Mudik? Saatnya Liburan Di Kampung Halaman
Mudik ke kampung halaman sudah menjadi ritual tahunan. Anggap saja mudik ini seperti liburan di kampung halaman. Agar liburan di kampung halaman tetap nyaman, bikin anggaran sesuai pos-pos utama, antara lain:
- Transportasi. Tranportasi merupakan pengeluaran mudik yang utama. Biaya ini tergantung moda transportasi yang digunakan, jarak ke kota tujuan, dan jumlah orang yang berangkat. Ongkos transportasi dengan pesawat ke luar pulau sebuah keluarga dengan 3 orang anak tentu jumlahnya cukup wow. Selain transportasi publik, kendaraan pribadi banyak menjadi pilihan untuk mudik. Selain biayanya lebih murah, kita bisa lebih leluasa mengatur jadwal, memilih rute, bahkan bisa sekalian mampir ke obyek wisata di perjalanan.
- Akomodasi. Pulang ke kampung halaman dan menginap di rumah orang tua atau kakek-nenek pasti menjadi momen nostalgia yang berharga. Namun, dengan banyaknya anggota keluarga yang mudik, bisa-bisa rumah di kampung halaman tidak cukup untuk menampung keluarga besar. Kalau sudah begini, menginap di hotel pun menjadi pilihan.
- Kebutuhan harian. Seperti liburan, saat mudik ada kebutuhan harian yang harus dipenuhi. Mulai dari kebutuhan makanan harian, transportasi lokal, hingga jajan! Kesempatan mudik menjadi saat yang tepat untuk melepaskan kerinduan akan jajanan lokal favorit. Ujung-ujungnya wisata kuliner deh!
- Rekreasi. Mengingat libur lebaran kali ini cukup panjang, pasti bosan kalau hanya berdiam saja di rumah. Saatnya mengeksplorasi kampung halaman! Gak harus selalu berkunjung ke obyek wisata main stream kok. Kamu juga bisa ekplorasi kebudayaan, sejarah hingga kulinernya. Eh, kok kuliner lagi? Hihihi.
- Shopping. Siapa yang tahan tidak belanja saat mudik? Sebelum mudik, kita belanja buah tangan dari kota tempat kita bekerja untuk dibagi ke keluarga di kampung halaman. Sebaliknya saat berada di kampung halaman, kita berbelanja oleh-oleh untuk teman-teman dan tetangga di kota tempat kita bekerja. It’s a festive season!
Selain 5 pos mudik yang sama seperti 5 pos liburan, ada pengeluaran yang khas saat mudik, yaitu salam tempel! Kesempatan mudik juga menjadi saat untuk berbagi rezeki kepada orang tua. Kalau salam tempel sih udah pasti jadi hal yang paling dinanti oleh keponakan. Bentuk salam tempel ini gak harus amplop loh. Sekarang sudah yang menjual aksesoris gantungan kunci yang bisa disisipi uang, multifungsi deh. Kamu juga bisa memberikan angpau dalam bentuk digital. Praktis, tinggal transfer.
Menikmati waktu liburan di kampung halaman ini akan menjadi pengalaman yang sangat menyenangkan untuk keluarga.
Selamat Lebaran dan selamat liburan!
QM Admin
Pertimbangkan 5 Hal Ini Sebelum Memilih Pensiun Dini
Keputusan untuk melakukan pensiun dini harus dipersiapkan dengan matang. Bayangan kebebasan waktu karena tak lagi terikat pada jam kantor harus dibarengi dengan perhitungan risiko yang tidak main-main. Ada pengeluaran rutin yang harus tetap dipenuhi walaupun penghasilan tak lagi rutin.
Lima hal ini harus kamu pertimbangkan sebelum mengambil program pensiun dini:
- Apa yang akan dilakukan setelah pensiun? Terbiasa bekerja sebagai karyawan yang disibukkan dengan aktivitas kantor dari Senin hingga Jumat kemudian berubah drastis tanpa kegiatan selama bertahun-tahun berpotensi besar membuat kita stress. Jangan bandingkan liburan yang hanya seminggu atau dua minggu dengan liburan bertahun-tahun. Pasti rasa bosan akan menghantui.Karena itu, rencanakan dulu kegiatan di masa pensiun. Apakah kamu akan menekuni hobi atau liburan keliling dunia? Semuanya boleh. Asal ada dananya ya ☺
- Berapa besar kebutuhan hidup selama masa pensiun? Seperti apa gaya hidup yang kamu rencanakan saat pensiun? Apakah sama dengan gaya hidup saat ini, lebih sederhana atau malah lebih mewah? Apakah kamu sudah menghitung besarnya kebutuhan hidup selama masa pensiun? Perhitungan ini mencakup semua biaya hidup hingga usia harapan hidup nanti ya.
