perusahaan dan manufacture. Awal berdiri di daerah Jababeka Cikarang. Saat itu area Cikarang sudah menjadi cikal bakal kawasan industri. Belum seramai sekarang, namun prediksinya akan menjadi ramai. Dan ternyata prediksi tersebut alhamdulilah benar.
Bagaimana perkembangan Klinik CAM hingga kini?
Berdiri sejak 15 tahun yang lalu, alhamdulillah perkembangannya baik. Diawali dengan kontrak aset berupa ruko di tahun 2003, saat ini kami telah memiliki 3 cabang. Sejak beberapa tahun lalu kami juga sudah mendapatkan ijin sebagai Penyelenggara Jasa Kesehatan Keselamatan Kerja yang membuat kami semakin spesifik dan terdepan dalam setiap layanan. Saat ini unit bisnis kami juga bertambah, yaitu pelatihan/training yang juga spesifik pada kebutuhan Kesehatan Keselamatan Kerja, seperti First Aid Training dan Ahli K3 Umum). Pada tahun 2015 kami mendapatkan sertifikasi ISO 9001 : 2008 untuk layanan klinik kesehatan. Hal tersebut tentunya semakin memantapkan kami untuk terus berkarya dan berkembang.
Strategi marketing apa yang digunakan untuk mengembangkan Klinik CAM?
Saat ini kami fokus pada pembenahan internal sesuai dengan visi misi kami yaitu ‘Layanan Prima dengan Akurasi Data’. Pembenahan internal termasuk didalamnya adalah pengelolaan SDM, menambah alat periksa dengan teknologi terbaru serta penguatan pada sistem, baik sistem IT maupun sistem alur kerja kami. Harapannya dengan kualitas layanan yang baik, maka pelanggan akan terus bertahan dan bahkan bertambah.
Ke depan, apa rencana Ayoe untuk Klinik CAM?
Klinik CAM akan dikembangkan menjadi One Stop Center untuk layanan kesehatan perusahaan. Bisa dalam bentuk Rumah Sakit, namun tetap dengan fokus layanan kami yaitu kesehatan untuk perusahaan/industri.
Kisah suka dan duka apa yang Ayoe alami selama mengembangkan bisnis?
Ini banyak. Hahaha. Suka ketika melihat bisnis ini berkembang, melihat karyawan bahagia dan bisnis ini membawa manfaat bagi banyak orang. Dukanya ketika harus berhadapan dengan masa-masa di mana pencapaian jauh dari target yang sudah ditetapkan, ketika harus berurusan dengan pengembangan SDM kami secara internal, dan juga saat ada keluhan dari pelanggan. Tapi itu semua selalu kami lihat dari sudut pandang yang positif. Setiap masalah adalah tantangan untuk kami mampu berkembang menjadi lebih besar.
Ayoe adalah salah satu alumni #FinCLicBisnis yang diadakan April lalu di Jakarta. Manfaat apa saja yang dirasakan dan apakah sudah diaplikasikan?
Banyak banget manfaatnya! Mulai dari lebih meresapi ‘nyawa’ bisnis ini mau seperti apa dan dibawa ke mana. Strategi marketing harus seperti apa, sampai mengecek cashflow dan membedah laporan keuangan untuk membantu kami membuat keputusan bisnis yang akan kami buat. Hampir semua sudah diaplikasikan. Yang jelas jadi selalu punya reminder untuk cek target perusahaan di setiap quarter :)
Yang tidak kalah penting adalah bertemu dengan banyak teman wirausaha. Secara psikologis itu menolong sekali loh. Energi yang ditularkan sangat positif.
Apa saran bagi QM Readers yang ingin membangun bisnis?
Saat berbicara membangun bisnis selalu lihat pada peluang. Peluang artinya, lihat pasarnya ada atau tidak. Siapa yang butuh produk saya. Jika itu jelas dan spesifik, dengan kegigihan dan kerja keras, membangun bisnis dapat dilakukan.
Apakah Ayoe sudah merencanakan pensiun? Apakah bisnis ini merupakan salah satu persiapan Mba Ayoe menuju masa pensiun nanti?
Bisa jadi, walaupun kami masih sangat bersemangat untuk melebarkan sayap pada berbagai peluang lainnya :)
Ternyata ceruk pasar spesifik pun bisa dimanfaatkan dengan baik. Ini tentu karena klinik CAM konsisten melakukan pembenahan internal untuk memberikan kualitas layanan terbaik bagi pelanggan.
Terima kasih sudah berbagi cerita Ayoe! Sukses terus untuk Klinik CAM ☺
QM Admin
Lawan Inflasi Dana Pendidikan Dengan Investasi
Sudah menjadi tanggung jawab setiap orang tua untuk menyiapkan pendidikan terbaik untuk anak-anaknya. Bahasan kebutuhan Dana Pendidikan memang selalu mendebarkan. Dari data Bank Indonesia, rata-rata inflasi biaya hidup 5 tahun terakhir sekitar 5.5%. Inflasi biaya pendidikan jauh lebih besar dibandingkan inflasi biaya hidup. Besaran inflasi bervariasi, tergantung pilihan sekolah. Untuk perhitungan Dana Pendidikan QM Financial menggunakan asumsi inflasi TK-SMA sebesar 16%, sedangkan S1 12%.
