Salah satu pertanyaan yang sering ditanyakan dalam perencanaan keuangan adalah, “Bolehkah berutang?”
Walaupun pertanyaannya terdengar sederhana, ternyata jawabannya tidak sesimpel itu, lho! Yuk, simak penjelasan mengenai serba-serbi utang berikut ini.
Perhatikan 3 Rambu-rambu Berutang!
Ada tiga hal penting yang harus dijawab: jadi APA, BERAPA LAMA jangka waktunya, dan BAGAIMANA pembayarannya.
Idealnya, utang yang diperbolehkan adalah utang yang bersifat produktif, misalnya kredit untuk pembelian aset aktif (aset yang bisa memberikan tambahan penghasilan), atau barang yang nilainya cenderung naik. Misalnya kredit properti (rumah tinggal, ruko atau apartemen untuk disewakan), atau kredit kendaraan untuk bisnis.
Kenyataannya, banyak juga orang yang menggunakan fasilitas kredit untuk barang-barang lain seperti barang elektronik dan gadget terbaru. Coba cek dulu yuk! Apakah ini akan memberatkan keuanganmu atau tidak? Pastikan bahwa barang yang ingin dibeli ini memang benar-benar diperlukan, misalnya untuk menunjang produktivitasmu.
Jangka waktu berutang juga penting. Jangan sampai kita memiliki utang yang tidak jelas kapan akan terlunasi. Bandingkan waktu penggunaan aset/barang dengan periode pembayaran utang tersebut.
Sementara itu, jumlah cicilan yang harus dibayar berhubungan dengan kemampuan pembayaran. Cicilan utang idealnya tidak lebih dari 30% penghasilan bulanan, agar tidak menganggu cashflow untuk pemenuhan kebutuhan yang lain, termasuk alokasi untuk investasi. Artinya, kalau penghasilanmu tidak pasti setiap bulannya, kamu harus sangat berhati-hati sebelum berutang!
Kondisi Internal dan Eksternal Yang Tidak Mendukung
Ada situasi khusus yang mungkin membuat utang menjadi pilihan. Misalnya saat penghasilan sangat minim, tetapi tetap harus mengirimkan uang untuk keluarga. Bisa juga, kejadian tidak terduga seperti jatuh sakit, dan tidak memiliki fasilitas asuransi kesehatan. Bahkan ada juga situasi terdesak untuk membayar uang sekolah anak dan akhirnya terpaksa berutang.
Idealnya utang memang untuk tujuan produktif, misalnya membeli properti dan modal usaha. Kenyataannya, ada beragam situasi yang membuat orang gali lubang tutup lubang untuk menutupi kebutuhan sehari-hari.
Utang: Solusi Untuk Kelancaran Cashflow
Sebetulnya, utang ini ada manfaatnya, kok. Untuk keuangan pribadi, tentu saja utang ini bisa mendongkrak kekayaan bersih (networth) seseorang jika digunakan untuk pembelian aset.
Bolehkah berutang untuk investasi?
Perlu banget, nggak sih? Khusus untuk investasi seperti reksadana, bisa kita lakukan menggunakan penghasilan bulanan saja, kok. Maka jawabnya jelas, NO! Tidak ada alasan untuk berutang untuk investasi yang dapat dilakukan secara rutin dengan nominal kecil dari penghasilan kita.
Khusus untuk keperluan bisnis, utang bisa membantu kelancaran cashflow dan membuat pemilik bisnis bernapas lega. Dalam menjalankan bisnis, si pemilik bisnis memiliki tanggung jawab untuk membayarkan gaji karyawan, ongkos produksi, dan sebagainya. Sementara, penghasilan bisnis dibayarkan dengan berbagai metode. Ada yang dibayarkan secara tunai, namun ada pula yang dibayarkan secara bertahap. Biasanya, pemilik bisnis familier dengan istilah invoice belum cair, kan?
Kartu Kredit: Jadi Teman Kalau Tahu Cara Pakai!
Tidak sedikit orang yang mengalami masalah dengan kartu kredit, terutama karena tidak memahami cara kerja kartu kredit dan gaya hidup konsumtif.
Sebenarnya, kartu kredit memiliki manfaat dari sisi kepraktisan dan keamanan, karena tidak perlu membawa uang tunai dalam jumlah besar. Selain itu, banyak kartu kredit menawarkan beragam fasilitas yang menguntungkan, mulai dari point rewards, potongan harga dan cashback di beragam merchant, cicilan 0% dan sebagainya.
Tentunya ada biaya yang harus dibayar, di antaranya dalam bentuk biaya administrasi bulanan atau tahunan, biaya transaksi pembayaran dan bea materai. Selain itu, pengajuan kartu kredit juga memerlukan syarat-syarat tertentu, misalnya penghasilan bulanan minimum, kelengkapan administrasi dan proses persetujuannya pun akan memakan waktu.
Kartu kredit ini bisa jadi TEMAN! Asal kamu tahu cara pakainya. Kalau kamu memahami cara kerja kartu kredit, yakin bahwa kamu akan mampu mengendalikan diri dan disiplin membayar tagihan setiap bulannya, silakan!
Fasilitas Kredit Instan Online
Sejalan dengan kemajuan pesat teknologi, cara berutang pun mengalami perkembangan. Kita tidak bisa melawan kemajuan jaman, bahkan kita perlu juga memahami cara-cara baru ini.
Saat ini, sudah dikenal fasilitas kredit instan berbasis online. Syarat administrasi pengajuannya relatif lebih mudah, prosesnya cepat karena sudah fully digitalized (seluruh proses dari awal hingga akhir berbasiskan digital) dan tidak ada biaya administrasi.
Ketentuannya pun mirip dengan kartu kredit, mulai dari limit yang diberikan, bebas bunga hingga jatuh tempo (30 hari), juga untuk tingkat suku bunga untuk fasilitas cicilan.
Sama halnya dengan kartu kredit, pahami cara kerja fasilitas kredit ini. Pastikan kamu disiplin membayarkan tagihan sebelum jatuh tempo agar terhindar dari denda. Usahakan untuk tidak menggunakan fasilitas cicilan dengan bunga, apalagi untuk hal-hal yang tidak mendesak.
Berutanglah dengan bijak dan bertanggungjawab. Mampu berutang, harus mampu bayarnya!
Artikel ini merupakan kerjasama dengan https://www.kredivo.com/
Kredivo merupakan fasilitas kredit online yang dapat digunakan di lebih dari 130 partner merchant. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi https://www.kredivo.com/