- Bagaimana cara memenuhi kebutuhan hidup setelah pensiun? Setelah mengetahui besaran kebutuhan dana selama masa pensiun, apa yang yang sudah kamu siapkan untuk membiayainya? Mungkin kamu sudah punya portofolio surat berharga atau bisnis yang bisa memberikan penghasilan bulanan. Atau ada properti yang bisa disewakan? Pastikan angkanya mencukupi sehingga kamu pensiun dengan sejahtera, bukannya merana ya.
- Apakah utangmu sudah dilunasi? Masih harus membayar cicilan utang saat tak lagi punya penghasilan rutin, tentunya akan sangat membebani. Kalau sampai terjadi gagal bayar, asetmu bisa disita untuk pengganti. Jadi, sebelum memutuskan untuk pensiun dini, pastikan utangmu telah terlunasi.
- Bagaimana jika ternyata dana pensiunmu tidak mencukupi? Rencana yang sudah disusun rapi bisa jadi menemui kendala di kemudian hari. Siapkan rencana kedua, kalau-kalau kamu harus kembali bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Masa pensiun seharusnya menjadi masa untuk merayakan hidup setelah semua perjuangan yang telah kita lakukan. Siapkan dengan matang agar tidak menyesal di kemudian hari.
QM Admin
Kantong Tetap Aman Saat Libur Panjang
Minggu ini adalah minggu terakhir sebelum libur Lebaran. Beberapa sekolah bahkan sudah mulai meliburkan murid-muridnya. Libur Lebaran kali ini termasuk panjang. Padahal saat libur, ongkos hidup kita meningkat loh. Apalagi dengan anak yang libur sekolah dan ART yang pulang ke kampung halaman. Apakah kantongmu akan tetap aman saat libur panjang?
Biaya Yang Meningkat Saat Liburan Panjang
- Asisten pengganti. Saat ditinggal Asisten Rumah Tangga (ART) mudik ke kampung halaman dan kita merasa tidak sanggup mengurus rumah sendirian, solusinya adalah mencari ART infal. Dengan adanya ART infal, kita bisa menikmati liburan dengan tenang tanpa harus dipusingkan dengan urusan menyiapkan makanan dan membersihkan rumah. Konsekuensinya, biaya ART infal ini jumlahnya tidak sedikit. Karena banyak yang membutuhkan jasa mereka sementara stok tenaga kerja terbatas, otomatis harga pun meningkat.
- Menyiapkan makanan. Kalau kamu memilih untuk bertahan tanpa ART infal, artinya kamu harus menyiapkan makanan sendiri. Masak sendiri dong biar hemat? Enggak harus masak tiap hari kok. Kamu juga bisa siapkan stok frozen food biar tinggal dihangatkan, order online atau makan di restoran. Sila diatur dan disesuaikan dengan kemampuan.
- Menjaga rumah tetap bersih. Selama enggak ada si mbak, cucian harus tetap ada yang urus, rumah pun tetap harus bersih dong. Kamu bisa mengerjakan sendiri semua pekerjaan rumah, mengirim cucian ke laundry kiloan atau memanggil jasa orang untuk membersihkan rumah. Makin ke sini makin tinggi ya biayanya. ☺
Menjaga Kantong Tetap Aman
Agar kantong tetap aman selama liburan panjang, semuanya harus dianggarkan. Buat anggaran di awal dengan menyadari kemampuan keuangan kita. Kalau memang baru mampu makan di food court ya jangan memaksakan diri makan di restoran hanya demi terlihat keren. Kalau belum mampu menginap di hotel karena malas beberes rumah, mending menginap di rumah orang tua. Tapi jangan juga datang dengan tangan kosong ya. Tetap harus ada kontribusi yang kita berikan untuk orang tua.
Apapun pilihanmu untuk mengatur pengeluaran saat libur panjang, selalu sesuaikan dengan kemampuan ya. Bikin anggaran di depan dan taati. Jangan sampai harus menggesek kartu kredit untuk memenuhi kebutuhan konsumtif.
Selamat liburan tenang dengan kantong tetap aman!
QM Admin
THR Tiba, Saatnya Kelola Untuk Hari Raya
Sudah menjadi kewajiban setiap pengusaha untuk memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada pekerja menjelang Hari Raya. THR itu bagian dari penghasilan tahunan. Jadi kalau kita bisa mengelola dengan baik, tentu bisa juga mengatur pengeluaran yang berhubungan dengan Hari Raya. Banyak banget loh pengeluarannya.
Tunjangan ini unik loh. Hanya ada di Indonesia. Fungsinya memang untuk festivity. Pengeluaran Hari Raya keagamaan di Indonesia punya prioritas cukup besar, maka THR yang keluar dipakai untuk pengeluaran Hari Raya.
Peraturan Tentang THR
Pengaturan mengenai THR ini bisa ditemui dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 6 Tahun 2016 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan Bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan.