Dengan besarnya inflasi biaya pendidikan, mau enggak mau kita harus berinvestasi. Caranya gimana sih?
- Tentukan pilihan sekolah. Sebelum mulai menghitung kebutuhan Dana Pendidikan, tentukan dulu anaknya mau sekolah di mana. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan sekolah. Diantaranya kurikulum yang digunakan (sesuai Diknas atau ada tambahan kurikulum internasional), kecocokan konsep mengajar, fasilitas, jarak rumah-sekolah dan tentu saja biaya. Jangan sampai karena mau keren-kerenan, kita memaksakan diri menyekolahkan anak di sekolah internasional padahal jaraknya jauh dari rumah atau kita gak sanggup bayar biaya.
- Survey biaya sekolah. Selanjutnya, survey dulu biaya pendidikan sekolah di tahun ini, mulai dari uang pangkal, SPP bulanan, iuran ekstrakurikuler, seragam dan berbagai rentetan biaya yang lain. Angka ini akan menjadi panduan dalam menghitung kebutuhan Dana Pendidikan.
- Hitung kebutuhan Dana Pendidikan. Setelah semua data siap, saatnya berhitung! Sebagai catatan, untuk jenjang TK-SMA biaya yang diperhitungkan adalah uang pangkal. Uang sekolah bulanannya diambil dari penghasilan bulanan. Sedangkan untuk jenjang pendidikan S1 sudah mencakup biaya dari masuk sampai lulus (3tahun).
Kita menggunakan contoh kasus Ibu Desy yang saat ini anaknya kelas 1 SD. Untuk jenjang pendidikan SMP-SMA direncanakan di Indonesia sedangkan S1 di Inggris. Angka biaya kuliah yang digunakan untuk perhitungan adalah biaya di University of Warwick 23.380 GBP/tahun dan biaya hidup 12.000 GBP/tahun.
Biaya pendidikan S1 yang saat ini Rp2Milyar, dengan adanya inflasi akan menjadi Rp4,8Milyar 12 tahun mendatang. Untuk mencapai Dana Pendidikan S1 Rp4,8Milyar ini, Ibu Desy bisa memilih 3 cara investasi: bulanan (Rp11juta/bulan), tahunan (Rp155juta/tahun) atau sekaligus saat ini (Rp809juta). Bandingkan dengan besaran menabung Rp33juta per bulan untuk mencapai target dana yang sama. Ingat ada risiko saat kita berinvestasi, hasilnya enggak dijamin loh. Namun, ada risiko yang lebih besar kalau kita tidak berinvestasi: risiko Dana Pendidikannya enggak tercapai.
4. Setia pada tujuan, bukan pada produk. Produk yang kita pilih harus membantu kita mencapai tujuan. Kalau perhitungan di atas kertas sudah jelas-jelas gak nyambung, ngapain dilanjutkan? Jadi kalau untuk mencapai Dana Pendidikan S1 kita butuh imbal hasil 16% per tahun, pilih produk yang bisa memberikan potensi imbal hasil tersebut, jangan ngotot dengan produk yang imbal hasilnya 5% per tahun. Hasilnya sudah pasti: pasti gak cukup ☺
5. Lengkapi PLAN dengan proteksi. Saat sedang sibuk menyiapkan Dana Pendidikan, ada satu hal yang sering ketinggalan nih. Kita harus menyiapkan proteksi kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada pencari nafkah keluarga. Risiko ini bisa dialihkan ke perusahaan asuransi dengan membeli proteksi Asuransi Jiwa. Dalam kasus Ibu Desy, jumlah Uang Pertanggungannya harus cukup menutup besaran si Dana Pendidikan tadi.
Yuk mulai siapkan Dana Pendidikan anak sedini mungkin. Biar kita punya lebih banyak waktu untuk menyiapkan dananya. Di investasi kita menganut prinsip compound interest alias bunga berbunga. Semakin cepat kita mulai, kita punya keuntungan berupa waktu sehingga dana yang disetorkan bisa lebih kecil.
Gimana, sudah siap memulai perjuangan melawan inflasi Dana Pendidikan dengan investasi?
Kamu bisa ikuti cerita finansial seru lainnya di #FinClic, setiap Senin jam 07.00 pagi di Twitter & Instagram @mrshananto dan siaran PowerTalk PowerYourMoney di 89.2 PowerFM Jakarta.
Fransisca Emi/ financial trainer
Apa Saja Kendala Membuat Dana Pensiun?
Pensiun merupakan masa di mana kita sudah masuk usia tidak produktif sebagai pekerja. Oleh karena itu kita harus sadar lebih dini akan hal ini untuk mempersiapkan masa pensiun yang sejahtera. Sebagai karyawan, khususnya karyawan swasta, kita harus mulai merancang strategi agar tercapai tujuan masa pensiun sesuai dengan keinginan. Beda halnya dengan PNS yang semua dana pensiun sudah diatur dan dipersiapkan oleh negara.
