Setelah berkeliling ke Bengkulu, Tanjung Pinang, Ternate dan 4 kota lainnya, Bekraf dan tim QM tiba di kota Banda Aceh. Kota besar di ujung Barat Indonesia yang menyimpan banyak sejarah, budaya dan tentu saja gudang kuliner.
Masih ingat bencana tsunami yang melanda Aceh tahun 2004 silam? Bencana yang menyisakan duka dan trauma yang teramat dalam bagi penduduknya. Mereka yang dilanda musibah harus kehilangan keluarga, rumah, kendaraan bahkan mata pencaharian. Namun, hal ini tidak menyurutkan semangat mereka yang berhasil selamat untuk terus menjalankan kehidupannya.
Peserta pelatihan Seri Kelas Keuangan kali ini sudah banyak yang memiliki laporan keuangan lho! Ini adalah satu langkah penting dalam mengelola usaha kecil dengan profesional.
Kalau kamu bagaimana?
Contohnya, Pak Ifin reseller es krim yang kemudian mengembangkan dagangannya menjadi sebuah bisnis.
Bermula dari hanya mengambil bahan untuk membuat es krim kemudian berjualan keliling dengan menggunakan motor gerobak yang bertuliskan “Ice Cream Upin Ipin” dipasarkan.
Akhirnya setelah sekian lama, Pak Ifin berpikir, “Mengapa saya gak buat bahan-bahan nya sendiri, orang lain aja bisa masa saya gak bisa!”
Sejak saat itu, Pak Ifin mulai memproduksi es krim sendiri. Tentu saja prosesnya tidak semulus yang dibayangkan. Beberapa kegagalan dialaminya tapi ia tidak putus asa dan terus mencoba sampai akhirnya berhasil membuat es krim sendiri yang diberi nama “B’Ifin Ice Cream”.
Tidak berhenti hanya di produksi dan berjualan es krim saja. Pak Ifin ingin usahanya naik kelas menjadi sebuah bisnis. Ia sangat rajin mengikuti pelatihan seperti bagaimana cara mengatur produktivitas, membuat strategi pemasaran hingga belajar mengatur keuangan usaha. Pak Ifin ingin bisnisnya dapat dikelola dengan benar dengan tujuan memiliki 2 gerai dengan 10 kereta “B’Ifin Ice Cream”.
Keren ya?!
Sebuah bisnis sudah selayaknya memiliki laporan keuangan. Di QM, kami bertemu banyak pemilik UKM yang buta sama sekali soal akuntansi.
Tapi kami juga menemukan ada mereka yang seperti Pak Ifin, semangat untuk beres-beres keuangan bisnis dimulai dari:
- Memisahkan keuangan bisnis dari keuangan pribadi
- Memiliki laporan keuangan sederhana dengan cash basis
- Membedakan Fixed Cost VS Variable Cost
‘Bisnis’ tanpa laporan keuangan hanyalah ‘dagang’. Tidak mengapa juga kalau baru di tahap ‘dagang’. Semua ‘bisnis’ dimulai dari fase ‘dagang’. Tapi tidak semua ‘dagang’ itu serta merta menjadi sebuah ‘bisnis’.
Related articles: Kelola Keuangan Usaha
Hubungi WA 08111500688 untuk ketersediaan pelatihan serta konsultasi keuangan bisnis sekarang!
Tim QM Financial
1 Comment
Leave a Reply Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
nice info
sangat bagus sekali artikelnya…!!!