Pada dasarnya pengusaha wajib memberikan THR Keagamaan kepada Pekerja/Buruh yang telah mempunyai masa kerja satu bulan secara terus menerus atau lebih. Pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja 12 bulan secara terus menerus atau lebih, diberikan THR sebesar satu bulan upah. Bagi pekerja Pekerja/Buruh yang mempunyai masa kerja satu bulan secara terus menerus tetapi kurang dari 12 bulan, diberikan secara proporsional sesuai masa kerja dengan perhitungan:
(masa kerja x 1 bulan upah):12
Ini hanya berlaku kalau seorang pekerja/karyawan sudah lulus masa probation ya. Jadi kalau mau pindah kantor harus dipertimbangkan baik-baik. Jangan sampai pas waktunya THR kamu belum lolos masa probation. Nanti enggak dapat THR loh. Hihihi.
THR ini sifatnya wajib bagi pengusaha. Paling lambat dibayarkan 7 hari sebelum Hari Raya. Kalau sampai THR tidak dibayarkan, itu menyalahi aturan. Pengusaha akan kena sanksi administratif dari Kemenaker. Jadi walaupun usaha sedang dalam masa sulit – misalnya invoice yang telat cair – THR tetap harus dibayarkan ke karyawan. Ternyata jadi pengusaha itu gak gampang ya? Banyak aturan yang harus dipenuhi.
Alokasi THR
Sebagai karyawan sudah sepatutnya kita bersyukur menerima THR setiap tahun. Kalau THR sudah masuk ke rekening, saatnya dikelola dengan baik. Apa saja sih alokasinya?
- THR pekerja. Pertama, THR kita ini dialokasikan untuk memberikan THR juga untuk para pekerja di rumah. Mulai dari asisten rumah tangga (ART), sopir, tukang taman, sampai satpam kompleks.
- Zakat & sedekah. Alokasi kedua adalah untuk zakat dan sedekah. Untuk zakat, sebaiknya dibayarkan kepada lembaga resmi yang paham ke mana harus menyalurkan zakat kita.
- Mudik atau travelling karena ditinggal ART pulang. Ketiga, pastinya THR akan dipakai untuk mudik ke kampung halaman. Buat yang gak mudik pun pos ini tetap ada. Saat lebaran, pastinya ART mudik dong. Selama ART mudik, apakah kamu akan menggantikan semua tugasnya dengan memasak dan beberes rumah sepanjang masa liburan? Tentu tidak! Pasti ada masa-masa di mana kamu malas masak sehingga makan di luar. Atau malas bersih-bersih rumah, jadi sekalian saja menginap di hotel, ya kan?
- Keperluan hari raya. Pos keempat adalah untuk keperluan hari raya itu sendiri, termasuk kirim-kirim bingkisan/hampers, open house dan bagi-bagi amplop lebaran. Yang keponakannya banyak, siap-siap ya!
- Shopping. Kalau masih ada sisa, baru deh buat belanja. Mau beli baju baru, sepatu baru. Silakan.
- Kurban. Dari alokasi THR ini ada satu pengeluaran yang sering kelewat, yaitu berkurban. Alokasi untuk berkurban bisa dimasukkan di pos kedua: zakat & sedekah. Orang sering lupa kalau dua bulan setelah lebaran ada kewajiban untuk berkurban. Masak ikutan flash sale mampu tapi berkurban gak mampu sih?
Yuk mulai buat anggaran untuk alokasi THR tahun ini. Keperluan Hari Raya terpenuhi, kamu pun bisa berlebaran dengan tenang.
Fransisca Emi / financial trainer
Pensiun Dini, Siapkah?
Pensiun dini merupakan salah satu pilihan bagi karyawan perusahan. Banyak faktor yang mempengaruhi program pensiun dini tersebut, baik dari sisi karyawan maupun dari sisi perusahaan.
Faktor internal karyawan antara lain merasa bosan dan ingin mencoba hal baru, ingin fokus menjalani hobi, beban kerja terlalu tinggi, karir yang diam di tempat atau ingin membangun usaha sendiri.
Kebijakan pensiun dini juga bisa datang dari sisi perusahaan karena laba yang menurun sehingga perusahaan perlu melakukan perampingan.
Dalam situasi tersebut, pensiun dini biasanya karyawan diberikan pilihan untuk tetap bekerja atau mengikuti program pensiun dini.
Seorang teman saya, sebut saja namanya Dimas, bekerja di sebuah bank. Karena bank tempatnya bekerja mengambil kebijakan perampingan, Dimas diberikan pilihan untuk tetap bekerja di bank tersebut atau mengikuti program pensiun dini.
Karena angka yang di dapat lumayan besar untuk level staf back office. Tanpa pikir panjang Dimas mengambil tawaran program pensiun dini. Usia Dimas pada saat itu 29 tahun, dia berpikir bahwa dengan umur yang masih muda dia bisa melamar ke perusahaan lain namun tetap mendapatkan dana segar dari program dana pensiunnya.
Dimas sudah tahu apa yang akan dilakukannya setelah mengambil pilihan pensiun dini: kembali bekerja.
Dengan dana segar yang dia terima, Dimas melakukan pengelolaan dana yang di dapat dari program pensiun dini.