Ada beberapa lembaga yang menyediakan program dana pensiun, diantaranya Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK), Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) serta Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pensiun dari BPJS Ketenagakerjaan. Dengan besarnya kebutuhan Dana Pensiun, dana pensiun dari lembaga-lembaga tersebut mungkin tidak cukup untuk biaya dimasa tua nanti. Oleh karena itu lebih baik merencanakan sejak awal untuk menutup kekurangan Dana Pensiun tersebut. Salah satu strategi yang bisa dijalankan adalah dengan membuat Dana Pensiun sendiri. Dana Pensiun ini tidak akan bisa terwujud tanpa komitmen dan konsistensi. Banyak kendala yang dihadapi karyawan untuk membuat Dana Pensiunnya sendiri, diantaranya:
- Sifat konsumtif
Jaman sekarang ada godaan besar untuk selalu update mulai dari keperluan gadget, fashion sampai kuliner semata-mata hanya untuk eksis di media sosial. Sebagai karyawan yang punya penghasilan sendiri tentu wajar jika ingin membeli sesuatu untuk keperluannya. Tapi gak perlu dipaksakan untuk selalu update kan. Kita harus belajar membedakan mana kebutuhan (needs) dan mana keinginan (wants).
- Cicilan
Cicilan merupakan pengeluaran yang wajib kita bayarkan. Agar arus kan bulanan tidak terlalu terbebani, batasi porsi cicilan maksimal sebesar 30% penghasilan bulanan. Jika saat ini porsi cicilan masih lebih besar dari 30%, usahakan mengurangi pokok utang agar jumlah cicilan menjadi lebih ringan. Kita bisa memanfaatkan penghasilan tahunan seperti THR untuk mengurangi pokok utang.
- Tanggungan keluarga
Setiap orang pasti ingin memberikan yang terbaik kepada keluarga. Salah satunya dengan memberikan sedikit rezeki dari penghasilan kepada orangtua ataupun membantu saudara yang masih membutuhkan biaya, misal untuk pendidikan atau pengobatan. Tentu baik membantu orang lain, namun jangan sampai memberatkan keuangan keluarga sendiri. Dana untuk keluarga ini bisa dimasukkan dalam anggaran sosial.
- Sulit berinvestasi secara rutin
Meskipun di awal sudah ada niat untuk membuat Dana Pensiun mandiri, namun jika kita tidak rutin berinvestasi, target dana akan sulit tercapai. Solusinya, buat perintah auto debet dari rekening penghasilan ke rekening investasi setiap bulan setelah menerima gaji.
- Tidak mempunyai penghasilan lain
Jika arus kas bulanan terasa berat padahal pengeluaran sudah dihemat, mungkin sudah saatnya kita mencari tambahan penghasilan di luar gaji bulanan. Ada banyak peluang usaha sampingan yang bisa kita coba. Mulai dulu dari apa yang kita suka dan kita bisa. Misal jika suka membuat kue, kita bisa membuka usaha kue kering dengan sistem PO (purchase order). Pas banget nih dengan momen bulan puasa di mana kebutuhan kue kering meningkat. Namun kita harus pintar mengatur waktu agar pekerjaan utama tidak terganggu ya.
Nah itu tadi beberapa contoh kendala yang dihadapi untuk membuat Dana Pensiun sendiri. Yuk kita atasi satu per satu agar target Dana Pensiun terpenuhi dan kita bisa pensiun dengan sejahtera.
Ridwan / Financial Trainer
Creating Training Module
10 April lalu, QM Financial berkesempatan untuk memberikan pelatihan dengan tema Creating Training Module untuk 15 orang karyawan Jenius dari berbagai divisi.
Jenius merupakan unit bisnis dari BTPN. Tahun 2016, BTPN sebagai Bank meluncurkan unit bisnis yang dinamai Jenius, yaitu sebuah aplikasi yang dirancang dan dikembangkan untuk membantu masyarakat dalam mengatur life finance secara lebih mudah, cerdas dan aman melalui smartphone berbasis Android ataupun iOS.
Berlokasi di Menara BTPN Mega Kunigan Jakarta Selatan, pelatihan ini berlangsung selama satu hari. Seperti biasa, sesi pelatihan di QM Financial selalu diawali dengan intention setting. Hal ini bertujuan untuk membuat peserta fokus pada tujuannya mengikuti pelatihan.
FINANCIAL PLANNING CONCEPT
Sesi pertama diisi oleh Ligwina Hananto sebagai Leads Trainer dari QM Financial dengan materi bagaimana cara mengatur keuangan.
Di QM Financial, kami percaya bahwa tahapan dalam belajar finansial dibagi menjadi tiga, yaitu AWARENESS, UNDERSTANDING dan ACTION.
Dengan metoda experential learning dan disisipkan dengan sedikit stand up comedy mengenai keuangan, beliau berbagi pengetahuan mengenai pengelolaan keuangan kepada para peserta agar peserta tahu (AWARE) apa itu perencanaan keuangan dan paham (UNDERSTAND) bagaimana mengelola keuangan yang baik dan bagian dari tahap ACTION, peserta pun diminta untuk menuliskan goal setting tujuan finansialnya untuk janga waktu pendek, menengah dan panjang.
STRUCTURING YOUR MODULE
Sesi kedua diisi oleh Elsa Christine. Menurut Elsa, ada 4 hal yang harus diperhatikan dalam menyusun Modul yang Efektif agar materi yang Anda bawakan dapat tersampaikan dengan baik kepada audiens Anda.
# Significance.
Sebelum menyusun modul, Anda harus mengidentiffikasi dulu kebutuhan dari klien/audiens Anda.
