Jadi Pebisnis Berawal Dari Nge-blog!
Kamu pernah merasa kagum dengan blogger yang di media sosialnya penuh dengan foto saat liburan? Dulu, menjadikan blog sebagai pekerjaan mungkin sama sekali belum terpikirkan tapi sekarang, blogger pun bisa menjadi pebisnis! Sama seperti halnya dengan Aliya Muafa, seorang travel blogger yang memulai bisnisnya sendiri sejak November 2011.
#FinClic Managing Finance for Single Moms
Senin, 25 Maret 2019 #FinClic di Instagram Live QM Financial sedikit berbeda karena melibatkan komunitas pemberdayaan untuk ibu tunggal Indonesia yang dinamakan Single Moms Indonesia (SMI) dan diprakarsai oleh Maureen Hitipeuw sejak 8 September 2014.
Stigma masyarakat terhadap status ibu tunggal di masyarakat Indonesia yang mengandung banyak pandangan negatif dan sering dijadikan bahan lelucon menjadi salah satu alasan Maureen mendirikan komunitas SMI. Maureen ingin agar ada wadah khusus bagi ibu tunggal untuk saling mendukung dan menguatkan secara mental saat tekanan sosial datang. Tidak berhenti di situ, Maureen mengharapkan komunitas SMI juga bisa memberikan penguatan sekaligus memfasilitasi khususnya secara fiannsial, mulai dari pemberdayaan ekonomi hingga cara mengatur keuangan.
5 Hal Finansial Untuk Anda Yang Berusia 40-50 tahun
Apakah sekarang Anda sedang memikirkan bagaimana caranya mempersiapkan masa pensiun yang berkualitas? Mempersiapkan masa pensiun yang berkualitas memang menantang terutama jika anda memiliki keterbatasan keuangan.
Agar Anda tidak lagi menunda untuk menyiapkan Dana Pensiun, setidaknya ada 5 Hal Finansial Untuk Anda Yang Berusia 40-50 tahun:
Perhatikan 5 Hal Ini Agar Kamu Siap Pensiun!
Bicara tentang pensiun mungkin kebanyakan orang tidak dengan serius memikirkannya tapi bagi sebagian orang, mengambil langkah untuk pensiun dini memang tidak bisa dihindari. Agar masa transisi turunnya pendapatan secara signifikan tetapi pengeluaran tetap maka harus dipersiapkan dengan memperhatikan 5 hal berikut ini agar kamu siap pensiun:
Business Traction
Selanjutnya, setelah bisnismu memiliki produk atau jasa yang bagus dan sumber daya manusia terbaik, bisnismu perlu daya tarik untuk bertumbuh, inilah yang dinamakan traction.
Walau produk atau jasa bagus dan didukung karyawan yang mumpuni, kalau tidak ada yang membeli, buat apa membuat usaha? Pastinya kamu juga mau agar produk atau jasa yang dijual dapat dibeli oleh yang membutuhkannya.
Coba cek siapa pembelimu, bisa menyebutkan 3 nama dan mendeskripsikannya?
Traction tidak melulu bicara besaran penjualan yang dapat dilakukan tetapi di zaman serba digital sekarang ini, traction juga bisa dilihat dari banyaknya jumlah pengguna. Maka penting bagi bisnismu untuk membuat traction dari konten yang akan disampaikan.
Bingung Mengisi Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pribadi? Financial Check Up Saja!
Apakah kamu mengalami kebingungan untuk mengisi Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pribadi?
Bulan Maret memang selalu menjadi bulan yang riuh bagi saya karena ada kewajiban sebagai warga negara yang harus dilakukan secara sadar dan mandiri yaitu melaporkan pajak penghasilan. Dulu, pelaporan SPT Pribadi dilakukan secara manual dengan mengisi formulir dan melaporkannya ke KPP terdekat. Walau kini sudah lebih praktis, bukan berarti menjadi lebih mudah untuk mengisi SPT Pribadi lho!
#FinClic Peer To Peer Lending
Halo QM readers,
Di #FinClic kali ini kita akan belajar mengenai financial technology: peer to peer (P2P) Lending bersama QM Trainer, Emiralda Novrianti setelah berlangsungnya 2 kelas Financial Clinic Online Series (FCOS) yang cukup diminati. Jadwal kelas Basic- Intermediate – Advanced FCOS bisa dilihat di event.qmfinancial.com
Financial technology (fintech) merupakan hasil gabungan antara jasa keuangan dengan teknologi yang akhirnya mengubah model bisnis konvensional menjadi moderat. Dulu kalau ingin membayar barang atau jasa, kita harus bertatap muka dan membawa sejumlah uang tunai tapi sekarang, kita dapat melakukan transaksi jarak jauh dengan melakukan pembayaran melalui teknologi dalam hitungan detik. Kamu juga pasti di dalam keseharian akrab dengan fintech seperti mobile/internet banking, electronic payment/wallet.