Inilah yang sebaiknya dilakukan oleh Dimas:
- Mempersiapkan Dana Darurat. Setelah mengambil program pensiun dini, Dimas berencana kembali bekerja. Dalam rentang waktu mencari pekerjaan baru, biaya hidup bulanan tetap harus dicukupi kan? Kebutuhan biaya bulanan bisa diambil dari Dana Darurat. Sebagai seorang single, Dimas perlu menyisihkan dana sebesar minimal 4 kali pengeluaran bulanan. Asumsinya dalam waktu empat bulan Dimas sudah akan menemukan pekerjaan baru.
- Mempersiapkan proteksi. Saat menjadi karyawan bank, proteksi Dimas ditanggung oleh kantor. Kini, saat belum menemukan tempat baru untuk berkarya, Dimas harus menyiapkan sendiri proteksinya. Paling tidak Dimas perlu membeli proteksi berupa asuransi kesehatan dari BPJS Kesehatan. Jika sewaktu-waktu mengalami sakit, sudah ada perusahaan asuransi yang menanggung biaya pengobatannya.
- Menginvestasikan kembali ke Dana Pensiun. Setelah dialokasikan untuk Dana Darurat dan proteksi, sisa dana bisa kembali diinvestasikan untuk membentuk kembali Dana Pensiun. Semakin muda, dana yang diinvestasikan Dimas akan punya waktu lebih banyak untuk berkembang.
Bagi Dimas yang masih muda dan single, pilihan pensiun dini tentu bukan hal yang sulit. Dimas belum memiliki tanggungan sehingga dia bisa mengambil risiko ketidakpastian yang lebih tinggi. Beda halnya jika kamu sudah berkeluarga dan memiliki tanggungan. Ada banyak hal yang harus dipertimbangkan untuk memutuskan pensiun dini. Selain gaji, ada fasilitas-fasilitas tambahan lain yang berkurang, terutama asuransi kesehatan dan opsi pinjaman lunak. Biaya hidup setelah pensiun dini juga harus dipastikan cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Apakah kamu sudah siap?
Ridwan Prasetyo/ financial trainer
Mudik Asyik Tanpa Overbudget
Lebaran enggak lengkap tanpa mudik!
Sudah menjadi kebiasaan orang Indonesia untuk mudik ke kampung halaman saat Hari Raya. Apakah kamu punya ritual mudik juga? Ke mana kah kamu akan mudik tahun ini dan pakai moda transportasi apa?
Terkadang tanpa disadari pengeluaran saat mudik itu sering over budget!
Kemungkinan besar karena adanya pengeluaran yang belum masuk anggaran mudik, misal biaya berwisata di kampung halaman. Masa’ iya kita mudik cuma mendekam di rumah aja? Hihihi
Pos pengeluaran mudik
Atur anggaran mudikmu ke dalam lima pos besar pengeluaran saat mudik. Batasi pengeluaranmu biar gak sampai over budget ya!
- Transportasi. Pengeluaran mudik paling pertama yang cukup besar pastinya biaya transportasi. Mau kemana dan naik apa. Pilihan moda transportasinya banyak kok, tergantung budget ya tentunya. Tiket mudik ini biasanya sangat cepat habis. Pesan di awal ya.
- Penginapan. Pengeluaran terbesar kedua adalah, penginapan, dengan asumsi rumah keluarga tidak cukup untuk menampung keluarga besar. Untuk menghemat, kamu bisa melakukan substitusi. Kalau biaya transportasi sudah bengkak, berarti anggaran akomodasi harus dihemat. Sebaliknya, kalau biaya akomodasinya banyak, pilih mobil pribadi sebagai moda transportasi.
- Oleh-oleh. Apakah kamu sanggup pulang kampung dengan tangan kosong? Tentu tidak! Pastinya kamu akan membawa buah tangan dari kota tempatmu tinggal untuk dibagi ke keluarga dan kerabat.
- Salam tempel. Siapa yang dulu saat kecil bersemangat keliling kompleks untuk mengumpulkan amplop Lebaran? Hihihi. Sekarang saatnya berbagi rejeki kepada para keponakan kecil kita. Lihatlah sorot mata bahagianya saat menerima salam tempel. Gemas!
- Kunjungan ke obyek wisata. Bosen juga dong ya hanya diam di rumah. Apalagi kalau ada tempat wisata yang hits tak jauh dari kampung halaman. Pasti jadi destinasi liburan yang menarik saat mudik. Siapkan anggaran untuk tiket masuk ke objek wisata, makanan dan tentu saja souvenir. Kalau mau hemat silakan ke tempat wisata yang gratis ya. Jadi sisanya bisa buat main ke tempat wisata lainnya.
Utang Untuk Mudik
Keperluan mudik memang banyak dan biasanya memakan jatah THR yang cukup besar. Dalam beberapa kasus, ada saja orang yang sebenarnya belum mampu namun memaksakan diri untuk mudik dengan cara berutang.