Dalam poin ini, Anda harus tahu apakah modul tersebut sudah menjawab kebutuhan dari klien/ audiens Anda?
Merusmuskan draft modul agar dapat meyakinkan audiens dengan konten yang mudah diingat dan terukur.
# Simplicity.
Sebuah modul sebaiknya dibuat dengan sederhana dengan menampilkan konten dan gambar yang berkualitas serta mempunyai one key point per slide nya.
Untuk menjadi seorang trainer, pandai berbicara saja tidak cukup. Namun, Anda harus bisa menyajikan sesuatu yang berbeda agar dapat membuat audiens Anda betah menyimak materi yang Anda sampaikan dan tidak jenuh ketika harus mendengarkan Anda berbicara selama ber jam-jam.
PLANNING YOUR MODULE
Sesi terkahir yaitu bagian penting dari pelatihan ini. Peserta diberi waktu untuk praktik langsung membuat kerangka modul secara berkelompok dan dipandu oleh FDV Wulansari sebagi QM Trainer.
Peserta dibagi menjadi 5 kelompok untuk membuat kerangka modul dan hasilnya dipresentasikan untuk dibahas bersama.
Dengan ilmu yang mudah untuk diaplikasikan dan penyampaian materi dari para trainer yang asyik dan mudah diterima oleh peserta, membuat peserta antusias mengikuti pelatihan.
Nita Kurniawati
***
Ini Caranya Biar Kantong Gak Merana Di Bulan Puasa
Selamat puasa! Senang sekali ya akhirnya kita berjumpa lagi dengan bulan puasa. Sudah mempersiapkan apa saja di bulan puasa ini? Apakah membuat daftar menu sahur dan berbuka selama satu bulan penuh? Atau menjadwal buka puasa bersama yang banyak banget itu? Ada satu hal penting yang juga harus disiapkan nih: anggaran selama puasa.
Sebenarnya bulan puasa pasti akan kita temui setiap tahun, jadi seharusnya kita juga udah tahu dong pengeluaran apa aja yang akan terjadi sepanjang bulan Ramadan ini. Anggaran makan seharusnya bisa dihemat karena yang tadinya tiga kali sehari berkurang jadi dua kali saja saat sahur dan berbuka. Pos jajan juga berkurang banyak lho! Yang tadinya ngopi-ngopi cantik setiap hari, jadi ngerem kan. Yang biasanya jajan pas jam istirahat di kantor juga hilang. Tapi yang terjadi setiap tahun adalah pengeluaran selama bulan puasa jauh lebih besar dari pada bulan-bulan biasanya. Duh, bulan puasa kok kantong malah merana. Apa yang salah ya?
Yuk kita atus strategi biar ga merana di bulan puasa!
- Bikin anggaran
Kita tetapkan dulu anggaran makan saat puasa sama dengan saat bulan biasa. Misal anggaran makan di rumah Rp50.000 sehari untuk 3 kali makan, total Rp1.500.000 per bulan. Anggaran jajan dan makan di luar Rp500.000. Jadi total anggaran makan Rp2.000.000 sebulan. Nah, saat puasa kita usahakan besaran anggaran ini gak berubah. Coba hitung deh berapa uang yang bisa kita hemat saat gak jajan di bulan puasa. Jangan-jangan nilainya bisa untuk makan sahur atau berbuka selama sebulan. Hihihi.
- Bikin menu makan sebulan
Saat bulan puasa kita jadi menyiapkan makanan sahur dan berbuka untuk keluarga yang artinya uang belanja bahan makanan bertambah. Kita bisa membuat rencana menu selama sebulan. Kalau sudah punya daftar menu, saat berbelanja pun jadi lebih terencana. Kita tidak mudah tergoda membeli produk atau bahan makanan yang tidak ada di menu.
Dengan adanya rencana menu ini, kita juga bisa lebih hemat dari segi bahan makanan. Contohnya, saat berbuka biasanya kita makan lebih lengkap. Ada makanan berbuka berupa kolak atau minuman segar, makanan utama dan hidangan penutup. Misal makanan utamanya nasi dan ayam goreng. Kalau ada sisa ayam goreng, bisa dikaryakan menjadi campuran bahan untuk membuat nasi goreng saat sahur. Jadi ga ada bahan makanan yang terbuang percuma. Apalagi bulan puasa itu kan bulan keberkahan.
- Bikin prioritas bukber
Karena sudah membuat rencana menu selama sebulan, kita jadi bisa memperkirakan budget belanja bahan makanan. Misal total belanja bahan makanan Rp1.200.000. Berarti sisa dana yang bisa digunakan untuk buka puasa di luar adalah Rp800.000.
Coba cek ada berapa undangan buka puasa yang sudah kamu terima? Mulai dari alumni SD-perguruan tinggi, teman kerja sampai keluarga besar, semuanya ngajak bukber. Gak semua ajakan berbuka puasa bersama harus kamu penuhi kok. Kalau dipaksakan bisa bikin kantong nangis loh! Kamu bisa prioritaskan berbuka dengan mereka yang memang dekat di hati dan kalau bisa lokasinya juga dekat dengan rumah sehingga ga perlu keluar uang transportasi dan gak kena macet J
- Tahan godaan belanja online
Jaman sekarang, siapa sih yang gak suka belanja online? Apalagi di bulan puasa ini semua online shop dan marketplace berlomba-lomba memberi diskon dan promo. Tinggal klik-klik di handphone, barang datang langsung ke depan rumah. Hemat waktu dan tenaga, iya. Hemat uang, belum tentu loh. Walaupun harganya sedang promo, kalau itu membuatmu membeli barang-barang yang sebenarnya tidak terlalu kamu perlukan, jadi boros juga kan?