Kiat Kelola Karyawan
Dalam salah satu survey di Instagram stories tentang masalah apa yang paling memusingkan bagi pemilik bisnis, jawabannya adalah: mengelola sumber daya manusia alias karyawan. Apakah kamu mengalami hal yang sama?
Proses kelola karyawan
Ada tiga proses utama dalam pengelolaan karyawan, yaitu recruit, retain, dan evaluate.
Recruit
Saat awal membangun bisnis, biasanya hanya ada satu orang karyawan, ya si pemilik bisnis itu. Mulai dari mengurusi penjualan dan promosi hingga menjalankan operasional, semua diurusi sendiri. Seiring dengan perkembangan bisnis, kita butuh merekrut karyawan. Proses rekrutmen ini tak selalu berjalan mulus. Tidak mudah menemukan kecocokan antara kebutuhan bisnis dan dana yang tersedia dengan ketersediaan tenaga kerja. Bagi bisnis besar, ini tentu bukan masalah. Namun bagi bisnis kecil, panjangnya proses rekrutmen bisa sangat menguras waktu, tenaga, dan juga uang.
Retain
Saat sudah berhasil menemukan karyawan yang tepat lega rasanya. Akhirnya ada sebagian pekerjaan yang bisa dialihkan ke tim. Masalah belum berhenti sampai di sini. Karyawan baru perlu mendapatkan kompensasi dan benefit yang sesuai. Mulai masuk ke sisi finansial nih. Apakah omzet bisnismu sudah mampu menutup biayanya? Biaya kompensasi dan benefit bisa bisa dibuat jadi biaya fixed, variable, ataupun kombinasi keduanya. Mana yang kamu pilih?
Karyawan juga perlu dibekali dengan training-training agar kompetensinya selalu relevan dengan perkembangan bisnis. Tak hanya perlu training pengetahuan dan keterampilan yang berhubungan dengan pekerjaan, karyawan juga perlu training pengelolaan keuangan pribadi loh. Dengan begitu, mereka bisa mengelola kompensasi dan benefit yang diberikan perusahaan dengan lebih baik.
Evaluate
Tahap selanjutnya dalam pengelolaan karyawan adalah evaluasi. Apakah karyawan berhasil mencapai target performa yang diharapkan? Untuk bisa mengevaluasi perfoma, kita perlu data. Kamu bisa mulai menerapkan Performance Management System di bisnismu.
Rumit ya ternyata urusan kelola karyawan ini. Biar gak makin pusing, mari kita belajar langsung dari pakarnya. Yuk ikutan, Financial Clinic Online Series QnA Human Resources Management bersama Audi Lumbantoruan, Senior Human Capital Business Partner. Kelasnya gratis! Terbatas untuk 90 orang pertama ya. Segera daftar di event.qmfinancial.com.
Usia 30-40 Tahun dan 5 Hal Finansial yang Harus Diperhatikan
Data Angkatan Kerja Agustus 2018 dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ada sekitar 31 juta lebih orang yang bekerja dengan rentang usia 30-40 tahun. Ini artinya, situasi angkatan kerja di Indonesia adalah kelompok usia produktif dan sekaligus berada pada jenjang kelompok pekerja utama.
Dengan demikian, angkatan kerja ini sangatlah potensial menjadi mesin penggerak produksi barang dan jasa sekaligus dalam tahapan mengumpulkan materi dalam kehidupannya.
5 Hal Finansial yang Perlu Diperhatikan oleh Kamu dengan Usia 30-40 Tahun
Meningkatkan Kapasitas
Kamu hampir berumur 40 tahun? Itu artinya kamu telah 15 tahun lebih bekerja dan sama artinya juga kamu sudah menjadi piawai dalam pekerjaanmu.
Meskipun kamu telah piawai dalam pekerjaan, tidak ada salahnya kamu tetap meningkatkan kapasitas diri, terutama kalau kamu mempertimbangkan pilihan karier lain. Meningkatkan kapasitas diri bisa dimulai dengan kembali mengambil pendidikan melalui bangku kuliah S2/S3, mengikuti kursus bahasa asing atau komunikasi, membaca buku berkualitas, atau ikut terjun ke dalam suatu komunitas sosial.