Utang untuk mudik sebaiknya dihindari. Kalau memang belum mampu, mudik bisa direncanakan tidak setiap tahun. Kalau ternyata sudah terlanjur berutang untuk mudik, pastikan utang tersebut dapat dilunasi saat gajian berikutnya. Jangan sampai kita hanya hidup dari mudik ke mudik. Kerja keras sepanjang tahun hingga Lebaran tiba untuk kembali ke kampung halaman dan menunjukkan kesuksesan di perantauan. Hanya untuk kembali lagi ke kota setelah Lebaran dan mulai lagi dari nol. Mau sampai kapan seperti ini?
Yuk sadari kemampuan diri dan kelola rejeki yang sudah dititipkan Sang Ilahi. Mari jalani hidup sesuai batas kemampuan kita.
Selamat mudik!
-Honey Josep / financial trainer-
Biasa Jadi Baik: Berbagi Kesempatan Meraih Pendidikan Tinggi Di Luar Negeri
Biasa Jadi Baik adalah gerakan untuk mengajak teman-teman menyiapkan kebiasaan baik. Saat kita pensiun nanti, dari kebiasaan-kebiasan baik lah kita bisa punya kualitas hidup lebih baik. Ini perlu dimulai dari sekarang. Ada kebiasaan baik di pagi hari. Ada kebiasaan baik dengan pasangan. Ada juga kebiasaan baik dalam mengelola uang.
read more: #BiasaJadiBaik
Bulan Mei ini, dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional, QM mengajak teman-teman menceritakan kebiasaan baik untuk pendidikan. Mari berkenalan dengan Melati, founder Neng Koala, sebuah buku tentang ‘Kisah-kisah Mahasiswi Indonesia di Australia.’ Dalam buku ini, Melati dan teman-temannya berbagi ilmu dan kesempatan untuk meraih pendidikan tinggi di luar negeri.
Apa kebiasaan baik untuk pendidikan versi Melati
Kebiasaan baik yang saya lakukan untuk pendidikan adalah mencoba untuk selalu berbagi ilmu kepada teman-teman, keluarga atau membantu mereka mengakses ilmu tersebut.
Dari mana inspirasi tersebut berasal?
Berawal dari keprihatinan saya akan seorang teman perempuan yang melepas dua kesempatan beasiswa S2 ke luar negeri, saya merasa perlu berbagi info tentang kesempatan melanjutkan pendidikan tinggi di luar negeri.
Saya banyak bertemu dengan perempuan-perempuan hebat lain yang berhasil menjalankan perannya sebagai istri, ibu sekaligus mahasiswi di luar negeri. Kami semua berbagi tips praktis tentang cara mendapatkan beasiswa, manajemen waktu dan emosi dalam mengatur urusan studi dan keluarga, beradaptasi dengan lingkungan baru hingga persiapan pulang kembali ke tanah air. Harapan lebih banyak perempuan Indonesia yang terinspirasi dan berani meraih pendidikan tingginya.
Kisah-kisah perempuan inilah yang dituangkan dalam buku Neng Koala: Kisah-kisah Mahasiswi Indonesia di Australia yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama.
Sudah berapa lama kebiasan baik tersebut Melati terapkan?
Neng Koala awalnya merupakan blog yang dimulai sejak 2012, hingga diterbitkan menjadi buku di 2018. Jadi sudah 6 tahun kebiasaan baik ini berjalan. Dan tentunya akan terus berlangsung.
Apa saja dampak yang dirasakan sejak mengikuti kebiasan baik tersebut?
Banyak teman bahkan orang-orang tak dikenal yang mengabari mereka menjadi bersemangat mencari beasiswa kuliah. Banyak diantara mereka yang berhasil mendapatkan beasiswa berkat tips-tips dari blog www.nengkoala.id dan buku Neng Koala.
Apakah kebiasaan baik tersebut akan dibawa hingga masa pensiun?
Kebiasaan baik tersebut akan dibawa terus hingga akhir hayat, sepanjang saya masih mampu. Menyebarkan ilmu dan inspirasi merupakan sesuatu yang selalu bersifat positif dan menyenangkan, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
Kalau boleh tahu, Melati sudah siap pensiun belum?
Terus terang belum siap pensiun. Masih harus mengumpulkan ilmunya. Banyak belajar dari Mba Ligwina Hananto dan dengerin siaran Power Talk Power Your Money. 😊
Apa saja yang sudah Melati siapkan untuk menghadapi masa pensiun nanti?
Baru dalam tahap menyiapkan ilmu untuk pensiun. Saya pun membuat long term planning dengan mulai menabung sedikit demi sedikit dan mencoba berbagai instrumen investasi yang tersedia.
Jangan sampai mimpi untuk melanjutkan pendidikan tinggi di luar negeri harus pupus karena tiadanya ilmu dan kesempatan. Beruntung Melati dan teman-temannya berbagi ilmu dan berbagai tips praktis agar lebih banyak perempuan Indonesia yang terinspirasi dan berani meraih pendidikan tinggi. Sila kunjungi blognya di www.nengkoala.id atau dapatkan buku Neng Koala di toko buku terdekat. Terima kasih telah berbagi inspirasi Melati!