- Alokasikan THR setelah dananya diterima
Kebiasaan kita saat bulan puasa adalah berbelanja persiapan lebaran sebelum THR masuk ke rekening. Ayo ngaku. Hihihi. Ini nih yang bikin kantong merana. Duitnya belum ada udah belanja kanan-kiri aja. Boleh kok belanja untuk keperluan lebaran, tapi pastikan uang THR sudah di tangan ya. Kita akan bahas ini di artikel terpisah :)
Jadi sekarang sudah tahu dong gimana caranya mengatur strategi di bulan puasa biar kantong gak merana? Jangan ada lagi keluhan bokek di bulan Ramadan ya. Semoga puasanya lancar sampai Syawal.
Ingin mendapatkan informasi seputar pengelolaan keuangan lebih lanjut? Kamu bisa dengerin Financial Talk bersama QM Trainer Titis Syahluddin di Move On Pagi Radio DFM Jakarta 103.4 FM setiap Kamis jam 8 pagi J
Honey JT
Freelance Bukan Untuk Semua Orang
Belakangan ini tren kerja sebagai freelancer semakin mencuat di kalangan millenials. Bayangan waktu kerja yang fleksibel tentu menarik untuk mereka yang tak ingin terikat jam kerja. Apalagi dengan tingginya tingkat kemacetan di kota besar, tentu menyenangkan kalau kita bisa bebas bekerja dari mana saja.
Tertarik menjadi freelancer? Kata Andika Rahmawati yang lebih akrab disapa Mba Akid – seorang freelancer yang saat ini berdomisili di Jogja – freelance itu bukan untuk semua orang! Nah loh. Jangan buru-buru resign sebelum kamu membekali diri dengan pengetahuan yang cukup ya. Yuk, kita simak obrolan seru dengan Mba Akid.
Hai Mba Akid, cerita dong tentang latar belakang Mba Akid!
Hai hai! Saya adalah lulusan Teknik Informatika yang sebenarnya tidak ingin bekerja di bidang IT. Hahaha. Dari kecil saya suka menulis, tapi saat itu karier sebagai penulis tampak kurang menjanjikan. Saya pun memilih jurusan IT yang secara praktis terlihat lebih bisa menghasilkan uang, dan menulis saya jadikan hobi.
Selama 9 tahun bekerja kantoran, saya sempat beberapa kali berganti bidang. Awalnya saya bekerja di bagian technical support, kemudian beralih ke desain website, kemudian sedikit demi sedikit mulai geser ke konten website. Posisi kerja saya di beberapa tahun terakhir saya ngantor ada di bawah divisi Marketing Communication, dari situ saya juga jadi belajar banyak soal komunikasi. Perjalanan inilah yang membawa saya kembali ke menulis. Ternyata saya harus mengambil jalan memutar untuk akhirnya bisa menghasilkan uang dari menulis.
Kenapa akhirnya Mba Akid memutuskan menjadi freelancer?
Ide awal tidak bekerja kantoran itu dari pergaulan. Saya punya beberapa kawan dekat yang awalnya menginspirasi saya untuk bekerja tanpa ngantor. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan zaman, saya juga mulai melihat adanya kesempatan. Kala itu freelancing dan remote working mulai happening. Saya merasa skill yang saya punya sebenarnya bisa ‘dijual’ di luar tanpa harus kerja kantoran. Tapi ini keputusan saya untuk akhirnya jadi freelancer tidak terjadi seketika. Butuh 2-3 tahun bagi saya untuk menyiapkan diri, memantapkan ide, memperbanyak portofolio, dan memperkuat koneksi.
Biasanya dari mana Mba Akid mendapatkan project?
Ada banyak portal online yang bisa digunakan untuk mencari project, misalnya freelancer.com. Tapi saya merasa kurang cocok di situ, karena persaingannya berat dan terutama kita tidak mengenal klien. Saya pribadi lebih banyak mengandalkan koneksi yang sudah saya kumpulkan selama bekerja kantoran. Selain itu saya juga memanfaatkan LinkedIn dan website pencari kerja formal seperti jobsdb dan jobstreet yang biasanya juga menjadi platform bagi perusahaan yang mencari pekerja freelance/remote. Soal pemilihan klien, saya lebih suka investasi tenaga dan waktu di perusahaan/brand besar karena kalau sudah cocok, kerjasamanya punya potensi untuk jadi jangka panjang. Saya juga lebih suka menjaga hubungan dekat dengan klien yang sudah ada daripada tebar jala mencari klien baru, dengan harapan, loyalitas seperti ini juga akan memudahkan saya dapat proyek lagi dari klien tersebut.
Project apa saja yang diambil?