Semua hal ini membutuhkan anggaran biaya, maka tetapkan berapa yang mampu kamu bayarkan untuk meningkatkan kapasitas diri yang menunjang karier, mumpung di usia 30-40 tahun ini kondisi masih memungkinkan.
baca juga: Lanjut Pasca Sarjana? Why Not?
Menjaga Cicilan
Meningkatnya karier diiringi dengan meningkatnya penghasilan tidak jarang juga diikuti oleh meningkatnya pengeluaran, terutama cicilan utang. Sebenarnya ini wajar saja terjadi pada kamu yang berada di usia 30-40 tahun.
Ketika karier menanjak, kamu ingin memiliki mobil yang nyaman dan rumah yang cukup besar untuk seluruh anggota keluarga. Namun perlu diingat bahwa kamu perlu menjaga keseluruhan jumlah cicilan utang maksimal sebesar 30% dari penghasilanmu per bulan. Ini termasuk cicilan KPR/KPA, cicilan kendaraan bermotor dan cicilan gadget.
baca juga: Membangun Kebiasaan Keuangan Yang Baik
Rumah Pertama
Kalau kamu sudah bekerja hampir lebih dari 15 tahun, sudah saatnya kamu memiliki sejumlah uang yang diperuntukkan membeli rumah pertamamu!
Jangan sampai terlena dengan gaya hidup atau bahkan karena memanjakan anak sehingga kamu tidak mampu membeli rumah masa depanmu!
baca juga: Enggak Punya Rumah Karena Memanjakan Anak
Dana Pendidikan Anak dan Dana Pensiun
Kamu yang berada di usia 30-40 tahun seharusnya telah menjadi orang tua. Tentunya setuju bahwa pendidikan adalah hal yang penting bagi anak. Dengan pendidikan yang, kamu mengharapkan anakmu dapat hidup lebih sejahtera dan sukses. Tapi di sisi lain, biaya pendidikan di Indonesia kian hari kian mahal maka kamu perlu mempersiapkan Dana Pendidikan Anak sesegera mungkin.
Selain Dana Pendidikan Anak yang nilainya besar, sama halnya dengan Dana Pensiun. Bagi kamu yang berumur dalam rentang usia 30-40 tahun harus sudah mempersiapkan Dana Pensiun agar tersedia uang yang cukup untuk bekal pensiun di hari tua sehingga tidak menyusahkan anak dan cucu.
baca juga: Jalan Panjang Menyiapkan Dana Pendidikan Anak dan #FinClic Dana Pensiun
Menjaga Lifestyle
Apakah kamu merasa tidak bisa menabung padahal penghasilan sudah semakin naik? Mungkin itu karena pos pengeluaran untuk lifestyle terlalu tinggi dari yang seharusnya.
Berapa pun besarnya penghasilanmu, jagalah pos lifestyle pada angka maksimal 20% setiap bulannya. Dengan demikian, masih ada sisa penghasilan yang dapat ditabung atau diinvestasikan untuk tujuan keuangan yang ingin dicapai.
baca juga: #FinClic Anggaran Lifestyle yang Bocor Ambyar
Semoga dengan memperhatikan 5 hal di atas, kamu yang berumur dalam rentang usia 30-40 tahun bisa memiliki keuangan yang kuat!
Terus bekali diri dengan belajar keuangan secara mandiri. Kini kamu bisa belajar finansial dari mana saja melalui Financial Clinic Online Series (FCOS) dengan aplikasi zoom. QM Financial menyediakan beragam topik finansial yang bisa kamu pilih. Untuk pilihan kelas dan jadwal lengkapya, kunjungi event.qmfinancial.com!
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
-Honey Josep-
5 Hal Agar Literasi Finansial Perempuan Meningkat
Bagi dunia internasional, bulan Maret erat kaitannya dengan perempuan. Setiap 8 Maret diperingati sebagai Hari Perempuan Sedunia untuk merayakan pencapaian secara politik, ekonomi, kultural dan sosial.
Perempuan selalu berhubungan dengan finansial dan dianggap lebih pandai dalam mengatur keuangan. Benarkah demikian? Kenyataannya, menurut survei Otoritas Jasa Keuangan pada tahun 2016, tingkat literasi keuangan perempuan hanya 25,5%, lebih rendah bila dibandingkan pria yaitu 33,2%.