QM Admin
***
Apa kebiasaan keuangan baikmu? Ayo bahas bersama di akun media sosial kami dengan tagar #BiasaJadiBaik
Facebook Fanpage QM Financial dan Twitter / Instagram @QM_Financial.
Sebarkan virusnya. Ajak lebih banyak orang tergerak mewujudkan keuangan yang sehat dan kuat.
Biasa Jadi Baik: Berbagi Ilmu Finansial
Biasa Jadi Baik adalah gerakan untuk mengajak teman-teman menyiapkan kebiasaan baik. Saat kita pensiun nanti, dari kebiasaan-kebiasan baik lah kita bisa punya kualitas hidup lebih baik. Ini perlu dimulai dari sekarang. Ada kebiasaan baik di pagi hari. Ada kebiasaan baik dengan pasangan. Ada juga kebiasaan baik dalam mengelola uang.
Bulan Mei ini, dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional, QM mengajak teman-teman menceritakan kebiasaan baik untuk pendidikan. Ada Marhaini yang biasa disapa Aay, PIC Quamma Project – sebuah divisi sosial dari QM Financial – yang akan berbagi cerita.
Apa Kebiasan baik untuk pendidikan versi mba Aay?
Suatu tindakan untuk berbagi ilmu kepada orang lain secara berkesinambungan. Karena tanggung jawab saya di Quamma Project, ilmu yang dibagi tak jauh dari ilmu finansial.
Dari mana inspirasi tersebut berasal?
Kebiasaan baik ini berawal saat kami mengajar pada kegiatan Temu Pendidik Nusantara (TPN). Kegiatan ini diikuti sekitar kurang lebih 500 guru dari seluruh Indonesia. Quamma Project membuka kelas dengan nama literasi finansial. Dari sekian banyak guru, yang ikut kelas kita ada 5 orang salah satunya adalah Bapak Muhammad Rif’an dari Lampung Utara. Tiga bulan berlalu kami menerima informasi program finansial “Menabung untuk study tour ke Darul Quran” yang dibuat Pak Rif’an untuk peserta didiknya. Menurut Pak Rif’an, menabung itu menimbulkan harapan hidup. Selama ini dia mengajar kepada murid murid yang tidak memliki cita-cita. Sebuah pernyataan yang sangat mendalam. Dari sinilah saya tergerak untuk bisa membantu mengajarkan ilmu keuangan kepada lebih banyak orang.
Sudah berapa lama kebiasan baik tersebut mba Aay terapkan?
Selain kebiasaan baik berbagi ilmu finansial semenjak bergabung dengan Quamma Project, sebenarrnya saya sudah punya minat berbagi ilmu sejak SMA. Waktu itu saya tidak punya kegiatan sepulang sekolah. Kebetulan sepupu saya yang mengajar mengaji di musala dekat rumah mau melahirkan dan tidak ada yang bisa menggantikan. Saya pun mencoba mengamalkan ilmu yang saya miliki dengan mengajar mengaji.
Apa saja dampak yang dirasakan sejak mengikuti kebiasan baik tersebut?
Dampak yang paling besar saya rasakan adalah saya memiliki rasa empati, peduli dan keinginan untuk bisa berbagi dengan orang-orang yang ada di sekeliling saya.
Apakah kebiasaan baik tersebut akan dibawa hingga masa pensiun?
Insya Allah. Selama saya masih hidup dan diberi kelebihan oleh Allah SWT saya akan melanjutkan kebiasaan baik ini. Hal ini juga sebagai tabungan dan pertanggungjawaban saya di akhirat nanti.
Kalau boleh tau, Aay sudah siap pensiun belum?
Belum siap, masih dalam proses menyiapkannya.
Apa saja yang sudah Aay siapkan untuk menghadapi masa pensiun nanti?
Sebagai orang Betawi, saya belajar dari orang tua saya untuk berinvestasi pada properti. Saat pensiun nanti saya ingin memiliki 20 kontrakan untuk disewakan. Selain itu saya juga mau menyewakan ruko dna membangun usaha rumah makan. Amin. Semoga terwujud ya. ☺
Berbagi, apalagi berbagi ilmu, tentu menjadi salah satu amalan yang tak kan pernah putus. Terima kasih sudah berbagi cerita Mba Aay! Kalau kamu, mau berbagi ilmu apa?
QM Admin
***
Apa kebiasaan keuangan baikmu? Ayo bahas bersama di akun media sosial kami dengan tagar #BiasaJadiBaik
Facebook Fanpage QM Financial dan Twitter / Instagram @QM_Financial.
Sebarkan virusnya. Ajak lebih banyak orang tergerak mewujudkan keuangan yang sehat dan kuat.
Pengeluaran di Bulan Puasa Bocor? Mungkin 3 Hal Ini Penyebabnya!