Saat ini saya lebih fokus ke literasi, seperti penerjemahan teks, utamanya dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia. Selain itu saya juga mengedit artikel, menulis artikel featured, serta menerjemahkan konten digital seperti website dan email. Saya juga menangani end to end social media project mulai dari strategi, monitoring, hingga evaluasi.
Apa sih plus minusnya jadi freelancer dibanding karyawan kantor?
Ada dua pembeda utama, yaitu penghasilan dan waktu. Saat jadi karyawan, saya punya penghasilan rutin. Arus keuangan bisa diprediksi dan lebih mudah menata kehidupan. Minusnya, saya tidak punya kebebasan waktu karena harus mengikuti jam kerja kantor. Sebaliknya, saat menjadi freelancer, saya punya kebebasan untuk mengatur waktu kerja sendiri. Mewah banget rasanya. Minusnya, terjadi ketidakteraturan pendapatan. Fleksibitas waktu bagi freelancer bisa jadi pisau bermata ganda. Jadi harus pintar-pintar mengatur waktu dan uang.
Sederhananya, kerja kantoran itu relatif banyak duit tapi gak punya waktu buat jalan-jalan. Ibaratnya, saat jadi karyawan kita sebenarnya sedang menggadaikan waktu. Harus berada di kantor saat jam kerja, baik itu saat load kerja sedang banyak atau malah magabut (makan gaji buta). Bagi saya gaji adalah uang gadai waktu. Padahal waktu adalah aset yang paling berharga, gak bisa diulang atau diputar balik. Karena itulah saya memilih menjadi freelancer.
Fleksibitas waktu freelancer bisa jadi pisau bermata ganda, maksudnya gimana?
Freelance bukan buat semua orang. Freelancer harus punya disiplin tinggi. Kebebasan waktu yang dimiliki bisa jadi boomerang. Ada kalanya santai tapi ada juga masa-masa gak punya waktu bebas sama sekali karena kerja rodi mengejar deadline.
Dengan penghasilan yang gak pasti, gimana caranya mengatur keuangan ala freelancer?
Faktor paling penting adalah kontrol diri. Jangan merasa kaya kalau invoice cair! Hahaha. Saya selalu berasumsi bulan depan gak dapat uang agar bisa lebih menahan diri.
Sebagai freelancer saya menyiapkan Dana Darurat untuk hidup aman selama 6 bulan ke depan. Saya punya istilah khusus, namanya ambang minimal kekhawatiran (AMK). Selama tabungan saya masih berada di atas AMK, saya tidak memaksakan diri mencari project, sedapatnya saja. Saya tidak takut menolak kerjaan kalau memang gak bisa handle. Kalau dipaksakan akan berpengaruh ke kualitas hasil kerja. Dampaknya panjang. Saya tidak mau menggadaikan waktu lagi untuk uang. Kalau uang di tabungan sudah menyentuh AMK, baru deh saya rajin cari project baru.
Untuk menjaga kestabilan pemasukan saya mencari project beli putus. Project ini tipikalnya bernilai besar dalam jangka waktu pendek. Uangnya saya gunakan untuk tabungan, investasi, dan dana liburan. Untuk uang bulanan, saya mencari dari project rutin seperti social media management bulanan. Namun kini saya mengurangi pekerjaan media sosial karena mengurangi level kewarasan. Hahaha.
Saya punya dua macam rekening: tabungan dan operasional. Semua uang yang diterima masuk ke rekening tabungan. Setiap bulan saya mentransfer sejumlah uang ke rekening operasional sebagai ‘gaji bulanan’. Kalau uang di rekening operasional menipis, berarti saya lagi bokek, gak boleh ambil uang di tabungan. :)
Freelancer biasanya kerja di coworking space atau coffee shop. Biaya operasionalnya mahal dong?
Nggak. Karena saat menentukan harga jual jasa, semua biaya produksi seharusnya sudah diperhitungkan, termasuk untuk listrik, internet, makanan dan minuman selama kerja. Saya seringkali menggunakan hourly rate. Ini memudahkan saya untuk melihat apakah bulan ini saya sudah cukup menghabiskan sumber daya untuk suatu project.
Awalnya saya lebih ketat mengatur biaya operasional, sekarang sudah jauh lebih santai. Gak pelit-pelit banget. Saya sebut ini biaya untuk menjaga kewarasan. Bisa gila kalau kerjanya sendirian terus di kos J
Soal proteksi gimana Mba?
Sejak masih jadi karyawan saya sudah melindungi diri dengan membeli asuransi kesehatan swasta sendiri, jadi saat freelance tinggal dilanjutkan. Triggernya saya pernah sakit parah sehingga harus opname cukup lama. Asuransi dari kantor ternyata tidak cukup untuk menutup semua biaya. Jadi sisanya harus saya tanggung sendiri. Rasanya tertohok karena merasa sudah kerja capek-capek mengumpulkan uang, eh malah uangnya habis karena bayar biaya rumah sakit.
Nah! Ini yang kadang freelancer lupa. Waktu jadi karyawan, asuransi kesehatan ditanggung oleh kantor. Pas jadi freelancer, kita harus menyiapkan asuransi kesehatan sendiri. Freelancer itu kalau gak kerja gak dapat uang. Gak mau kan tabungannya habis untuk membayar rumah sakit? Minimal punya BPJS Kesehatan lah. Jangan dilihat mahalnya karena sekarang banyak juga yang terjangkau. Premi bisa mulai dibawah Rp100.000 per bulan kok.