Bulan puasa sudah hampir separuh jalan. Puasanya apa kabar? :)
Menjalankan ibadah puasa sudah jadi kewajiban setiap umat Muslim. Tantangan puasa ini beda-beda loh untuk setiap orang. Buat kita yang di Indonesia, puasa dimulai sejak Imsak, untuk wilayah Jakarta sekitar jam 04:26 hingga Maghrib jam 17:47. Jadi total puasa sekitar 13 jam.
Bandingkan dengan Amalia Sari yang tinggal di Belanda. Di sana puasanya 19 jam! Apakah kamu sanggup?
Terbatasnya waktu dari buka hingga sahur membuat mereka enggak sempat buka bersama. Berbuka puasa dilakukan di rumah masing-masing. Makan pun enggak bisa banyak-banyak karena waktunya sempit. Hal ini membuat anggaran makan di bulan puasa mereka jauh lebih hemat dibandingkan saat berpuasa di Indonesia. Tapi jangan salah, anggaran makan boleh hemat, tapi online shopping jalan terus. Hahaha.
Beda lagi dengan Teni yang lagi dinas di Papua. Teni dinasnya bergantian di daerah highland dan lowland. Highland itu di Tembagapura, bagian pegunungannya. Di sana dingin banget, Bisa sampai 11ºC. Kalau lowland itu di kotanya, Timika. Di sana panas kayak di Jakarta. Perbedaan suhu yang drastis ini bikin rentan sakit juga loh. Karena sedang berdinas, semua biaya di-cover. Teni pun aman dari ancaman anggaran bocor selama puasa.
Sudah lagu lama ya kayaknya setiap bulan puasa, pengeluaran selalu lebih besar dari bulan biasa. Padahal frekuensi makan di bulan puasa seharusnya berkurang loh. Dari yang tadinya 3 kali sehari plus camilan dan ngopi-ngopi cantik, sekarang jadi 2 kali sehari saat sahur dan berbuka. Bahkan ada yang punya kebiasaan puasa tanpa sahur. Harusnya ngirit dong ya.
Jadi apa dong yang bikin pengeluaran saat bulan puasa jadi tambah boros?
Versi pertama: lapar mata
Ternyata saat puasa, kita merasa sudah menahan diri. Nah, saat berbuka jadi semacam perayaan kecil. Ingin makan apa pun aja, dituruti. Udah kayak ngidam.
Yang sayang itu kalau ‘lapar mata’: beli banyak jajanan dan makanan untuk berbuka. Mulai dari es teler, bakwan, cireng sampe nasi goreng. Padahal saat berbuka gak bisa makan banyak-banyak kan? Udah boros, sisa makanannya dibuang pula. Sayang kan?!
Versi kedua: badai bukber
Bulan puasa identik dengan buka bersama. Senin buka bersama keluarga besar. Selasa buka dengan anak-anak kantor. Rabu dengan alumni kampus. Kamis sama alumni SMA. Jumat buka bareng tetangga kompleks. Gitu aja terus sampai lebaran! Hihihi.
Undangan bukber di bulan puasa memang banyak. Tapi gak semuanya harus didatengin kok. Coba bayangkan kalau setiap kali bukber kamu harus keluar ongkos Rp50.000-Rp100.000. Dengan frekuensi bukber 3 kali seminggu saja kamu harus menyiapkan dana Rp600.000-Rp1.200.000. Itu baru ongkos makan. Belum ongkos transportasinya. Banyak kan!
Versi ketiga: udah sibuk belanja buat persiapan Lebaran padahal THRnya belum masuk ke rekening
Kalau sudah punya tabungan Lebaran sih bebas ya belanja. Tapi kalau belum, duitnya pakai penghasilan bulanan dong? Pantes aja bokek! Hihihi.
Jadi gimana dong biar pengeluaran bulan puasa ini gak bocor?
Bikin anggaran. Anggaran makan di bulan puasa = bulan biasa
Pertama, sepakati dulu bahwa pengeluaran bulan puasa seharusnya sama aja kayak bulan biasa. Cuma jam makannya aja yang diganti.
Jadi harusnya anggaran makan di bulan puasa sama seperti bulan biasa. Misal anggaran makan keluargamu Rp500.000 seminggu. Makan di luar Rp1.000.000 sebulan. Total anggaran makan per bulan Rp3.000.000.
Saat puasa, breakdown anggaran ini jadi dana untuk sahur dan berbuka selama bulan puasa. Bukber pakai anggaran makan di luar. Jadi maksimal frekuensi bukbernya 10 x @Rp100.000. Sila buat skala prioritas bukber. Sisanya buka di rumah.
Buat prioritas buka bersama
Pilih bukber bareng mereka yang memang dekat di hati. Utamakan buka bersama barengan keluarga dan teman-teman dekat yang sudah seperti keluarga sendiri. Kalau bisa pilih lokasinya juga dekat dari kantor atau rumah.
Jadi bisa irit di transportasi. Udah gitu, gak kena macet lagi.
Bikin menu mingguan dan daftar belanja untuk masak di rumah
Bulan puasa seharusnya membuat kita lebih mendekatkan diri pada keluarga. Itulah kenapa kantor-kantor pulang lebih cepat, biar karyawannya bisa berbuka di rumah.
Biar hemat, bikin menu makan mingguan. Kemudian belanja berdasarkan menu yang sudah disusun. Dengan begini, kita akan fokus berbelanja hanya yang ada dalam list, gak mudah lapar mata dengan segala macam promo di tempat belanja di bulan puasa.
Saat masak di rumah, semua bahan bisa termanfaatkan. Sisa makanan pun masih bisa diolah jadi menu sahur atau berbuka. Jadi, gak ada bahan dan makanan yang terbuang sia-sia.
Belanjanya tunggu THR aja
Belanjanya kapan? Tunggu THR masuk rekening dulu ya. Jangan belanjakan uang yang tidak atau belum kamu punya. Kecuali kamu udah punya tabungan khusus buat belanja di hari raya ya.
Semoga lagu lama bulan puasa bikin kantong bocor tidak kembali terdengar ya! Kamu bisa ikuti cerita finansial seru lainnya di #FinClic, setiap Senin jam 07.00 pagi di Twitter & Instagram @mrshananto.
Fransisca Emi/ financial trainer
Ini Dia Fungsi Penting THR Selain Untuk Hari Raya
Ada satu hal yang selalu dinanti menjelang Lebaran. Apalagi kalau bukan Tunjangan Hari Raya (THR)?!
Ketika THR masuk ke rekening, sebaiknya langsung dialokasikan ke pengeluaran-pengeluaran Hari Raya. Namanya saja THR, jadi harus digunakan untuk pengeluaran Hari Raya. Namun ternyata ada dua fungsi penting THR selain untuk keperluan hari raya lho!
Kalau kita masih punya utang yang bersifat konsumtif (utang kartu kredit, KTA dll), THR yang ada sebaiknya digunakan terlebih dahulu untuk melunasi UTANG. Sisanya baru digunakan untuk keperluan hari raya.
Satu lagi fungsi penting THR, untuk INVESTASI! Investasi untuk berbagai Tujuan Keuangan bisa dilakukan dengan cara investasi bulanan, tahunan, atau sekaligus. THR merupakan salah satu sumber penghasilan tahunan. Pas banget kan. Mumpung ada penghasilan tahunan yang cukup besar, sisihkan sebagian untuk kepentingan masa depan.
Nah setelah dikurangi untuk pelunasan utang dan investasi, sebaiknya ke mana saja sih alokasi THR?
- Zakat. Sudah menjadi kewajiban setiap umat Muslim untuk menunaikan zakat yang besarnya minimal 2.5%. Bayarkan zakat ke lembaga resmi yang lebih paham menyalurkan zakat ke golongan yang berhak menerimanya.
- Mudik. Mudik sudah menjadi ritual setiap menjelang Lebaran. Biaya mudik, terutama transportasi mengambil porsi yang cukup besar. Mengingat harga tiket yang jauh lebih mahal dibanding hari biasa, sebaiknya rencanakan untuk membeli tiket mudik jauh-jauh hari. Jika tiket sudah dipersiapkan jauh hari sebelumnya, gunakan dulu Dana Darurat. THR digunakan untuk mengisi kembali pundi-pundi Dana Darurat tadi. Untuk mereka yang tidak mudik, ada saja biaya yang tetap harus dikeluarkan. Misal, karena ART pulang, Ibu jadi enggan memasak dan keluarga memilih untuk makan di luar atau bahkan menginap di hotel.
- THR untuk pekerja di rumah. Pekerja di rumah seperti ART, sopir dan satpam juga berhak mendapatkan THR agar mereka bisa merayakan Hari Raya dengan layak bersama keluarga.
- Keperluan hari raya. Momen Lebaran identik dengan berbagai hidangan, mulai dari kue kering dan camilan hingga ketupat, opor ayam dan sambal goreng ati. Sedap! Ada juga keluarga yang punya kebiasaan mengadakan open house. Tentu biaya yang diperlukan lebih besar. Untuk mengakalinya, katering bisa diganti dengan potluck.
- Salam tempel. Lebaran juga menjadi momen untuk berbagi rezeki kepada keluarga seperti orang tua, anak dan juga keponakan. Kebayang kan dulu pas masih kecil betapa bersemangatnya kita menerima salam tempel dari rumah ke rumah. Sekarang giliran kita berbagi.
- Belanja. Kalau masih ada sisa, THR bisa dimanfaatkan untuk belanja. Misalnya belanja baju baru atau bahkan perabot rumah yang baru. Urutan prioritasnya jangan terbalik ya. ☺
Yuk, tahun ini alokasikan THRmu untuk melunasi utang dan memulai investasi untuk masa depan!
Honey Josep / financial trainer