Menurut Mba Akid apa aja yang harus disiapkan seseorang yang ingin melepas status karyawan dan menjadi freelancer?
Saya tidak menyarankan orang masuk dunia freelance tanpa senjata. Minimal dia harus punya tabungan untuk 6 bulan ke depan. Sebelum jadi freelancer, bikin plan dulu skill apa yang mau dijual. Dari situ baru bisa bergerak mengumpulkan portofolio dan menguatkan network. Kalau modalnya belum kuat, sabar dulu ya :)
Kamu tertarik menjadi freelancer? Yuk siapkan amunisi berupa Dana Darurat minimal selama 6 bulan, asuransi kesehatan yang cukup, skill yang mumpuni, portofolio yang menarik, dan network yang kuat. Selamat mengumpulkan senjata!
Fransisca Emi
***
Komunitas Lokal, Kunci Keberlanjutan Program Jagoan Finansial
Masih tentang Jagoan Finansial, kali ini saya mau cerita tentang kerjasama dengan komunitas-komunitas lokal yang merupakan salah satu kunci keberlanjutan program Jagoan Finansial. Misi Jagoan Finansial adalah meningkatkan wawasan finansial untuk guru, murid, dan orang tua yang terbatas aksesnya.
Saat ini Program Jagoan Finansial tersebut sedang berlangsung di DKI Jakarta, Maluku (Kota Ambon), Riau (Kota Pekanbaru), Bali (Denpasar & Kabupaten Badung), Lampung (Kabupaten Lampung Utara), dan Jawa Barat (Kabupaten Bogor).
Mengingat beberapa lokasi program ada di luar daerah dan tidak setiap saat bisa dikunjungi, untuk monitoring program kami bekerja sama dengan komunitas lokal. Mari berkenalan dengan 2 komunitas lokal yang menjadi mitra Jagoan Finansial. Ada komunitas Hekaleka di Ambon yang digawangi oleh Kak Stanley Ferdinandus serta Pondok Pesantren Miftahul Ulum di Lampung Utara yang dipimpin oleh Pak Rif’an.
Jagoan Finansial Ambon
Tahun lalu, tim Quamma Project mengunjuni Ambon untuk mengadakan kelas Jagoan Finansial. Adalah Kak Stanley Ferdinandus, founder komunitas Hekaleka, sebuah gerakan peduli pendidikan anak Maluku yang menjadi mitra Jagoan Finansial di Ambon. Menurut Kak Stanley, salah satu masalah finansial yang dialami masyarakat Ambon adalah kurangnya lapangan pekerjaan. Oleh karena itu, Kak Stanley membuat suatu inisiatif yang diberi nama Sharevelling, sharing while travelling. Konsep ini memadukan liburan dengan pengalaman berbagi dengan komunitas lokal. Kamu bisa sharing pengetahuan dan keterampilan yang kamu miliki sehingga berdampak positif untuk komunitas lokal. Seru banget ya! Kalau kamu tertarik dengan konsep ini, sila follow Instagramnya di @sharevelling.
Nah, Pak Rif’an dari Lampung juga turut dalam rombongan loh. Saat di Ambon, Pak Rif’an bertemu dengan Pak Hano, seorang Guru SMP Kristen Ambon. Inspiratif karena Pak Hano ini rajin menabung. Anak-anaknya sarapan nasi supaya kenyang dan gak pingin jajan. Karena rajin menabung, Pak Hano jadi punya uang. Waktu ada temannya yang menjual becak karena butuh uang, dia sanggup membeli becaknya. Sekarang Pak Hano ini adalah guru yang juga juragan becak di Kota Ambon. Ada 2 becak yang setor harian ke Pak Hano. Wah, Pak Hano pun sudah punya penghasilan pasif. Keren!
Jagoan Finansial Lampung
Dari Ambon kita menuju Lampung. Ada Pak Rif’an, alumni pertama Jagoan Finansial. Pak Rif’an adalah seorang guru kimia dari sekolah Madrasah Aliyah yang juga pemilik Pesantren Miftahul Ulum di Bukit Kemuning, Lampung Utara.
Sebagai seorang Jagoan Finansial, Pak Rif’an mengajak anak didiknya untuk menabung. Menurut Pak Rif’an, menabung itu menimbulkan harapan hidup. Para siswa diminta menabung untuk bisa mengikuti study tour ke pesantren Darul Quran dan mengunjungi Monumen Nasional. Ternyata mereka bisa kok menabung untuk mewujudkan suatu cita-cita: mengunjungi Jakarta. Dari sini Pak Rif’an semakin bersemangat dan bekomitmen untuk bisa mengajarkan dan berbagi ilmu finansial kepada lebih banyak orang dan lapisan masyarakat.
[Baca juga: Jagoan Finansial Lampung, Menabung Memberikan Harapan Hidup.]
Berkat kerja sama dengan komunitas lokal inilah, program Jagoan Finansial bisa berjalan dan berkelanjutan. Kamu kenal komunitas peduli pendidikan yang butuh dibantu? Atau mau ikut berdonasi untuk mendukung Jagoan Finansial? Sekarang kamu bisa berdonasi dengan mengirimkan board games ke sekolah mitra Jagoan Finansial di Ambon dan Lampung.
Bulan lalu Jagoan Finansial baru saja meluncurkan prototipe board game Labirin Jagoan Finansial. Kami mau mengenalkan edukasi keuangan kepada para murid dengan cara bermain game. Labirin Jagoan Finansial adalah wujud pengenalan konsep finansial dasar MBBM: Menghasilkan uang, Belanja, Berbagi, dan Menabung.
Apabila QM readers tertarik berpartisipasi dalam program Jagoan Finansial, donasi board game dapat dilakukan dengan registrasi di link berikut: bit.ly/LABIRINJAGOANFINANSIAL. Untuk setiap paket donasi, kamu akan mendapatkan satu (1) board game dan mendonasikan satu (1) board game untuk dikirimkan ke sekolah mitra. Harga 1 paket donasi Rp200.000. Kami masih dalam proses fundraising untuk produksi. Maka saat ini proses pendaftaran donasi dulu – kami melakukan pengkoleksian dana donasi jika produksi sudah berjalan. Estimasi produksi di bulan Juli 2018.
Ayo bantu kami mendukung lebih banyak Jagoan Finansial ke seluruh penjuru negeri!
QM Admin
Tips Mengatur Penghasilan Tahunan
Bagi seorang karyawan, mendapatkan bonus tahunan merupakan sesuatu yang ditunggu-tunggu. Apalagi jika penerimaan bonus tersebut berbarengan dengan uang cuti tahunan dan Tunjangan Hari Raya (THR). Sebuah jumlah yang tentu tak sedikit dan membutuhkan pengelolaan keuangan yang baik. Jangan sampai penghasilan tahunan ini habis tak bersisa tanpa kita tahu tujuannya.
Bulan ini, QM Financial berkesempatan untuk mengadakan seminar pengelolaan keuangan ‘ AYO ATUR UANGMU’ di HSBC Indonesia. Ligwina Hananto, CEO dan Lead Trainer QM Financial memberikan edukasi pengaturan keuangan pada saat mendapatkan bonus, THR dan uang cuti yang datang bersamaan.
Ada empat hal yang harus diperhatikan dalam mengelola penghasilan tahunan ini, yaitu:
- Dahulukan Bayar Utang. Sebelum menggunakan penghasilan tahunan untuk pengeluaran apapun, yang wajib didahulukan adalah membayarkan UTANG! Jika masih ada saldo utang dan kita malah menggunakan dana yang ada untuk membeli keperluan yang lain atau berlibur, maka efeknya cash flow akan terganggu. Ingat berani berutang wajib membayar!
Baca juga: 5 Langkah Merdeka dari Utang - Konsep Matching. Konsep matching ini adalah menjadwalkan pembayaran pengeluaran bulanan dan tahunan yang sesuai dengan pendapatan bulanan dan pendapatan tahunan. Buatlah daftar dan rincian pengeluaran untuk pengeluaran bulanan dan tahunan, kemudian bedakan pembayarannya dengan penghasilan bulanan dan tahunan.Pengeluaran bulanan contohnya seperti pengeluaran untuk rumah tangga, transportasi, biaya SPP bulanan anak, pekerja rumah, dan pengeluaran pribadi. Pengeluaran ini diambil dari gaji bulanan. Sedangkan pengeluaran tahunan seperti contohnya, asuransi, belanja hari raya, uang tahunan anak, kurban, PBB dan, STNK kendaraan dibayar dengan penghasilan tahunan.
- Diskusikan dengan pasangan. Keuangan keluarga sebaiknya disepakati bersama. Oleh karena itu penting sekali berdiskusi dengan pasangan mengenai pengeluaran bulanan dan tahunan termasuk juga dengan pengeluaran untuk menabung/berinvestasi atau jalan – jalan.
Baca juga: #BiasaJadiBaik Ngobrolin Uang dengan Pasangan - Ayo Berinvestasi. Setelah membuat daftar pengeluaran bulanan dan tahunan, maka mulailah menabung/berinvestasi sesuai tujuan finansial yang ingin dicapai. Tujuan finansial yang paling penting untuk dijadikan tujuan menabung atau berinvestasi adalah Dana Darurat, Dana Pendidikan, dan Dana Pensiun. Setelah memenuhi 3 tujuan finansial utama tersebut barulah sisa dana bisa dialokasikan ke tujuan finansial lain, misalnya Dana Liburan, Dana Renoovasi Rumah/Dapur, atau tujuan finansial lain sesuai dengan minat masing-masing.
Baca lebih lanjut di sini:
(http://qmfinancial.com/2017/12/menghadapi-tahun-2018-dengan-dana-darurat/)
(http://qmfinancial.com/2016/09/5-kesalahan-orangtua-dalam-menyiapkan-dana-pendidikan/)
(http://qmfinancial.com/2015/07/membuat-dana-pensiun-sendiri/)
Nah itu tadi empat tips untuk mengelola penghasilan tahunan berupa bonus, uang cuti dan THR yang datang bersamaan.
Kamu punya kebutuhan pelatihan finansial seperti apa? Sila hubungi tim QM Project di 0811 1500 688 untuk mendiskusikan program sesuai kebutuhanmu. ☺
Mia Damayanti/ Financial Trainer